2. Permen kapas

Lilian menatap kearah Rosa yang sekarang tertidur lelap dengan posisi duduk berbantal kan pinggiran ranjang. "Sepertinya ia tertidur dengan posisi seperti itu semalaman."

Rosa bergerak dari tidurnya dan melihat lilian sedang menatap kearahnya. Dia bergegas bangun dan berkata, "Nona sudah bangun? Dimana letak yang sakit Nona? Apakah Nona butuh sesuatu?"

Lilian mendengus pelan. "Bisakah kau tanya satu-satu?"

"Maafkan saya Nona." Ucap Rosa salah tingkah.

"Nama mu siapa?" Ucap Lilian.

"Rosalina Nona. Anda biasa memanggilku sejak kecil dengan sebutan Rosa."

"Kau sejak berapa lama terus bersamaku?" Tanya Rosa.

"Sejak Nona berusia lima tahun."

"Sekarang umurku berapa?" Ucap Rosa serius.

Rosa menatap Lilian tak percaya, "Enam belas tahun Nona."

"Kenapa aku disini? Ahh maksud ku kenapa aku bisa sampai sakit?" Tanya Lilian lagi.

Rosa menatap Lilian lekat. "Seperti yang saya katakan sebelumnya Nona, Anda melompat dari ketinggian dan berakhir seperti sekarang."

Lilian mengangguk dan menatap serius ke arah Rosa, "Kalau begitu kau ceritakan semuanya dari awal, saat aku kecil, semua tentang keluargaku dan semuanya sampai sekarang."

Rosa terdiam dan menatap mata Lilian lekat. "Kenapa kau menatapku seperti itu, ayo ceritakan!" Ia menatap kesal ke arah Rosa dan menepuk tempat di sampingnya. "Kau duduk disini dan ceritakan semuanya, sangat tidak nyaman menatapmu di bawah sana." Ucapnya.

"Tapi Nona." Rosa ragu.

"Nggak usah tapi-tapian." Lilian menarik tangan Rosa sehingga gadis itu terduduk di sampingnya.

Rosa gugup tapi ia berusaha menceritakan semuanya dengan tenang. Lilian mengerutkan keningnya beberapa kali saat mendengar cerita dari Rosa.

Yang bisa Lilian simpulkan sekarang adalah raga seorang gadis yang ia tempati sekarang ialah raga seorang putri dari Duke Marven. Seorang seorang bangsawan yang sangat di percayai oleh Sang Raja. Namanya Lilian Daisyla Marven, dia adalah gadis yang sangat manja apapun yang ingin dia inginkan harus bisa ia dapatkan. Ia juga memiliki sifat yang angkuh, sombong dan menganggap rendah orang lain. Duke Marven dan istrinya Illyria Dirty Marven sesungguhnya tidak menyukai perangai yang dimiliki oleh putrinya, sering kali mereka menasehati putrinya agar merubah sifatnya namun tetap saja Lilian melakukan kesalahan yang sama.

Lilian juga memiliki seorang Kakak laki-laki bernama Zheyan Mateuz Marven yang sangat menyayangi adiknya, itulah sebabnya Lilian suka berbuat sesuka hati karena berfikir jika ia melakukan kesalahan maka Ayah, Ibu dan Kakaknya akan selalu melindunginya.

Hingga suatu hari Lilian melihat Pangeran Mahkota, King Alpenseint Balaz sedang merangkul pinggang seorang gadis bangsawan Rania Finola Gaustark Putri dari Marquis Gaustark ditepi danau buatan di ujung kota Ixania. Lilian yang melihatnya menjadi kesal dan mendatangi Ayahnya meminta untuk dijodohkan dengan Pangeran Mahkota, akan tetapi Sang Ayah menolak keinginannya di karenakan Sang Ayah tidak enak memintanya pada Sang Raja.

Akhir cerita, karena Sang Ayah tidak bisa mewujudkan keinginannya dia memutuskan pergi ke penyimpanan makanan yang berada di lantai dua kediamannya dan melompat.

"Aish...Kenapa aku harus berakhir ditubuh gadis yang seperti ini." Ucap Lilian kesal.

"Maksud Nona?" Rosa menatap Lilian tak mengerti.

"Ah..... Sudahlah, ku jelaskan juga kau tak akan mengerti." Ia bangkit dan berdiri.

Rosa panik melihat Lilian yang sudah berdiri dari duduknya. "Nona....Nona...mau kemana?"

"Apa kau pikir aku akan berdiam diri dalam kamar?" Ucapnya kesal pada Rosa.

"Nona, Tuan bilang Nona harus istirahat dulu dan tidak boleh kemana-mana. Nona sekarang masih sakit." Ucap Rosa khawatir.

"Aku akan tambah sakit jika aku terus berada di dalama kamar!" Ucap Lilian sambil berjalan memutari ranjangnya.

Saat ini Lilian sedang berendam di bak mandi yang ukurannya cukup besar dengan aroma khas bunga daisy yang menenangkan. Akhirnya Lilian bisa menenangkan pikirannya setelah drama mandi dengan Rosa dan pelayan lainnya yang memaksa untuk memandikannya.

Setelah selesai berendam Lilian dipusingkan dengan baju dan hiasan kepala yang sekarang ia kenakan.

"Eh Rosa, kau pikir aku nyaman dengan baju sepanjang dan setebal ini? Belum lagi dengan riasan rambut ini, oh astaga aku bisa gila!" Sungut Lilian kesal.

"Nona, maafkan saya, tapi itu baju yang sering Nona kenakan, lagi pula Nona suka baju-baju yang modelnya seperti itu." Jelas Rosa.

"Kalau begitu mulai sekarang aku akan memakai baju yang sederhana, tidak seberat ini, meskipun bahannya sangat lembut tapi tetap saja berat, kau mengerti!" Ucap Lilian menatap Rosa.

"Baik Nona."

°°°

Setelah sarapan Lilian mencari udara segar disekitar kediaman Duke Marven, saat ini dia sedang berada di taman. Ada banyak tanaman bunga tetapi yang paling mencolok adalah tanaman bunga daisy, setiap sudut dan bahkan di tengah taman ditumbuhi oleh bunga tersebut. Lilian menoleh ke arah Rosa dan berkata "Kenapa disini ada banyak sekali tanaman bunga daisy?"

"Karena Nona sangat menyukainya dan tempat ini adalah kesukaan Nona"

"Oh" Lilian terdiam sebentar dan berkata lagi. "Apa ada tempat yang biasa aku datangi selain tempat ini?"

"Ada Nona diujung kota ini, Nona biasa ke sana karena di sana tempatnya sejuk dan menenangkan." Jelas Rosa dengan senyuman.

"Kalau begitu ayo kita ke sana," ajak Lilian.

"Tapi.... Apa tidak apa-apa kita ke sana tanpa ijin dari Tuan?" Ucap Rosa khawatir.

"Ah Rosa bukannya kau sendiri yang mengatakan Ayah, Ibu dan Kakak sedang keluar karena ada urusan?" Ucap Lilian.

Memang sedari pagi setelah melihat keadaan Lilian membaik, Ibu, Ayah, dan Kakak Lilian pergi. Ibunya pergi ke acara pertemuan para Nyonya bangsawan sedangkan Ayah dan Kakaknya pergi ke istana mengurus sesuatu.

"Ya sudah Nona." Ucap Rosa lesu.

Tiba di depan kediaman Duke Marven, Lilian melihat ada sebuah kereta kuda, dia berbalik kearah Rosa, "Apa kita akan pergi menaiki ini?" Ucapnya sambil menunjuk kearah kereta kuda

"Iya Nona, kita akan pergi menaiki kereta kuda itu." Ucap Rosa sambil menunjuk kereta kuda.

"Apakah tempat itu jauh dari sini?" Tanya Lilian.

"Lumayan Nona, dari sini ke tempat itu membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit." Jelas Rosa.

"Kalau begitu kita akan jalan kaki saja. Aku baru sembuh dari sakit ku dan tubuhku sakit semua karena itu aku butuh olahraga agar tubuhku segar kembali." Ucap Lilian semangat.

"Saya bilang tidak juga pasti Nona akan melakukannya sendiri." Ucap Rosa pasrah.

Lilian tersenyum lebar dan melangkah penuh semangat. Rosa melihat Nona+Nya bahagia pun ikut tersenyum.

Sebelum sampai ke tempat tujuan Lilian dan Rosa harus melewati pasar. Lilian dibuat kagum dengan suasana pasar yang sangat ramai, ada banyak penjual yang menjajakan kue-kue kering disepanjang jalan. Ada bau harum yang sangat familiar di penciuman Lilian, bau harum yang bahkan tidak akan dia lupakan.

"Oh astaga......ini bau harum permen kapas." Lilian melirik kiri dan kanan mengikuti arah bau manis tersebut.

Tepat di depan sana Lilian melihat penjual permen kapas, dia refleks berlari mendekati penjual tersebut, Rosa yang melihat Lilian berlari ikut berlari kearah Lilian.

Mata Lilian berbinar dengan senyum mengembang di bibirnya melihat penjual permen kapas tersebut, "Oh astaga ini luar biasa, ku pikir di jaman ini tidak akan ada yang menjualnya." Lilian menatap cara pembuatan permen tersebut, kalau di jamannya dia melihat orang membuat permen kapas menggunakan mesin yang berputar-putar. Di sini orang membuatnya dibawah tungku terdapat bara api dan disampingnya ada alat yg harus diputar dengan tangan secara manual, setelah itu ditaburnya gula dan memasukan beberapa potongan buah kecil. Lilian mengangguk dan berkata "Oh pantas saja bisa seharum ini."

Lilian menatap penjual itu dan berkata. "Tiga ya pak."

Rosa yang mendengar itu membulatkan matanya. "Nona itu terlalu banyak."

"Apa maksud mu terlalu banyak? Itu bahkan terlalu sedikit." Lilian menatap Rosa kesal.

Setelah membayar 6 koin perunggu untuk permen kapasnya, Lilian memberikan satu permen kapasnya untuk rosa dan melanjutkan perjalanan. Mata uang yang digunakan di jaman ini adalah koin, terdiri dari emas, perak dan perunggu, satu koin emas sama dengan 100 perak dan 1 perak itu sama dengan 10 perunggu.

°°°

Mohon dukungan dan sarannya ya 😊

Terpopuler

Comments

Nuzlie🎭eiLzun

Nuzlie🎭eiLzun

Bukankah zaman ini menggunakan dupa untuk mengukur masa? ga ada jam dan ga ada kiraan mengikut jam zaman ini....

2022-07-14

0

... Grenn Girls ... 💚

... Grenn Girls ... 💚

Harap bukan Konflik yang berat 🤭

2021-10-20

0

N.M.Tita

N.M.Tita

Semangat thor!..... Entah kenapa kalau baca novel yang soal begini aku selalu semangat, soalnya jujur aku ladang sering benget ngehalu😍..... pindah dimensi dan kembali ke zaman dulu (tapi gak pakek mati, takut aku😖)..... terus pas udah berpindah waktu bisa ketemu sama yang namanya pangeran, atau apalah yang penting cowok ganteng 🤭

2021-07-27

10

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. kembali terlahir
3 2. Permen kapas
4 3.Bertemu
5 4.istana
6 5.Jamuan Teh
7 6. Istana 2
8 7. Busur
9 8. Bakat
10 9. Bertemu lagi
11 10. Bandit I
12 11. Bandit II
13 12. Khawatir
14 13. Kasih Sayang
15 14. Kakao
16 15. kerja sama
17 16. Kopi
18 17. Marah
19 18. Menggambar
20 19. Gadis bermuka dua
21 20. Bubuk coklat
22 21. Rencana
23 22. Keju dan Permen Kapas
24 23. Cemburu
25 24. Mentega dan Kopi
26 25. Mentega II
27 26. Membuat Kopi dan Coklat
28 27. Harga
29 28. Ruangan Pribadi
30 29. Perusak Ketenangan
31 30. Festival I
32 31. Festival II
33 32. Festival III
34 33. Keluarga Terkuat
35 34. Permintaan Pertama
36 35. Berlatih Menunggangi Kuda
37 36. Terluka
38 37. Teka-Teki
39 38. Sahabat
40 39. Ketahuan
41 40. Memilih Gaun
42 41. Lilian
43 42. Cantik
44 43. Dunia Novel ?
45 44. Orang Asing
46 45. Kepemilikan
47 46. Ayah dan Putra
48 47. Rencana
49 48. Latihan I
50 49. Latihan II
51 50. Permintaan Kedua
52 51. Perangkap
53 52. Teman
54 53. Perkara Ciuman
55 54. Jangan menangis
56 55. Lukisan
57 56. Lilian II
58 57. Rencana Kegiatan
59 58. Memulai
60 59. Pertemuan Kembali
61 60. Merasa Kesal
62 61. Harimau
63 62. Kondisi
64 63. Kucing ?
65 64. Hewan Mitos
66 65. Citto
67 66. Naga Kecil
68 67. Mahkota
69 68. Rencana Lagi
70 69. Kesabaran
71 70. Adik
72 71. Surat
73 72. Kabur
74 73. Preman Pasar
75 74. Surat 2
76 75. Langkah Awal
77 76. Rencana Perayaan
78 77. Menggoda
79 78. Gantungan Burung Poenix
80 79. Rahasia
81 80. Pengakuan
82 81. Buntelan Kain
83 82. Wilayah barat
84 83. Persiapan Acara
85 84. Perayaan Panen 1
86 85. Perayaan Panen II
87 86. Perayaan Panen III
88 87. Perjalanan I
89 88. Janji Masa Depan
90 89. Harapan
91 90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92 91 . Informasi
93 92. Tanaman Pembunuh
94 93. Keluarga Kecil
95 94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96 95. Bahasa Citto
97 96. Kerajaan Apollonia
98 97. Tempat Ritual
99 98. Pembahasan Rencana
100 99. Pertengkaran Kecil
101 100. Laporan
102 101. Perubahan Citto
103 102. Petunjuk Lain
104 103. Permintaan Maaf termanis
105 104. Perjalanan II
106 105. Penyerangan
107 106. Khawatir
108 107. Saran Seorang Ayah
109 108. Baikan
110 109. Pesta Dansa I
111 110. Pesta Dansa II
112 111. Perayaan Pesta III
113 112. Pancingan
114 113. Penyerangan dalam Istana
115 114. Pelaku Pertama
116 115. Pembunuhan Masal
117 116. Buku Catatan Lilian I
118 117. Buku Catatan Lilian II
119 118. Terungkap
120 119. Buku Catatan Lilian III
121 120. Merencanakan Sesuatu
122 121. Masuk Perangkap
123 122. Alben Benito
124 123. Kambing Hitam
125 124. Rencana Awal Berhasil
126 125. Membakar Gedung Belakang
127 126. Kebakaran
128 127. Bola Kristal
129 128. Kondisi Lilian
130 129. Cerita Lilian Masa Lalu
131 130. Rencana Malam Lentera
132 131. Kebakaran Gua
133 132. Dalang kebakaran
134 133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135 134. Malam Lentera
136 135. Malam Lentera 2
137 136. Perubahan Naga Citto
138 137. Pertarungan Dua Pangeran
139 138. Selir Gracia
140 139. Pangeran Igor
141 140. Pertarungan
142 141. Pengorbanan
143 142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144 143. Hukuman
145 144. Kondisi Lilian
146 145. Kepergian
147 Pemberitahuan
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog
2
1. kembali terlahir
3
2. Permen kapas
4
3.Bertemu
5
4.istana
6
5.Jamuan Teh
7
6. Istana 2
8
7. Busur
9
8. Bakat
10
9. Bertemu lagi
11
10. Bandit I
12
11. Bandit II
13
12. Khawatir
14
13. Kasih Sayang
15
14. Kakao
16
15. kerja sama
17
16. Kopi
18
17. Marah
19
18. Menggambar
20
19. Gadis bermuka dua
21
20. Bubuk coklat
22
21. Rencana
23
22. Keju dan Permen Kapas
24
23. Cemburu
25
24. Mentega dan Kopi
26
25. Mentega II
27
26. Membuat Kopi dan Coklat
28
27. Harga
29
28. Ruangan Pribadi
30
29. Perusak Ketenangan
31
30. Festival I
32
31. Festival II
33
32. Festival III
34
33. Keluarga Terkuat
35
34. Permintaan Pertama
36
35. Berlatih Menunggangi Kuda
37
36. Terluka
38
37. Teka-Teki
39
38. Sahabat
40
39. Ketahuan
41
40. Memilih Gaun
42
41. Lilian
43
42. Cantik
44
43. Dunia Novel ?
45
44. Orang Asing
46
45. Kepemilikan
47
46. Ayah dan Putra
48
47. Rencana
49
48. Latihan I
50
49. Latihan II
51
50. Permintaan Kedua
52
51. Perangkap
53
52. Teman
54
53. Perkara Ciuman
55
54. Jangan menangis
56
55. Lukisan
57
56. Lilian II
58
57. Rencana Kegiatan
59
58. Memulai
60
59. Pertemuan Kembali
61
60. Merasa Kesal
62
61. Harimau
63
62. Kondisi
64
63. Kucing ?
65
64. Hewan Mitos
66
65. Citto
67
66. Naga Kecil
68
67. Mahkota
69
68. Rencana Lagi
70
69. Kesabaran
71
70. Adik
72
71. Surat
73
72. Kabur
74
73. Preman Pasar
75
74. Surat 2
76
75. Langkah Awal
77
76. Rencana Perayaan
78
77. Menggoda
79
78. Gantungan Burung Poenix
80
79. Rahasia
81
80. Pengakuan
82
81. Buntelan Kain
83
82. Wilayah barat
84
83. Persiapan Acara
85
84. Perayaan Panen 1
86
85. Perayaan Panen II
87
86. Perayaan Panen III
88
87. Perjalanan I
89
88. Janji Masa Depan
90
89. Harapan
91
90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92
91 . Informasi
93
92. Tanaman Pembunuh
94
93. Keluarga Kecil
95
94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96
95. Bahasa Citto
97
96. Kerajaan Apollonia
98
97. Tempat Ritual
99
98. Pembahasan Rencana
100
99. Pertengkaran Kecil
101
100. Laporan
102
101. Perubahan Citto
103
102. Petunjuk Lain
104
103. Permintaan Maaf termanis
105
104. Perjalanan II
106
105. Penyerangan
107
106. Khawatir
108
107. Saran Seorang Ayah
109
108. Baikan
110
109. Pesta Dansa I
111
110. Pesta Dansa II
112
111. Perayaan Pesta III
113
112. Pancingan
114
113. Penyerangan dalam Istana
115
114. Pelaku Pertama
116
115. Pembunuhan Masal
117
116. Buku Catatan Lilian I
118
117. Buku Catatan Lilian II
119
118. Terungkap
120
119. Buku Catatan Lilian III
121
120. Merencanakan Sesuatu
122
121. Masuk Perangkap
123
122. Alben Benito
124
123. Kambing Hitam
125
124. Rencana Awal Berhasil
126
125. Membakar Gedung Belakang
127
126. Kebakaran
128
127. Bola Kristal
129
128. Kondisi Lilian
130
129. Cerita Lilian Masa Lalu
131
130. Rencana Malam Lentera
132
131. Kebakaran Gua
133
132. Dalang kebakaran
134
133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135
134. Malam Lentera
136
135. Malam Lentera 2
137
136. Perubahan Naga Citto
138
137. Pertarungan Dua Pangeran
139
138. Selir Gracia
140
139. Pangeran Igor
141
140. Pertarungan
142
141. Pengorbanan
143
142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144
143. Hukuman
145
144. Kondisi Lilian
146
145. Kepergian
147
Pemberitahuan
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!