Lilian menatap kearah Rosa yang sekarang tertidur lelap dengan posisi duduk berbantal kan pinggiran ranjang. "Sepertinya ia tertidur dengan posisi seperti itu semalaman."
Rosa bergerak dari tidurnya dan melihat lilian sedang menatap kearahnya. Dia bergegas bangun dan berkata, "Nona sudah bangun? Dimana letak yang sakit Nona? Apakah Nona butuh sesuatu?"
Lilian mendengus pelan. "Bisakah kau tanya satu-satu?"
"Maafkan saya Nona." Ucap Rosa salah tingkah.
"Nama mu siapa?" Ucap Lilian.
"Rosalina Nona. Anda biasa memanggilku sejak kecil dengan sebutan Rosa."
"Kau sejak berapa lama terus bersamaku?" Tanya Rosa.
"Sejak Nona berusia lima tahun."
"Sekarang umurku berapa?" Ucap Rosa serius.
Rosa menatap Lilian tak percaya, "Enam belas tahun Nona."
"Kenapa aku disini? Ahh maksud ku kenapa aku bisa sampai sakit?" Tanya Lilian lagi.
Rosa menatap Lilian lekat. "Seperti yang saya katakan sebelumnya Nona, Anda melompat dari ketinggian dan berakhir seperti sekarang."
Lilian mengangguk dan menatap serius ke arah Rosa, "Kalau begitu kau ceritakan semuanya dari awal, saat aku kecil, semua tentang keluargaku dan semuanya sampai sekarang."
Rosa terdiam dan menatap mata Lilian lekat. "Kenapa kau menatapku seperti itu, ayo ceritakan!" Ia menatap kesal ke arah Rosa dan menepuk tempat di sampingnya. "Kau duduk disini dan ceritakan semuanya, sangat tidak nyaman menatapmu di bawah sana." Ucapnya.
"Tapi Nona." Rosa ragu.
"Nggak usah tapi-tapian." Lilian menarik tangan Rosa sehingga gadis itu terduduk di sampingnya.
Rosa gugup tapi ia berusaha menceritakan semuanya dengan tenang. Lilian mengerutkan keningnya beberapa kali saat mendengar cerita dari Rosa.
Yang bisa Lilian simpulkan sekarang adalah raga seorang gadis yang ia tempati sekarang ialah raga seorang putri dari Duke Marven. Seorang seorang bangsawan yang sangat di percayai oleh Sang Raja. Namanya Lilian Daisyla Marven, dia adalah gadis yang sangat manja apapun yang ingin dia inginkan harus bisa ia dapatkan. Ia juga memiliki sifat yang angkuh, sombong dan menganggap rendah orang lain. Duke Marven dan istrinya Illyria Dirty Marven sesungguhnya tidak menyukai perangai yang dimiliki oleh putrinya, sering kali mereka menasehati putrinya agar merubah sifatnya namun tetap saja Lilian melakukan kesalahan yang sama.
Lilian juga memiliki seorang Kakak laki-laki bernama Zheyan Mateuz Marven yang sangat menyayangi adiknya, itulah sebabnya Lilian suka berbuat sesuka hati karena berfikir jika ia melakukan kesalahan maka Ayah, Ibu dan Kakaknya akan selalu melindunginya.
Hingga suatu hari Lilian melihat Pangeran Mahkota, King Alpenseint Balaz sedang merangkul pinggang seorang gadis bangsawan Rania Finola Gaustark Putri dari Marquis Gaustark ditepi danau buatan di ujung kota Ixania. Lilian yang melihatnya menjadi kesal dan mendatangi Ayahnya meminta untuk dijodohkan dengan Pangeran Mahkota, akan tetapi Sang Ayah menolak keinginannya di karenakan Sang Ayah tidak enak memintanya pada Sang Raja.
Akhir cerita, karena Sang Ayah tidak bisa mewujudkan keinginannya dia memutuskan pergi ke penyimpanan makanan yang berada di lantai dua kediamannya dan melompat.
"Aish...Kenapa aku harus berakhir ditubuh gadis yang seperti ini." Ucap Lilian kesal.
"Maksud Nona?" Rosa menatap Lilian tak mengerti.
"Ah..... Sudahlah, ku jelaskan juga kau tak akan mengerti." Ia bangkit dan berdiri.
Rosa panik melihat Lilian yang sudah berdiri dari duduknya. "Nona....Nona...mau kemana?"
"Apa kau pikir aku akan berdiam diri dalam kamar?" Ucapnya kesal pada Rosa.
"Nona, Tuan bilang Nona harus istirahat dulu dan tidak boleh kemana-mana. Nona sekarang masih sakit." Ucap Rosa khawatir.
"Aku akan tambah sakit jika aku terus berada di dalama kamar!" Ucap Lilian sambil berjalan memutari ranjangnya.
Saat ini Lilian sedang berendam di bak mandi yang ukurannya cukup besar dengan aroma khas bunga daisy yang menenangkan. Akhirnya Lilian bisa menenangkan pikirannya setelah drama mandi dengan Rosa dan pelayan lainnya yang memaksa untuk memandikannya.
Setelah selesai berendam Lilian dipusingkan dengan baju dan hiasan kepala yang sekarang ia kenakan.
"Eh Rosa, kau pikir aku nyaman dengan baju sepanjang dan setebal ini? Belum lagi dengan riasan rambut ini, oh astaga aku bisa gila!" Sungut Lilian kesal.
"Nona, maafkan saya, tapi itu baju yang sering Nona kenakan, lagi pula Nona suka baju-baju yang modelnya seperti itu." Jelas Rosa.
"Kalau begitu mulai sekarang aku akan memakai baju yang sederhana, tidak seberat ini, meskipun bahannya sangat lembut tapi tetap saja berat, kau mengerti!" Ucap Lilian menatap Rosa.
"Baik Nona."
°°°
Setelah sarapan Lilian mencari udara segar disekitar kediaman Duke Marven, saat ini dia sedang berada di taman. Ada banyak tanaman bunga tetapi yang paling mencolok adalah tanaman bunga daisy, setiap sudut dan bahkan di tengah taman ditumbuhi oleh bunga tersebut. Lilian menoleh ke arah Rosa dan berkata "Kenapa disini ada banyak sekali tanaman bunga daisy?"
"Karena Nona sangat menyukainya dan tempat ini adalah kesukaan Nona"
"Oh" Lilian terdiam sebentar dan berkata lagi. "Apa ada tempat yang biasa aku datangi selain tempat ini?"
"Ada Nona diujung kota ini, Nona biasa ke sana karena di sana tempatnya sejuk dan menenangkan." Jelas Rosa dengan senyuman.
"Kalau begitu ayo kita ke sana," ajak Lilian.
"Tapi.... Apa tidak apa-apa kita ke sana tanpa ijin dari Tuan?" Ucap Rosa khawatir.
"Ah Rosa bukannya kau sendiri yang mengatakan Ayah, Ibu dan Kakak sedang keluar karena ada urusan?" Ucap Lilian.
Memang sedari pagi setelah melihat keadaan Lilian membaik, Ibu, Ayah, dan Kakak Lilian pergi. Ibunya pergi ke acara pertemuan para Nyonya bangsawan sedangkan Ayah dan Kakaknya pergi ke istana mengurus sesuatu.
"Ya sudah Nona." Ucap Rosa lesu.
Tiba di depan kediaman Duke Marven, Lilian melihat ada sebuah kereta kuda, dia berbalik kearah Rosa, "Apa kita akan pergi menaiki ini?" Ucapnya sambil menunjuk kearah kereta kuda
"Iya Nona, kita akan pergi menaiki kereta kuda itu." Ucap Rosa sambil menunjuk kereta kuda.
"Apakah tempat itu jauh dari sini?" Tanya Lilian.
"Lumayan Nona, dari sini ke tempat itu membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit." Jelas Rosa.
"Kalau begitu kita akan jalan kaki saja. Aku baru sembuh dari sakit ku dan tubuhku sakit semua karena itu aku butuh olahraga agar tubuhku segar kembali." Ucap Lilian semangat.
"Saya bilang tidak juga pasti Nona akan melakukannya sendiri." Ucap Rosa pasrah.
Lilian tersenyum lebar dan melangkah penuh semangat. Rosa melihat Nona+Nya bahagia pun ikut tersenyum.
Sebelum sampai ke tempat tujuan Lilian dan Rosa harus melewati pasar. Lilian dibuat kagum dengan suasana pasar yang sangat ramai, ada banyak penjual yang menjajakan kue-kue kering disepanjang jalan. Ada bau harum yang sangat familiar di penciuman Lilian, bau harum yang bahkan tidak akan dia lupakan.
"Oh astaga......ini bau harum permen kapas." Lilian melirik kiri dan kanan mengikuti arah bau manis tersebut.
Tepat di depan sana Lilian melihat penjual permen kapas, dia refleks berlari mendekati penjual tersebut, Rosa yang melihat Lilian berlari ikut berlari kearah Lilian.
Mata Lilian berbinar dengan senyum mengembang di bibirnya melihat penjual permen kapas tersebut, "Oh astaga ini luar biasa, ku pikir di jaman ini tidak akan ada yang menjualnya." Lilian menatap cara pembuatan permen tersebut, kalau di jamannya dia melihat orang membuat permen kapas menggunakan mesin yang berputar-putar. Di sini orang membuatnya dibawah tungku terdapat bara api dan disampingnya ada alat yg harus diputar dengan tangan secara manual, setelah itu ditaburnya gula dan memasukan beberapa potongan buah kecil. Lilian mengangguk dan berkata "Oh pantas saja bisa seharum ini."
Lilian menatap penjual itu dan berkata. "Tiga ya pak."
Rosa yang mendengar itu membulatkan matanya. "Nona itu terlalu banyak."
"Apa maksud mu terlalu banyak? Itu bahkan terlalu sedikit." Lilian menatap Rosa kesal.
Setelah membayar 6 koin perunggu untuk permen kapasnya, Lilian memberikan satu permen kapasnya untuk rosa dan melanjutkan perjalanan. Mata uang yang digunakan di jaman ini adalah koin, terdiri dari emas, perak dan perunggu, satu koin emas sama dengan 100 perak dan 1 perak itu sama dengan 10 perunggu.
°°°
Mohon dukungan dan sarannya ya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Nuzlie🎭eiLzun
Bukankah zaman ini menggunakan dupa untuk mengukur masa? ga ada jam dan ga ada kiraan mengikut jam zaman ini....
2022-07-14
0
... Grenn Girls ... 💚
Harap bukan Konflik yang berat 🤭
2021-10-20
0
N.M.Tita
Semangat thor!..... Entah kenapa kalau baca novel yang soal begini aku selalu semangat, soalnya jujur aku ladang sering benget ngehalu😍..... pindah dimensi dan kembali ke zaman dulu (tapi gak pakek mati, takut aku😖)..... terus pas udah berpindah waktu bisa ketemu sama yang namanya pangeran, atau apalah yang penting cowok ganteng 🤭
2021-07-27
10