4.istana

Setelah selesai makan bersama dengan Ayah, Ibu dan Kakaknya, Lilian sekarang terduduk ditempat belajarnya sambil memikirkan sesuatu. "Di hari pertama aku keluar kediaman kenapa aku harus bertemu dua orang yang membuat Lilian bunuh diri."

Lalu ia mengambil sebuah buku catatan dan alat yang digunakan untuk menulis, "Pertama aku masuk ke tubuh orang yang nama depannya sama denganku, gadis ini salah satu bangsawan terkenal dikarenakan Ayahnya seorang kepercayaan sang raja. Kedudukannya atau gelarnya adalah Duke, memiliki satu Istri dan dua orang anak." Ucapnya sambil menulis dibuku catatan.

Lalu ia kembali mengingat cerita dari Rosa di danau tadi, "Kedua, aku terdampar atau terlahir kembali pada masa kerajaan Apollonia yang sekarang dipimpin oleh King Reinal Balaz, memiliki tiga Istri. Istri pertama adalah sang Permaisuri/Ratu bernama Elena Ettila, dari Sang Permaisuri ia memiliki seorang Putra yang sekarang disebut Putra Mahkota. Selir pertamanya bernama Adelia dan dikaruniai seorang Putri bernama Evilia Lauren. Umurnya sama dengan Lilian. Selir keduanya bernama Garcia dan dikaruniai seorang putra bernama Igor Jhomson yang umurnya dua bulan dibawah Pangeran Mahkota."

Lilian berhenti menulis dan berkata, "Sekarang aku perlu melanjutkan kehidupanku dengan tenang, menjauhi orang-orang yang berpotensi membawaku dalam masalah, aku hanya perlu menjadi Putri dari Duke Marven yang baik." ucapnya tersenyum.

Rosa masuk kedalam kamar Lilian dan ia melihat Nona-nya sedang tersenyum lebar, ia-pun ikut tersenyum meski ia tak tau Nona-nya tersenyum karena apa.

"Nona sebaiknya tidur, ini sudah sangat larut." Ucap Rosa.

"Tentu saja, aku harus tidur yang cukup untuk bisa memulai hari esok dengan tenang." Ucapnya berjalan mendekati ranjang dan berbaring di atas ranjang lalu menarik selimutnya sampai ke dada, perlahan ia menutup matanya dan tidak lama setelahnya ia terlelap.

Rosa yang melihat Nona-nya memejamkan mata, ia tersenyum dan bergumam. "Semoga Nona selalu bahagia, " lalu ia berjalan untuk menyalakan aroma terapi didalam kamar agar Lilian tidur dengan nyenyak dan mematikan sebagian penerangan lalu berjalan keluar.

°°°

"Rosa apa yang harus ku lakukan hari ini?" Tanya Lilian dengan posisi duduk di atas ranjangnya.

"Nona hari ini mempunyai kegiatan acara teh bersama Putri Evilia Lauren dan Putri bangsawan lainnya di istana Apollonia." Ucap rosa.

"Apakah aku harus pergi?" Ucapnya dengan malas.

"Ya, Nona ini kegiatan rutin yang memang harus Nona ikutin." Ucap Rosa.

"Baiklah." ucap Lilian lalu berjalan menuju kamar mandi.

Kegiatan itu rutin diadakan oleh para putri bangsawan, kegiatan itu bertujuan agar tali silaturahim dan kebersamaan para putri bangsawan tetap terjaga dengan baik.

Selain itu dengan kegiatan itu mereka bisa tau informasi di dalam kerajaan Apollonia bahkan diluar dari kerajaan. Mereka juga bisa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam kegiatan tersebut.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap dibantu oleh Rosa. Lilian berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.

"Lilian disini nak, duduk di samping Ibu." Ucap ibunya sambil menepuk kursi yang berada disampingnya.

Lilian tersenyum dan berjalan mendekati ibunya. "Iya Ibu."

"Lilian hari ini kau ke istana untuk pertama kalinya setelah kau kehilangan ingatan mu, jika kau merasa tidak nyaman di sana kau boleh pulang duluan meski acaranya belum selesai." Ucap Ayahnya Duke Marven.

"Emang boleh Ayah?" Ucap Lilian ragu.

"Ayah sudah meminta ijin kepada Permaisuri agar bisa memaklumi kondisi mu sekarang." ucap Ayahnya dan menatap kearah Zheyan "Selama dia berada di istana jaga dia baik-baik dan kalau ia kelelahan bawa Lilian pulang." Ucap Duke Marven.

"Baik Ayah." ucap Zheyan.

Lilian mengerutkan keningnya dan menatap kakaknya, "Kakak juga akan ikut ke sana?" Ucap Lilian.

"Iya Lilian, Kakak akan berlatih tanding pedang di sana bersama Pangeran Mahkota dan pewaris keluarga bangsawan lainnya." Jelas Zheyan.

"Sudah bicaranya dilanjutkan nanti saja lebih baik kita makan sekarang," ucap Illyria kepada Suami dan Anak-anaknya.

Setelah sarapan, Lilian dan Zheyan pergi menuju istana Apollonia menggunakan dua kereta. Kereta pertama diisi oleh Lilian dan Rosa sedangkan kereta kedua di isi oleh Zheyan sendiri.

Perjalanan dari kediaman Duke Marven ke istana membutuhkan waktu satu setengah jam perjalanan. Lilian yang merasa bosan karena perjalanan pun tertidur didalam kereta.

Setelah perjalanan yang sangat lama menurut Lilian, mereka akhirnya sampai di depan gerbang istana, di sana berdiri belasan prajurit yang menjaga gerbang.

Lilian membuka sedikit tirai keretanya dan melihat pengawal keluarganya menyerahkan lambang tanda keluarga Duke Marven kepada prajurit penjaga gerbang. Prajurit tersebut mengangguk dan mempersilahkan kereta mereka untuk memasuki istana. Setelah kereta mereka berhenti, pintu kereta diketuk dari luar oleh Zheyan.

"Lilian kita sudah sampai, ayo keluarlah." Ucap Zheyan.

Lilian keluar diikuti oleh Rosa dibelakangnya. Lilian menatap kagum kearah istana dan berkata dalam hati, "Istana ini sungguh besar dari perkiraan ku, halaman luarnya saja bisa seluas ini, bagaimana didalamnya." Ujarnya.

"Lilian apa yang kau pikirkan?" Tanya Zheyan menyembunyikan lamunan Lilian.

"Tidak Kakak, aku hanya kagum saja dengan luas istana ini." Ucap Lilian.

Zheyan tersenyum. "Kau bahkan sering kesini, ku harap kau cepat sembuh" Ucap Zheyan sambil mengelus kepala Lilian.

Lilian kaget, "Oh astaga jadi begini rasanya punya Kakak laki-laki." Ucapnya dalam hati.

"Kakak apakah kita akan berpisah disini?" Ucap Lilian

"Iya Lilian, kau akan ke istana bagian selatan, dan Kakak akan ke istana bagian barat, kalau kamu perlu sesuatu, kamu minta saja pada Rosa dan jangan sampai kamu kelelahan!" Ucap Zheyan.

"Siap komandan!" Ucap Lilian sambil memberi hormat seperti orang yang upacara bendera setiap hari senin.

Zheyan tersenyum melihat tingkah adiknya "Kalau begitu kamu pergilah, Rosa akan mengantar mu sampai ke sana." setelahnya ia berbalik dan menatap Rosa. "Jaga dia baik-baik dan pastikan agar dia tidak kelelahan, kalau ada keadaan yang mendesak segera ke istana barat."

"Baik Tuan." Ucap Rosa.

Setelahnya mereka berpisah, Lilian berjalan menuju istana selatan dengan Rosa sebagai pemandunya dan Zheyan berjalan menuju istana barat.

Sepanjang perjalanan ke istana selatan, Lilian tak henti-hentinya mengagumi istana tersebut. tak hanya luas, istana tersebut ditanami berbagai macam bunga maupun pohon.

"Rosa apakah tempatnya masih jauh?" Tanya Lilian.

"Sebentar lagi sampai Nona, apakah Nona kelelahan? Atau Nona membutuhkan tandu?" Ucap Rosa khawatir.

"Aku tidak membutuhkan tandu Rosa, aku hanya bertanya. Oh iya apakah tempat yang kita tuju juga sebagus jalanan yang kita lewati ini?" Tanya Lilian penasaran.

"Tempat itu bahkan jauh lebih bagus Nona, pemandangannya indah dan sangat sejuk." Jelas Rosa menggebu-gebu.

Lilian hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan menuju tempat pertemuannya.

°°°

Mohon dukungan dan sarannya ya 🙂

Terpopuler

Comments

tukang nyimak

tukang nyimak

aku coba bayangin suasananya kaya di film alice Wontherland aja wis ya thorr☺☺☺☺

2021-06-21

9

senja

senja

Zheyan gak punya n butuh seseorang seperti Rosa kah?

2021-05-16

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1. kembali terlahir
3 2. Permen kapas
4 3.Bertemu
5 4.istana
6 5.Jamuan Teh
7 6. Istana 2
8 7. Busur
9 8. Bakat
10 9. Bertemu lagi
11 10. Bandit I
12 11. Bandit II
13 12. Khawatir
14 13. Kasih Sayang
15 14. Kakao
16 15. kerja sama
17 16. Kopi
18 17. Marah
19 18. Menggambar
20 19. Gadis bermuka dua
21 20. Bubuk coklat
22 21. Rencana
23 22. Keju dan Permen Kapas
24 23. Cemburu
25 24. Mentega dan Kopi
26 25. Mentega II
27 26. Membuat Kopi dan Coklat
28 27. Harga
29 28. Ruangan Pribadi
30 29. Perusak Ketenangan
31 30. Festival I
32 31. Festival II
33 32. Festival III
34 33. Keluarga Terkuat
35 34. Permintaan Pertama
36 35. Berlatih Menunggangi Kuda
37 36. Terluka
38 37. Teka-Teki
39 38. Sahabat
40 39. Ketahuan
41 40. Memilih Gaun
42 41. Lilian
43 42. Cantik
44 43. Dunia Novel ?
45 44. Orang Asing
46 45. Kepemilikan
47 46. Ayah dan Putra
48 47. Rencana
49 48. Latihan I
50 49. Latihan II
51 50. Permintaan Kedua
52 51. Perangkap
53 52. Teman
54 53. Perkara Ciuman
55 54. Jangan menangis
56 55. Lukisan
57 56. Lilian II
58 57. Rencana Kegiatan
59 58. Memulai
60 59. Pertemuan Kembali
61 60. Merasa Kesal
62 61. Harimau
63 62. Kondisi
64 63. Kucing ?
65 64. Hewan Mitos
66 65. Citto
67 66. Naga Kecil
68 67. Mahkota
69 68. Rencana Lagi
70 69. Kesabaran
71 70. Adik
72 71. Surat
73 72. Kabur
74 73. Preman Pasar
75 74. Surat 2
76 75. Langkah Awal
77 76. Rencana Perayaan
78 77. Menggoda
79 78. Gantungan Burung Poenix
80 79. Rahasia
81 80. Pengakuan
82 81. Buntelan Kain
83 82. Wilayah barat
84 83. Persiapan Acara
85 84. Perayaan Panen 1
86 85. Perayaan Panen II
87 86. Perayaan Panen III
88 87. Perjalanan I
89 88. Janji Masa Depan
90 89. Harapan
91 90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92 91 . Informasi
93 92. Tanaman Pembunuh
94 93. Keluarga Kecil
95 94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96 95. Bahasa Citto
97 96. Kerajaan Apollonia
98 97. Tempat Ritual
99 98. Pembahasan Rencana
100 99. Pertengkaran Kecil
101 100. Laporan
102 101. Perubahan Citto
103 102. Petunjuk Lain
104 103. Permintaan Maaf termanis
105 104. Perjalanan II
106 105. Penyerangan
107 106. Khawatir
108 107. Saran Seorang Ayah
109 108. Baikan
110 109. Pesta Dansa I
111 110. Pesta Dansa II
112 111. Perayaan Pesta III
113 112. Pancingan
114 113. Penyerangan dalam Istana
115 114. Pelaku Pertama
116 115. Pembunuhan Masal
117 116. Buku Catatan Lilian I
118 117. Buku Catatan Lilian II
119 118. Terungkap
120 119. Buku Catatan Lilian III
121 120. Merencanakan Sesuatu
122 121. Masuk Perangkap
123 122. Alben Benito
124 123. Kambing Hitam
125 124. Rencana Awal Berhasil
126 125. Membakar Gedung Belakang
127 126. Kebakaran
128 127. Bola Kristal
129 128. Kondisi Lilian
130 129. Cerita Lilian Masa Lalu
131 130. Rencana Malam Lentera
132 131. Kebakaran Gua
133 132. Dalang kebakaran
134 133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135 134. Malam Lentera
136 135. Malam Lentera 2
137 136. Perubahan Naga Citto
138 137. Pertarungan Dua Pangeran
139 138. Selir Gracia
140 139. Pangeran Igor
141 140. Pertarungan
142 141. Pengorbanan
143 142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144 143. Hukuman
145 144. Kondisi Lilian
146 145. Kepergian
147 Pemberitahuan
148 Pengumuman
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Prolog
2
1. kembali terlahir
3
2. Permen kapas
4
3.Bertemu
5
4.istana
6
5.Jamuan Teh
7
6. Istana 2
8
7. Busur
9
8. Bakat
10
9. Bertemu lagi
11
10. Bandit I
12
11. Bandit II
13
12. Khawatir
14
13. Kasih Sayang
15
14. Kakao
16
15. kerja sama
17
16. Kopi
18
17. Marah
19
18. Menggambar
20
19. Gadis bermuka dua
21
20. Bubuk coklat
22
21. Rencana
23
22. Keju dan Permen Kapas
24
23. Cemburu
25
24. Mentega dan Kopi
26
25. Mentega II
27
26. Membuat Kopi dan Coklat
28
27. Harga
29
28. Ruangan Pribadi
30
29. Perusak Ketenangan
31
30. Festival I
32
31. Festival II
33
32. Festival III
34
33. Keluarga Terkuat
35
34. Permintaan Pertama
36
35. Berlatih Menunggangi Kuda
37
36. Terluka
38
37. Teka-Teki
39
38. Sahabat
40
39. Ketahuan
41
40. Memilih Gaun
42
41. Lilian
43
42. Cantik
44
43. Dunia Novel ?
45
44. Orang Asing
46
45. Kepemilikan
47
46. Ayah dan Putra
48
47. Rencana
49
48. Latihan I
50
49. Latihan II
51
50. Permintaan Kedua
52
51. Perangkap
53
52. Teman
54
53. Perkara Ciuman
55
54. Jangan menangis
56
55. Lukisan
57
56. Lilian II
58
57. Rencana Kegiatan
59
58. Memulai
60
59. Pertemuan Kembali
61
60. Merasa Kesal
62
61. Harimau
63
62. Kondisi
64
63. Kucing ?
65
64. Hewan Mitos
66
65. Citto
67
66. Naga Kecil
68
67. Mahkota
69
68. Rencana Lagi
70
69. Kesabaran
71
70. Adik
72
71. Surat
73
72. Kabur
74
73. Preman Pasar
75
74. Surat 2
76
75. Langkah Awal
77
76. Rencana Perayaan
78
77. Menggoda
79
78. Gantungan Burung Poenix
80
79. Rahasia
81
80. Pengakuan
82
81. Buntelan Kain
83
82. Wilayah barat
84
83. Persiapan Acara
85
84. Perayaan Panen 1
86
85. Perayaan Panen II
87
86. Perayaan Panen III
88
87. Perjalanan I
89
88. Janji Masa Depan
90
89. Harapan
91
90. Kekayaan Yang Tersembunyi
92
91 . Informasi
93
92. Tanaman Pembunuh
94
93. Keluarga Kecil
95
94. Memancing Kemarahan Raja Reinal
96
95. Bahasa Citto
97
96. Kerajaan Apollonia
98
97. Tempat Ritual
99
98. Pembahasan Rencana
100
99. Pertengkaran Kecil
101
100. Laporan
102
101. Perubahan Citto
103
102. Petunjuk Lain
104
103. Permintaan Maaf termanis
105
104. Perjalanan II
106
105. Penyerangan
107
106. Khawatir
108
107. Saran Seorang Ayah
109
108. Baikan
110
109. Pesta Dansa I
111
110. Pesta Dansa II
112
111. Perayaan Pesta III
113
112. Pancingan
114
113. Penyerangan dalam Istana
115
114. Pelaku Pertama
116
115. Pembunuhan Masal
117
116. Buku Catatan Lilian I
118
117. Buku Catatan Lilian II
119
118. Terungkap
120
119. Buku Catatan Lilian III
121
120. Merencanakan Sesuatu
122
121. Masuk Perangkap
123
122. Alben Benito
124
123. Kambing Hitam
125
124. Rencana Awal Berhasil
126
125. Membakar Gedung Belakang
127
126. Kebakaran
128
127. Bola Kristal
129
128. Kondisi Lilian
130
129. Cerita Lilian Masa Lalu
131
130. Rencana Malam Lentera
132
131. Kebakaran Gua
133
132. Dalang kebakaran
134
133. Rangkaian Beberapa Kejadian
135
134. Malam Lentera
136
135. Malam Lentera 2
137
136. Perubahan Naga Citto
138
137. Pertarungan Dua Pangeran
139
138. Selir Gracia
140
139. Pangeran Igor
141
140. Pertarungan
142
141. Pengorbanan
143
142. Peristirahatan Terakhir Rosa
144
143. Hukuman
145
144. Kondisi Lilian
146
145. Kepergian
147
Pemberitahuan
148
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!