Setelah selesai makan bersama dengan Ayah, Ibu dan Kakaknya, Lilian sekarang terduduk ditempat belajarnya sambil memikirkan sesuatu. "Di hari pertama aku keluar kediaman kenapa aku harus bertemu dua orang yang membuat Lilian bunuh diri."
Lalu ia mengambil sebuah buku catatan dan alat yang digunakan untuk menulis, "Pertama aku masuk ke tubuh orang yang nama depannya sama denganku, gadis ini salah satu bangsawan terkenal dikarenakan Ayahnya seorang kepercayaan sang raja. Kedudukannya atau gelarnya adalah Duke, memiliki satu Istri dan dua orang anak." Ucapnya sambil menulis dibuku catatan.
Lalu ia kembali mengingat cerita dari Rosa di danau tadi, "Kedua, aku terdampar atau terlahir kembali pada masa kerajaan Apollonia yang sekarang dipimpin oleh King Reinal Balaz, memiliki tiga Istri. Istri pertama adalah sang Permaisuri/Ratu bernama Elena Ettila, dari Sang Permaisuri ia memiliki seorang Putra yang sekarang disebut Putra Mahkota. Selir pertamanya bernama Adelia dan dikaruniai seorang Putri bernama Evilia Lauren. Umurnya sama dengan Lilian. Selir keduanya bernama Garcia dan dikaruniai seorang putra bernama Igor Jhomson yang umurnya dua bulan dibawah Pangeran Mahkota."
Lilian berhenti menulis dan berkata, "Sekarang aku perlu melanjutkan kehidupanku dengan tenang, menjauhi orang-orang yang berpotensi membawaku dalam masalah, aku hanya perlu menjadi Putri dari Duke Marven yang baik." ucapnya tersenyum.
Rosa masuk kedalam kamar Lilian dan ia melihat Nona-nya sedang tersenyum lebar, ia-pun ikut tersenyum meski ia tak tau Nona-nya tersenyum karena apa.
"Nona sebaiknya tidur, ini sudah sangat larut." Ucap Rosa.
"Tentu saja, aku harus tidur yang cukup untuk bisa memulai hari esok dengan tenang." Ucapnya berjalan mendekati ranjang dan berbaring di atas ranjang lalu menarik selimutnya sampai ke dada, perlahan ia menutup matanya dan tidak lama setelahnya ia terlelap.
Rosa yang melihat Nona-nya memejamkan mata, ia tersenyum dan bergumam. "Semoga Nona selalu bahagia, " lalu ia berjalan untuk menyalakan aroma terapi didalam kamar agar Lilian tidur dengan nyenyak dan mematikan sebagian penerangan lalu berjalan keluar.
°°°
"Rosa apa yang harus ku lakukan hari ini?" Tanya Lilian dengan posisi duduk di atas ranjangnya.
"Nona hari ini mempunyai kegiatan acara teh bersama Putri Evilia Lauren dan Putri bangsawan lainnya di istana Apollonia." Ucap rosa.
"Apakah aku harus pergi?" Ucapnya dengan malas.
"Ya, Nona ini kegiatan rutin yang memang harus Nona ikutin." Ucap Rosa.
"Baiklah." ucap Lilian lalu berjalan menuju kamar mandi.
Kegiatan itu rutin diadakan oleh para putri bangsawan, kegiatan itu bertujuan agar tali silaturahim dan kebersamaan para putri bangsawan tetap terjaga dengan baik.
Selain itu dengan kegiatan itu mereka bisa tau informasi di dalam kerajaan Apollonia bahkan diluar dari kerajaan. Mereka juga bisa saling bertukar pikiran dan pendapat dalam kegiatan tersebut.
Setelah selesai mandi dan bersiap-siap dibantu oleh Rosa. Lilian berjalan menuju ruang makan untuk sarapan bersama keluarganya.
"Lilian disini nak, duduk di samping Ibu." Ucap ibunya sambil menepuk kursi yang berada disampingnya.
Lilian tersenyum dan berjalan mendekati ibunya. "Iya Ibu."
"Lilian hari ini kau ke istana untuk pertama kalinya setelah kau kehilangan ingatan mu, jika kau merasa tidak nyaman di sana kau boleh pulang duluan meski acaranya belum selesai." Ucap Ayahnya Duke Marven.
"Emang boleh Ayah?" Ucap Lilian ragu.
"Ayah sudah meminta ijin kepada Permaisuri agar bisa memaklumi kondisi mu sekarang." ucap Ayahnya dan menatap kearah Zheyan "Selama dia berada di istana jaga dia baik-baik dan kalau ia kelelahan bawa Lilian pulang." Ucap Duke Marven.
"Baik Ayah." ucap Zheyan.
Lilian mengerutkan keningnya dan menatap kakaknya, "Kakak juga akan ikut ke sana?" Ucap Lilian.
"Iya Lilian, Kakak akan berlatih tanding pedang di sana bersama Pangeran Mahkota dan pewaris keluarga bangsawan lainnya." Jelas Zheyan.
"Sudah bicaranya dilanjutkan nanti saja lebih baik kita makan sekarang," ucap Illyria kepada Suami dan Anak-anaknya.
Setelah sarapan, Lilian dan Zheyan pergi menuju istana Apollonia menggunakan dua kereta. Kereta pertama diisi oleh Lilian dan Rosa sedangkan kereta kedua di isi oleh Zheyan sendiri.
Perjalanan dari kediaman Duke Marven ke istana membutuhkan waktu satu setengah jam perjalanan. Lilian yang merasa bosan karena perjalanan pun tertidur didalam kereta.
Setelah perjalanan yang sangat lama menurut Lilian, mereka akhirnya sampai di depan gerbang istana, di sana berdiri belasan prajurit yang menjaga gerbang.
Lilian membuka sedikit tirai keretanya dan melihat pengawal keluarganya menyerahkan lambang tanda keluarga Duke Marven kepada prajurit penjaga gerbang. Prajurit tersebut mengangguk dan mempersilahkan kereta mereka untuk memasuki istana. Setelah kereta mereka berhenti, pintu kereta diketuk dari luar oleh Zheyan.
"Lilian kita sudah sampai, ayo keluarlah." Ucap Zheyan.
Lilian keluar diikuti oleh Rosa dibelakangnya. Lilian menatap kagum kearah istana dan berkata dalam hati, "Istana ini sungguh besar dari perkiraan ku, halaman luarnya saja bisa seluas ini, bagaimana didalamnya." Ujarnya.
"Lilian apa yang kau pikirkan?" Tanya Zheyan menyembunyikan lamunan Lilian.
"Tidak Kakak, aku hanya kagum saja dengan luas istana ini." Ucap Lilian.
Zheyan tersenyum. "Kau bahkan sering kesini, ku harap kau cepat sembuh" Ucap Zheyan sambil mengelus kepala Lilian.
Lilian kaget, "Oh astaga jadi begini rasanya punya Kakak laki-laki." Ucapnya dalam hati.
"Kakak apakah kita akan berpisah disini?" Ucap Lilian
"Iya Lilian, kau akan ke istana bagian selatan, dan Kakak akan ke istana bagian barat, kalau kamu perlu sesuatu, kamu minta saja pada Rosa dan jangan sampai kamu kelelahan!" Ucap Zheyan.
"Siap komandan!" Ucap Lilian sambil memberi hormat seperti orang yang upacara bendera setiap hari senin.
Zheyan tersenyum melihat tingkah adiknya "Kalau begitu kamu pergilah, Rosa akan mengantar mu sampai ke sana." setelahnya ia berbalik dan menatap Rosa. "Jaga dia baik-baik dan pastikan agar dia tidak kelelahan, kalau ada keadaan yang mendesak segera ke istana barat."
"Baik Tuan." Ucap Rosa.
Setelahnya mereka berpisah, Lilian berjalan menuju istana selatan dengan Rosa sebagai pemandunya dan Zheyan berjalan menuju istana barat.
Sepanjang perjalanan ke istana selatan, Lilian tak henti-hentinya mengagumi istana tersebut. tak hanya luas, istana tersebut ditanami berbagai macam bunga maupun pohon.
"Rosa apakah tempatnya masih jauh?" Tanya Lilian.
"Sebentar lagi sampai Nona, apakah Nona kelelahan? Atau Nona membutuhkan tandu?" Ucap Rosa khawatir.
"Aku tidak membutuhkan tandu Rosa, aku hanya bertanya. Oh iya apakah tempat yang kita tuju juga sebagus jalanan yang kita lewati ini?" Tanya Lilian penasaran.
"Tempat itu bahkan jauh lebih bagus Nona, pemandangannya indah dan sangat sejuk." Jelas Rosa menggebu-gebu.
Lilian hanya mengangguk dan melanjutkan perjalanan menuju tempat pertemuannya.
°°°
Mohon dukungan dan sarannya ya 🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
tukang nyimak
aku coba bayangin suasananya kaya di film alice Wontherland aja wis ya thorr☺☺☺☺
2021-06-21
9
senja
Zheyan gak punya n butuh seseorang seperti Rosa kah?
2021-05-16
0