Sepanjang perjalanan pulang Lilian tak berhenti memikirkan tentang kejadian di tempat latihan tadi, ia merasa bingung melihat mimik wajah dari Zheyan dan Asgar. Khawatir... Ya itu ekspresi yang dapat ia lihat dari keduanya.
"Aku kan memang mahir memanah, walaupun cita-cita ku bukan jadi pemanah, melihat busur tadi membuat ku sangat bersemangat mencobanya." Batin Lilian.
Ia melirik ke atas busur yang sedari tadi ia letakkan didepannya "apakah aku melakukan hal yang salah ? Astagaaaaa...seharusnya aku tak melakukannya tadi." Runtuk Lilian dalam hati.
Lilian beberapa kali membuang napas kasar dan bergerak gelisah, ia bahkan sesekali memukul kepalanya Rosa yang melihatnya pun berusaha menenangkan Lilian.
"Nona..... Saya mohon jangan melakukan hal-hal yang akan melukai mu." Ucap Rosa khawatir.
Lilian melirik Rosa sebentar lalu kembali menghembuskan napas kasar yang kesekian kalinya. Lilian sekarang merasa benar-benar gelisah, ia takut kalau semua orang tau kalau ia bukanlah Lilian yang asli melainkan ia adalah orang lain yang tanpa sengaja memasuki raga Lilian.
Rosa yang melihat Lilian yang tampak gelisah pun mendekatkan tubuhnya kearah Lilian dan berbicara sangat pelan, "Nona kalau kau gelisah karena kau tak mengingat kenapa kau bisa memanah, nona tenang saja... Sebenarnya dulu kau sering melakukannya secara sembunyi-sembunyi." Bisik Rosa.
Lilian membulatkan mata terkejut. "Benarkah?" Ucap Lilian.
"Benar nona, sebelum kau kehilangan ingatan mu, kau dulu sering keluar dari kediaman agar kau bisa berlatih memanah." Jelas Rosa.
"Lalu mengapa mereka semua kaget melihat ku memanah?" Tanya Lilian.
"Itu karena kau melakukan latihan sembunyi-sembunyi, sedari kau berumur 7 tahun kau sangat senang dengan busur dan kau selalu mengajak ku untuk keluar kediaman agar bisa menemani mu latihan, kita bahkan harus membuat banyak kebohongan agar bisa mendapat ijin keluar." Jelas Rosa lagi.
"Kenapa aku harus latihan sembunyi-sembunyi ? Dan kenapa pula aku harus berbohong." Tanya Lilian penasaran.
"Itu karena wanita bangsawan disini tak ada yang diperbolehkan untuk belajar tentang perang mereka hanya belajar tentang etika dan sebagainya yang menyangkut tentang kebangsawanan, kalau kita tidak berbohong maka tuan Duke Marven tidak akan mengijinkan kita keluar." Jelas Rosa lagi.
Lilian mengerutkan kening bingung. "Mengapa wanita bangsawan tidak di ijinkan untuk belajar tentang peran?"
"Entahlah Nona saya juga kurang tau, tapi dulu kau sempat mencari tahu tentang pertanyaan mu itu tetapi saya tidak tahu apakah nona sudah mendapatkan jawabannya atau belum." ucap Rosa.
Lilian memijit pelipisnya, "Lalu bagaimana sekarang ? Haisssss kenapa aku harus tergiur memanah saat aku melihat busur itu," ucap Lilian.
"Mungkin karena kau sangat menyukainya Nona, karena kau sekarang sedang hilang ingatan jadi saat kau melihat busur itu secara tidak sengaja kau memperlihatkan bakat mu karena sebelum-sebelumnya meski kau diberi busur yang paling bagus pun kau tidak akan mudah terpancing, makanya selama ini kau bersikap tak menyukai semua yang berbau perang." Jelas Rosa.
Lilian menatap Rosa kesal. "Kenapa kau tak jelaskan kepadaku sedari awal?"
"Maafkan saya nona, saya pikir karena Nona tidak mengingat apapun maka Nona tidak mengingat bakat Nona juga, siapa yang tau saat melihat busur ternyata Nona tidak bisa mengendalikan diri ternyata walaupun Nona hilang ingatan Nona masih bisa menggunakan busur dengan sempurna, wahhhh bukankan itu hebat sekali?" Ucap Rosa bahagia di akhir kalimatnya.
"Saat ini bukan saatnya berbangga dengan bakat ku, sekarang ini kita pikirkan apa yang harus aku lakukan sekarang?" Ucap Lilian.
"Tenang Nona untuk saat ini yang perlu Nona lakukan adalah menyibukkan diri Nona dengan pembelajaran etika putri bangsawan sampai isunya mereda." Ucap Rosa.
"Apakah itu akan membantu?" Ucap Lilian tak yakin.
"Kita coba saja dulu nona kalau cara ini tidak berhasil maka kita pikirkan lagi cara lainnya." Ucap Rosa.
"Baiklah." Ucap Lilian sambil menyandarkan tubuhnya dan memejamkan matanya.
Lilian sengaja menutup matanya agar Rosa tidak mengetahui apa yang tengah Lilian pikirkan. Lilian sekarang sedang menyambungkan kejadian-kejadian sebelum dan sesudah ia terlempar ke dunia tersebut. Secara Alami ia dan Lilian asli memiliki bakat yang sama, sebelum terlempar ke dunia tersebut Lilian adalah pemanah yang sangat handal ia bahkan sering mengikuti lomba memanah dan selalu membawa pulang kemenangan.
Di dalam kamar lamanya tersedia lemari khusus penyimpanan piala-piala hasil dari kemenangannya meski ia tak memiliki cita-cita untuk menjadi pemanah namun ia sangat menyukai olah raga tersebut. Ia bahkan bisa menghabiskan waktu seharian hanya dengan memanah, boneka di dalam kamarnya pun memenuhi isi kamar hasil dari memanah. Setiap acara festival sekolahnya pun teman-teman Lilian tidak akan memasukan games memanah di salah satu event karena Lilian selalu membawa pulang semua hadiah-hadiahnya.
Lilian tak menyangka bahwa memiliki kesamaan bakat dengan Lilian yang berada di dunia yang sekarang ia tempati, "Aku harus mencari tahu dulu kebiasaan Lilian disini agar aku tak salah lagi mengambil langkah." Batin Lilian.
"Di dunia ku yang lama aku memiliki beberapa bakat mulai sekarang aku harus hati-hati menunjukkannya seperti tadi, aku harus memiliki persiapan yang matang agar bisa hidup tenang seperti dunia lama ku, sepertinya Lilian asli juga memiliki bakat yang tak aku ketahui, kalau nanti sudah sampai rumah aku harus membongkar kamar ku siapa tahu Lilian menyimpan catatan kesehariannya." Ucap Lilian dalam hati.
°°°°
Sedangkan di tempat lain pangeran Seint membuka kedua matanya dan menengok ke samping melihat Artem yang sekarang tengah tertidur lelap, ia merenggangkan otot tubuhnya dan duduk menyandar pada batang pohon, ia mengingat kembali kejadian dimana Lilian memperlihatkan bakatnya pada semua orang.
Sebenarnya ia tidak terkejut karena Lilian bisa memanah dengan sempurna namun ia terkejut karena Lilian dengan percaya dirinya menunjukkan bakatnya pada semua orang.
Awalnya ia ingin menghentikannya namun Raina dan gadis-gadis lainnya tak membiarkan ia bergerak sedikitpun ke arah Lilian.
Jika ditanya apakah pangeran Sein sudah mengetahui bakat Lilian maka jawabannya adalah ya.... Ia dari dulu mengetahui Lilian memiliki bakat dalam memanah. Dulu ia sangat sering keluar kerajaan tanpa ijin karena tak nyaman dengan prajurit yang mengikutinya kemanapun ia pergi. Hingga suatu hari ia dan Artem memutuskan keluar diam-diam tanpa sepengetahuan orang-orang. Mereka melakukan aksinya di gerbang belakang kerjaan hingga saat mereka ingin melompat seorang prajurit memergoki mereka berdua.
Mereka berlari kearah yang berbeda demi mengercoki prajurit yang mengejarnya, ia berlari mengikuti instingnya hingga ia sampai pada tempat dimana ia melihat Lilian sedang mengarahkan busurnya pada seekor kelinci, ia berpikir Lilian hanya bermain-main saja akan tetapi pikirannya buyar saat ia melihat Lilian melepaskan panahnya dan yang lebih membuatnya terkejut adalah panah tersebut menancap tepat dileher kelinci tersebut padahal jarak Lilian dan kelinci tersebut sangat jauh.
Ia mengedarkan pandangannya mencari pengawal mungkin saja yang memanah adalah pengawalnya namun ia tak melihat siapa pun hingga matanya berhenti pada sosok yang sekarang berlari ke arah Lilian dengan napas ngos-ngosan ia adalah pelayan yang selalu bersama Lilian.
Pelayan itu terlihat mengkhawatirkan majikannya sedangkan sang majikan hanya tersenyum girang karena mendapatkan buruannya, setelah Lilian mengambil hasil buruanya ia pergi bersama pelayannya.
Saat itu ia tahu bahwa Lilian memiliki bakat dalam memanah. Gadis itu sangat misterius baginya, karena saat berada di depan banyak orang ia akan menunjukan sifat manja, egois, keras kepala, angkuh dan sombong, berbeda lagi saat ia hanya berdua dengan pelayannya.
Hingga akhirnya ia menemukan alasan kenapa Lilian bersikap demikian. Tanpa disengaja suatu hari saat ia mengintip Lilian yang sedang latihan gadis itu berbalik dan mengarahkan busur ke arahnya. Mereka sama-sama terkejut, pangeran Seint terkejut aksinya dipergoki Lilian dan Lilian terkejut yang memergokinya latihan adalah Pangeran Sein.
Mulai hari itu Lilian selalu menempel pada pangeran Sein, ia melakukan berbagai macam cara untuk membujuk pangeran Seint agar ia tak memberitahukan ke orang-orang tentang bakatnya.
Pangeran Seint menghembuskan nafas berat saat mengingat semua kejadian tersebut. "Hmmmm hilang ingatan membuatnya berada dalam masalah."
Selama ini ia membiarkan Lilian menempel kemana pun ia pergi hingga orang-orang mengira jikalau Lilian sangat menyukai pangeran Seint, awalnya ia merasa risih namun lama-lama ia terbiasa. Gadis itu akan bersikap manis saat ia menginginkan sesuatu dan akan kembali ke sifat asli kalau Pangeran Seint tak mengabulkan keinginannya, tanpa sadar Pangeran Seint tersenyum saat mengingat tentang Lilian, ia bahkan tak sadar jika Artem sedari tadi sudah bangun dan memperhatikannya.
"Hayoooooo kau sedang memikirkan apa?" Ucap Artem sambil tersenyum.
Sadar dengan yang apa yang ia lakukan, Sein kembali memasang wajah dinginnya, "Aku tak memikirkan apapun," ucapnya cuek.
"Halaaaaa kau bahkan tersenyum sendiri, ayoooo katakan saja padaku." Ucap Artem sambil menoel-noel pinggang Sein.
Sein menatap Artem tajam. "Kau salah lihat." ketusnya.
"Haisss apa susahnya sih bilang kalau kau memang lagi tersenyum, hayoooo pasti lagi memikirkan nona Lilia Kan?" Ucap Artem.
"Tidak." ucap Seint singkat.
"Haisss siapa lagi yang bisa membuat mu tersenyum seperti itu kalau bukan dia ? Kalau bukan kau menyukainya pasti sudah dari dulu kau mengusirnya tapi selama ini kau hanya diam saja saat dia mengikuti kemana pun kau pergi, berbeda halnya saat gadis lain mendekati mu kau akan memasang wajah galak mu."
"Kau cocok menjadi pembuat cerita." Ucap Seint.
"Lalu kau tersenyum kenapa ? Jangan bilang kau sudah nggak waras lagi. " Ucap Artem dramatis
Seint yang tak mau meladeni ucapan Artem pun berdiri dan berjalan meninggalkan Artem sendirian.
"Hei kau mau kemana ? Tunggu aku." Teriak Artem sambil berdiri dan berlari menyusul Seint.
°°°
Mohon dukungan dan sarannya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
... Grenn Girls ... 💚
Okay d sini dapat d pasti kan Lilian tak suka plus tak lahh cinta sangat dgn sang putra mahkota 👑 dya dkt sbb ada maksud nya tersendiri ... but masalah utama nya knpa dya kena bunuh diri ????
2021-10-20
0
Marine🧜🏻
serasa. nonton film kartun🤣🤣🤣🤣
2021-07-22
0
tukang nyimak
oo.. diam2 memuja liliana tp gengsi
2021-06-21
1