Dalam perjalanannya, seseorang menabrak Lilian dari belakang dan menjatuhkan permen kapasnya. Lilian menatap nanar permen kapas yang sudah tergeletak cantik di atas tanah. Dengan kesal Lilian menatap tajam kearah orang yang sudah menabraknya.
"Apakah kau tak punya mata untuk melihat jalan ? Apakah jalanan ini begitu sempit untukmu sehingga kau memilih berlari kearah ku?" Lilian mengeluarkan rasa kesalnya.
"Berisik!" Ujar orang itu, Lilian menatap orang itu tak percaya.
"Kau bahkan tak mengucapkan maaf setelah menabrak ku dan sekarang kau bilang aku berisik?" Lilian menatap tajam kearah orang yang menabraknya.
"Kau sekarang sudah berani menatap mataku?" Ucap orang itu sambil tersenyum sinis.
"Kenapa aku tak berani menatapmu, lagi pula disini kau yang salah." Sungut Lilian.
Dua orang yang berdiri diam di belakang orang yang menubruk Lilian menatap Lilian tak percaya, mereka adalah Rosa dan pengawal Putra Mahkota sekaligus sahabatnya Artem Marteuz, jika kalian bertanya apakah yang menabrak Lilian adalah Putra Mahkota ? Jawabannya adalah iya, yang menabrak Lilian adalah pangeran mahkota King Alpenseint Balas, dari kerajaan Apollonia.
Dia berlari dengan sahabatnya untuk menghindari prajurit kerajaan yang sedang mengejarnya karena keluar dari kerajaan tanpa ijin. Saat berlari, Pangeran Seint sibuk melihat kebelakang dan tak sengaja menabrak Lilian yang berjalan didepannya.
"Nona apakah Anda tau siapa yang Anda bentak sekarang?" Tanya Rosa takut.
"Aku tidak tau dan tidak mau tau, lagian disini dia yang telah menabrak ku mengapa kau yang terlihat takut?" Ucap Lilian menatap Rosa.
"Nona.....orang yang menabrak mu adalah Pangeran Mahkota." Ucap Rosa gemetar.
Lilian membulatkan matanya dan menatap kearah Pangeran Mahkota, dia melihat dari atas sampai bawah dan dari bawah keatas.
"Apakah gara-gara orang ini Lilian mengakhiri hidupnya?" Ucapnya dalam hati, Lilian mengakui kalau orang didepannya ini tampan ohh tidak bahkan sangat tampan.
Ia memiliki rambut berwarna abu-abu, mata yang berwarna hijau, hidung mancung, bibir merah alami, rahang yang tegas, pahatan wajah yang sangat pas, tubuh yang tinggi, Lilian bahkan hanya sebahunya. Meskipun ia memakai jubah tapi bisa Lilian pastikan tubuhnya sangat bagus "Apakah ia rajin berolahraga?" Ucapnya dalam hati.
"Apakah kau belum puas menatap wajahku?" Ucap Pangeran Seint dingin.
Lilian terkejut dan menatapnya tajam. "Aku bahkan tak berniat bertemu dengan mu hari ini atau hari-hari berikutnya, aku hanya penasaran dengan orang yang membuat Lilian melakukan itu, Suga oppa ku bahkan jauh lebih tampan darimu."
Pangeran Seint menatapnya tajam, saat dia mau membalas perkataan Lilian, Rosa Pun menyela dan berkata. "Maafkan Nona Pangeran, Nona kehilangan ingatannya karena suatu kecelakaan, makanya Nona tak mengenal Pangeran."
Lilian mengerutkan keningnya kearah Rosa, "Rosa dia yang menabrak ku, kenapa kau yang minta maaf padanya?" Kesal Lilian.
"Nona saya mohon...." Pinta Rosa dengan mata sendu.
Lilian menghembuskan napas kasar dan berjalan meninggalkan Rosa, Pangeran Seint dan Artem.
"Sekali lagi maafkan kami Pangeran, " ucap Rosa menunduk dan memberi hormat pada pangeran Seint dan Artem, ia lalu berbalik dan mengejar Nona-Nya yang berjalan lumayan jauh.
Pangeran Seint menatap kearah Lilian berjalan dengan kening mengerut, ternyata rumor hilangnya ingatan dari putri bangsawan Duke Marven benar adanya. Setelah tau kondisi anaknya, Duke Marven mengumumkan kondisi anaknya ke publik.
Artem berjalan ke samping Pangeran Seint dan berkata, "Nona Lilian benar-benar kehilangan ingatannya ? Dia bahkan menatap mu seperti mau memakan mu hidup-hidup. Padahal sebelumnya dia seperti parasit yang selalu mengikuti mu."
"Setidaknya sekarang ia tidak mengganggu lagi." Ucap Pangeran Seint.
"Benarkah?" Ucap Artem menatap Pangeran Sein dengan senyum jahil, "Apakah kau tak merasa kehilangan?" Ucap Artem menggoda.
"Tidak!" ucap Pangeran Seint lalu berjalan menjauhi Artem sambil menatap arah Lilian tadi, ia mengangkat sudut bibirnya dan berkata "Menarik."
°°°
Mata Lilian berkedip beberapa kali tak percaya dengan apa yang dilihat didepannya, pemandangan yang sangat indah, danau buatan yang cukup besar, memiliki air yang sangat jernih bahkan Lilian bisa melihat ikan-ikan kecil yang berenang.
Sekitaran danau tumbuh beberapa pohon apel, rumput hijau yang tumbuh dengan suburnya sampai ke ujung danau. Bunga-bunga pun tak mau kalah dalam memberikan keindahan danau tersebut.
Udaranya pun sangat sejuk dan menenangkan cocok untuk tempat melepas penat.
"Ini seperti lukisan, oh tidak....ini seperti pemandangan film-film animasi waktu aku kecil." Ucap Lilian sambil berjalan ke dekat danau.
Rosa tersenyum dan berkata, "Karena keindahan danaunya yang membuat Nona selalu betah ada disini."
"Ya tentu saja." ucap Lilian senang.
Tak terasa waktu yang Lilian habiskan di tempat ini begitu lama, karena keindahan danau Lilian bahkan lupa dengan waktu. Tak terasa waktu sudah menjelang sore, Lilian bangun dari tempat duduknya dan menatap kearah Rosa.
"Ayo kita pulang, perutku sudah sangat lapar, lain kali kalau kita kesini harus bawa makanan."
"Iya Nona," ucap Rosa sambil berjalan mengikuti Lilian.
Saat mereka berjalan melewati pasar, ada dua wanita berjalan ke arah Lilian dan Rosa. Lilian bisa simpulkan jikalau gadis yang berjalan didepannya itu adalah seorang Putri salah satu bangsawan, terlihat dari cara berpakaiannya yang mewah tapi dengan kesan yang sederhana, sedangkan wanita yang berjalan dibelakangnya itu pasti pelayannya.
" Senang bisa bertemu dan menyapamu disini Nona Lilian Daisyla Marven." Ucap wanita itu tersenyum memberi hormat layaknya putri bangsawan.
Lilian menatap wanita itu dengan diam, Rosa yang menyadari hal itu berjalan mendekati Lilian dan membisikan sesuatu di telinganya "Dia adalah Nona Raina Finola Gaustark Putri dari bangsawan Marquis Gaustark." Ucap Rosa.
Lilian membulatkan matanya dan menatap kearah Raina, ia melihat Raina dari atas ke bawah. Gadis itu sangat cantik dengan tampilan sederhana namun mewah, ia memiliki tinggi sama dengan Lilian. Memiliki rambut panjang berwarna hitam pekat, mata bulat warna coklat terang, hidung mancung dan bibir merah mungilnya. Aura yang ia pancarkan juga sangat elegan siapapun yang melihatnya pasti akan jatuh hati kepadanya.
Raina yang melihat Lilian diam dan hanya menatapnya bingung berkata, "Apakah Nona Lilian baik-baik saja?"
Lilian menatap Raina. "Ya. Tentu saya baik-baik saja." Ucapnya.
"Saya mendengar kabar jikalau Nona Lilian sekarang kehilangan ingatan dikarenakan kecelakaan. Saya rasa rumor itu benar jika melihat diamnya Nona Lilian tadi." ucapnya dengan senyum ramah.
"Ya memang seperti itu," Ucap Lilian dan berkata lagi "Maaf kayaknya saya tidak bisa berlama-lama karena ini sudah sore, saya harus secepatnya pulang." Ucap Lilian.
"Ya tentu, maaf telah mengganggu perjalanan mu." Ucap Raina ramah.
"Oh tak apa." Ucap Lilian menunduk hormat. "Senang bisa bertemu dengan Nona Raina Finola Gaustark," Lilian berjalan melanjutkan perjalanannya yang diikuti Rosa dibelakangnya.
"Dia bahkan tetap saja angkuh dan sombong meski telah kehilangan ingatannya," Ucap Sona pelayan dari Raina yang sedari tadi hanya diam memperhatikan Nona-Nya dan Lilian.
Raina hanya tersenyum ikut memandang kearah Lilian pergi.
°°°°°
Mohon dukungan dan sarannya ya 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
Lyanna
pas bngt bias sya Suga ahshsndvdvsbsn
2023-01-08
0
Nuzlie🎭eiLzun
suga bts ga tampan loh🤭🤭🤣🤣 dia cuma dilihat dari mana pun suga tersangat comel 🤪
2022-07-14
0
Ekhemmm♎
sedikit koreksi author, dari buku yg saya baca. kalo org dahulu yg saya tau thor, mereka memanggil org lain dengan sebutan anda. gak pake kamu.
2022-02-27
0