Ungkapan rasa

Siang menjelang sore, Haris menghampiri Rania di kamarnya.

"Ran?" ucap Haris pelan.

Rania menoleh memandang Haris, matanya masih sembab.

"Gimana keadaan kamu?"

"Sudah mendingan mas," ucap Rania sambil berusaha bangun, Haris membantunya.

Mereka duduk bersebelahan.

"Devi dimana mas? Dia sudah pulang sekolah kan?"

"Sudah, dia sedang mengerjakan PR dibantu Apri."

"Aku harus masak, pasti Devi lapar."

"Devi sudah makan, kamu jangan khawatir ya?"

"Terima kasih mas, mas jadi kerepotan mengurus aku dan Devi. Aku harus bagaimana membalas kebaikan mas Haris," mata Rania berkaca kaca.

"Kamu mau membalas kebaikanku?"

Rania mengangguk.

"Jadilah istri yang baik untukku," Haris tersenyum

"Mas gak bercanda? Aku hanya gadis desa yang tidak punya apa-apa."

"Kamu pikir aku merawatmu seharian ini untuk apa? Aku bahkan merelakan mengosongkan jadwal trip hari ini. Aku mulai menyayangimu." Haris menatap Rania serius.

Bibir Rania bergetar, ingin menangis rasanya.

"Kamu hanya perlu membalas perasaanku dengan tulus."

"Baik, aku akan mencobanya mas."

Haris memeluk Rania. Mereka merasakan kenyamanan.

"Aku mau balik ke penginapan untuk mandi, apa kamu nggak papa?"

"Nggak papa, istirahatlah mas, terimakasih untuk hari ini."

Haris beranjak dari kamar Rania.

"Cantik, kakak pulang dulu ya?" Haris membelai rambut panjang Devi.

"Memang Rania sudah baikan?" sahut Apri.

"Sudah, aku sudah berpamitan dengannya."

"Nanti kakak kemari lagii kan?" Devi merengek manja.

"Tentu sayang, kakak mau mandi dulu di rumah sebentar."

Haris dan Apri meninggalkan Devi, melambaikan tangan.

Mobilnya melaju sedang. Devi membereskan buku-bukunya. Menghampiri Rania di kamar

"Mba mau minum?"

"Iya, tolong ambilin ya dhe!"

"Sebentar ya mba."

Rania meneguk minuman yang diberikan Devi, Rania merasa agak mendingan.

Devi memeluk Rania, khawatir jika terjadi apa-apa dengan kakaknya.

"Apa harimu menyenangkan tadi sayang?" Rania membalas pelukan Devi

"Iya Mba, Devi sudah mengerjakan PR nya, kak Haris dan kak Apri yang membantu tadi."

"Anak pintar..." Rania tersenyum.

"Kalo Mba menikah, apa mba bakal ninggalin Devi?"

"Sayang, mana mungkin. Mba tidak akan pernah ninggalin Devi sampai kapanpun."

"Kak Haris kan juga sayang sama Devi,"

ucap Rania lagi.

Mereka mengeratkan pelukan.

"Mba mau makan?"

"Tidak, Mba sudah makan tadi, kak Haris yang menyuapi."

"Devi mandi gih, udah sore nanti keburu dingin."

Devi menurut saja, pergi ke kamar mandi. Rania bangun ingin menyiapkan bahan masakan untuk nanti malam.

Rania menyiangi daun bayam, hendak memasak nya.

Tiba-tiba ponsel berdering.

[Ran, istirahat saja. Nanti aku bawakan makan malam untuk mu dan Devi] Terdengar suara Haris yang lembut.

"Aku baru saja mulai masak. Mas tidak perlu membawakan aku makanan lagi."

[Tidak. Istirahatlah. Ayo cepat pergi ke kamarmu] Haris memerintahkan sudah seperti suami sahnya saja.

"Baik mas." Rania berjalan menuju kamarnya.

Karena tidak percaya, Haris mengganti ke panggilan video.

"Mas gak percaya?"

Haris tersenyum melihat Rania yang sudah berada di kamarnya."

"Ya aku percaya sekarang."

"Ya sudah katanya mau mandi?"

" Iya Iya, mandi dulu ya."

Haris menaruh ponselnya.

Rania berbaring di tempat tidur, memainkan ponselnya. Ingin menghubungi Novi tapi dia urungkan.

Rania melamun.

"Aku harus apa sekarang? Menikah dengannya, aku takut jika cintanya hanya sekejap padaku karena dia mengungkapkannya pun begitu cepat. Jika aku menolak, tak bisa ku pungkiri jika kini hatiku telah terbuka untuknya, lagi pula banyak sekali kebaikan yang sudah dia berikan. Manusia macam apa aku ini jika tidak tau terimakasih. Aku sudah merasa nyaman bersamanya."

"Mba melamun?" Rania terkejut karena Devi menepuk pundaknya.

"Hey dhe, ehemmm harumnya. Tambah cantik aja si kesayangan Mba ini." Rania mencium rambut Devi yang masih basah.

"Mba masih pusing?"

"Enggak kok, coba pegang nih... Udah gak panas kan?" Rania menarik tangan Devi untuk memegang keningnya.

"Mba jangan sakit lagi ya, Devi takut." Devi menangis.

Seperti takut akan kehilangan Rania.

"Udah jangan nangis ya, Devi akan sama-sama mba terus kok." Rania memeluk Devi.

"Cuma Mba yang Devi punya. Devi akan menjaga Mba biar Mba gak bisa sakit," ucap Devi polos yang membuat Rania ikut meneteskan air mata.

"Devi mau ngapain sekarang?"

"Mau nungguin Mba Rani. Sebentar lagi kak Haris pasti datang."

"Dari mana Devi tau kak Haris mau kesini lagi?" Rania pura-pura gak tau.

"Kak harus tadi janji mau kesini lagi. Mau jagain Mba Rani."

Rania tersenyum.

Dan benar saja, suara mesin mobil yang terdengar mendekat ke rumah Rania.

"Itu pasti kak Haris." Devi langsung lari ke luar. Menyambut Haris yang baru saja memberhentikan mobilnya.

"Kak Haris..." Devi melebarkan tangannya.

Mereka berpelukan.

"Hai cantik, ehmmm harum sekali kamu," ucap Haris melebarkan senyumnya.

"Hehe, kakak sendirian?"

"Iya, kak Aprinya ada urusan jadi gak bisa kesini. Mana kak Rania?"

"Di kamar, ayo masuk kak..." Devi memegangi erat tangan Haris.

"Bentar ya sayang," Haris kembali ke mobilnya, membawa beberapa paper bag yang ia taruh di kursi belakang.

"Kak Haris bawa apa?" tanya Rania dengan manjanya, berharap ada hadiah untuknya.

"Ini baju buat Devi, kalo yang lainnya ini makanan, yuk masuk," Haris menyerahkan paper bag kecil pada Devi.

"Asyikkkk Terima kasih ya kak."

Mereka masuk, menghampiri Rania...

Terpopuler

Comments

Yulyta😍

Yulyta😍

semoga haris jatuh cinta beneran am rania ya thor😁

2021-06-04

0

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!