Haris yang sebenarnya

"Aku bisa saja memaafkanmu, tapi dengan syarat," Haris tersenyum licik.

Semua penasaran.

Rania hanya mengangguk.

"Oke! Besok aku bawakan perjanjian tertulis yang harus kamu patuhi," Haris melanjutkan kata-katanya lalu kembali menjadi Haris yang dingin.

Jam 7.30

waktunya Rania berangkat kerja. Livi dan Apri melanjutkan obrolan, Haris hanya memainkan ponselnya sedangkan Rania mempersiapkan diri untuk berangkat kerja.

Setelah Rania siap mereka lalu pergi. Livi mengantar Rania ke kafe dengan mobilnya. Sedangkan Apri dan Haris melanjutkan petualangan lagi.

Di mobil Apri.

"Kamu rencanain apa buat Rania?"

"Awas ya kalo sampe macem-macem" Apri menebak nebak rencana Haris.

"Emang kenapa kalo macem-macem? Bukannya kamu naksirnya sama Devi ya?" Haris menjawab dengan santainya.

"Jangan bilang kalo kamu mau jadiin Rania pelampiasan?" Apri sangat penasaran.

"Siapa bilang?" Haris tersenyum sinis.

"Hmmm apasih yang direncanain Haris?" Apri bergumam di hati.

"Udah deh kamu gak usah kepo!" Haris meninju lengan Apri.

Apri dan Haris melanjutkan perjalanan, mencari spot tempat yang indah.

Rania dan Livi sampai di kafe.

Di perjalanan tadi, Rania gundah memikirkan apa yang akan dilakukan Haris padanya.

Livi pun penasaran apa yang terjadi antara Haris dan Rania.

"Ran, memang apa salah kamu ke Haris? Kenapa sampai kamu mau menuruti Haris?" Livi memberanikan diri bertanya.

"Oya mba, waktu di kafe aku gak sengaja menjatuhkan kamera mas Haris. Mas Haris menyuruh pemilik kafe untuk memecat ku, untung saja mas Apri mau menjelaskan semuanya dan memaafkan aku. Jadi aku bisa kembali bekerja. Mungkin mas Haris pengen aku ganti rugi. Dengan mengikuti perintahnya." Rania berbicara dengan lirih.

"Duh jadi begitu ya? Kamu sabar ya Ran." Livi ikut sedih.

"Iya mba. Aku sangat berterimakasih karena masih bisa bekerja. Gak tau harus apa kalo sampe aku di pecat beneran.Aku masuk dulu ya mba. Sampai jumpa nanti sore!" Rania turun dari mobil.

"Ya udah sana kamu semangat ya!" Livi tersenyum lalu mengemudikan lagi mobilnya.

"Andai Haris tak sedingin itu. Lumayan juga," Livi tersenyum memikirkan Haris.

"Kalau boleh diminta, aku ingin menjadi pembantunya saja, ah tidak-tidak, aku mau menjadi kekasihnya. Ah tidak-tidak, Rania apa yang kamu pikirkan?" Tak jauh berbeda dengan Livi, Rania pun memikirkan Haris di tengah-tengah pekerjaannya.

Mobil Apri berhenti di ujung jalan. Mereka hanya duduk-duduk saja di dekat mobil.

Apri terlihat muram, selain memikirkan apa rencana Haris pada Rania, Apri juga memikirkan bagaimana bisa Devi yang dari semalam dia pikirkan ternyata anak kecil?

Bagaimana tidak kesal, Apri membayangkan kalau Devi itu gadis yang seumuran saja dengan Rania atau Livi.

"Iya sih cantik, imut, tapi anak-anak. " Apri membatin.

Haris meneguk minuman kalengnya, melirik Apri yang tengah berwajah masam.

"Hahahahaa. Bagaimana bisa kamu mau memacari anak-anak? Jangan-jangan kamu memiliki jiwa pencabulan? Dih aku jadi ngeri," Haris mengejek Apri sambil tertawa.

"Seenak hidungmu saja ya kalo ngomong!" Apri tambah cemberut.

"Tuh gila kan kamu. Masa yang ngomong hidung?" Haris tambah suka melihat Apri terpojok.

"Jangan-jangan kamu lagi yang punya otak mesum. Besok kamu pasti mau nyuruh dia jadi pembantumu. Akal-akalan kamu saja kan biar kamu mudah ngerjain Rania?" Apri ngomong nya kaya ukuran tukang bangunan. Gak habis-habis, panjaaaaaaanggg.

"Heh heh otak cabul. Jangan ngarang ya!" Balas Haris tak Terima.

"Kok bisa tau sih isi otakku? Harus rubah rencana nih!" Haris mengejar apri dan melemparnya dengan sandal.

Mereka berdua tertawa puas sampai matahari sudah meninggi.

"Makan yuk?" Apri ngos-ngosan dan berkeringat.

"Yuk, tapi jangan di tempat Rania," jawab Haris.

"Ya ya, kamu takut kan Rania naksirnya sama aku, secara aku ini baik ganteng juga ramah."

"Terserah." Haris masuk mobil berniat meninggalkan Apri tapi Apri dengan cepatnya memasuki mobil.

"Gitu dong, kamu harus lupain Hanum. Rania juga cantik kok," Apri masih nyerocos saja.

"APRI!" Haris mulai kesal.

Perjalanan menuju restoran tujuan makan kali ini cukup dekat, sebentar saja mereka sudah sampai.

Apri memarkirkan mobilnya, masuk ke restoran kemudian memesan makanan.

Haris mengambil ponselnya yang berdering.

"Halo pa, gimana kabar papa?" Haris berwajah garing.

[Hai Ris? Papa baik. Kamu apa kabar?] ucap papanya di seberang telfon.

"Haris baik, papa tenang saja Haris akan tepati janji Haris ke papa."

[Papa tunggu. Jangan basa basi lagi!]

Telfon ditutup.

Haris bernafas kasar. Mengacak acak rambutnya lalu duduk di kursi restoran.

Apri yang melihat sahabatnya itu tampak serius.

"Kenapa Ris?" tanya Apri.

"Bener-bener kepo kamu ya! Bisa gak sih gak usah tau urusanku!" Haris sengaja membuat apri penasaran.

"Aaaa pikirin aja Pri, kamu gak akan bisa menebak!" Batin Haris tertawa dihatinya.

Terpopuler

Comments

Naoki Miki

Naoki Miki

haii mampir yuk ke krya q 'Rasa yang tak lagi sama'
cuss bacaa jan lupa tinggalkan jejaakk🤗
tkan prfil q aja yaa😍
vielen danke😘

2020-10-16

1

Emak Eha Miracle

Emak Eha Miracle

Keren cerita novel anak emak sudah ada audio nya pula

ssmangattt

2020-04-07

2

Emisudiarni

Emisudiarni

ap y? rencana haris..

2020-02-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!