Haris 1

Pagi di penginapan.

"Hari ini aku mau ke rumah Rania. Kamu mau ikut apa enggak terserah," ujar Apri seperti masih kesal saja.

Apri masuk kamar mandi. Haris yang masih rebahan merasa jengkel.

"Ya Tuhan. Kenapa temenku playboy nya melebihi batas gitu. Bahkan gadis desa saja dia kejar-kejar," gerutu Haris dalam hati.

"Apa dia lupa di kantor ada empat gebetannya? Ahhh bahkan aku yang gantengnya lebih 80° darinya saja gak punya satu perempuan pun di dunia ini. Aaarggh. Hanum. Kenapa kamu bikin aku gila begini sih?!" Haris memaki Apri dan mantan pacarnya.

Apri keluar dari kamar mandi. Memakai kemeja dengan rapinya. Haris yang melihat Apri membelalak kan mata.

"Kamu mau apa memakai pakaian berlebihan itu?" Haris heran melihat Apri yang berpenampilan kaya mau kencan saja.

"Diem aja deh. Hari ini aku mau ketemu 3 bidadari cantik di rumah Rania," ujar Apri dengan percaya dirinya.

Haris tergelak kecil melihat tingkah Apri. Kemudian Haris menuju kamar mandi.

"Tunggu aku!" ucap Haris sambil melempari wajah Apri dengan handuknya.

"Mending kamu disini aja. Aku gak mau kalo nanti kamu merepotkan ku." Apri masih menyisir rambutnya.

Haris tak menjawab.

Baru saja Haris menutup pintu. Apri sudah menggedor gedor pintu kamar mandi itu.

"Cepetan kalo mau ikut!" teriak Apri.

" Apa apaan coba dia bertingkah konyol begitu?" batin Haris.

Selesai mandi Haris segera memakai baju dan merapikan rambutnya.

Apri melajukan mobil dengan cepat. Haris kesal sendiri.

"Kamu ngejar apaan sih sampe ngebut2 gini?"

Teriak Haris.

"Mau ketemu adik Rania. Dia masih sekolah, jadi kalo enggak pagi-pagi sekali aku gak bisa ketemu dia nanti."

"Huft?!" Haris hanya mengusap keningnya. Selalu begini kalo sampe Apri kenal sama perempuan.

Tak lama kemudian mereka sampai di sebuah

rumah sederhana. Mobil berhenti.

"Tau dari mana kamu kalo ini rumah Rania?" Tanya Haris sebal.

"Dari Liviana lah." Apri turun dari mobil.

Haris mengikutinya.

Liviana berlari keluar rumah setelah mendengar seperti ada suara mobil di depan rumah.

"Apri?" sapa livi melambaikan tangan.

Apri melambaikan tangan lalu berjalan mendekat ke arah livi.

Haris ikut saja dari pada dia kesepian di penginapan.

"Hay Ris," sapa livi.

Haris hanya tersenyum. Livi mengajak Haris dan Apri masuk.

Haris memandangi seisi rumah Rania. Tampak sangat sederhana.

"Sepertinya Rania orang susah. Kasian juga dia di pecat dari pekerjaannya," batin Haris.

Sedangkan Apri mencari cari seseorang.

"Dimana Rania?" tanya Apri.

"Ada dikamar bentar ya aku panggil. "

Rania kemudian menemui Apri. Rania pikir hanya Apri yang datang. Tapi dia sangat terkejut ternyata Haris juga ikut.

"Mas Apri," ucap Rania terbata2.

"Silahkan duduk mas," Rania masih canggung dan terlihat takut melirik Haris.

"Ran, kamu belum kenal dia kan? Dia Haris," ucap Apri.

"E iya, silahkan duduk mas Haris." Rania sangat canggung.

Haris dan Apri duduk.

Liviana menemani Rania membuat minuman.

"Eh Devi kemana ya Ris?" tanya Apri sangat penasaran.

"Ah Devi itu pasti sangat cantik, kakak dan kakak sepupunya saja cantik begitu," Apri masih saja bicara gak jelas dan membayang-bayangkan wajah Devi. Membuat Haris bosan saja.

Haris duduk dengan tenang sambil sesekali melihat-lihat sekeliling rumah Rania.

"Mba Rani, aku berangkat sekolah dulu ya?" Terdengar suara imut Devi memanggil kakaknya.

Mendengar suara itu Apri langsung berdiri. Mencari cari dari mana suara itu.

Devi berjalan melewati Apri dan Haris.

"Hai, om?" sapa Devi dengan suara manjanya.

"Hai?" Apri menjawab sambil melongo.

Haris sudah mulai menahan tawanya.

Devi salim dengan Apri dan Haris. Kemudian menghampiri Rania dan livi lalu berangkat sekolah.

Apri masih melongo.

"Jadi Devi ini anak kecil?" ucap Apri masih dengan wajah melongo.

"Hahahahaha." Tawa Haris tak bisa lagi ia tahan. Tergelak saking lucunya menurut dia.

"Ssttt diem! " Apri membungkam mulut Haris.

"Hahahahaa." Sekali lagi Haris masih ingin tertawa melihat ekspresi Apri.

Mendengar tawa yang begitu keras, Rania dan livi segera menghampiri Apri dan Haris. Membawa minuman juga cemilan.

"Ada apa ini kalian tampak senang sekali?" ujar Livi.

"Tadi itu adik kamu Rania?" tanya Apri penasaran.

"Iya, namanya Devi. Kami tinggal hanya berdua dirumah ini." Jelas Rania.

Lagi2 Haris tertawa.

Rania dan livi saling tatap.

"Ternyata Haris bisa ketawa juga,"

batin Rania dan livi bersamaan.

"Silahkan minumnya," Livi dan Rania duduk bersebelahan.

Haris masih menahan tawanya. Melihat itu Apri menonyor kepala Haris. Mereka berdua terlihat sangat lucu. Rania dan livi hanya saling pandang melihat tingkah Apri dan Haris.

Dalam hati Rania ingin meminta maaf pada Haris atas kejadian di kafe. Tapi ia urungkan niatnya saat melihat Haris sebegitu bahagianya sampai tertawa terbahak-bahak.

"He Rania. Kamu beneran di pecat dari kafe?" Tiba-tiba Haris bertanya dan membuat Rania gugup.

"E enggak mas, mas Apri sudah..."

"Aku yang bilang ke bosnya kalau kamu sudah memaafkan Rania." Apri memotong kata-kata Rania.

Rania tertunduk.

"Enak saja. Siapa bilang aku memaafkanmu?" Haris kembali dingin.

"Saya minta maaf. Tolong maafkan saya mas, saya mohon jangan membuat saya berhenti bekerja." Rania tampak sedih memohon.

Like komen dan dukung author ya readers, author janji bakal ngasih readers cerita yang menarik. Terimakasih.

Terpopuler

Comments

RazkiYah Anam

RazkiYah Anam

koq aku ikutan ketawa sendiri bacanya. hahahaha....

2021-05-11

0

Retno Wulanningrum

Retno Wulanningrum

bui

2020-07-17

2

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!