Hati yang berbunga

"Terimakasih om, tante. Haris akan menjaga Rania, Devi juga akan menjadi tanggung jawab saya," kata Haris dengan semangatnya.

Rania berkaca-kaca menyaksikan Haris, lelaki yang baru dikenalnya meminta restu untuk meminangnya.

"Kamu senang sekarang? Aku bahkan langsung meminta restu pada keluargamu sebagai bukti aku benar-benar serius ingin menikahimu," ucap Haris menatap Rania.

Rania mengangguk.

"Ahhh so sweetnya, pa aku juga pengen menikah dengan pilihanku sendiri," rengek Livi lagi.

papanya menatap Livi tajam. Livi langsung tertunduk dan menyenggol lengan Rania.

"Baiklah, om amanah kan Rania kepadamu, kamu harus buktikan sebaik mungkin!" ucap papa Livi menepuk bahu Haris.

"Baik om," Haris berbicara tegas.

Semua orang bahagia melihat Rania gadis tangguh itu akhirnya mendapatkan jodoh, seorang lelaki yang sangat sempurna menurut para perempuan. Tampan, mapan, dan juga romantis.

"Apa aku bermimpi?" Rania sampai mengedip- kedipkan matanya.

"Kamu kenapa Ran?" Livi mengejutkan Rania.

Rania tersenyum.

"Om tante, saya mau pamit, karena teman saya menunggu," ujar Haris tiba-tiba Apri terlintas dipikirannya.

"Kenapa terburu buru? Rumah kamu jauh?" tanya tante april.

"Saya di sini tinggal di penginapan, rumah saya di (menyebutkan nama kota besar)."

"Wah tante kira rumah kamu sekitaran sini saja."

Semua tertawa...

"Pulang dulu ya Ran?" pamit Haris menatap Rania.

" Hati-hati mas." Rania tersenyum.

"Mari om, tante, Livi."

"Hati-hati ya nak Haris." jawab papa Livi.

Haris meninggalkan rumah Rania.

"Jadi kamu siap menikah Rania?" tanya omnya lagi.

"Saya dan mas Haris mau jalanin saja dulu sebagai teman, jika saling cocok nanti kita bisa melanjutkan om" jawab Rania.

"Baiklah, Livi beresin barang-barang kamu! Kita pulang sekarang." Livi cemberut tapi tetap membereskan barangnya.

"Lo kenapa buru-buru sekali om? Baru saja sampai," protes Rania.

"Maaf ya Rania, tante dan om sangat sibuk, jika tidak karena Livi yang bandel itu pun kami mungkin belum bisa berkunjung kemari," jawab tante.

"Nanti bicarakan pada om tentang hubungan kalian ya?"

Rania mengangguk.

Semuanya siap, lalu berpamitan.

Livi merasa berat meninggalkan tempat ini, dia sudah merasa nyaman apalagi semenjak berkenalan dengan Apri dan Haris.

Livi masih cemberut hingga mau masuk mobil.

"Kamu juga akan papa nikahkan jika kelakuan kamu masih bandel begini, gak mau nurut sama orang tua."

"Iiih papa tuh ma, mulai lagi. Emang papa mau kalo Livi ini gak berpendidikan?" jawab Livi sewot.

"Untuk apa berpendidikan jika sikap terhadap orang tua masih gak ada hotmat-hormatnya. Papa akan carikan kamu suami yang profesinya ustadz biar kamu diceramahin trus tiap hari," jawab papanya meledek Livi.

"Papa ihhhh."

Livi kesal lalu memeluk mama di sampingnya.

Mama April hanya tersenyum melihat bapak dan anak selalu berdebat seperti ini.

"Ya udah yuk ah, kapn kita jalannya kalo berdebat terus?" ucap mama Livi melerai anak dan suaminya.

Livi menaiki mobilnya, Tante april melambaikan tangannya pada Rania, Rania mengangguk, masuk ke mobil dan mobil mereka beriringan.

Rania kesepian lagi.

"Bolehkah aku jatuh cinta sekarang? Bolehkah aku memberi hatiku pada mas Haris sekarang? Bolehkah aku bersandar pada mas Haris sekarang?" Rania kembali bimbang.

Ponsel Rania berdering, telfon dari apri.

"Halo Rania? Haris ada dirumahmu?"

"Barusan mas Haris pergi, tadi memang dari sini mas."

"Ngrepotin aja sih jadi orang!" Apri mendengus kesal.

"Ya sudah, makasih ya Ran," Apri menutup telponnya.

Baru saja Apri menutup telpon, Haris membuka pintu kamar.

"Kurang ajar banget kamu ya ninggalin aku begitu aja." Apri langsung menyerang Haris dengan segudang pertanyaan.

Haris tek memperdulikan Apri yang ngoceh terus.

"Kamu menemui Rania tanpa mengajak aku?"

"Kamu habis ngapain di sana?"

"Kamu lupa siapa yang ngajak kamu berlibur kesini? Taunya kenal cewek langsung diembat sendiri aja," Apri nyerocos aja kaya pesawat terbang.

"Tadi aku kerumah Rania , bertemu dengan orang tua Livi," ucap Haris tersenyum licik.

"Lo naksirnya Rania apa Livi sih? Bagi aku satu dong!" Apri tak Terima.

"Aku suka..."

Haris menggantung ucapannya, kemudian menjatuhkan tubuhnya di atas tempat tidur.

Menutup telinganya dengan bantal kemudian memejamkan matanya tak peduli dengan Apri yang ngomel-ngomel gak jelas.

"Aku akan menikahimu Rania," batin Haris.

Apri ingin memukul Haris dengan bantal di pangkuannya, tapi tertahan saat ponselnya berdering.

[Halo? ] suara lirih Liviana.

"Ya halo, kenapa Livi?"

[Aku sedang menuju x( nama kota) Maaf tak sempat berpamitan pri?]

"Kenapa mendadak?"

[Papa menjemputku] Livi terdengar lemas menjawabnya.

"Padahal baru kemarin kita kenal sudah harus dipisahkan," ucap Apri ikut lemas.

"Kita masih bisa ketemu. Pri kamu mau tau apa yang terjadi pada Rania dan Haris?"

"Ya! Kenapa mereka?" Apri langsung bersemangat.

Livi menceritakan semua kejadian tadi pagi, Apri geleng-geleng kepala tak percaya dengan tindakan Haris.

"Secepat itu? " jawab Apri

[Ya.Aku saja sampai heran]

"Lantas bagaimana perkenalan kita selanjutnya?" Apri membuat Livi baper.

[Kita masih bisa jalin hubungan melalui ponsel kan?] tersenyum-senyum sendiri.

°°°°saya butuh dukungan kalian dalam melanjutkan cerita ini, silahkan like, vote dan komen ya teman teman. Terimakasih 🙏°°°°

Terpopuler

Comments

Sarina

Sarina

Aku udah mampir yah kak..
Ayo kak mampir keceritaku dan kasih feedback balik biar sama2 semngatin :)

2020-04-08

1

Hetik Handayani

Hetik Handayani

bagus ceritanya..

2020-03-15

2

Erin Nabila

Erin Nabila

ceritanya bagus saya suka😁

2020-03-09

2

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!