Rania 3

Rania masih sibuk dengan pekerjaannya. Haris kelaparan sampai dengan tidak malunya duduk di sebelah Apri. Haris memanggil pelayan kemudian memesan.

Tak lama kemudian datanglah pelayan membawa pesanan yang Haris minta.

" Silahkan," ucapnya sambil menaruh makanan.

" Makan tuh! Rasain sendiri, laper kan?" ledek Apri.

Haris tak peduli dengan omelan Apri. Tak peduli juga ada Liviana disana. Dia ingin cepat-cepat mengisi perutnya.

Liviana dan Apri juga menghabiskan makanan masing-masing. Tanpa ada yang berbicara.

Makan siang selesai, Apri berdiri dan menanyakan billnya, Liviana menghampiri Apri.

" Habis ini kamu mau kemana?" tanya Apri.

" Mau ke rumah Rania. Aku capek banget Pri," ucap liviana sambil mengusap tengkuknya.

"Yah gak bisa bareng dong?" Apri merengek seperti adik yang mau di tinggal kakaknya.

"Atau kamu mau ikut aku?" Liviana tersenyum.

"Ah pasti Haris gak akan mau, kita tukeran no HP aja deh biar bisa tetep ngobrol hee." Apri menyodorkan ponselnya.

Liviana menyimpan nomor Apri.Rania menghampiri mereka.

"Rania aku ke rumah dulu ya, capek banget nih," Ucap liviana.

"Iya mba, paling Devi udah pulang sekolah."

"Ya udah, duluan ya. Ayok Ris."

"Sampai jumpa Ran." Apri dan liviana berjalan keluar. Rania mengangguk.

"Devi.Wah di rumah Rania masih ada cewek lagi," batin Apri cekikikan sendiri.

Sampai di parkiran, mereka menaiki mobil masing-masing. Apri tampak sebal melihat Haris yang sudah terduduk di kursi belakang.

Mobil Liviana yang jalan duluan.

"Eh bisa gak sih sama orang tu jangan jutek-jutek?" gerutunya Apri.

"Kalo kamu jutek begitu bisa gak laku kamu nanti." Omel nya lagi.

"Heh dasar!" Apri tak bisa melanjutkan kata-katanya lagi karena Haris membungkam mulutnya.

" Bisa diem gak!"

Apri memilih diam. Dia paham sifat sahabatnya seperti apa. Tapi kadang Apri sendiri kesal dengan Haris yang juteknya sebesar gunung Everest.

Perjalanan pun hening. Haris memainkan ponselnya.

"Kenapa gadis kemarin gak kelihatan ya? Apa dia bener-bener dipecat?" batin Haris merasa bersalah.

Haris kembali mencari informasi tentang wisata di kota tersebut. Dia mengarahkan Apri

tempat yang mau mereka tuju mengikuti arahan google map.

Perjalanan kurang lebih empat puluh lima menit. Sampailah mereka pada pantai yang sangat indah. Ombaknya yang menggulung gulung, pasir putih dan sepoi-sepoi angin. Mereka turun dari mobil.

"Aaaaa indahnya." Apri berlari mendekati bibir pantai.

Haris menyiapkan kameranya.

"Tolong fotoin Ris!" Apri menyerahkan kameranya.

Beberapa kali Haris memotret Apri.

Mereka berdua bermain sampai lupa hari sudah petang. Mereka berdua pulang ke penginapan.

"Ahh hari yang melelahkan," ucap Haris sambil merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Sore di rumah Rania. Devi tengah belajar di meja kamarnya. Sedang liviana memainkan ponsel di ruang tengah. Terdengar ketukan dari pintu, Rania pulang dari bekerja.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam, udah pulang Ran?" sapa Liviana.

"Iya mba, mana Devi?"

"Belajar di kamar."

Liviana tertawa sendiri memandangi ponselnya.

Rania menggelengkan kepala.

Sembari melepas lelah, Rania menengok Devi di kamarnya.

"Devi," panggil Rania lirih.

"Mba. Ada kak liviana," ucap Devi manja.

" Eh iya, kamu lanjutin belajar gih!"

" Iya mba." Devi menurut lalu kembali belajar.

"Mba lama kan liburan disini?" Rania mengawali obrolan.

"Enggak Ran, dua hari mungkin."

"Yah kok sebentar banget sih. Kan rame kalo ada mba Livi disini."

"Ya mau gimana lagi. Mba gak sengaja liburan, cuma mau hilangin penat aja habis tugas kuliah sangat memusingkan."

"Huft. Eh tadi gimana mba bisa barengan mas apri?"

"Tadi kita ketemu di sebrang sungai. Karena udah waktunya makan siang trus apri ngajak makan bareng. Tadi sama temennya juga sih tapi dia pendiem banget," jawab livi menjelaskan

"Temen mas apri? aku gak lihat dia tadi, " Rania menerka- nerka dalam pikirannya.

"Tapikan tadi mba cuma berdua sama mas Apri?" Rania masih penasaran.

"Iya, Haris gak ikut masuk. Gak tau juga sih aku. Tapi waktu kita makan tiba-tiba dia nyusul trus pesen makan juga."

"Ya alamat mati aku, untung tadi aku gak keluar" batin Rania.

"Oh gitu?" ujar Rania.

"Kamu kenal Apri dimana?" tanya Livi.

"Kemarin dia juga makan di kafe. Trus kita kenalan." Jelas Rania.

"Huh jangan sampe mas Apri sama mba Livi ketemu lagi. Bisa-bisa mas Apri cerita lagi masalahku di kafe" gerutu Rania.

"Aku mau masak mba buat makan malam."

"Ya udah yuk aku bantuin."

Livi dan Rania menuju dapur.

Tak lama kemudian masakan siap di hidangkan. Rania memanggil Devi. Mereka bertiga makan malam dengan lauk sederhana.

Malampun semakin larut. Setelah selesai makan, mereka membersihkan diri kemudian

bergegas untuk tidur. Tak sabar rasanya setelah seharian tadi beraktifitas.

Mereka bertiga terlelap dalam mimpinya masing-masing.

Terpopuler

Comments

yulia pst

yulia pst

syemangaaaat sayong

2020-04-08

3

lihat semua
Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!