Merasa disayangi 3

Haris memegang kalung yang diambilkan penjaga toko mas itu.

Mendekat pada Rania, Rania sangat gugup dibuatnya.

Devi melihat betapa baiknya lelaki itu pada Rania.

Rania menundukkan pandangannya karena terlalu malu jika bertatapan dengan Haris.

Haris sudah berdiri di belakang Rania, menyibak rambutnya yang lurus, menyingkirkannya ke samping pundak Rania.

Memasangkan kalung itu dileher Rania. Lalu tanpa meminta izin Haris mengecup belakang telinga Rania. Seketika wajah Rania merona. Bagaimana bisa Haris melakukan hal seperti ini ditempat umum.

Haris membalikkan badan Rania, kini mereka saling berhadapan, tapi Rania masih tidak mampu memandang wajah Haris.

Haris meraih dagu Rania, Rania sedikit mendongak melihat wajah Haris dengan perawakan tingginya.

"Kamu suka?" Haris masih memegangi dagu Rania.

Rania mengangguk..

"Tapi ini tidak perlu mas, saya tidak ingin merepotkan mas Haris." Rania berusaha meraih kait di kalung itu.

"Jangan pernah lepas. Ini bukti kepemilikan, sekarang kamu adalah milikku." Haris menahan tangan Rania.

Rania menundukkan kembali wajahnya.

Haris meminta penjaga toko untuk mengurus surat-surat perhiasan dan juga harganya. Setelah membayar, Haris berjalan menggandeng Devi. Mereka bertiga berjalan bersebelahan.

Masih melihat lihat setiap apapun yang ada di mall itu.

Ponsel Haris berdering.

"Ya halo, kenapa?"

[Dimana kamu? Aku bosen di penginapan] terdengar suara Apri sepertinya sewot.

"Sedang bersama keluarga kecilku, jangan ganggu." Haris mematikan ponselnya,.

[Dasar jomblo akut. Sekalinya kenal perempuan gila begini] Apri memaki Haris.

"Pake bilang sama keluarga kecil lagi." Maki nya lagi.

"Siapa mas?" tanya Rania.

Haris hanya tersenyum melirik Rania di sampingnya.

"Kak aku capek..." rengek Devi.

Haris dengan cekatan langsung setengah terduduk, mengajak Devi untuk di gendongnya.

Devi langsung naik di punggung Haris.

"Dhe, turun, kita pulang aja kalo kamu capek," ujar Rania merasa sungkan pada Haris.

"Kak, Devi turun aja deh." Devi berbicara lemas.

Haris tetap menggendongnya, menoleh ke arah Rania lalu mengedip kedipan matanya.

Rania tersenyum..

"Devi mau nonton?" tawar Haris.

"Mau, tapi film frozen ya kak."

"Frozen? Kaya tas kamu itu ya?"

"Iya kak, mau yang season2, karena yang pertama Devi udah pernah nonton di rumah," jelas Devi tak canggung lagi.

"Oke..." dengan entengnya Haris berjalan menuju bioskop dilantai 2 mall itu.

Haris membeli tiket, tangan mereka bertiga di cap oleh petugas bioskop lalu mereka masuk.

Mereka mencari nomor kursinya, ketemu lalu duduk.

Tak lama kemudian film mulai diputar, sudah hampir satu jam mereka menonton. Haris menoleh ke Devi yang duduk di sebelah kanannya dan Rania di sebelah kirinya.

Ternyata Devi tertidur.

Haris menatap wajah Rania yang sedang serius menonton film frozen dilayar.

"Kamu cantik Rania," bisik Haris di telinga Rania.

Rania menoleh,saling bertatapan.

CUP.

Haris mengecup kening Rania.

Lalu mengacak rambut Rania yang sudah sedikit acak.

"Kalo mau lebih, nanti. Setelah kita menikah." Haris tersenyum senang.

Masih saling tatap.

"Mas..." Rania malu, menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Haris menarik tangan Rania. Melihat wajah Rania yang samar karena gelap.

"Mas, aku malu," mencoba menarik tangan yang dipegang Haris.

"Bahagiakan aku juga ya?" Haris tersenyum lebar.

Rania mengangguk.

Film yang mereka tonton pun selesai. Haris membopong Devi, Rania membawa tas dan boneka Devi.

Berjalan keluar mall, menuju parkiran dan mencari mobil Haris. Setelah ketemu, Haris menidurkan Devi cantiknya di kursi belakang. Rania hendak duduk di sebelah Devi tapi Haris menyuruhnya duduk di depan lagi.

Mobil berjalan perlahan.

"Terimakasih mas, sudah membuat aku dan Devi bahagia hari ini." Rania berbicara tanpa memandang Haris.

"Hmmm, saat sudah menikah, bayar semua kebahagiaan yang ku beri padamu hari ini."

"Maksudnya mas?" Rania bingung.

"Buat aku puas!" Haris membisikkan kata itu di telinga Rania.

Wajah Rania merona.

Masih tetap tertunduk.

"Aaaaaaa mas Haris, kenapa aku baper begini sih!" Perasaan Rania berkecamuk tak menentu.

Mereka benar-benar merasa sangat puas bermain hari ini, hingga tak tau kalo di luar mall hari sudah gelap.

Diperjalanan, tiba-tiba wajah Rania memucat, Rania tidak mengeluh pada Haris, tiba-tiba Rania muntah.

"Ran, kamu ga papa?" Haris memberhentikan mobilnya.

Mengambil tisu dan membersihkan baju Rania yang basah.

"Maaf mas, aku pusing sekali." Rania menyandarkan tubuhnya pada tempat duduknya.

Haris memegang kening Rania, lumayan panas juga.

"Kita mampir apotik dulu ya?"

Rania mengangguk.

Haris turun dari mobilnya, masuk ke sebuah apotik di pinggir jalan. Membeli obat masuk angin untuk Rania.

"Minum ini nanti di rumah ya!" Haris menyodorkan kantung plastik berisi obat.

Rania menerimanya.

"Terima kasih mas."

Akhirnya mereka sampai di rumah Rania.

Haris menggendong Devi masuk kamarnya, terlihat lelap sekali Devi tidur.

Rania langsung menuju kamar mandi. Haris duduk di ruang tamu.

Rania menghampiri Haris setelah mengganti pakaiannya.

"Maaf merepotkanmu mas." Rania merasa bersalah.

"Aku pulang dulu, kamu nggak papakan di tinggal?" Haris mendekati Rania.

"Nggak papa mas, terimakasih untuk hari ini. Aku sangat bahagia."

"Aku juga bahagia, terimakasih sudah mau menemaniku menikmati hari ini."

Haris keluar, melajukan mobilnya. Rania langsung pergi ke kamar dan beristirahat..

Episodes
1 Awal pertemuan
2 Kehidupan Rania
3 Rania 2
4 Rania 3
5 Haris 1
6 Haris yang sebenarnya
7 Masa lalu Haris
8 Haris dan mimpinya
9 cinta pertama Rania
10 Mendadak jatuh hati
11 Restu yang ditunggu
12 Hati yang berbunga
13 Seperti kucing dan tikus
14 Rania merasa di sayangi
15 Merasa disayangi 2
16 Merasa disayangi 3
17 Sakit
18 Masih sakit
19 Makan siang
20 Ungkapan rasa
21 Masih tentang perasaan
22 Bertemu mertua 1
23 Bertemu mertua 2
24 Bertemu mertua 3
25 Bertemu mertua 4
26 Bertemu mertua 5
27 Menyudahi cinta pertamanya.
28 Perjodohan berlanjut
29 Apa kabar Livi?
30 Kenapa dengan Livi?
31 Livi dan Apri End
32 Malam pertama.
33 kisah pengantin baru
34 Kabar Rania?
35 Sudah biasa
36 Jomblo?
37 Jomblo 2
38 Pernikahan Haris dan Hanin
39 Pesta telah usai
40 pak ustadz dan istri tomboy nya
41 PDKT
42 Masih PDKT
43 Masih PDKT
44 Masih eps PDKT
45 Jadian
46 Semakin cinta
47 Bertepuk sebelah tangan
48 Maaf
49 Sudah berpaling
50 Tidak ada harapan
51 Malam penuh tawa
52 Pagi yang menegangkan
53 Qobiltu
54 Belum siap
55 -
56 Pagi sayang
57 Mama dan adik ipar
58 Makan siang
59 Terimalah aku
60 Tetanggaan
61 love love lagi
62 Baper
63 Mba Livi hamil
64 Gila banget!!!!
65 Ulang tahun Devi
66 Konflik membara
67 Morning kiss
68 Kunjungan ke rumah mertua
69 Sebuah rahasia
70 Kepingan hati
71 Berakhir
72 Memulai hidup baru
73 Haris, suamiku
74 Tiara
75 menemui titik terang
76 Masih Rania, dihati Haris
77 Nama yang sama
78 Mulai berubah
79 Pertemuan kembali
80 Demi Debay
81 Berkenalan, lagi
82 Pasar malam
83 Pasar malam 2
84 Harus apa?
85 Gelisah, galau, merana
86 Sayangi dia
87 Demi Yura
88 Jalan Yuk?
89 Salah pasangan
90 Malam yang sia-sia
91 Malam yang sia-sia 2
92 Benci kamu!
93 Luka
94 Aku yang pergi
95 Sukses didepan mata
96 Hari terakhir Hanin
97 Tentang Diki
98 Sikembar lahir
99 Bos Kevin
100 Aku menjemputmu lagi
101 Karma untuk Diki
102 Yura Kevin dan Tiara Apri
103 Yura wedding
104 Bab terakhir
Episodes

Updated 104 Episodes

1
Awal pertemuan
2
Kehidupan Rania
3
Rania 2
4
Rania 3
5
Haris 1
6
Haris yang sebenarnya
7
Masa lalu Haris
8
Haris dan mimpinya
9
cinta pertama Rania
10
Mendadak jatuh hati
11
Restu yang ditunggu
12
Hati yang berbunga
13
Seperti kucing dan tikus
14
Rania merasa di sayangi
15
Merasa disayangi 2
16
Merasa disayangi 3
17
Sakit
18
Masih sakit
19
Makan siang
20
Ungkapan rasa
21
Masih tentang perasaan
22
Bertemu mertua 1
23
Bertemu mertua 2
24
Bertemu mertua 3
25
Bertemu mertua 4
26
Bertemu mertua 5
27
Menyudahi cinta pertamanya.
28
Perjodohan berlanjut
29
Apa kabar Livi?
30
Kenapa dengan Livi?
31
Livi dan Apri End
32
Malam pertama.
33
kisah pengantin baru
34
Kabar Rania?
35
Sudah biasa
36
Jomblo?
37
Jomblo 2
38
Pernikahan Haris dan Hanin
39
Pesta telah usai
40
pak ustadz dan istri tomboy nya
41
PDKT
42
Masih PDKT
43
Masih PDKT
44
Masih eps PDKT
45
Jadian
46
Semakin cinta
47
Bertepuk sebelah tangan
48
Maaf
49
Sudah berpaling
50
Tidak ada harapan
51
Malam penuh tawa
52
Pagi yang menegangkan
53
Qobiltu
54
Belum siap
55
-
56
Pagi sayang
57
Mama dan adik ipar
58
Makan siang
59
Terimalah aku
60
Tetanggaan
61
love love lagi
62
Baper
63
Mba Livi hamil
64
Gila banget!!!!
65
Ulang tahun Devi
66
Konflik membara
67
Morning kiss
68
Kunjungan ke rumah mertua
69
Sebuah rahasia
70
Kepingan hati
71
Berakhir
72
Memulai hidup baru
73
Haris, suamiku
74
Tiara
75
menemui titik terang
76
Masih Rania, dihati Haris
77
Nama yang sama
78
Mulai berubah
79
Pertemuan kembali
80
Demi Debay
81
Berkenalan, lagi
82
Pasar malam
83
Pasar malam 2
84
Harus apa?
85
Gelisah, galau, merana
86
Sayangi dia
87
Demi Yura
88
Jalan Yuk?
89
Salah pasangan
90
Malam yang sia-sia
91
Malam yang sia-sia 2
92
Benci kamu!
93
Luka
94
Aku yang pergi
95
Sukses didepan mata
96
Hari terakhir Hanin
97
Tentang Diki
98
Sikembar lahir
99
Bos Kevin
100
Aku menjemputmu lagi
101
Karma untuk Diki
102
Yura Kevin dan Tiara Apri
103
Yura wedding
104
Bab terakhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!