Selama hampir tiga hari Zhang Xiuhan hanya terbaring lemah, antara masih belum pulih sepenuhnya dan malas untuk menghadapi hari baru sebagai orang lain.
Kini ia telah berada di pusat kota Danzhou, di rumah Jing Tian selaku Ketua Biro Pengawal Xiang Ming.
Jing Tian berniat untuk mengangkat Zhang Xiuhan sebagai anaknya dengan tujuan untuk mendapatkan balas budi dari Zhang Xiuhan. Bukannya ia hendak berniat jahat, tapi memang dia membutuhkan bantuan Zhang Xiuhan untuk memantau keadaan Yueyin.
Pertama-tama Jing Tian akan melatih Zhang Xiuhan menjadi pendekar yang kemampuannya berada di atas rata-rata. Dengan demikian, pengawal kekaisaran Ming yang menduduki wilayah Kekaisaran Song akan tertarik untuk merekrut Zhang Xiuhan dan menariknya untuk mendapat pendidikan di wilayah Kekaisaran Ming.
Dengan demikian Zhang Xiuhan akan dengan mudah mengawasi keadaan Yueyin, setidaknya begitu keinginan Ketua Jing Tian.
“Anak muda, apakah Kau sudah bisa berbicara?” Untuk kesekian kalinya Jing Tian menanyai Zhang Xiuhan yang terbaring lemah.
Sebenarnya Zhang Xiuhan sudah bisa bangun bahkan ia yakin tubuhnya sudah mampu untuk berdiri dan berjalan, hanya saja ia masih bingung memilih nama dan mengarang cerita tentang latar belakangnya.
Dia tentu tak boleh mengatakan bahwa ia adalah putera dari Zhang Tianyuan, kecuali jika ia ingin berakhir seperti daging cincang.
“Anak muda, demammu sudah reda, apa mungkin ini reaksi dari racun yang tak diketahui oleh Tabib Liu Ao itu, sehingga Kau masih belum juga pulih?”
“Uhuk… Uhuk… Kepalaku masih sakit, Tuan…”
Jing Tian antusias melihat Zhang Xiuhan sudah mulai bisa diajak bicara.
“Panggil aku Ketua Jing saja. Ngomong-ngomong, siapa namamu, Anak muda?”
Pertanyaan Jing Tian inilah yang selalu menghantui Zhang Xiuhan. Ia masih ragu dalam memilih beberapa nama untuk menamai dirinya yang baru.
“Li Jie. Nama saya Li Jie, Ketua Jing. Terima kasih atas kebaikan budi Ketua Jing pada Li Jie. Li Jie berhutang budi pada Ketua.”
Pada akhirnya Zhang Xiuhan memilih nama Li Jie sebagai identitas barunya. Li Jie berarti Heroik, dalam hatinya terbesit sebuah cita-cita untuk menjadi pahlawan bagi negerinya yang sedang terjajah.
“Li Jie… Nama yang bagus… omong-omong, dari mana asalmu, Jie’er? Aku amati Kau seperti bukan dari Kekaisaran Song.”
“Li Jie... Li Jie berasal dari negeri yang sangat jauh dari daratan utara. Uhuk…”
Zhang Xiuhan pura-pura batuk dan lemah agar Ketua Jing Tian tak menanyainya lagi. Hal tersebut karena Zhang Xiuhan masih bersusah paying mengarang cerita tentang, bagaimana dia bisa berada di Pulau Naga Emas. Bagaimana dia bisa terkena racun, ke mana keluarganya, siapa yang menyerangnya, mengapa dia diserang.
Berbagai pertanyaan-pertanyaan yang mungkin dilontarkan Ketua Jing Tian harus ia jawab dengan rapi dan meyakinkan. Itulah mengapa ia harus memikirkannya matang-matang. Untuk itu ia berpura-pura batuk berulang kali agar Ketua Jing Tian merasa tak enak hati menanyainya.
“Baiklah anak muda, seperti dirimu masih butuh banyak istirahat. Kita berbincang-bincang lagi nanti.”
Ketua Jing Tian menepuk-nepuk pundak Zhang Xiuhan lalu membiarkannya sendiri.
***
Sambil menunggu kesehatan Zhang Xiuhan pulih, Ketua Jing Tian telah merancang banyak rencana. Jing Tian mendatangi beberapa Sekte aliran putih dan menanyai mereka apakah sekte mereka bersedia menerima murid yang sudah remaja.
Jing Tian mengatakan bahwa ia memiliki ponakan dari kerabat jauhnya yang kini menjadi yatim piatu. Meski Jing Tian memiliki reputasi yang baik di kota Danzhou, hal tersebut tak lantas membuat penawarannya diterima oleh beberapa sekte.
Pada akhirnya, hanya Sekte Kalajengking Merah dari aliran netral yang justru bersedia menerima Zhang Xiuhan. Sekte Kalajengking Merah sedang berada di posisi yang kurang menguntungkan di mana banyak dari anggotanya yang keluar dari Sekte akibat desas-desus yang menyatakan bahwa Zhang Xiuhan merupakan pemuda yang bertanggung jawab atas kematian Kaisar Jin Youzhi.
Ya, Sekte Kalajengkin Merah merupakan sekte orang tua Zhang Xiuhan berasal. Hanya saja Zhang Xiuhan memang belum pernah didaftarkan ke Sekte tersebut sebab orang tua Zhang Xiuhan sedang mengemban misi dan menyembunyikan identitas mereka.
Karena sedang terancam punah, Sekte Kalajengking Merah menjadi sangat tidak pilih-pilih untuk menerima murid. Bahkan untuk menarik pengikut baru, sekte ini rela mengadakan turnamen kecil secara berkala untuk memberi apresiasi kepada pendekar-pendekar muda.
Tak jarang, Sekte Kalajengking Merah juga mengadakan latih tanding dengan mengundang Pendekar Muda dari sekte lain.
Setelah mendapati bahwa hanya sekte Kalajengking Merah yang bersedia menerima Zhang Xiuhan, Ketua Jing Tian pulang dengan raut muka sedikit masam.
Ia bercerita pada isterinya bahwa tak ada satu sekte pun yang bersedia menerima Li Jie, kecuali Sekte Kalajengking Merah. Padahal Jing Tian sangat membenci Sekte tersebut karena memiliki kaitan dengan Zhang Xiuhan.
Zhang Xiuhan mendengar percakapan Ketua Jing Tian dan menyadari bahwa ia akan menjadi bagian dari Sekte Kalajengking Merah.
Dalam hati Zhang Xiuhan merasa was-was karena khawatir akan terbongkar identitasnya. Meski ia tak pernah sekali pun mengunjungi Sekte tersebut, ia khawatir wajahnya yang begitu mirip dengan ayahnya akan membuat banyak orang curiga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Albertus Sinaga
lanjut
2023-01-24
0
I Gusti Nyoman Arnawa
apa ini namanya jodoh shg zhang diterima sekte dimana ayahnya dulu menimba ilmu
2022-04-29
0
Kancellotti Unholy Mbachoter
dunia baru....memulai petuaLangaN....
2022-04-22
0