Salah seorang dari Biro Pengawal Xiang Ming melihat ada mayat remaja lelaki di tepi danau Pulau Naga Emas.
Ia mengajak tiga temannya untuk menengok mayat tersebut. Betapa kagetnya mereka saat melihat tubuh remaja itu hampir dipenuhi oleh lintah yang menghisap darahnya.
Entah karena kehabisan darah akibat terhisap lintah, atau memang memiliki kulit yang putih, seorang Biro Pengawal Xiang Ming terpesona dengan kerupawanan Zhang Xiuhan yang memiliki kulit amat putih bersih.
Wajah Zhang Xiuhan memang semakin menawan kala ia menguasai jurus aura Es Pembunuh. Hawa dingin yang mendominasi tubuhnya membuat kulitnya putih bersih shingga rambutnya juga terlihat hitam legam, dan semua bagian dalam wajahnya menjadi begitu enak dipandang mata. Ia nampak seperti Dewa-dewa tampan dalam mitologi kuno.
“Ketua, anak ini masih hidup. Entah apa yang menimpanya, tapi saya rasa tak ada salahnya kita menolongnya.” Wang Yong, salah seorang anggota Biro Pengawal Xiang Ming memberi usul.
“Kurasa juga demikian, sepertinya kita harus melenyapkan lintah-lintah ini terlebih dahulu.” Jing Tian, selaku ketua Biro Pengawal Xiang Ming iba melihat tubuh Zhang Xiuhan yang dipenuhi lintah.
Hal aneh terjadi ketika rombongan Xiang Ming hendak mengusir lintah-lintah dari tubuh Zhang Xiuhan. Mereka melihat lintah itu lepas dari tubuh Zhang Xiuhan kemudian menggeliat-geliat liar dan mati setelahnya.
“Ada racun di aliran darah bocah remaja ini!” Salah seorang berseru. Lalu dengan bergegas mereka mengangkat Zhang Xiuhan ke dalam kereta kuda dan membawanya ke kota terdekat: kota Heibei.
Begitu sampai di kota Hei Bei, ketua Jing Tian memanggil seorang Tabib kenamaan untuk melihat kondisi Zhang Xiuhan. Tabib Liu Ao menggeleng-gelengkan kepala begitu melihat kondisi Zhang Xiuhan.
“Jika bukan karena lintah-lintah yang menghisap darahnya, kukira pil terbaik yang kupunya pun tak akan sanggup menolongnya.”
Tabib Liu Ao mengatakan bahwa racun yang mengalir di darah Zhang Xiuhan bisa membunuh pendekar Kesatria dalam waktu yang cukup singkat. Beruntung sekali racun itu segera keluar dari tubuhnya lewat hisapan lintah-lintah lapar dari Pulau Naga Emas.
“Terima kasih atas bantuan Tabib Liu. Jika boleh tahu, racun apa yang telah mencelakai anak muda ini?”
Jing Tian penasaran, dalam hatinya ia berharap bahwa Zhang Xiuhan merupakan warga dari kekaisaran Song, sehingga jika ada yang melukainya maka ia bisa menggunakan hal tersebut sebagai isu menarik untuk membangkitkan gerakan pemberontakan kepada Kaisar Zhao Bing yang telah menjajah daerahnya.
“Aku tak begitu yakin jenis racun ini, bahkan kukira baru kali ini aku menjumpainya. Yang kulakukan bukanlah melenyapkan racun itu dari tubuhnya melainkan menambah kekebalan tubuhnya saja agar bisa melawan racun-racun yang tersisa.”
“Apakah itu karena racun itu bukan milik sekte-sekte dari Kekasiran Song?” Jing Tian mulai mengerucutkan keadaan.
Tabib Liu menghela napas panjang, raut mukanya tampak tak bersemangat. Dia lantas berucap sambil menepuk pundak Jing Tian.
“Sudahlah. Aku mengerti maksudmu. Sadarlah, kekuatan kita tak mampu untuk melakukan pemberontakan.” Seolah mengetahui apa yang dipikirkan Jing Tian, Tabib Liu memintanya untuk menerima keadaan.
Jing Tian memang sangat membenci Kaisar Zhao Bing sebab beberapa waktu lalu ia kehilangan puteri semata wayangnya yang diambil paksa oleh pengawal kekaisaran. Meski mereka mengatakan bahwa Yueyin akan mendapatkan penghidupan yang layak dan masa depan cerah, Jing Tian tetap tak menyukainya.
“Mereka telah merebut Yueyin-ku!” Jing Tian mengepalkan tangannya, antara geram dan bersedih. Beberapa kali ia sudah mengajak sekte-sekte aliran putih untuk membuat gerakan pemberontakan. Tapi hasilnya nihil.
“Ini semua gara-gara Zhang Xiuhan si brengsek itu! Jika aku bertemu dengannya, akan kupotong-potong tubuhnya seperti daging cincang!” Jing Tian kembali mengepalkan tangannya dan nampak begitu membenci seseorang yang bernama Zhang Xiuhan.
Kaisar Zhao Bing memang mengumumkan bahwa yang bertanggung jawab atas tewasnya Kaisar Jin Youzhi adalah pendekar muda yang telah mencabut Pedang Naga Emas yang bernama Zhang Xiuhan.
Dalam keadaan sangat lemah, Zhang Xiuhan mendengar semua pembicaraan Ketua Jing Tian dan Tabib Liu Ao. Luka fisik yang dideranya sama sekali tak mengapa baginya, yang paling membuatnya sedih saat itu adalah kenyataan ia telah gagal membawa gurunya ikut bersamanya. Dan kemudian ditambah lagi kenyataan bahwa dirinya merupakan orang yang paling dicari untuk dibunuh karena isu yang disebarkan oleh pasukan Kaisar Zao Bing.
Masih dengan menahan sakit, Zhang Xiuhan berusaha memikirkan sebuah nama. Nama yang akan ia pakai sebagai identitas baru. Karena Zhang Xiuhan harus mati agar ia tetap bisa hidup.
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
**Maaf Up-nya sedikit-sedikit. Author lagi ada deadline untuk Voice Over novel di Mangatoon (karena Author juga salah satu pengisi suara untuk novel terkontrak di Mangatoon).
Kabar gembiranya, novel Pendekar Pedang Naga ini menduduki Rank ke 3 karya baru. Terima Kasih atas dukungannya, dan semoga author bisa kasih chapter-chapter bonus kedepannya...
Salam**....
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
S P Lani
pendekar sedikit sedikit sedih nangis aduh skip aja lah tolol nya penulis udah ga kepikiran
2025-02-06
1
Albertus Sinaga
apalah arti sebuah nama
2023-01-24
0
Mohd Daniel
Suruh mati pun tak apa pendekar bodoh mcm tu...bodoh nk mampus
2023-01-22
0