Kelemahan utama Zhang Xiuhan dalam berlatih adalah kecerobohannya menggunakan tenaga dalam yang melampaui batas kekuatan fisiknya. Hal tersebut bisa memicu kelelahan fisik dan efek samping paling buruk adalah kerusakan organ-organ tubuh.
Guna mengelola penggunaan tenaga dalam yang seimbang, Zhillin memerintah Zhang Xiuhan untuk berlatih ilmu pengendalian tenaga dalam.
Untuk berlatih ilmu ini, Zhang Xiuhan menerima tantangan berupa menyelamatkan telur-telur burung Elang Api yang sengaja dijatuhkan dari atas pohon dengan ketinggian 50 meter.
Mula-mula telur itu digantung menggunakan lilitan tali di dahan-dahan pohon raksasa, kemudian Zhang Xiuhan harus memotong tali-tali tersebut menggunakan lemparan kerikil.
Tantangannya adalah, telur-telur Elang Api itu harus mendarat di tanah dengan selamat dengan tanpa disentuh tangan.
Zhang Xiuhan harus menangkap telur Elang Api menggunakan angin yang ia ciptakan. Jika angin itu dibuat dengan tenaga dalam berlebih, maka telur Elang Api akan pecah bahkan sebelum jatuh ke tanah. Jika tenaga dalam yang dialirkan oleh Zhang Xiuhan terlalu sedikit, telur Elang Api akan terjun bebas dan pecah menghantam tanah.
Tangan Zhang Xiuhan gemetaran karena ia telah memecahkan tiga telur dari lima telur Elang Api yang ia jatuhkan. Pada akhirnya ia harus rela telinganya sakit menerima maki-makian Zhillin karena memecahkan 6 dari total 10 telur Elang Api.
Merasa tidak puas dengan hasil latihan muridnya, Zhillin memerintahkan Zhang Xiuhan untuk menangkap lima bayi siluman harimau. Misi menangkap bayi siluman merupakan misi yang tak mengenakkan bagi Zhang Xiuhan.
Selama berminggu-minggu menempati Pulau Lingkaran Setan, Zhang Xiuhan berusaha sebisa mungkin untuk hidup tanpa mengganggu habitat para siluman di sana. Menyadari bahwa Zhang Xiuhan tak berniat mencelakai mereka, para siluman juga memilih untuk tidak mengganggu Zhang Xiuhan.
“Baiklah, demi menghargai prinsipmu, aku batalkan misi untuk menangkap bayi siluman Harimau. Sebagai gantinya, aku ingin Kau meminjam 5 bayi Siluman Harimau untuk berlatih, setelah selesai, kembalikan bayi itu dalam kondisi utuh dan hidup ke induk mereka.”
Zhang Xiuhan menghela napas panjang. Ia sungguh tak bisa meluluhkan hati gurunya yang keras kepala. Apa bedanya meminjam bayi siluman dan menangkap bayi siluman, ia membatin kesal dan kembali menyadari bahwa gurunya memang senang membuatnya kesal.
***
Zhang Xiuhan masuk ke kedalaman hutan untuk mencari bayi siluman Harimau. Ia tak begitu menghadapi kesulitan karena ilmu barunya membuatnya bisa menerobos hutan rimba dan kembali ke tepian sungai Yangtze dengan mudah.
Setelah Zhang Xiuhan mendapatkan lima bayi siluman Harimau, Zhillin memerintahkannya untuk memanjat pohon dan menaruh satu persatu bayi siluman di dahan-dahan yang berbeda. Zhang Xiuhan belum memiliki ilmu meringankan tubuh, tapi karena ia bisa menciptakan angin, ia bisa melesatkan tubuhnya untuk mencapai ketinggian empat meter setiap sekali ayunan.
Setelah berhasil menaruh bayi-bayi siluman harimau di dahan-dahan yang berbeda, Zhillin memerintahkan Zhang Xiuhan untuk menakuti mereka dengan cara menggoyang-goyangkan pohon raksasa yang kemudian akan membuat para bayi siluman Harimau jatuh.
Zhang Xiuhan diam sejenak, ia tak yakin apakah kekuatannya cukup untuk menggoyang pohon raksasa. Di lain sisi ia juga khawatir jika ia tak bisa menyelamatkan bayi-bayi harimau ketika mereka terjun bebas dari ketinggian 50 meter.
“Permata siluman Purba akan hilang pamornya jika Kau tak mampu menggoyang pohon kecil itu!” Zhillin menanggapi kegelisahan Zhang Xiuhan.
“Tapi aku tak bisa menjamin apakah Kau mampu menyelamatkan nyawa para bayi siluman Harimau. Setidaknya, berusahalah semampumu dan mari kita lihat hasilnya.”
Zhang Xiuhan sama sekali tak menyahuti celotehan gurunya. Ia berpikir keras mencari strategi yang tepat agar bisa memulangkan bayi-bayi siluman Harimau dengan utuh dan selamat. Setelah berpikir beberapa waktu, Zhang Xiuhan merasa memantapkan pilihannya.
Ia berkonsentrasi penuh dan memusatkan tenaga dalamnya di kedua telapak tangannya, ia pun mendorong dan menggoyang-goyangkan pohon raksasa dengan segenap kekuatan. Dia kaget begitu melihat Pohon raksasa dengan diameter batang yang berlipat-lipat dari tubuhnya itu berhasil ia goyahkan.
Bayi-bayi Siluman Harimau pun merengek dan mulai berjatuhan karena kehilangan keseimbangan.
Zhang Xiuhan meselat meloncat ke sana ke mari untuk menangkap bayi-bayi siluman Harimau. Dengan tersenyum bangga, ia berdiri sambil mengelus-elus salah satu bayi Siluman harimau yang sedang ketakutan.
Tanpa ia duga, Zhillin murka dan kembali memaki-makinya. Bukankah Zhillin ingin ia berlatih pengendalian tenaga dalam, seharusnya bayi siluman itu ditangkap oleh angin yang ia ciptakan, bukannya malah melompat-lompat sambil mendekap para bayi.
Zhang Xiuhan mengangguk-angguk dan meminta gurunya berhenti mengomel. Mengomel panjang lebar bukankah melelahkan, mengapa tak mengomel sebentar saja, batin Zhang Xiuhan. Mendengar pikiran Zhang Xiuhan, Zhillin kembali murka dan mengomelinya lebih lama lagi.
“Baiklah… Baiklaah… Murid mengerti. Sekarang izinkan murid mencobanya kembali.”
Zhang Xiuhan berusaha segera menghentikan ocehan gurunya. Ia pun kembali menaruh bayi-bayi siluman Harimau ke atas dahan pohon. Kali ini ia agak tak tenang hatinya. Jika sepuluh telur Elang Api ia memecahkan enam di antaranya, bagaimana dengan nyawa lima bayi itu?
Sebelum memulai untuk menggoyahkan pohon, Zhang Xiuhan gemetaran karena takut akan mencelakai para bayi siluman Harimau. Ia mengatur napasnya agar tetap tenang. Ia berkonsentrasi penuh dan mulai menggoyang pohon.
Tatapan Zhang Xiuhan nanar melihat satu demi satu bayi siluman harimau berjatuhan dari atas pohon sedang tangannya masih gemetaran tak berani melakukan apa-apa. Beberapa bayi siluman harimau memekik ketakutan membuat kaki Zhang Xiuhan semakin lemas.
Bayi-bayi itu terjun bebas dengan sangat cepat dan ia hanya mematung takut sekaligus kebingungan.
Zhang Xiuhan memejamkan mata. Ia berkonsentrasi penuh dan membuat sebuah gerakan pelan. Sekuat tenaga dia menghalangi ketakutan menguasai pikirannya. Ia menarik napas secara teratur masih dengan mata terpejam, dia membayangkan dirinya sedang berdiri di tepi samudera. Membiarkan angin sepoi-sepoi menerpa tubuhnya lembut.
Zhang Xiuhan membuat gerakan dengan tenang. Matanya tetap terpejam, pernapasannya teratur, dia mengeluarkan angin dari gerakan tangan dan kakinya. Angin itu berhembus lembut membuat bayi-bayi siluman harimau mendarat dengan begitu pelan ke tanah. Angin itu berhasil mencegah gravitasi bumi melukai para bayi siluman harimau.
Setelah yakin para bayi siluman harimau mendarat dengan selamat, Zhang Xiuhan membuka matanya dan ia pun tersenyum gembira.
“Guru, aku siap menerima pujian dari Guru!” Zhang Xiuhan berucap dengan penuh kemenangan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 391 Episodes
Comments
Dewaraka
T A I
2024-12-08
0
🌼🆚🐝
knpa gk pinjem purel aja
2024-07-01
0
hcomrusnam meila
MC nya kok dongok thooor
2024-04-18
0