Sesampainya dimakam tuan Brian dan Ny. Rose, Sheezy meletakan buket bunga dan menangis, dia merindukan sosok kedua orang tuanya, Leo memegangi tangan dan pundaknya seolah berusaha untuk menenangkan Sheezy.
"Jangan menangis lagi, mereka akan sedih melihatmu."Ucap Leo.
"Kenapa mereka meninggalkan aku sendirian."Saut Sheezy.
"Sheezy, tersenyumlah meski berpura-pura, agar mereka bisa pergi dengan tenang."Ucap Leo.
Sheezy terdiam hanya bisa meratapi kenyataan, tidak dapat dia pungkiri jika ingatanya tentang kedua orang tuanya masilhalah nampak sangat jelas, senyum, tawa, suara, pelukan dan ciuman kedua orang tuanya masih terlihat dan terasa sangat jelas.
Seorang pria muda turun dari mobil mewahnya, dia datang sendirian dengan memakai setelan pakaian berwarna hitam dan buket bunga yang ada digenggamanya, dia melangkah menuju makam Ny. Rose dan tuan Brian, namun langkahnya terhenti saat dia melihat Sheezy dan teman pria yang belum pernah dia lihat sebelumnya.
"Maafkan aku Zy, aku tidak bisa berada disampingmu dimasa tersulitmu, aku hanya belum siap menemuimu, maafkan aku karena menjadi pecundang."Ucap Julio dari jauh menatap Sheezy dan Leo.
Sheezy dan Leo kembali kekediaman keluarga Brian, setelah mereka tidak lagi terlihat, Julio mendekati makam tuan Brian dan Ny. Rose.
Julio berdiri dimakam itu, perlahan dia melipat kakinya dan menyentuh batu nisan yang tertulis nama Ny.Rose dan tuan Brian, Julio tertunduk menjatuhkan air matanya dan meletakan buket bunga yang dia bawa diatas makam itu, dia meletakanya didekat buket bunga milik Sheezy.
"Maafkan aku Om Brian, tante Rose, semoga kalian bahagia dialam sana, aku sangat menyangi kalian seperti aku menyangi mamah dan ayah, aku akan menjaga putri kalian, kalian tidak perlu khawatir, Sheezy akan baik-baik saja."Ucap Julio menyentuh nama dibatu nisan itu.
Leo dan Sheezy telah sampai dikediaman keluarga Brian, Leo memeriksa ponselnya yang bergetar dan menatap Sheezy.
"Sheezy, sepertinya aku harus pergi kekantor dulu, ada rapat penting, aku akan kembali lagi nanti malam."Ucap Leo.
"Baiklah, terimakasih atas kebaikanmu Leo."Saut Sheezy.
"Iya, makanlah setelah aku pergi."Ucap Leo.
"Iya."Saut Sheezy.
Leo tersenyum dan mengelus kepala Sheezy, dia memutar tubuhnya dan melangkah menuju mobil, dia masuk dan mulai melajukan kendaraan mewahnya, Leo terhenti didepan Sheezy, dia membuka jendela mobilnya dan melambai dengan senyum hangat diwajahnya.
Sheezy pun tersenyum dan melambaikan tangan, Leo telah pergi dan menghilang dari pandangan Sheezy.
"Hanya berpura-pura tersenyum bukan hal yang sulit."Ucap Sheezy dengan mata merah dan berkaca.
Sesampainya di perusahaan ZEO, Leo melangkah cepat menuju ruang rapat, dia mengetuk pintu dan masuk, rapat sudah akan dimulai, Leo duduk didekat Kenzie.
"Maaf Ken aku terlambat."Ucap Leo kepada Kenzie yang sudah menunggunya.
Rapat dimulai, para petinggi perusahaan Zeo membahas tetang rencana pembangunan Mall yang baru di pulau H, mereka membahas anggaran, prospek kedepanya dan pasar, Rapat berjalan lancar dan mendapatkan hasil dari diskusi para petinggi, Mall akan mulai dibangun secepatnya.
"Rapat hari ini selesai sampai disini, aku mau semua dapat berjalan sesuai rencana, tidak ada kesalahan dan kalian harus bisa bertanggung jawab atas tugas yang sudah ditetapkan hari ini, cepat bereskan semuanya dan serahkan laporan kalian sore ini harus sudah ada dimejaku, apa kalian mengerti?!"Tegas Kenzie.
"Baik."Saut para petinggi sigap.
Kenzie melangkah tegap meninggalkan ruangan, dia berjalan cepat sambil mengancing jasnya, Leo menyusul dan melangkah disampingnya.
"Segelas kopi akan mencairkan suasana, apa kau mau ikut?"Ajak Leo pada Kenzie.
"Tidak perlu bertanya."Saut Kenzie.
Kenzie dan Leo pergi ke Cafe bersama, untuk mencairkan susana dan penat Kenzie yang nampak terlihat dari raut wajahnya.
"Kemarin siang aku menghubungimu, kau bahkan tidak menjawab telfonku, malam aku kerumahmu, kau juga tidak pulang, kemana saja? sibuk sekali."Tanya Kenzie kesal.
"Kemarin? ah~ aku sengaja mematikan posnselku, agar kamu tidak menelfonku."Saut Leo santai.
"Kenapa?"Tanya Kenzie.
"Kau akan menggangguku."Saut Leo.
"Cih~ lalu kau kemana sampai tidak mau diganggu?"Tanya Kenzie.
"Kemarin aku menemani Sheezy dan menginap dirumahnya, dia terlihat buruk."Saut Leo jujur.
"Jam berapa kau datang?"Tanya Kenzie.
"Sekitar jam 15:00."saut Leo.
"Itu artinya Leo datang 5 menit setelah aku pergi, itu artinya Sheezy menghindariku."Ucap Kenzie dalam hati, dia mencoba mencocokan waktu kedatanganya dengan Leo.
"Lalu jam berapa kau pulang?"Tanya Kenzie detail.
"Aku pulang dari rumahnya siang ini sebelum Rapat."Saut Leo.
"Itu artinya kau sarapan dan bersiap dari rumahnya?"Tanya Kenzie dengan nada suara yang datar.
"Kenzie, kau bertanya sangat detail."Saut Leo.
Braakkk...!! crraang...!!
Kenzie bangkit dan membalik meja dengan kuat, dia menatap Leo dengan tatapan mematikan, Leo pun menatap matanya dan bangkit dari tempat duduknya.
Kedua mata mereka kembali bertemu, Kenzi meraih kerah baju Leo dan menggertakan giginya, urat-uratnya terlihat nampak sangat jelas, Kenzie sangat marah.
"Jauhi Sheezy atau kau akan berhadapan denganku!"Ucap kenzie sambil mendorong tubuh Leo dengan kuat hingga Leo Terjatuh kelantai.
Leo menatap tajam Kenzie yang juga menatapnya sangat tajam, Kenzie melangkah maju menghampirinya dan meraih kerah baju Leo dan menariknya hingga Leo pun bangkit dari duduknya.
Leo menarik sudut bibirnya, dia tersenyum pada Kenzie.
"Mari kita lihat siapa yang akan dipilihnya, Kau? atau... Aku?!"Saut Leo menantang Kenzie.
Braakkk...!! Kenzie memukul wajah Leo hingga Leo tersungkur dilantai, Kenzie melangkah menghampiri Leo lagi sambil mengendurkan dasinya, Kenzie sungguh mengerikan.
Kenzie jongkok dan meraih kerah baju Leo lagi.
"Kau akan lenyap jika kau menantangku."Ucap Kenzie.
"Pukul saja aku sampai kau puas! apa kau merasa takut? apa kau merasa kalah? kau khawatir? hahaa~ Kenzie, apa yang bisa kau lakukan? Sheezy bahkan lebih memilih aku yang menemaninya dibandingkan dengan kau! aku memberinya perlindungan, sedangkan kau memberinya rasa sakit! kau melukainya! kau penyebab kematian orang tuanya, aku tau semuanya! heeh~ jadi tenangkan dirimu dan mari bersaing secara sehat."Ucap Leo sambil menepuk pundak Kenzie.
Kenzie seketika membatu dan mengepalkan tanganya.
"Jika begitu aku akan memukulmu sampai aku puas."Ucap Kenzie.
Kenzie memukuli Leo di Cafe itu hanya karena sorang wanita, dia telah lupa jika Leo adalah sahabatnya, Leo sendiri tidak berniat membalas pukulan Kenzie karena dia sadar kekuatanya tidak sekuat Kenzie dalam segi apapun.
"Ini peringatanku, jauhi dia atau kau akan menyingkir dari pandanganku."Ucap Kenzie.
"Sayangnya aku tidak berniat untuk patuh padamu."Saut Leo.
"Kau sungguh keras kepala."Ucap Kenzie memukul wajah Leo lagi.
"Cih~ Kenzie, kau sampai lupa diri karenanya."Ucap Leo.
Mendengar perkataan Leo, Kenzie tersadar jika Leo adalah sahabatnya, Kenzie mendorong tubuh Leo dan melepaskan kerah bajunya, dia bangkit dan pergi meninggalkan Cafe itu, dia membiarkan Leo yang kesakitan tertunduduk duduk dilantai memegangi dada dan wajahnya yang terluka.
Leo menatap Kenzie yang melangkah tegap meninggalkanya, Kenzie yang merapikan pakaianya dengan senyum mengerikan diwajahnya.
"Kau masih sangat kuat dan kejam, tidak memandang bulu meski aku sahabatmu."Gumam Leo.
Leo bangkit dan melangkah meninggalkan Cafe, dia menuju rumah sakit untuk mengobati dirinya sendiri.
**
Halo Readers yang cantik dan ganteng...
ini adalah Novel pertamaku😍
Suka?
Dukung author dengan cara:
VOTE
LIKE
FAVORIT
KOMEN Sopan
Dukungan kalian sangat berarti 😀🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
kiki rizki
lanjut
2020-05-25
1
Demi Haryani
asik makin seru cerita y
2020-04-26
1
Author_Ay
direbutin cogan
2020-03-01
3