Sheezy dan Kenzie tiba dibandara, mereka melangkah menuju tempat parkir mobil dan pergi meninggalkan bandara untuk segera pulang kerumah.
Sepanjang perjalanan dari Amerika menuju kota B, Sheezy hanya diam, kali ini dia tertidur dimobil karena lelah tidak beristirahat selama 2 malam, Kenzie selalu memperhatikanya, dia menatap Sheezy yang tertidur pulas, sangat cantik meski dalam kondisi berantakan.
"Sheezy."Panggil Ny.Rose.
"Mamah? kenapa mamah ada disini?"Tanya Sheezy.
"Sayang maafkan mamah."Ucap Ny.Rose memeluk Sheezy.
"Ada apa? kenapa mamah minta maaf?"Tanya Sheezy.
"Sayang."Ucap tuan Brian ayahanda Sheezy, dia memeluk Sheezy sangat erat.
"Papah, kenapa kalian menangis?"Tanya Sheezy.
"Maafkan papah, papah dan mamah sangat menyayangimu."Ucap tuan Brian.
Tuan Brian dan Ny. Rose memeluk Sheezy sangat erat, mereka menciumi pipi dan kening putrinya.
"Jaga dirimu baik-baik sayang."Ucap Ny.Rose.
"Apa maksud mamah?"Tanya Sheezy.
"Kamu harus tegar dan hiduplah bahagia."Ucap tuan Brian.
"Apa yang mamah dan papah bicarakan? kalian akan menjagaku dengan baik."Ucap Sheezy.
"Maafkan papah dan mamah, kami harus pergi."Ucap tuan Brian.
"Pergi? pergi kemana?"Tanya Sheezy.
"Maafkan papah Sayang, satu hal yang perlu kamu tau, semua yang papah lalukan karena papah sangat menyangimu dan mamahmu, jaga dirimu baik-baik."Ucap tuan Brian.
"Aku tidak mengerti."Ucap Sheezy.
Tuan Brian dan Ny. Rose menangis dipelukan putrinya.
"Ada apa?"Tanya Sheezy.
"Selamat tinggal sayang."Ucap tuan Brian dan Ny. Rose.
Sheezy menatap kedua orang tuanya, kedua orang tua yang menangis menatapnya, perlahan darah mengucur keluar dari kepala keduanya, Sheezy membatu menatap kedua orang tuanya, dia histeris melihat banyak darah disekujur tubuh orang tuanya.
"Mamah, papah, apa yang terjadi? katakan!"Tanya Sheezy histeris.
"Selamat tinggal sayang."Ucap Ny. Rose.
Mereka menghilang dari pandangan Sheezy.
"Mamah! papah!"Teriak Sheezy.
"Sheezy, bangunlah."Ucap Kenzie.
Sheezy terbangun dari tidurnya, dia menatap Kenzie, mereka masih didalam mobil, Kenzie memarkirkan mobilnya disisi jalan.
"Tenangkan dirimu, itu hanya mimpi."Ucap Kenzie berusaha menengkan.
Sheezy nampak linglung, dia kebingungan, sampai ponsel yang ada didalam tasnya bergetar, Sheezy langsung mengambil ponselnya dengan tangan yang gemetar.
"Bibi Rani?"Ucap Sheezy.
Sheezy menerima panggilan telpon dari bibi Rani.
"Halo bibi Rani ada apa?"Tanya Sheezy dengan tangan dan Suaranya yang gemetar.
"Nona Zy diaman? apa masih di Amerika?"Tanya bibi Rani.
"Aku dijalan, sudah ada dikota B, ada apa? knapa begitu panik?"Tanya Sheezy dengan firasatnya yang buruk.
"Tuan besar dan Ny kecelakaan mobil, cepatlah kerumah sakit nona Zy, bibi akan kirim lokasinya melalui Whatsapp."Ucap bibi Rani.
"Apa? bagaimana keadaan mereka sekarang? apa baik-baik saja? aku akan segera kesana."Ucap Sheezy panik dan gemetar.
"Tuan dan Ny besar sudah tidak ada, mereka meninggal dilokasi kejadian karena luka berat dikepala, sekarang sedang di autopsi."Saut bibi Rani menangis.
Sheezy menjatuhkan ponselnya, dia tidak dapat berkata-kata, seketika tubuhnya menjadi lemas dan hanya bisa menangis tersedu-sedu, hatinya hancur berkeping-keping, dalam sekejap dia kehilangan orang-orang yang mencintainya dan dicintainya.
"Apa yang terjadi?"Tanya Sheezy megangi kepalanya dan meremas rambutnya sendiri.
"Sheezy, tenangkan dirimu, aku akan mengantarmu kerumah sakit."Ucap Kenzie yang tidak tega melihat keadaan Sheezy.
Kenzie melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mobil mereka melesat sangat cepat memecah jalanan ibukota, mereka telah sampai dirumah sakit.
Sheezy langsung keluar dari mobil dan berlari untuk menemui kedua orang tuanya yang sudah terbujur tidak bernyawa untuk yang terakhir kalinya.
Bibi Rani pelayanya sudah menunggu Sheezy dan langsung mengantarkanya keruang Jenazah, Sheezy berteriak dan memeluk jasad kedua orangtuanya, hari itu seolah langit runtuh menimpanya, kehancuran yang teramat dalam dia rasakan, dia seperti kehilangan arah.
"Kuatkan dirimu nona Zy, masih ada bibi Rani."Ucap bibi Rani memeluk Sheezy.
Kedua kaki Sheezy tidak mampuh lagi menopang tubuhnya, dia sangat lemas seolah tidak punya tulang, Sheezy terus menagis bersandar ditubuh bibi Rani, tatapanya kosong, sungguh Sheezy yang saat ini sangat memilukan.
Kenzie mematung menatap Sheezy yang hancur, untuk kesekian kalinya dia merasakan kegelisahan saat mendengar dan melihat Sheezy menagis, Kenzie menundukan kepalanya.
Jasad Ny. Rose dan tuan Brian telah selesai di aoutopsi, ambulace membawa jasad mereka ke kediaman keluarga Brian untuk segera dimakamkan.
Rumah keluarga Brian ramai oleh tamu dan bunga ucapan bela sungkawa, kali ini mereka memenuhi rumah keluarga Brian bukan untuk berpesta, melaiankan untuk mengantar tuan Brian an Ny. Rose ke peristirahatanya yang terakhir.
Jasad Ny. Rose dan tuan Brian sudah dimasukan kedalam peti, pemakaman dilaksanakan pada sore hari karena Sheezy menunggu keluarga inti dari Prancis dan Jepang, mereka datang untuk mengangkat peti mati, mereka semua memakai pakaian hitam, berjalan menuju pemakaman, bibi Rani dan Kenzie memapah Sheezy yang berjalan memeluk potret kedua orangtuanya, Sheezy terus menangis pilu tiada henti, sungguh dadanya sangat sesak menerima kenyataan.
pemakaman mulai dilaksanakan, tuan Brian dan Ny. Rose mulai dimasukan keliang lahat, makam mereka dijadikan satu, Sheezy hanya terdiam dan menangis, dia bahkan tidak mampuh menggerakan tubuhnya, Kenzie sangat tidak tahan melihat keadaanya, setelah pemakaman selesai Sheezy memeluk batu Nisan yang tertulis nama kedua orang tuanya yang paling dia sayangi.
"Kenapa kalian pergi? kenapa kalian meninggalkan aku sendirian? cepatlah kembali dan jemput aku, aku ingin ikut bersama kalian ke surga."Ucap Sheezy.
"Nona Zy, jangan bicara seperti itu, masih ada bibi Rani yang akan menjaga nona Zy."Ucap bibi Rani mengelus pundak Sheezy.
"Ayo pulang, kamu pasti lelah."Ucap Kenzie.
Kenzie membawa Sheezy pulang untuk beristirahat, dia membawanya masuk kekamar, merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur dan menyelimutinya.
Sheezy menangis lagi, semakin menjadi, dia tidak dapat mengendalikan dirinya, Kenzie berdiri didekat tempat tidur Sheezy, dia memperhatikan wanita yang terus menangis selama tiga hari terakhir, Kenzie duduk diatas tempat tidur didekat Sheezy, dia mengusap air mata Sheezy dengan kedua tanganya.
"Jangan menangis lagi, Istirahatlah, aku akan keluar dulu dan menemuimu lagi nanti."Ucap Kenzie.
Kenzie keluar dari kamar Sheezy, dia mencari tempat sepi dan menelpon Pras.
"Halo Pras, apa yang sebenarnya terjadi?!"Tanya Kenzie.
"Tuan, ini diluar kendali kita, saat pagi ini media online menberitakan kebangkrutan perusahaan Brian, saat itu tuan Brian sedang mengendarai mobilnya bersama Ny. Rose, dokter yang menangani jasad tuan Brian dan Ny. Rose dimaja autopsi menyatakan bahwa tuan Brian mengalami serangan jantung secara mendadak dan mengakhibatkan ia tidak dapat mengendalikan laju kendaraanya dan menabrak pengendara lain secara fatal, ini murni kecelakaan."Saut Pras.
"Bereskan semuanya!"Perintah Kenzie.
"Baik tuan."Saut Pras.
Kenzie mengakhiri panggilan telponya bersama Pras sekertaris setianya, dia menyimpan kembali ponselnya disaku jasnya dan melangkah cepat meninggalkan tempat itu.
"Aku tidak tau apa yang akan terjadi jika kamu tau akulah penyebab semua kekacawan ini, aku sungguh menyesalinya Sheezy, andai aku tau jika kamu akan sehancur ini, aku tidak akan pernah melakukanya, sungguh didalam lubuk hatiku tidak menginginkan kematian kedua orang tuamu, aku hanya ingin menghancurkan bisnisnya, aku akan bertanggung jawab atas dirimu hanya dengan begitu aku mungkin bisa menebus dosaku padamu."Ucap Kenzie.
Seseorang mengetuk pintu kamar Sheezy dan membukanya secara perlahan, dia adalah sekertaris setia tuan Brian yang bernama tuan Joehanes.
"Nona, apa saya boleh masuk?"Tanya tuan Joehanes.
"Masuklah tuan Joehanes."Saut Sheezy yang sedang duduk diatas tempat tidur didalam kamarnya.
"Nona Zy."Ucap tuan Joehanes sudah berdiri dihadapan Sheezy.
"Katakan."Saut Sheezy dengan wajah yang pucat dan tatapan kosong.
"Mengenai kecelakaan tuan besar..."Ucap tuan Joehanes.
"Kenapa tidak ada yang memberi tahuku tentang keterpurukan Perusahaan? tentang kesulitan papah dan mamah? kenapa!"Tanya Sheezy marah.
"Maafkan saya nona Zy, tapi Tuan dan Ny besar yang memintanya, kami tidak bermaksud menyembunyikanya, hanya saja tuan dan Ny besar khawatir kesehatan nona Zy akan terpengaruh jika nona mengetahui kesulitan Perusahaan, tuan dan Ny sangat menyayangi anda, tapi sepertinya saya harus memberitahu nona keadaan yang terjadi saat ini akhibat Perusahaan ZEO, Presiden Kenzie adalah orang dibelakang semua ini, semua pemegang saham menarik sahamnya dan memindahkanya ke perusahaan ZEO dengan iming-iming keuntungan yang tidak ternilai, saya rasa tuan Kenzie sengaja melakukanya untuk menghancurkan tuan besar."Ucap Joehanes.
"Kenzie? Cih~ dia lagi? baj*ngan itu, hehee~ sungguh aku tidak dapat berkata-kata."Gumam Sheezy tercengang dan tersenyum kecut.
"Baik tuan Joehanes, terimakasih atas kesetiaanmu kepada keluarga Brian."Ucap Sheezy.
"Iya nona, bagaimanapun tuan besar sangat memperhatikan kami dan selalu membantu kami, sudah sepatutnya saya setia pada beliau, tapi.. ada satu hal lagi nona, cepat atau lambat rumah seisinya dan Perusahaan Brian akan disita."Ucap Joehanes.
"Aku sudah mengetahui tentang itu tuan Joehanes, anda boleh pergi."Saut Sheezy.
"Baik saya pamit, jaga diri anda dengan baik nona Zy, selamat sore."Ucap tuan Joehanes.
Tuan Joehanes telah pergi dari kamar Sheezy, Sheezy termenung sendirian didalam kamarnya, sekarang dia hanya sendirian, sekarang dia hanya seorang yatim piatu yang tidak memiliki apapun.
Keluarga tuan Brian yang dari jepang meminta Sheezy untuk tinggal bersama mereka dijepang namun Sheezy menolak.
Keluarga Ny.Rose yang tinggal di Prancis juga memintanya untuk tinggal bersama mereka karena sekarang Sheezy tidak memiliki siapa-siapa lagi dikota B, dia tidak punya kakak ataupun seorang adik.
Namun Sheezy menolak, dia tidak akan menyusahkan saudara-saudara dari almarhum kedua orangtuanya, yang ada didalam pikiranya saat itu hanyalah berusaha untuk mulai hidup mandiri.
Sheezy hanya termenung semenjak kematian kedua orang tuanya, dia mengasingkan diri dikamarnya.
Hari mulai sore, para tamu mulai pergi meninggalkan kediaman keluarga Brian, suasana rumah mewah bak istana itu berubah menjadi sangat sepi.
Sheezy berusaha menenangkan dirinya atas apa yang telah terjadi, dia teringat semua kenangan tentang kedua orang tuanya dirumah besar itu, dirumah yang akan disita cepat atau lambat, Sheezy hanya bisa menangis memeluk lutut, dia benar-benar merasa sendiri dan benar-benar hanya sendiri.
**
Halo Readers yang cantik dan ganteng...
ini adalah Novel pertamaku😍
Suka?
Dukung author dengan cara:
VOTE
LIKE
FAVORIT
KOMEN Sopan
Dukungan kalian sangat berarti 😀🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Hotimah
sedih bgt 😢
2020-10-01
1