Tok… tok…
Seseorang mengetuk pintu lalu masuk dan merunduk sopan di hadapannya. Dia adalah Manager Personalia yang secara khusus mengatarkan Sekertaris Presdir yang baru ke ruangannya.
“Selamat pagi Presdir.” Sapanya.
“Saya permisi tuan.” Ucap tuan Pras. Ia merunduk sopan lalu pergi meninggalkan Manager Personalia dan Sheezy yang berdiri di belakangnya.
Saling berpapasan dengan tuan Pras. Sheezy pun menatapnya yang kini melirik dengan sepasang bola mata dingin terlihat sangat berbeda melihat dirinya.
“Ada apa? Kenapa tuan Pras menatap ku dengan tatapan seperti itu?”
“Ada apa?” Tanya Kenzie.
“Aku datang untuk mengantarkan nona Sheezy ke meja kerjanya.” Sahut Manager Personalia.
“Lakukan dan cepat pergi.” Sahut Kenzie.
“Baik tuan.” Sahutnya lalu memutar tubuh. “Di sebelah sana adalah meja kerja anda nona Sheezy.” Ucapnya pada Sheezy yang hanya diam menatap Kenzie yang juga menatapnya.
“Terimakasih.” Sahut Sheezy namun ia masih sama. Menatap mata tuannya.
“Jika begitu selamat bergabung. Saya akan meninggalkan anda di sini sekarang.”
Kembali merunduk sopan pada Presdir Kenzie. Manager Personalia itu lantas pergi meninggalkan mereka yang masih saling menatap sangat tajam.
Sheezy Lusiana Brian. Seorang gadis muda yang di karuniai kesempurnaan fisik oleh sang pencipta. Hari ini ia mengenakan rok mini berwarna merah maroon dengan belahan setinggi paha serta kemeja merah muda soft yang sangat pas di tubuhnya, ia berdiri tegap menatap tuan lalu mengalihkan pandangan dan pergi menuju meja kerjanya di dalam ruangan itu.
Sepasang kaki jenjang dan putih gadis itu, serta halus dan harum rambut panjangnya sungguh sangat memikat hati siapa pun. Termasuk, hati seorang tuan yang langsung bangkit dari kursinya ketika ia melihatnya mengibas rambut bahkan sangat mengagumkan.
“Wanita sialan! Kenapa dia begitu cantik dan menawan!”
Tidak menerima kenyataan jika gadis itu sangat mengagumkan. Kenzie lantas kembali duduk di kursinya lalu ia putar kursi itu untuk menatap ke luar jendela lagi. Terdiam.
“Bagaimana cara ku menghancurkannya jika aku bahkan tidak rela melihatnya tergores meski hanya sedikit saja?”
“Sheezy.” Panggil Kenzie.
Memanggil namun tidak memutar kursi untuk menatapnya. Sheezy pun bangkit dari duduk lalu mendekat. “Anda membutuhkan sesuatu tuan?” Tanya Sheezy.
Memutar kursi. Kenzie lantas meraih dompet dari dalam saku celannya lalu ia keluarkan sebuah kartu berwarna hitam dan menyerahkannya kepada Sheezy.
“Teman ku akan datang dari Amerika untuk melakukan kerjasama. Dia akan menetap di Korea sampai batas waktu yang telah aku tentukan. Tugas mu, buatlah pesta penyambutan untuknya nanti malam dan penuhi semua kebutuhannya sebelum dia datang.”
“Baik.” Sahut Sheezy lalu ia menerimanya.
“Pergilah.” Perintahnya lalu ia memutar kursinya lagi.
Melihatnya seperti itu. Tanpa banyak bicara Sheezy pun bergegas pergi meningglkan ruangan untuk ia menyiapkan semuanya.
Memilih sebuah restoran bintang lima, menyiapkan dekorasi secara detail dengan hiasan patung Es setinggi 2 meter di tengah kolam. Sheezy juga ingin tempat itu di hiasi banyak lampu gantung yang akan terlihat sangat indah saat malam tiba. Kursi VVIP juga telah ia siapkan bahkan Wine sekalipun, Semua telah sempurna.
“Selesai, sekarang hanya tinggal mempersiapkan tempat tinggal dan semua kebutuhan tuan itu selama ia tinggal di Busan.”
Melakukan segalanya dengan baik. Saat langit telah meredup, Sheezy kembali ke perusahaan untuk menemui Kenzie di ruangannya.
“Semua sudah di persiapkan.” Ucap Sheezy seraya ia mengembalikan kartu milik Kenzie.
“Pulang dan datanglah nanti malam.” Sahutnya lalu ia terima kartu itu dari tangannya.
“Permisi.” Ucap Sheezy seraya ia merunduk sopan lalu meninggalkan Kenzie. Ia bergegas merapikan barang-barang di atas meja lalu keluar dari dalam ruangannya.
Hanya diam Kenzie menatapnya, dia yang bersikap sangat dingin padanya. Sungguh! Secara logika ia sangat ingin menghancurkan wanita itu. Tapi, entah kenapa hati kecilnya berkata lain? Hati kecil Kenzie menentang logikanya sendiri hingga membuatnya menjadi sangat rumit.
Melangkah kian lebar seorang Sheezy Lusiana Brian. Ia hanya terfokus kepada ponselnya lalu mengangkat pandangan.
“Papah!” Panggil Sheezy seraya ia melambaikan tangan dari kejauhan saat ia melihat kehadiran tuan Brian yang sedang menunggunya di depan gerbang utama Perusahaan ZEO.
Mendengar suara putri kesayanganya memanggil. Tuan Brian yang saat ini sedang berdiri dan bersandar di kap mobil lantas menoleh dan tersenyum padanya.
“Sayang.” Sahutnya lalu Sheezy pun masuk ke dalam dekapan. “Bagaimana pekerjaan mu hari ini?” Tanyanya.
“Lancar pah.” Sahut Sheezy lalu menarik diri. “Ayo pulang karena nanti malam aku akan mengahadiri pesta yang di adakan perusahaan.”
Dari kejauhan itu Kenzie berdiri di dekat jendela menatap ke arah gerbang utama di mana Sheezy menemui papahnya. Perlahan, sepasang telapak tangan pria itu kembali mengepal sangat kuat seraya ia memutar tubuh lalu bersandar di jendela ruangan itu. Terdiam menundukkan kepala semakin dalam.
“Aku dapat merasakan jika kau sangat menyayangi papah mu.” Ucap Kenzie lalu ia kembali menoleh. “Dan itu bukan hal baik bagi ku.”
Datar ucapannya, terlihat sangat mengerikan cara ia menatap mobil mewah yang saat ini mulai meningglkan perusahaan miliknya. Kenzie lantas pergi meningglkan ruangan kerjanya.
Saat malam tiba pesta pun telah di mulai. Para tamu yang tidak lain adalah karyawan dan rekan ZEO pun mulai berdatangan.
Senyum dan tawa terlukis di wajah mereka dengan sebuah gelas berisi wine di genggaman tangan masing-masing. Kini, ramai mulai terdengar ketika Kenzie hadir bersama sahabat lamanya yang tidak lain adalah Leo.
Keduanya sangat tampan. Tapi, mereka terlalu dingin untuk bisa di dekati wanita-wanita yang menginginkannya.
Di sana Kenzie dan Leo duduk di kursi VVIP yang sebelumnya telah di perispkan oleh Sheezy. Sedangkan malam ini Sheezy keluar dari dalam mobil dan melambaikan tangan kepana nyonya Rose yang telah mengantarnya.
“Hati-hati di jalan mah.” Pinta Sheezy.
“Iya sayang, jangan lupa telpon mamah sebelum pestanya berakhir.” Ucap nyonya Rose.
“Iya.” Sahut Sheezy lalu nyonya Rose pun meninggalkannya di sana.
Malam ini Sheezy datang ke pesta hanya sendiri tanpa seorang teman pun. Ia yang masih sangat baru bahkan nampak bingung dan ragu untuk menyapa para tamu di sana.
Mengenakan gaun berwarna merha maroon panjang semata kaki dengan belahan setinggi paha. Gaun yang memperlihatkan indah punggung dan dadanya. Sheezy semakin cantik ketika tiap langkah kakinya memperlihatkan luar biasa sosoknya yang tidak mampu di bandingkan dengan wanita-wanita lain yang ada di sana.
Dia anggun, berkelas dan sangat memikat. dia juga memiliki aurah bintang di dalam dirinya hingga membuat Kenzie dan Leo terpaku melihatnya.
“Siapa gadis itu? Dia sangat cantik.” Ucap Leo lalu ia menenggak wine di genggaman tangannya.
“Omong kosong.” Sahut Kenzie lalu ia pun menenggak wine nya hanya dengan sekali teguk.
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Anie Manieez
kenzie ky org idiot
2020-06-01
1
kiki rizki
next
2020-05-25
1
Rinto Harahap
Bagus...
2020-02-17
2