Memeluk tubuh dengan ke dua telapak tangan yang mengelus lembut ke dua lengannya sendiri. Sheezy pun meringis merasakan sakit di bekas cengraman tangan pria itu.
Sebelum 5 menit Sheezy lantas bangkit dari tempat tidur lalu ia raih tas nya. Ia keluar dari sana dan mendapati Kenzie sedang berdiri bersandar di dinding dekat pintu kamar untuk menunggunya.
Dalam kebisuan itu Kenzie lantas mengalihkan pandangan lalu pergi dan di susul Sheezy di belakangnya untuk mereka menuju parkiran mobil.
“Baru satu hari bekerja untuk ku. Nampaknya kau sudah tidak sabar untuk segera menghindar dari ku. Hehe~ Apa semua karena kekasih mu itu? Tapi sayang, jangan pernah berharap untuk pergi, karena aku Kenzie tidak akan mengizinkannya.”
Hidup dengan ambisi sejak kecil dan segala sesuatu bisa dengan mudah ia dapatkan karena harta dan kekuasaan yang di miliki. Semua itu mampu membuat Kenzie lantas berpikir bahwa Sheezy Lusiana Brian pun sama. Ia akan mendapatkannya. Entah dengan cara apa? Semua itu hanya Kenzie yang mengetahuinya.
Telah sampai di parkiran mobil. Kenzie dan Sheezy lantas masuk dan meninggalkan hotel bintang lima tempat mereka bermalam semalam.
“Di mana rumah mu?” Tanya Kenzie.
“Antar saja aku ke perusahaan.” Sahut Sheezy.
“Kenapa kamu begitu keras kepala?!”
Kembali membuatnya marah. Sheezy lantas mengalihkan pandangan untuk ia menatap pemandangan di sisi jalan. Ia bahkan tidak berniat untuk menjawabnya.
Tidak habis akal untuk memenuhi inginnya. Kenzie River John lantas meraih ponsel dari dalam saku jasnya untuk ia memanggil seseorang.
“Halo tuan.” Sapa tuan Pras.
“Kirim alamat rumah Sheezy pada ku. Sekarang!” Perintahnya.
“Baik tuan.” Sahut tuan Pras lalu percakapan singkat itu pun berakhir.
Kurang dari 5 menit. Tuan Pras sudah mengirimkan alamat rumah Sheezy pada tuannya Kenzie melalui pesan Chat.
“Cih!” Senyum kecut Kenzie ketika ia bisa mendapatkan sebuah informasi dengan mudahnya.
Melesat semakin cepat mobil mewah yang di kemudikan Kenzie hingga kini ia terhenti tepat di depan gerbang besar nan tinggi kediaman sekertarisnya.
Sungguh Kenzie sangat terkejut atas apa yang ia lihat saat ini. Ia mulai sadar jika Sheezy Lusiana Brian bukanlah gadis sembarangan.
“Aku tidak menduga jika dia putri seorang keluarga kaya raya.”
“Terimakasih.” Ucap Sheezy.
Begitu dingin cara gadis itu mengucap kata “Terimakasih.” Padanya. Kenzie pun terdiam menatapnya keluar dari dari dalam mobilnya.
Tin…
Suara klakson mobil terdengar sangat nyaring. Tapi, itu bukan berasal dari klakson mobil milik Kenzie. Melainkan, suara klakson itu berasal dari sebuah mobil mewah yang terhenti tepat di belakang Sheezy, di depan gerbang rumah mewah itu.
Tidak lantas pergi karena rasa penasaran akan siapa seseorang yang berada di dalam mobil mewah itu. Sepasang bola mata Kenzie River John pun membulat sempurna seraya ia menggertakkan giginya. Ia melihat seorang pria paruh baya keluar dari dalam mobilnya dengan senyum bahagia lalu memeluk Sheezy yang tidak lain adalah putrinya.
“Brian.” Gumam Kenzie lalu ia melempar pandangan ke depan setelah melihat Sheezy masuk ke dalam mobil ayahnya. Masuk ke area halaman rumah lalu gerbang itu kembali tertutup.
Meninggalkan kediaman Sheezy. Entah kenapa Kenzie hanya diam dengan sepasang bola mata merah dan berkaca. Ia tidak pernah menangis sebelumnya dan kali ini ia pun akan berusaha menahan diri agar tidak menangis. Sesuatu telah mengganggunya! Dan, ia tidak menyukainya.
Kembali meraih ponsel dari dalam saku jas. Kenzie lantas memanggil tuan Pras.
“Selidiki semua tentang latar belakang keluarga Sheezy Lusia Brian.” Perintah Kenzie dengan letihnya.
“Baik tuan.”
“Ingat Pras. Semuanya, tanpa terkecuali!”
“Baik tuan.”
Kembali ke kediaman pribadi miliknya di kota Busan. Kenzie masuk ke dalam kamar lalu ia lemparkan tubuhnya ke atas sofa besar. Bersandar dengan sepasang bola mata tajam di kegelapan.
“Itu sungguh Brian.” Gumam Kenzie lalu sepasang telapak tangannya mengepal sangat kuat. “Bagaimana bisa dia berada di sana? Ada hubungan apa Sheezy dengannya?”
Memikirkan apa yang di lihatnya semalaman. Dalam kesendiriannya di rumah mewah bak istana itu ia hanya duduk menghabiskan waktu dengan beberapa botol wine dan rokok. Ia stress dan hampir gila memikirkannya.
Gelapnya kamar, sunyinya malam tanpa bintang dan rembulan perlahan tergantikan. Kini mentari pagi kembali hadir menyapa se-isi bumi di dalam kehidupan semu ini. Kenzie membuka mata dan hanya diam tidak lantas bangkit dari tidurnya.
Merah sepasang bola matanya, berantakan rambutnya, botol dan putung rokok berserakan di sisinya, ia sungguh hanya membisu di dalam kamar yang pekat akan aroma alcohol bekas semalam.
Sedangkan di Perusahaan ZEO Sheezy datang untuk mencobanya lagi. Namun, ia datang dengan tujuan lain di dalam pikirnya saat ini.
“Tiba saatnya aku akan mengoyak kehidupan mu Kenzie River John. Ingin sekali aku membuat hidup pria gila seperti mu tidak merasa nyaman! Sampai kapanpun. Hal yang paling tidak aku inginkan adalah memiliki hubungan asmara dengan mu. Maka, jika itu semua sampai terjadi di antara kita. Aku pastikan kau lah yang akan hidup menderita karena aku.”
“Selamat pagi tuan Kenzie.” Sapa semua karyawan yang berpapasan dengannya.
Mendengar nama tuan Kenzie. Sheezy yang saat ini sedang berada di dalam tuangan personalia lantas menoleh ke arahnya. Ke arah dia yang terhenti lalu menoleh padanya hingga membuat ke duanya lantas menatap sangat dalam satu sama lain terpisahkan selembar kaca pembatas ruangan.
Dalam kebisuannya Kenzie lantas kembali mengalihkan pandangan ke depan lalu ia pergi begitu saja hingga pemandangan itu mampu membuat Sheezy bangikt dari kursinya untuk menatap kepergian seorang pria pemilik sepasang bola mata dingin saat menatapnya.
Tidak dapat mengalihkan pandangan dari sosok pria pemilik punggung kokoh itu. Sheezy lantas kembali duduk di kursinya.
Klakk!
Membuka pintu ruangan kerjanya. Kenzie lantas duduk di kursinya lalu ia putar kursi itu untuk menatap ke luar jendela membelakangi tuan Pras yang berdiri di hadapan meja kerjanya.
“Apa yang kau dapatkan?” Tanya Kenzie.
“Anda akan sangat terkejut tuan.” Sahutnya seraya ia meletakkan sebuah dokumen di atas meja Kenzie.
“Terkejut?” Tanya Kenzie seraya ia kembali memutar kursinya untuk menatap tuan Pras yang segera menundukkan kepala di hadapannya.
Meraih dokumen di atas meja. Kenzie lantas membukanya lalu ia baca tiap lembar dari dalamnya hingga senyum misterius pun mulai nampak terlukis di wajahnya yang sangat dingin.
“Sheezy Lusiana Brian.” Gumam Kenzie lalu ia robek dokumen itu dan melemparkan serpihannya kepada tuan Pras yang hanya diam di hadapannya.
“Apa yang harus aku lakukan tuan?” Tanya tuan Pras.
“Apa yang harus kau lakukan? Tentu saja, kau harus membatu ku menghancurkannya dari ujung kaki hingga ujung kepala.” Sahutnya.
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Sania Nabilla
Lanjut terus kak, seru nih😍 feedback ke cerita aku ya kak😘
2020-08-14
1
Y.A.M
tu laki minta kena azab ya kayaknya 😑
2020-06-25
1