Kenzie masuk kekamarnya dan terdiam duduk diatas tempat tidur, dia sangat kecewa karena Sheezy menolaknya.
"Kamu menolakku untuk kesekian kali, kita lihat sejauh mana kalian akan bertahan, jika aku tidak bisa memilikimu maka Julio pun tidak akan pernah bisa. Heeh~ tidak ada wanita yang tidak bisa aku dapatkan dan tidak ada wanita yang bisa menolakku, kamu akan rasakan konsekuensinya."Ucap Kenzie.
Kenzie bangkit dari duduknya, dia melangkah menuju cermin didalam kamarnya, Kenzie menatap bayangan dirinya yang masih bertelanjang dada, Kenzie mengepalkan kedua telapak tanganya, tertunduk dengan rambut yang berantakan.
Kenzie terjaga sepanjang malam, dia tidak bisa melupakan Sheezy yang telah menolaknya malam itu.
Dikamar, Sheezy bangkit dari duduknya, dia melangkah menuju cermin didalam kamarnya, dia menatap gambaran dirinya dari dalam cermin itu, Sheezy menangis memeluk tubuhnya sendiri.
"Sangat kotor."Ucap Sheezy menunduk menjatuhkan bulir airmatanya.
Sheezy menatap gambaran dirinya lagi, dia melihat Sheezy yang berdiri dengan pakaian yang hanya menutupi separuh tubuhnya, Sheezy memutar tubuhnya melangkah menuju kamar mandi, dia melepaskan pakaianya yang masih tersisa, berdiri dibawah Shower dan menekan tombol on dari shower itu untuk membasahi sekujur tubuhnya yang kotor oleh noda merah yang ditinggalkan Kenzie.
Sheezy menggosok tubuhnya sangat kasar, dia menangis dan memeluk tubuhnya sendiri, dia teringat akan apa yang Kenzie lakukan padanya, pada tubuhnya, sungguh membuat dirinya merasa terhina.
"Kenzie, kamu sungguh menjijikan."Ucap Sheezy.
Malam itu Sheezy tidak bisa melalui malamnya dengan tenang, dia melamun didalam kamarnya yang gelap, duduk diatas sofa dengan fokus mata yang menatap lagit malam dari jendela kamarnya yang terbuka lebar, tirai-tirai tidak henti bergoyang terhempas angin kecil, Sheezy menaikan kedua kakinya untuk memeluk lutut.
Dia telah lelah menangis malam itu, Sheezy hanya terdiam dengan mata yang merah dan sembab sampai mentari mulai menyambutnya kembali dipagi hari.
Kenzie bangkit dari duduknya, dia bergegas untuk membersihkan diri dan bersiap untuk datang ke persiapan pameran busana akbar yang sedang dipersiapkan oleh perusahaan ZEO.
Kenzie melangkah tegap menuju meja makan sambil mengancing jasnya, dia menapaki satu per satu anak tangga dirumah mewah itu, dia menatap kebawah, kearah meja makan, dia melihat tuan John dan Sheezy sudah duduk menunggunya untuk sarapan.
"Selamat pagi kakek."Sapa Kenzie.
"Selamat pagi Kenzie, kenapa wajahmu muram? apa kamu tidak beristirahat dengan baik?"Tanya tuan John.
"Iya."Saut Kenzie menatap Sheezy yang hanya diam menundukan kepala.
"Apa kamu sakit? apa kakek perlu memanggil dokter?"Tanya tuan John.
"Tidak perlu kakek, aku hanya tidak bisa tidur."Saut Kenzie masih menatap Sheezy yang diam.
"Jika begitu kamu tidak perlu pergi, lebih baik beristirahat dirumah, soal pameran kakek akan suruh pegawai kakek melihatnya, lebih baik kamu berjalan-jalan bersama nona Zy."Ucap tuan John.
"Tidak perlu, aku akan melakukanya sendiri."Saut Kenzie.
Kenzie terus menatap Sheezy yang tidak bicara sama sekali, tuan John mulai mempersilahkan Kenzie dan Sheezy untuk mulai menikmati menu sarapan yang terhidang diatas meja, Sheezy mulai meraih sendok dan garpunya, dia memakan sarapanya, namun hanya sedikit, Sheezy tidak merasa lapar, dia hanya ingin sendirian jika itu memungkinkan baginya.
Kenzie pun hari itu bersikap sangat lain, Kenzie bersikap sangat dingin, pagi itu mereka sarapan dengan canggung, tidak berbicara sedikitpun sampai selesai.
"Aku sudah selesai, aku pergi sekarang."Ucap Kenzie beranjak pergi meninggalkan Sheezy dan kakeknya.
"Kalau begitu aku juga akan pergi kakek, habiskan sarapanmu, aku pamit."Ucap Sheezy menundukan kepala dan menyusul Kenzie yang berjalan cepat.
Kenzie mengendarai mobilnya tanpa berbicara sedikitpun, wajahnya pucat, dia tidak tidur semalaman, Sheezy pun hanya diam.
Hari itu semua kegiatan mereka berjalan sesuai rencana, waktu berlalu hari mulai gelap, mereka kembali kekediaman tuan John untuk bersiap menghadiri pameran, hari itu Sheezy dan Kenzie saling membatasi diri.
Sheezy dan Kenzie turun dari mobil, Kenzie melangkah cepat didepan Sheezy, Sheezy menatap Kenzie yang tidak bicara padanya sejak kejadian semalam, Sheezy pun tidak mengharapkan sapaan dari Kenzie.
Mereka terus melangkah sampai keduanya masuk kekamar masing-masing, kamar yang berdampingan, mereka mulai membersihkan diri dan bersiap untuk menghadiri pameran akbar Perusahaan ZEO.
Sheezy memakai gaun yang tertutup dibagian dada, leher dan punggungnya, untuk menutupi noda merah akhibat perbuatan Kenzie semalam padanya, malam ini Sheezy sangat cantik dengan gaun panjang berwarna navy dengan belahan panjang stinggi paha disisi sebalah kiri gaunya, membuat kaki jenjang dan putihnya terlihat sangat indah, pakaian apapun akan menjadi indah saat mereka melekat ditubuh wanita bertubuh sempurna itu, wajah cantik Sheezy membuat dirinya tidak dapat dipandang remeh oleh wanita lainya.
Sheezy wanita yang berkelas, dia sangat anggun dan menawan, dia sangat cantik dan pandai dalam berbusana, bicaranya tenang dan tertata, hanya saja Sheezy wanita yang arogan dan keras kepala, namun dia teguh dalam pendirianya, dia wanita yang tidak mudah diraih oleh sembarang pria, Sheezy sangat disegani oleh wanita-wanita lainya meski mereka sama-sama terlahir dari keluarga yang kaya raya, Sheezy selalu menjadi pusat perhatian karena aura bintangnya.
Sheezy Lusiana Brian, dia mampuh menaraik semua pria untuk melangkah kearahnya hanya dengan menarik sudut bibirnya, hanya dengan tatapanya, heezy Lusiana Brian, dia bisa mendapatkan pria manapun dengan hanya menunjuknya.
Malam itu Sheezy telah siap, dia melangkahkan kakinya menuju lantai dasar, Sheezy berpapasan dengan seorang pelayan wanita dikediaman tuan John.
"Nona anda sudah siap? tuan sudah menunggu dimobil."Ucap pelayan itu.
"Bibi apa Kenzie menggunakan supir?"Tanya Sheezy.
"Tidak nona"Saut pelayan.
"Baiklah terimakasih."Ucap Sheezy.
Sheezy melangkah menuju mobil, dia masuk dan menutup pintunya, tanpa basa basi kenzie langsung meninggalkan kediaman tuan John menuju pameran, sesampainya dilokasi pameran mereka disambut hangat dan diarahkan kekursi VVIP, Kenzie dan Sheezy menjadi pusat perhatian para pengunjung.
"Lihat tuan Kenzie bersama siapa? wanita itu sangat cantik, dia sangat berkelas dan lihat tubuhnya sempurna, mereka sangat serasi, tuan Kenzie sangat tampan aku iri sekali pada wanita cantik itu."
"Apa wanita itu tunanganya?"
"Tuan Kenzie selalu menatap wanita cantik yang datang bersamanya."
"Lihat semua pria menatap wanita yang datang bersama tuan Kenzie."
Gumam para tamu undangan melihat kedatangan Kenzie dan Sheezy.
Kenzie dan Sheezy duduk dikursi VVIP, mereka menikmati pameran busana akbar yang diselenggarakan oleh Perusahaan ZEO di negara itu, Sheezy dan Kenzie tidak mengobrol meski datang bersama, Kenzie sibuk berbincang dengan para petinggi perusahaan ZEO dan para tamu undangan penting lainya.
Sheezy hanya diam duduk dikursinya, dia menikmati pameran busana itu sendiran, Sheezy bangkit dan melangkah menuju mesa jamuan, dia meraih satu gelas Wine, Sheezy melangkah menuju pintu keluar gedung, dia menggenggam Winenya untuk menghirup udara malam, Sheezy berdiri disisi pagar besi, dia menatap gedung-gedung dari tempat tinggi itu.
Sheezy hanya sendirian disana, dia menenggak Wine nya dan melemparkan gelasnya, dia menatap langit Amerika yang berhias rembulan dikelilingi bintang-bintang, Sheezy menatapnya dengan tatapn kosong.
Perlahan dia menundukan kepalanya dan memutar tubuhnya, Sheezy melangkah menuju kursi yang ada didekatnya dan duduk termenung.
"Ka Julio, aku ingin bertemu."Ucap Sheezy.
"Aku ada disini, kamu ada dimana? bisakah kamu datang dan menemuiku malam ini?"Gumam Sheezy.
Kenzie masih berbincang dengan para petinggi, dia menoleh kekursi Sheezy.
"Wanita itu pergi kemana?"Gumam Kenzie.
Kenzie meninggalkan rekan-rekanya, dia mencari keberadaan Sheezy, Kenzie mencarinya kesemua tempat sampai akhirnya dia melihat Sheezy yang hanya termenung diluar gedung menatap langit.
Kenzie melangkah menghampirinya dan terhenti saat ponsel disakunya bergetar, Kenzie langsung menerima panggilan telpon itu.
"Halo bagaimana Pras?"Tanya Kenzie.
"Tuan Kenzie, malam ini tuan Julio menjadi salah satu tamu undangan dipameran, dia akan duduk dikursi VVIP sebelah utara, apa ada perintah tuan?"Ucap Pras.
"Dengarkan aku Pras..."Saut Kenzie.
Kenzie merencanakan sesuatu dengan Pras, dia memerintah pras dari sambungan telpon itu sambil menatap Sheezy yang termenung sendirian.
Kenzie telah selesai dengan ponselnya, dia menaruh ponsel disakunya lagi dan melanjutkan langkahnya menghampiri Sheezy.
"Apa yang kamu lakukan ditempat ini?"Tanya Kenzie.
Sheezy menoleh, namun dia tidak menjawab pertanyaan tuanya Kenzie, Sheezy hanya diam menatapnya.
'Ikut aku."Perintah Kenzie.
Sheezy patuh, dia melangkah membuntuti Kenzie, mereka terus berjalan semakin menjauh dari lokasi pamerah, Sheezy mulai tidak mengeti Kenzie akan membawanya kemana, Sheezy pun menghentikan langkahnya dan Kenzie menoleh padanya.
"Kenapa berhenti?"Tanya Kenzie dingin.
"Kita akan kemana?"Tanya Sheezy.
"Jangan banyak tanya dan ikuti saja perintahku."Saut Kenzie.
Kenzie menatap kedepan lagi dan melanjutkan langkahnya, tempat itu berada cukup jauh dari acara pameran yang saat ini sedang berlangsung, Kenzie masuk kesebuah gedung mewah di satu area yang sama dengan gedung pameran.
Sheezy menatap setiap detail gedung mewah itu, dia terus melangkah membuntuti Kenzie, Kenzie masuk kedalam sebuah ruangan dan Sheezy menyusulnya.
Sheezy masuk, namun dia tidak melihat keberadaan Kenzie diruangan itu.
"Sebuah kamar tidur?"Ucap Sheezy dalam hati.
Braaakk....!! Kenzie menutup pintu, Sheezy kaget, dia menoleh dan memutar tubuhnya, Sheezy menatap mata Kenzie yang sedang menatapnya.
"Kenapa kamu membawaku ketempat ini?"Tanya Sheezy.
Kenzie berdiri dipintu, dia mulai melangkah mendekati Sheezy yang mematung dikamar itu, tatapan Kenzie sangat mengerikan, tatapan itu sama dengan tatapan yang Sheezy lihat saat Kenzie menggila kemarin malam, Sheezy mulai merasakan ketakutanya lagi, dia mulai melangkah mundur lagi untuk menghindari Kenzie.
"Tidak bisa seperti ini, aku harus segera keluar."Ucap Sheezy dalam hati.
Sheezy melangkah cepat kearah pintu, namun Kenzie meraih lenganya dan mendorong tubuhnya hingga jatuh kelantai.
"Aaahh.."Teriak Sheezy.
Sheezy langsung bangkit, dia duduk dilantai memegangi pergelangan tangan kirinya yang terkilir, Sheezy menatap Kenzie yang mulai menggila lagi.
"Aku mohon berhentilah bersikap seperti ini padaku! aku bukan pel*cur!"Ucap Sheezy marah dan membelalak.
Kenzie terus melangkah menghampirinya.
"Sebenarnya apa maumu?"Tanya Sheezy mulai berdiri lagi.
"Lepaskan pakaianmu!"Perintah Kenzie.
Sheezy kaget, dia mematung, sungguh Sheezy tidak ingin kejadian kemarin malam terulang lagi, Sheezy membisu menatap Kenzie yang berdiri menatapnya.
"Hentikan omong kosongmu Kenzie! aku mau keluar!"Ucap Sheezy.
Sheezy berjalan cepat kearah pintu, dia melewati Kenzie, namun Kenzie mencengkram pergelangan tangan kanan Sheezy sekuat tenaganya, Sheezy kesakitan, dia memukul-mukul tangan Kenzie yang mencengkram pergelangan tanganya sangat kasar, namun Kenzie tidak melepaskanya.
Kenzie mendorong tubuh Sheezy kelantai lagi, Sheezy tertunduk kesakitan, perlahan dia mendongak untuk menatap mata Kenzie dengan matanya yang setajam pisau.
"Cih... Pria gila."Ucap Sheezy.
"Aku ucapkan sekali lagi, lepaskan pakaianmu!"Perintah Kenzie dengan suara berat dan wajahnya yang sangat mengerikan saat marah dan menggila.
Sheezy membisu duduk dilantai, menatap mata Kenzie dengan penuh kebencian.
"Kenzie, berhentilah bermimpi!"Saut Sheezy.
Kenzie melangkahkan kakinya lagi mendekat kearah Sheezy, Sheezy bangkit dan berdiri lagi, dia melangkah mundur lagi menatap mata Kenzie yang sangat tajam menusuk kearahnya.
"Jika begitu aku yang akan melakukanya."Ucap Kenzie dengan suaranya yang sangat mengerikan.
Kenzie melangkah semakin cepat, dia meraih tangan Sheezy dan mendorongnya keatas tempat tidur, dengan bringas Kenzie meraih gaun Sheezy.
"Tidak! hentikan! Kenzie! hentikan!"Teriak Sheezy menahan tangan Kenzie yang sedang berusaha merobek gaunya lagi.
Sraaakk....Sraaakk....!! Kenzie merobek gaun Sheezy lagi, hingga gaun panjang itu seketika menjelma menjadi gaun yang sangat mini, kaki Sheezy terlihat nampak sangat jelas.
Kenzie membuka semua kancing kemejanya sendiri dan berusaha merobek gaun bagian atas Sheezy, dia melakukanya sangat kasar, Sheezy memberontak, namun Kenzie berada diatas tubuhnya yang terbaring diatas temat tidur mewah itu, Kenzie menggenggam kedua pergelangan tangan Sheezy.
Braakkk...!! Seseorang mendobrak pintu kamar dan Kenzie pun tersenyum picik diatas tubuh Sheezy.
"Sheezy....."suara lirih seorang pria yang tidak asing bagi Sheezy.
Sheezy menoleh ke arah pintu dan wajahnya seketika berubah, matanya membelalak, Sheezy menelan ludah, degup jantungnya tidak beraturan dan tubuhnya gemetar.
**
Halo Readers yang cantik dan ganteng...
ini adalah Novel pertamaku😍
Suka?
Dukung author dengan cara:
VOTE
LIKE
FAVORIT
KOMEN Sopan
Dukungan kalian sangat berarti 😀🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
rizkita
antara ken dan sheezy kan sheesy yang jadi korban, kenapa jadi sheezy yang ngerasa bersalah
2020-04-25
2