"Kak Julio!" Panggil Sheezy.
"Hei, cepat sekali ke toiletnya?" Tanya Julio seraya ia meraih pinggang Sheezy.
"Kak, aku ingin naik bianglala itu!" Pinta Sheezy, ia menunjuk sebuah bianglala raksasa yang berada tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
"Apa kamu yakin?"
"Tentu saja, ayo!”
Sheezy meraih tangan Julio, ia menariknya dan melangkah cepat di depannya. Hanya diam dan patuh, Julio lantas menatap perggelangan tanganya yang saat ini di genggam oleh gadis itu. Perlahan, pandangan Julio kembali pada sosok Sheezy Lusiana Brian yang ada di hadapanya. Saat itu Sheezy pun menuleh dan tersenyum untuknya.
"Sheezy… Aku berjanji, selamanya aku akan menjagamu, bersama denganmu, aku akan melindungimu sampai akhir."
Mereka telah sampai, Julio masuk ke dalam salah satu ruang bianglala besar itu dan ia mengulurkan tanganya untuk Sheezy. Sheezy tersenyum sangat cantik padanya dan menerima uluran tangan darinya.
Duduk tepat di hadapan Julio. Ke duanya kini saling memandang dengan senyuman yang terlukis indah di wajah dan bianglala pun mulai berputar hingga pada akhirnya bianglala itu terhenti untuk sementara waktu, saat ini posisi mereka berada di tempat tertinggi. Julio dan Sheezy lantas menatap ke bawah dari kaca jendela di ke dua sisi yang berbeda.
"Ini tinggi sekali " Ucap Julio.
"Kak! Lihat ada apa di belakang mu?!" Tanya gadis itu mengejutkannya.
Julio lantas menoleh ke belakang dan Sheezy pun tersenyum, ia segera mengeluarkan liontin dari dalam saku pakaiannya, membuka pengaitnya dan bangkit dari duduk untuk memakaikan liontin itu di leher Julio yang sedang membelakanginya.
Terkejut atas apa yang di lakukan Sheezy saat ini. Pria itu lantas menoleh dan menatap Sheezy yang tersenyum padanya, Sheezy yang telah selesai memakaikan liontin itu di lehernya.
Menunduk untuk mengenggam dan melihat liontin pemberian darinya. Julio pun tersenyum lalu menatap Sheezy yang juga tersenyum padanya.
“Apa ini?”
"Hadiah ulang tahun dari ku untuk mu. Liontin yang kamu pakai itu adalah pazel yang melengkapi liontin love yang aku pakai. Jika aku sangat penting bagi mu, maka seharusnya kamu akan memakai dan menyimpan liontin itu sampai kapanpun kak Julio."
"Liontin ini sangat indah. Aku berjanji akan memakainya sampai kapanpun karena kamu sangat penting bagi ku Sheezy, terimakasih." Ucap Julio lalu ia tersenyum padanya.
Sheezy duduk di kursinya, ia melihat keluar jendela ketika Julio masih menatapnya. Perlahan, sepasang tangan Julio meraih ke dua telapak tangan Sheezy hingga membuatnya kembali menoleh dan menatapnya yang juga sedang menatap dirinya.
"Ada satu hal yang sejak lama ingin aku katakan pada mu." Ucap Julio.
"Katakan sekarang." Sahut Sheezy.
"Aku tidak tahu apakah ini akan membuat mu tidak nyaman setelah mendengarnya. Tapi, aku merasa jika aku harus mengatakanya sekarang pada mu. Sheezy, aku berada di dekat mu sejak kita masih kecil. Naluri ku selalu ingin menjaga mu dan melihat mu bahagia. Ma’af kan aku karena menghianati pertemanan kita. Tapi, aku pun tidak bisa mengendalikan perasaan ku sendiri meski aku menyangkalnya. Perasaan ini sudah pasti dan sudah aku rasakan sejak lama. Sheezy Lusiana Brian, aku Julio Axel sangat mencintai mu. Aku berharap hubungan kita lebih dari sekedar teman kecil seperti yang kamu tahu." Ucap Julio.
Jujur dari lubuk hati terdalam atas perasaan yang selama ini ia rasakan pada wanita itu. Kini Julio masih menggenggam ke dua telapak tangan Sheezy sangat erat ketika ia sungguh mengharapkan dirinya.
Menatap mata wanita yang saat ini ada di hadapanya. Wanita yang terdiam setelah ia mengucap cinta padanya. Perlahan, Julio pun terkejut ketika ia melihat senyum terlukis indah di wajah Sheezy Lusiana Brian.
"Kak Julio. Aku minta ma’af karena selama ini aku pun sama seperti mu. Menghianati persahabatan kita. Jujur. Sejak lama aku pun merasakan hal yang sama seperti apa yang kamu rasakan pada ku. Hanya saja, selama ini aku tidak mampu mengungkapkannya pada mu karena aku takut kamu akan menjauh dari ku, tidak bersedia lagi untuk selalu berada di sisi ku saat suka dan duka ku. Kak Julio, aku pun sangat mencintai mu.”
"Sungguh?! Sheezy! Bisakah kita menjalin hubungan yang lebih serius dari ini? Bisakah kamu menjadi kekasih ku mulai malam ini?" Tanya Julio penuh harap padanya.
Melihat kesungguhannya, binar kejujuran yang terpancar dari ke dua bola matanya. Sheezy sungguh sangat bahagia!
"Iya! Aku mau kak Julio!"
Mendengarnya Julio pun bangkit lalu memeluknya. Ia sangat bahagia karena perasaan yang telah tersimpan selama ini telah terbalaskan.
Dengan senang hati Sheezy pun merespon pelukan itu. Perlahan, ia meletakan ke dua tanganya di punggung Julio lalu merebahkan kepala di pundaknya. Memejamkan mata untuk merasakan hangat dan nyaman pelukannya.
Kembali membuka sepasang kelopak mata. Sheezy pun tersenyum menatap hamparan bintang dan rembulan yang telah menjadi saksi cinta antara dirinya dan teman kecilnya dari kaca jendela.
"Zy, ada suatu hal yang sejak lama ingin aku lakukan." Ucap Julio lalu ke duanya saling menarik diri.
"Jika begitu lakukanlah sekarang." Sahut Sheezy.
"Sungguh?" Tanya Julio dengan sepasang tangan mereka yang masih terhubung.
"Jika memang kak Julio ingin melakukannya sejak lama. knapa tidak?" Sahut Sheezy.
Menatap mata Sheezy. Perlahan, Julio meraih ke dua pipi wanita yang kini telah menjadi wanitanya penuh dengan kelembutan seraya pandangan Julio pun begitu dalam padanya.
Semakin dekat dan lebih dekat lagi. Hidung mancung mereka pun saling beradu seraya bibir ke duanya kini saling menyatu, melekat tanpa celah hingga membuatnya perlahan memejamkan mata untuk saling menerima dan memberi sebuah rasa luar biasa yang mampu mengoyak perasaan dan menggetarkan sekujur tubuhnya.
Merasakan setiap sentuhan dan detik waktu yang berputar. Semakin lama, Julio menciumnya semakin kuat hingga membuat Sheezy meringsek ke sudut kursinya, meremas pundak pria yang masih menciumnya, menikmati hasrat yang telah tersampaikan terhadapnya.
Kini sepasang kekasih itu saling menarik diri seraya terengah bersama dengan senyum yang terlukis di wajah ke duanya, saling menatap meski kini mereka berjarak sangat dekat.
"Terimakasih karena kamu membalas perasaanku." Ucap Julio.
"Iya." Sahut Sheezy.
Menatap mata sayup Sheezy, Julio memperhatikan tiap inchi dari wajah wanita yang angat ia cintai, ia belai pipi lalu rambutnya. Saling menatap dalam-dalam.
"I love you." Ucap Julio.
"I love you too." Sahut Sheezy.
"Aku sangat bahagia." Ucap Julio mendekapnya lagi.
"Aku pun sama."Saut Sheezy memejamkan mata di dalam dekapan tubuhnya.
Sungguh! Sheezy masih sangat gugup. Ia tidak percaya akan apa yang dilakukan Julio itu nyata terhadapnya. Membuatnya merasa sangat bahagia.
🌼Day's Eye🌼
Dukung author agar rajin Up dengan cara: VOTE, LIKE, LOVE dan KOMEN sopan ya guys......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
bunga seroja
masih nyimak
2020-11-03
1
Febria Jane
pemula aja sudah bagus begini....keren thor
2020-10-05
1
Rizma
tuan Kenzie pasti pemaksa, siapkan hati.
2020-08-27
1