Sheezy masuk kekamar mandi, dia berdiri didepan cermin didalam kamar mandi mewahnya, dia menatap gambaran dirinya dari dalam cermin itu, Sheezy menyetuh wajahnya yang pucat dengan telapak tanganya yang gemetar.
Perlahan Sheezy menundukan kepala, dia melepaskan seluruh pakaianya dan berendam dibak mandi yang dipenuhi kelopak bunga mawar putih.
Sheezy bersandar, dia menatap langit-langit kamarnya yang sangat mewah, dia tersenyum, bulir airmatanya terjatuh saat dia memejamkan mata, Sheezy memeluk tubuhnya yang sedang berada didalam air, membuka matanya lagi, tatapanya kosong, saat itu dia tidak memiliki alasan untuk tetap hidup.
"Aku mencintaimu mamah, papah dan kamu ka Julio, kalian semua meninggalkan aku, sekarang aku hanya sendirian, hidupku terasa sudah tidak berarti lagi."Ucap Sheezy menjatuhkan air yang memenuhi telapak tanganta.
Sheezy menampung air bercampur kelopak bunga mawar putih didalam bak mandinya lagi dengan kedua telapak tanganya, dia menatapnya.
"Mamah, papah, tunggu aku, aku akan datang, ka Julio, selamat tinggal, aku akan membawa cintaku sampai akhir nafasku."Ucap Sheezy menjatuhkan air itu lagi dari telapak tanganya.
Sheezy merentangkan kedua tanganya, perlahan dia memasukan kepalanya kedalam bak mandi.
"Ka Julio, aku mencintaimu sampai akhir."Ucap Sheezy dari relung hati terdalamnya.
Leo yang sedang menonton TV, dia mulai tidak bisa diam karena Sheezy belum juga muncul.
"Bibi Rani, apa Sheezy terbiasa mandi selama itu? sudah 45 menit belum juga selesai."Tanya Leo gelisah.
"Tidak tuan."Saut bibi Rani.
"Aku akan memeriksanya."Saut Leo.
Leo bangkit dari duduknya, dia melangkah cepat menuju lantai dua untuk menemui Sheezy yang berada dikamarnya.
Saat itu dirumah hanya ada Leo, Sheezy dan Bibi Rani, Sheezy tidak mengunci kamarnya sehingga Leo dengan mudah bisa masuk kedalam di ikuti bibi Rani yang juga khawatir.
Leo mengetuk pintu kamar mandi, namun tidak ada jawaban, didalam hanya terdengar suara gemercik air, Leo terus mengetuk dan memanggil namun tetap saja tidak ada jawaban dari dalam, Leo pun memutuskan untuk meminta kunci cadangan kepada bibi Rani dan bibi Rani memberikanya.
Ceklak... Ceklak...Krieeet....
Pintu kamar mandi terbuka, Wajah Leo seketika berubah, matanya membelalak dan dia gemetar.
Terlihat Sheezy yang sedang berendam didalam bak berisi air yang penuh dan kelopak bunga mawar yang melimpah, tubuhnya tidak bergeming, wajahnya memutih dan kepalanya setengah masuk kedalam air, matanya terpejam dengan tangan yang tergolek dilantai.
Leo panik dan dengan cepat menyuruh bibi Rani masuk kekamar mandi terlebih dahulu untuk mengeluarkan air dari bak dan memakaikan pakaian seadanya untuk menutup tubuh Sheezy, setelah bibi Rani selesai memakaikan pakaian, Leo dengan cepat menggendong tubuh Sheezy masuk kemobil.
Leo mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia sangat khawatir, Sheezy tergolek tidak sadarkan diri, wajahnya sangat pucat.
Mereka telah sampai di rumah sakit dan segera memanggil para suster untuk segera memberikan pertolongan, para suster pun membawa Sheezy keruang IGD bersama dokter yang bergerak dengan cepat,
Leo hanya bisa menunggu dengan perasaan yang tidak nyaman, dia hanya berjalan kesana kemari didepan pintu ruang IGD.
Pintu ruang IGD terbuka, Leo langsung menyambar dokter yang keluar dari dalamnya.
"Bagaimana keadaanya Dokter?"Tanya Leo panik.
"Tenanglah tuan Leo, kami sudah melakukan pertolongan, nona Sheezy akan baik-baik saja, nona Sheezy mengalami stres berat dan kekurangan gizi, ada kemungkinan nona Sheezy melakukan percobaan bunuh diri, jadi tolong lebih diperhatikan, untuk asupan makanan juga harus diperhatikan dan usahakan untuk tidak membebankanya dengan hal-hal yang membuatnya stres berlebih, kami sudah memberikanya obat dan memasang infus nona Sheezy akan sadar dalam beberapa jam kedepan."Ucap dokter.
"Terimakasih Dokter."Saut Leo.
Dokterpun pergi, Leo masuk keruang IGD untuk menemui Sheezy, Sheezy masih tidak sadarkan diri, dia masih pucat dan terlihat lebih kurus dari sebelumnya.
"Hey... cepat bangun dan makan yang banyak, jangan pernah melakukan hal bodoh lagi Sheezy, masih banyak orang yang menyayangimu, kamu tidak sendirian, ada aku yang akan menjagamu, cepatlah bangun dan tersenyum lagi."Ucap Leo lirih sambil memandangi wajah Sheezy.
Leo meraih tangan Sheezy, dia menggenggamnya dan membelai rambut panjangnya, Leo menatapnya dalam-dalam.
"Dengarkan aku Zy, ada aku disini, kamu akan baik-baik saja, jangan banyak berfikir, jika ada hal yang mengganggu katakan saja padaku, jangan memendamnya sendiri, tolong... cepat bangun dan kita pulang bersama."Ucap Leo lirih dan mencium tangan Sheezy.
Leo menjaganya dan tidak meninggalkanya, sedangkan dikediaman keluarga Brian Kenzie datang dan memaksa masuk kedalam rumah untuk menemui Sheezy yang tidak bisa dia hubungi.
"Tuan Kenzie, nona Zy tidak ada dirumah."Ucap bibi Rani pada Kenzie yang menapaki anak tangga menuju kamar Sheezy.
"Bibi Rani, tolong jangan membohongiku."Saut Kenzie tidak menghentikan langkahnya.
"Bibi Rani tidak berbohong tuan."Ucap bibi Rani membuntuti Kenzie.
Kenzie tidak mendengarkan ucapan bibi Rani, dia terus melangkahkan kakinya dengan cepat menuju kamar Sheezy dan membuka pintu.
Kenzie mematung dipintu, dia tidak melihat Sheezy didalamnya, yang dia lihat hanyalah kamar yang berantakan dan banyak air dilantai.
"Katakan padaku bibi Rani, apa yang terjadi?"Tanya Kenzie.
Bibi Rani menceritakan kepada Kenzie apa yang telah terjadi sebelumnya, dengan panik dan terburu-buru Kenzie keluar dari rumah Sheezy dan mengendarai mobilnya melesat sangat cepat, dia menuju rumah sakit.
"Kenapa macet sekali?!"Ucap Kenzie kesal.
Kenzie meraih ponselnya dan menelpon Pras, dia melepas jasnya dan meletakanya disandaran kursi didalam mobil mewahnya, Kenzie keluar dari dalam mobil sambil mengendurkan dasinya.
"Halo Pras, kirim orang untuk mengambil mobilku di Jl. NC aku meninggalkan mobilku disana."Perintah Kenzie pada sekertarisnya.
"Baik tuan."Saut Pras.
Kenzie keluar dari dalam mobilnya dan berlari cepat, saat itu jalanan sungguh padat dan tidak ada cara lain selain mengandalkan kakinya, jarak Rumah Sakit sekitar 4 Km.
Dengan tubuh berlapis keringat dan wajah yang memerah Kenzie telah sampai di rumah sakit, namun dia membatu saat melihat Leo yang sedang menyuapi Sheezy, dari kaca pintu rumah sakit kenzie menatap Sheezy yang pucat, Kenzie menyentuh kaca pintu kamar inap itu, ingin sekali dia menemui Sheezy dan menggenggam tanganya.
Namun niat itu seketika menghilang saat dia menatap wajah wanita cantik yang duduk lemas diatas ranjang pasien.
"Apa aku mampuh menemuimu?"Ucap Kenzie.
Kenzie tertunduk tidak berdaya, terlihat keringat yang tidak henti menetes dari wajah dan tubuhnya.
**
Halo Readers yang cantik dan ganteng...
ini adalah Novel pertamaku😍
Suka?
Dukung author dengan cara:
VOTE
LIKE
FAVORIT
KOMEN Sopan
Dukungan kalian sangat berarti 😀🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 196 Episodes
Comments
Alya Alghazali
Thor kok bikin bingung sih cowok'a baik semua..
2020-09-29
1