Episode 2 (Ketahuan selingkuh)

"Ya ampun, kenapa setiap pagi ada aja drama di rumah ini, sampai hal pengeriting rambut saja jadi bahan drama," Anes masih saja mengomel sambil menyiapkan sarapan di meja makan di bantu dengan bibi.

"Kalau enggak ada drama, bukan keluarga Parvis namanya mom," ucap Elang seraya memeluk Anes dari belakang. Anes menoleh.

"El? Sayang!" Ya ampun Nak, kapan kamu kembali, mommy merindukanmu!" ucap Anes bahagia , sambil membelai wajah sang putra. Pasalnya sudah beberapa bulan El mengurus perusahaannya yang sedang ada masalah di luar negeri.

"Semalam mom, El juga merindukan mommy," jawab El, ia langsung menyalami Anes dan mencium punggung tangan mommynya.

"Mommy senang sekali kau sudah kembali, duduklah kita sarapan bareng," ucap Anes antusias sekali karena jarang-jarang El ulang ke rumah utama tersebut, biasanya ia lebih sering pulang ke apartemennya.

Tak lama kemudian, Gavin dan Gisel datang ke meja makan, mereka berebut kursi untuk duduk seperti biasa.

"Gavin, Gisel!" ucap Elang tegas. Twins yang sedang sibuk berebut kursi pun menghentikan aksi mereka dan menoleh ke arah Elang.

"Duduk, jangan berebut," ucap Elang. Tidak marah, galak ataupun dengan nada kasar, akan tetapi berkharisma, sehingga membuat kedua adiknya langsung diam dan menurut.

"Kau terbaik El," puji Anes.

"Daddy mana mom?" Elang menanyakan sang ayah yang belum kelihatan.

"Daddy mu sedang di atas tadi, sebentar mommy panggil jika belum turun juga," ucap Anes.

"Apa kau merindukan daddy mu yang ganteng ini El?" suara Alex mampu membuat yang berada di sana menoleh ke arahnya.

"Dad," sapa Elang, ia berdiri dan menyalami Alex.

"Pagi sayang, morning kiss," Alex mencium bibir Anes sekilas.

"Astaga mas, malu di lihat anak-anak, udah tua juga," ucap Anes.

"Kenapa? Usia boleh dewasa, tapi jiwa tetap muda, iya gak?" ucap Alex yang menolak mengatakan dirinya tua.

"Yoi bro!" sahut Gavin.

"Kapan kau kembali El?" Alex menanyakan hal yang sama dengan Anes dan Gisel.

"Semala dad," sahut Elang.

"Bagaimana bisnismu yang di sana?"

"Alhamdulillah lancar, berkat doa daddy dan mommy," sahut El.

"Kenapa kamu tidak tanya kapan kakak pulang?" Gisel melihat ke arah Gavin.

"Buat apa? Kakak semalam pulang, aku masih terjaga, jadi aku tahu," sahut Gavin cuek.

Elang melihat jam mewah yang bertengger di tangan kanannya.

"Aku harus berangkat sekarang, ada meeting penting pagi ini," ucap El seraya menyesap segelas susu yang ada di depannya.

"Tapi kamu belum sarapan El?" ujar Anes.

"Tidak sempat ma, El berangkat dulu," El menyalami Anes dan bergantian dengan Alex.

"Jangan lupa sempatkan sarapan di kantor El!" teriak Anes.

"Ya ampun, kebiasaan tuh anak. Selalu pekerjaan yang di pikirkan, sering melewatkan sarapan. Padahal baru semalam di kembali, sekarang sudah mikir pekerjaan lagi," omel Anes.

"Namanya juga anak muda sayang, seperti mas dulu. Udahlah, daripada ngomel lagi, nanti cantiknya bertambah kan mas yang repot bisa-bisa mas overdosis dengan kecantikan kamu, mending sekarang kamu layani suami kamu ini,"

Twins terkekeh melihat orang tua mereka yang masih saja romantis di usia mereka kini.

"Mas, malu sama umur," sahut Anes.

"Kenapa lagi sama umur? Jangan salah, mas masih kuat dan jago kalau ingin nambah adik buat mereka," menunjuk ke arah Gavin dan Gisel.

"No!" seru Gavn dan Gisel kompak.

"Tumben kompak," ledek Alex.

"Udah, udah! ayo makan. Kasihan makanannya dari tadi di anggurin," ucap Anes.

"Yang penting bukan kamu yang di anggurin," ucap Alex.

"Daddy stop! kasihanilah kami yang setiap hari hanya mampu menjadi penonton kebucinan kalian," ucap Gisel.

Alex terkekeh mendengar ucapan anak gadisnya yang sedang dalam masa puber tersebut.

🌼🌼🌼

Di kantor....

"Bos..."

"Katakan!" perintah Elang yang kini sedang duduk di kursi kebesarannya setelah selesai memimpin rapat.

"Nona Bianca sudah kembali dari Paris semalam," ucap Kendra, asisten kepercayaan Elang.

Mendengarnya, Elang langsung mengecek ponselnya, tidak ada pemberitahuan dari kekasihnya tersebut jika ia sudah kembali. Padahal Elang sudah mengirim pesan jika ia juga sudah kembali dari perjalanan bisnisnya namun tidak di balas. Mungkin Bianca lelah, jadi belum sempat mengabarinya, pikir Elang.

"Siapkan makan siang, seperti yang sudah di rencanakan," ucap Elang.

"Baik bos, saya akan menyiapkan semuanya,"

"Hem," sahut Elang.

Setelah Kendra pergi dari ruangannya, Elang mencoba menelepon Bianca dan mengajaknya makan siang, karena ia sudah merindukan kekasihnya tersebut, mengingat kesibukan masing-masing yang membuat mereka jarang bertemu. Ia menutup teleponnya setelah bianca menyetujui untuk makan siang dengannya dan mengatakan masih ingin tidur karena capek.

Elang mengambil sesuatu dari dalam lacinya.

"Kali ini apa kamu akan menerimanya Bie?" gumamnya sambil membuka cincin mewah yang sudah ia persiapkan untuk melamar wanita yang sudah ia pacari selama tujuh tahun tersebut.

🌼🌼🌼

Jam makan siang tiba, Senja mengambil tas dan paper bag berisi makan siang yang sudah ia siapkan dari rumah.Ia akan membawakan makan siang untuk Niko, manager sekaligus kekasihnya karena hari ini Niko idak masuk ke kantor dengan alasan tidak enak badan.

"Mau kemana sen?" tanya Sarah, sahabat sekaligus teman sekantornya.

"Mau ke apartemen mas Niko Sar, hari ini dia tidak masuk katanya sakit, sekalian aku bawain makan siang buat dia," ucap Senja.

"Cieeee pacar yang perhatian, iri deh sama hubungan kalian, sweet sekali. Satu ganteng, satunya cantik. Kapan aku punya pacar kayak pak Niko, udah ganteng manager pula," ucap Sarah. Hubungan Senja dan Niko sudah bukan menadi rahasia lagi, Niko yang selalu memperlakukan senja dengan baik dan romantis membuat kaum hawa di kantor yang mengetahui hubungan mereka selalu merasa iri dengan Senja.

"Ah kamu bisa aja Sar, nanti juga kamu dapat, sabar aja sayang, tinggal tunggu tanggal mainnya Allah kasih yang terbaik buat kamu," ucap Senja.

"Ya udah aku pergi dulu ya, nanti keburu jam makan siang habis," pamit Senja.

"Hati-hati!" ucap Sarah sedikit berteriak karena Senja sudah berjalan menjauh.

Tap tap tap suara langkah kaki Senja memenuhi koridor menuju ke apartemen Niko. Di tangan kanannya, ia membawa paper bag berisi makan siang yang sudah ia siapkan.

"Mas Niko pasti senang, aku menjenguknya sekalian bawain makan siang buat dia," gumamnya penuh semangat dan ceria.

Sambil bersenandung ria, Senja membuka pintu apartemen Niko, hal itu sudah biasa ia lakukan karena ia sering membantu kekasihnya tersebut membersihkan apartemennya. Sehingga Niko memberikan kode apartemen kepada Senja, sehingga jika ia sedang tidak berada di apartemen, Senja bisa masuk dan beres-beres.

Sesampainya di depan pintu kamar Niko yang tidak terkunci, bahkan tidak tertutup dengan sempurna, Senja menghentikan langkahnya, Ia mendengar suara yang sangat membuatnya tidak nyaman, yaitu seorang wanita yang sedang mendesah dari dalam kamar tersebut.

Perasaan Senja mulai tidak enak, antara penasaran dan takut. Takut di dalam terjadi hal yang tidak ia inginkan.

Pelan-pelan, Senja membuka pintu kamar Niko. Di lihatnya pakaian bercecer di lantai kamar tersebut. Matanya langsung tertuju kepada sepasang kekasih yang sedang asyik melakukan hal yang tidak sepantasnya di lakukan oleh dua orang yang bukan suami istri.

"Mas Niko, Mitha! Apa yang kalian lakukan?" Seru Senja yang melihat aksi tak pantas dari kekasih dan juga sahabatnya tersebut. Ia menjatuhkan paper bag yang ia bawa begitu saja di lantai. Senja hampir tak percaya dengan apa yang di lihatnya

Niko dan Mitha menghentikan aksi mereka ketika mendengar suara Senja. Buru-buri Niko beranjak dari atas tubuh Mitha dan memakai bajunya.

Sementara Mitha menutupi badannya menggunakan selimut tebal milik Niko.

"Sayang, kamu datang. Kenapa tidak bilang kalau mau ke sini?" tanya Niko mendekati Senja. Senja mundur satu langkah menjauhi Niko. Apa yang baru saja ia lihat membuatnya langsung kehilangan respect terhadap laki-laki di depannya tersebut.

"Kamu bilang kamu sedang sakit mas, makanya akau ke sini buat jenguk dan bawain kamu makan siang. Tapi ternyata ini yang kamu lakukan di belakang aku!"

"Senja, sayang aku bisa jelasin, dengarkan penjelasan aku dulu," Niko berusaha meraih tangan Senja, Namun senja menepisnya.

"Sen, maafkan aku, aku tidak bermaksud," ucap Mitha yang masih berada di atas tempat tidur.

"Diam kamu!" Bentak Senja.

"Sejak kapan kalian bermain di belakang ku?" tanya Senja penuh amarah dan kecewa.

Niko dan Mitha terdiam.

"Sejak kapan!" Senja semakin meninggikan suaranya.

"Sejak kalian resmi berpacaran," jawab Mitha jujur.

Deg! Dada Senja terasa sesak sekali mendengarnya. Itu artinya sudah lima tahun mereka berselingkuh di belakang Senja. Betapa bodohnya dia karena tak bisa melihat pengkhianatan mereka selama ini.

"Kenapa? Kenapa kalian tega melakukan ini di belakang aku!" Senja tak tahu lagi harus bersikap seperti apa menghadapi dua makhluk yang membuatnya muak tersebut.

"Karena kamu selalu merebut apa yang aku inginkan, kamu cantik dan banyak yang menyukai kamu, bahkan tidak jarang laki-laki yang aku suka, malah menyukai kamu. Sejak pertama kali aku melihat Mas Niko, aku juga menyukai mas Niko," jelas Mitha tanpa Malu lagi.

Sekuat tenaga Senja menahan air matanya supaya tidak keluar. Namun, tetap saja buliran bening itu keluar dari sudut matanya yang terasa pedih.

"Senja, maafkan aku. Kamu tahu aku Cinta sama kamu,"ucap Niko.

"Apa? Cinta? Dasar laki-laki tidak tahu diri! Semudah itu kamu mengucapkan kata cinta, tapi kamu bermain di belakangku, dengan sahabatku sendiri! Lebih tepatnya mantan sahabat!"

"Jangan nyalahin Mas Niko terus, seharusnya kamu introspeksi diri, apa yang kurang dari kamu sehingga mas Niko berselingkuh di belakang kamu," ucap Mitha.

"Hah lucu sekali, kalian yang selingkuh, aku yang harua introspeksi diri? Apa tidak ada laki-laki lain Mith selain pacar sahabta kamu sendiri, segitu enggak lakunya kamu sampai pacar sahabat sendiri kamu tikung?"

"Jaga ucapan Kamu senja, mas Niko sendiri yang datang padaku karena kamu sebagai pacarnya tidak bisa memberi apa yang dia inginkan," ucap Mitha dengan sinis.

"Benar ucapannya Mas?" Senja menunjuk ke arah Mitha.

Niko terdiam menunduk.

"Jawab Mas!"

Pelan-pelan Niko menganggukkan kepalanya.

"Kenapa?"

"Dia bisa memberikan apa yang tidak kamu berikan kepadaku," jawab Niko lirih, yang ia maksud adalah hubungan suami istri, karena prinsip Senja tidak mau melakukan hal terlarang tersebut sebelum mereka reski menikah.

Plak! Senja menampar Niko dengan keras. Dia tidak menyangka, Niko menilai sebuah hubungan sedangkal itu. Lalu apa arti hubungan mereka selama ini. Niko yabg selalu memperlakukan senja dengan romantis bahkan membuat iri siapa saja yang melihatnya.

Laki-laki tersebut juga berjanji akan segera melamar Senja secepatnya. Gugur sudah semua impian dan bayangan Senja tentang masa depannya bersama laki-laki yang baru saja kepergok selingkuh dengan sahabatnya sendiri tersebut.

Niko hanya mampu terdiam menerima tamparan keras dari Senja.

"Cih! Memuakkan!" sentak Senja, sambil berjalan menuju ke pintu.

"Senja tunggu!" Niko mencoba menahan Senja.

"Biarkan saja dia pergi sayang, kau tak butuh dia, hanya aku yang bisa menyenangkan mu," ucap Mitha tersenyum mengejek, Senja yang mendengarnya berhenti dan menoleh, merasa jijik dan muak mendengarnya.

"Silahkan ambil! pengkhianat cocoknya sama pengkhianat! Kamu pikir aku akan sedih? Tidak! justru aku bersyukur, Tuhan menunjukkan siapa kalian sebenarnya sebelum semua terlambat!" cibir Senja lalu menghentakkan kakinya dan melangkah pergi.

🌼🌼🌼

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

good job Senja, sampah itu jodohnya emang dgn tong sampah.. maka hempaskan mereka dr hidupmu..

2024-04-14

1

Ida. Rusmawati.

Ida. Rusmawati.

/Smile/

2024-04-10

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

laki laki bejat bener bener bagus lah senja tau di awal sebelum ke jenjang yang serius

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!