Episode 20 (Bagaimana Sah...?)

"Bos, Anda baik-baik saja?" tanya Kendra melihat ke arah tangan kanan Elang.

"Aku tidak apa-apa, kau fokus saja mengemudi," sahut Elang, mencoba menggerak-gerakkan jari-jari tangannya sambil meringis menahan sakit.

"Maafkan saya bos, semua salah saya. Kalau saja tadi bos tidak..."

"Lalu aku harus membiarkan mereka menusukmu begitu, kau ingin mati konyol di sini sebelum jabatan jomblomu lengser?" Sarkas Elang.

"Tidak, bukan begitu bos. Tapi besok..."

"Sudahlah, kau jangan terlalu khawatir. Aku masih hidup dan besok akan tetap menikah," jawab Elang datar.

Seperti itulah Elang, mirip sekali dengan sang ayah. Meskipun tampak dingin dan otoriter di luar, namun memiliki hati yang hangat. Tak akan membiarkan orang-orang di sekitarnya terluka.

"Mukamu saja bonyok begitu," imbuh Elang.

Kendra menyentuh bibirnya yang sedikit berdarah.

Sesampainya di Vila, Elang sudah di sambut oleh Alex dan David yang sejak tadi menunggunya.

"El kau baik-baik saja?" tanya Alex khawatir.

Elang melihat ke arah David, Fix! papanya tersebut sudah laporan kepada bosnya.

"Daddymu kebetulan tadi sedang bersama papa saat kau menelepon," ucap David yang mengerti arti tatapan Elang kepadanya.

Elang hanya berdecak mendengar penuturan David. Benar-benar tidak bisa diajak kompromi!.

"Mommy?"

"Tenanglah mommy tidak tahu, dia sudah tidur. Yang penting sekarang kau baik-baik saja," jawab Alex.

"Masuklah, papa akan mengobati lukamu," ucap David.

"Biar saya yang mengobatinya!" ucap Senja yang sudah membawa P3K di tangannya.

Semua orang menoleh ke arahnya.

"Kau belum tidur?" tanya Elang merasa canggung.

"Mana bisa dia tidur, jika calon suaminya belum juga tiba larut malam begini," sindir Alex.

Tak menyahut ucapan sang ayah, Elang menoleh ke arah Kendra.

"Masuklah dan obati juga lukamu," ucapnya lalu melangkahkan kaki masuk ke dalam mendahului Senja yang mengekor di belakangnya.

"Sekarang kau tidurlah, aku sudah di sini. Tidak akan kabur dihari pernikahan kita besok," ucap Elang setelah Senja selesai mengobati lukanya.

"Masih bisa pakai cincin kawin, tidak usah khawatir," imbuhnya ketika Senja melihat ke arah jari-jari tangannya.

"Aku hanya ingin memastikan jarimu masih bisa bergerak, itu saja," ucap Senja lalu mengangkat kotak P3K dan kembali beranjak meninggalkan Elang dan Kendra.

"Kamu juga lekas tidur, ini sudah malam," ucap Senja sebelum benar-benar kembali ke kamar.

Elang tersenyum kecil sebagai tanggapan ucapan Senja.

"Ehem! ada nyamuk di sini," ledek Kendra.

"Kasih aja sianida nyamuknya, biar tewas," cebik Elang melempar bantal sofa ke arah wajah bonyok Kendra lalu pergi ke kamarnya.

🌼🌼🌼

"Boleh daddy masuk?" tanya Alex dari balik pintu. Di lihatnya Elang masih sibuk dengan benda pipih keluaran negara lahirnya oppa-oppa tampan itu.

"Masuklah," sahut Elang.

"Ada yang ingin daddy bicarakan?"tanya Elang yang tetap fokus pada benda di tangannya.

"Daddy hanya ingin berbicara sedikit denganmu sebelum kamu menikah, karena kalau sudah menikah nanti waktumu akan habis hanya untuk pekerjaan dan juga istrimu. Daddy tahu bagaimana perasaanmu saat ini. Tapi, setelah menikah kebahagiaan Senja adalah tanggung jawabmu. Tidak hanya bertanggung jawab secara fisik dan finansial saja, tapi bertanggung jawab atas kebutuhan batinnya, bertanggung jawab atas kelangsungan keturunannya supaya tidak punah,"

"Bilang saja daddy pengen cucu," cibir Elang datar.

"Nah itu maksud daddy,"

Elang mendesah, ia tak tahu harus menjawab apa.

"El belum bisa menjanjikannya, daddy tahu sendiri alasan El akan menikah. Mungkin tidak semudah itu El mewujudkannya, atau bahkan El tidak bisa," ucap Elang jujur.

"Berusahalah menerima dan berdamai dengan takdirmu, itu kuncinya," Alex menepuk bahu sang putra. Tak terasa putra pertamanya itu kini sudah dewasa dan sebentar lagi akan menikah, tidak lagi menjadi tanggung jawabnya, akan tetapi sudah memiliki tanggung jawab sendiri.

Elang hanya diam dan tersenyum tipis. Baginya berdamai dengan rasa bersalahnya saja masih sulit. Setidaknya ia akan berusaha memperlakukan Senja dengan baik karena kakeknya sudah menitipkan Senja kepadanya.

"Besok hari pernikahanmu, dan sekarang masih sibuk dengan pekerjaan?"

"El hanya mengeceknya sebentar,"

"Cepatlah istirahat, pekerjaan tidak akan ada habisnya. Hargai waktu untuk hari pentingmu besok. Lekaslah tidur. Daddy akan kembali ke kamar," sekali lagi Alex menepuk bahu Elang.

"Tidak ingin tidur dengan El?" tawar El.

"Tidak, daddy menyayangimu tapi macan pasti nyariin jika kebangun daady tidak di sampingnya. Lagian daddy sulit tidur jika tidak memeluk mommy," ucap Alex.

"Ck, sudah tua masih bucin," cebik Elang tersenyum.

"Nanti, tunggu saatnya kamu merasakan uwenaknya tidur dengan memeluk istrimu, baru boleh berkomentar," Ujar Alex sebelum akhirnya ia meninggalkan Elang sendiri di kamarnya.

Elang tersenyum sembari menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sang ayah yang masih saja bucin overdosis terhadap ibunya. Tapi justru itu yang membuatnya iri.

🌼🌼🌼

Pagi harinya, Elang membuka matanya pelan karena mendengar kehebohan Anes yang baru saja tahu apa yang terjadi dengan Elang semalam.

"El, kau baik-baik saja. Apa kau terluka? Mana yang terluka?" Anes memegangi pipi Elang dan beralih ke lengannya.

Matanya terhenti, berpusat pada tangan kanan Elang yang terbalut kain kasa.

"El baik-baik saja. Tenanglah ini tidak seperti yang mommy pikirkan," ucap Elang.

"Baik-baik saja bagaimana? Jelas-jelas tanganmu terluka," Anes mulai menitikkan air matanya.

"Tenanglah mom, ini hanya luka kecil. Lihatlah masih bisa bergerak, masih bisa di pakaikan cincin kawin di nini," Elang menarik Anes ke dalam pelukannya lalu menunjukkan tangannya yang ia gerak-gerakkan, meskipun dalam hatinya meringis menahan sakit. Ia tahu, ibunya itu perasaannya terlalu lembut. Ia tidak bisa melihat anak-anaknya terluka sedikitpun.

"Sayang, mas kan sudah bilang El baik-baik saja," ucap Alex yang menyusulnya.

"Jelaskan! Kenapa semalam tidak ada yang membangunkan mommy dan memberitahu mommy? Kalau terjadi sesuatu dengan El siapa yang mau bertanggung jawab!" mode macan keluar.

Ini nih, yang buat Elang semalam melarang untuk memberi tahu Anes, pasti seisi Vila akan heboh semalaman jika ia tahu El dan Kendra di cegat orang di jalan.

Alex langsung membungkam mulut Anes dengan bibirnya, cara paling ampuh untuk menjinakkan macannya tersebut jika sedang merajuk.

"Mas apaan sih, ada El malu," ucap Anes.

"Tenanglah, dia sudah cukup umur untuk melihatnya. Lagian nanti dia akan terbiasa melakukannya dengan Senja," ucap Alex tanpa filter.

Elang hanya diam, cuek lalu berjalan menuju ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

"El, setelah ini ikutlah mommy untuk bersiap-siap. Ijab qabul akan di laksanakan satu jam lagi. Senja sudah mulai di rias sejak pagi tadi," ucap Anes sebelum Elang masuk ke kamar mandi.

"Hem," jawaban andalan Elang.

"Anak kita sudah dewasa, dia sudah bisa mandi sendiri, jangan di lihatin terus kamar mandinya nanti naksir lagi,"

"Apaan sih garing," mencubit pinggang Alex.

"Ayo kita juga mandi," Alex merengkuh pinggang Anes dan menggiringnya keluar kamar Elang

🌼🌼🌼

Acara akad nikah akan di laksanakan sebentar lagi. Elang sudah siap, duduk dengan tenang di depan penghulu, menunggu calon pengantin wanita datang. Ia tampak gagah dan tampan mengenakan jas pengantin berwarna putih. Para kerabat terdekat dan sahabat sudah hadir untuk menyaksikan ijab qabul Elang dan Senja.

Tak berselang lama, Senja berjalan menuju ke tempat akad di dampingi oleh Sarah dan Dino yang datang pagi tadi bersama ibu dan juga kakaknya.

Elang tak berkedip saat melihat calon istrinya itu berjalan mendekat ke arahnya. Senja mengenakan kebaya modern berwana putih, senada dengan yang membalut tubuh calon suaminya, Elang terpesona dengan kecantikan tersembunyi gadis itu yang selama ini selalu tampil sederhana dengan make up tipis hampir tak terlihat.

"Sabar, sebentar lagi puas-puasin," Alex menepuk bahu Elang untuk menyadarkan lamunan sang anak.

Senja duduk di samping Elang. Gadis itu hanya diam dan sesekali meremas tangannya, terlihat sekali ketegangan dalam dirinya. El menggenggam tangan yang terasa sangat dingin tersebut. Sontak, Senja yang sejak tadi menunduk melihat ke arahnya. Elang menganggukkan kepalanya, memberi energi dan rasa percaya diri kepada Senja.

"Baiklah, mari kita langsung mulai saja Tua, biar bisa pegang-pegangan secara bebas nanti," ucap penghulu. Otomatis Elang langsung melepaskan tangannya dari tangan Senja.

Karena Senja tidak ada walinya, maka akan di nikahkan oleh wali hakim.

"Sebelum saya mulai, saya ingin menanyakan apakah ada unsur paksaan dari pernikahan ini?" tanya penghulu. Tanpa di komando, Senja dan Elang saling menatap, menghela napas bersamaan.

"Tidak," jawab mereka bersamaan.

"Tuan El, benarkan perempuan di samping anda adalah calon istri Anda?"

Elang kembali menatap Senja, tanpa di balas oleh gadis itu.

"Benar," jawab Elanh.

"Dan bagaimana dengan anda nona Senja, benarkah laki-laki di samping Anda adalah calon suami yang akan menjadi teman hidup Anda nanti?"

Senja juga melakukan hal yang sama, menatap Elang dan menjawab.

"Benar," ucapnya sambil menunduk kembali.

"Baiklah kalau begitu, takutnya jodohnya ketukar, seperti drama-drama.yang sering di tonton istri saya, kan tidak lucu," canda penghulu biar suasana tidak terlalu tegang disambut gelak tawa para tamu yang ada.

Ketika tangan Elang hendak menyambut uluran tangan penghulu ketika ijab kabul akan di mulai, ia sempat mematung melihat kearah seseorang yang baru datang dan berjalan menuju ke kursi para hadirin yang menyaksikan acara tersebut.

"Tuan El? Bisa kita mulai sekarang?" tanya penghulu sekali lagi.

Elang langsung memajukan tangannya untuk menyambut uluran tangan penghulu.

Penghulu sempat menatap heran ke tangan Elang yang berbalut kain kasa tersebut.

"Ini baik-baik saja, Anda bisa menggenggamnya," entah ke berapa kali Elang mengatakan hal itu kepada orang-orang yang berbeda.

Tetap saja, penghulu tersebut tidak berani menggenggam tangan Elang dengan erat.

Anes menggenggam erat tangan Alex, ketika melihat siapa yang datang, ia takut itu akan mempengaruhi proses ijab qabul.

"Tenanglah, percaya padanya," Alex mengusap tangan Anes.

Akhirnya setelah penghulu mengucapkan ijab, Dengan satu kali tarikan napas, Elang berhasil mengucapkan qabul. Membuat Anes dan Alex menghela napas lega, begitupun dengan Elang dan Senja.

"Bagaimana para saksi dan hadirin, SAH?" tanya penghulu setelah Elang mengucapkan qabulnya.

🌼🌼🌼

💠💠Selamat membaca para kesayangan author... jangan lupa Like komen, tip dan votenya.. serta pencet ❤️ nya buat author..terima kasih🙏🙏

salam hangat author 🤗❤️❤️

IG : @embunpagi544

note: untuk visual kemungkinan akan lebih banyak di up di igeh...💠💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Buanya hadir di detik² El mengucapkan ikrar ijab nya... hem.. apa kabarnya hati mu El... dan anak kabar hatinya Bie ..

2024-04-14

1

Arwet Bach

Arwet Bach

Sah ...yg keras ngomongnya....SAH,SAH...

2024-04-22

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

sah juga ahirnya semoga samawa bahagia selalu kalian

2024-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!