Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)

Dokter Rega langsung mendekati Elang begitu ia keluar dari ruang UGD.

Elang langsung berdiri dan mempertanyakan kondisi orang yang sudah ia tabrak tersebut.

"Bagiamana Ga?" tanya Elang sembari berdiri dari duduknya.

"Pasien sudah sadar, tapi..." ucapan dokter Rega terdengar menggantung.

"Tapi apa Ga?" tanya Elang tak sabar.

"Kondisinya sangat kritis. Sebaiknya kau segera menghubungi keluarganya. Takutnya..."

"Cukup!" seru Elang, ia tak ingin mendengar dokter Rega mengatakan hal yang tidak ingin ia dengar.

"Kend," Elang melihat ke arah Kendra. Kendra langsung mengangguk dan berbalik badan, ia mengerti apa yang di inginkan oleh bosnya tersebut.

"Ga, aku menyakiti orang. Apa aku akan menjadi seorang pembunuh?" ucap Elang lirih dan frustasi.

"Tenanglah El, kau tidak sengaja melakukannya. Semua akan baik-baik saja," dokter Rega menepuk pundak El, mencoba memberikan energi positif terhadap sahabat kecilnya tersebut.

🌼🌼🌼

Senja memasuki sebuah cafe yang sering ia dan Niko datangi. Ia tak memperdulikan para pengunjung cafe lainnya yang menatapnya aneh karena ia tak memakai alas kaki, rambutnya sedikit acak-acakan dan matanya terlihat habis menangis.

Senja hanya mencebik cuek ketika ada yang menertawakannya.

Ia duduk di kursi yang menghadap ke jalanan, lalu lalang Matanya menatap lekat pada salah satu sudut cafe, dimana tempat tersebut adalah tempat favoritnya bersama Niko. Terlintas kenangan bersama laki-laki yang kini berstatus mantannya tersebut. Lima tahun bukanlah waktu yang sebentar dalam menjalin sebuah hubungan, apalagi keduanya sama-sama berkomitmen untuk serius.

Senja tak menyadari kedatangan pelayan cafe ke mejanya dan menanyakan apa yang akan ia pesan.

"Hah, pengkhianat," gumam Senja.

"Maaf nona?" ucap pelayan cafe bingung dengan ucapan Senja.

"Eh iya ada apa?" tanya Senja.

"Dari tadi saya bertanya nona mau pesan apa, tapi nona jawab pengkhianat. Di sini tidak menyediakan pengkhianat nona," sahut pelayan cafe dengan polosnya.

"Kalau begitu saya pesan yang setia saja," ucap Senja asal.

"Nona bercanda atau serius?" tanya pelayan cafe.

Ingin rasanya Senja merutuki pelayan cafe yang tidak peka dengan kondisi hatinya saat ini tersebut. Entah pelayan cafe itu bergurau atau serius, Senja tetap merasa kesal karenanya.

"Orange juice!" ucap Senja kemudian, tak ingin berlama-lama bermain dengan pelayan cafe atau moodnya akan semakin buruk.

"Baiklah, itu saja? Ngomong-ngomong pacar nona kemana? Nona yang biasanya duduk di sana dengan pacar nona kan?" ucap pelayan cafe sambil menunjuk yang di maksud. Sepertinya ia sangat familiar dengan Senja.

"Ni orang lama-lama bikin darah mendidih," batin Senja kesal, ia ingin menenangkan diri malah di buat kesal oleh pelayan tersebut.

"Mas, di sini ada sedia lakban enggak?"

"Buat apa nona?" tanya pelayan bingung.

"Buat nutup mulut orang yang suka kepo sama urusan orang seperti mas!" cibir Senja menatap tajam kepada pelayan cafe. Hatinya benar-benar ingin menjerit meraung-raung menumpahkan kekesalannya. Pelayan cafe itu benar-benar menyebalkan tidak mengetahui kondisi hatinya saat ini, malah membahas pacar segala.

Pelayan cafe langsung menutup mulutnya menggunakan tangannya sendiri.

"Jus jeruk ya nona, segera datang," ucap pelayan cafe lalu cepat-cepat berbalik. Bahunya menggedik ngeri dengan tatapan Senja.

"Baru putus ternyata," gumam pelayan cafe sok tahu sambil berjalan.

"Nanti yang antar sini jusnya jangan kamu atau aku ajak ngopi cantik mau!" seru Senja.

"Cowok kok lemes mulutnya," gumam Senja lirih, seperti kehabisan tenaga. Ia menjatuhkan kepalanya di atas meja beralaskan kedua tangannya, lalu menghela napasnya panjang sambil menunggu pesanannya datang.

🌼🌼🌼

Lima belas menit sudah berlalu, Senja masih duduk di cafe sambil mengaduk-aduk orange juice yang kini tinggal setengah gelas itu menggunakan sedotan.

Perasaannya sudah sedari tadi tidak enak, tapi senja pikir itu karena ia baru patah hati.

Senja mengambil ponsel dari tas lalu menyalakannya. Baru saja menyala, ada begitu banyak panggilan tak terjawab dari nomor telepon kakeknya.

"Kakek?" gumamnya sedikit heran. Tidak biasanya beliau menelepon sampai begitu banyak.

Perasaan senja semakin tidak enak, ia segera menelepon balik nomor sang kakek. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya di angkat.

"Halo, assalamualaikum kek. Ada apa kakek menelepon Senja banyak kali?" ucap Senja ketika panggilannya terhubung.

"Wa'alaikumsalam, maaf nona dari tadi saya mencoba menghubungi nomor ini namun tidak aktif," ucap Kendra yang kini membawa ponsel kakek Senja.

Senja melihat layar ponselnya, kaget karena yang bicara bukanlah kakeknya.

"Maaf, ini siapa? Dan dimana kakek saya?" tanya Senja.

"Maaf nona, kakek Anda mengalami kecelakaan tadi, dan sekarang berada di rumah sakit Harapan Bunda, nomor Anda ada di list panggilan terakhir beliau jadi saya..."

Deg! Senja shock mendengar kalau kakeknya kecelakaan. Ponselnya hampir jatuh dari tangannya. Air matanya kembali jatuh tak tertahankan lagi.

Tak menunggu Kendra bicara lagi, Senja langsung mematikan panggilannya dan menyambar tas yang ada di kursi sebelahnya duduk lalu meninggalkan cafe. Tak lupa ia mengeluarkan uang dan menaruh di atas meja sebelum ia berlari keluar dari cafe.

"Kakek," gumamnya lirih sambil mencari taksi di depan cafe.

🌼🌼🌼

Di rumah sakit....

Kendra melihat layar ponsel yang ia pegang, sudah terputus panggilan dari Senja sebelum ia selesai bicara.

"Bos, saya sudah menghubungi cucu dari tuan ini dan mungkin dia sedang dalam perjalanan kesini," ucap Kendra kepada Elang yang duduk di sebelah ranjang, tempat kakek itu di rawat.

"Senja, cucuku," terdengar suara kakek terebut menyebut nama Senja.

"Tuan, Anda sudah bangun?" tanya Elang. Karena sejak tadi kakek itu memejamkan matanya.

"Di mana Senja, cucuku?" tanya kakek dengan suara berat.

"Maafkan saya Tuan, saya sudah menyebabkan Tuan seperti ini, saya benar-benar minta maaf," ucap Elang menyesali apa yang sudah tanpa sengaja ia lakukan. Ia terus meminta maaf, takutnya tidak ada waktu lagi untuk meminta maaf setelah mendengar ucapan dokter Rega tadi.

Kakek tersebut malah tersenyum ramah kepada Elang. Ia melepas selang oksigen yang menempel di hidungnya.

"Saya tidak menyalahkan kamu anak muda, semua terjadi karena ketidaksengajaan. Kamu orang yang bertanggung jawab, terima kasih sudah membawa saya ke sini," ucap sang kakek. Hal yang tak di duga oleh Elang, begitu baik dan murah hati kakek tersebut.

"Elang, panggil saya Elang, ini semua salah saya Tuan, mohon maafkan saya," Elang terus meminta maaf.

Lagi-lagi sang kakek tersenyum.

"Kakek ada permintaan terhadap nak Elang, apa nak Elang bisa mengabulkannya?"

"Apa Tuan? Sebisa mungkin saya akan memenuhi permintaan Tuan," sahut Elang. Ia berjanji akan mengabulkan permintaan kakek tersebut sebagai pertanggung jawabannya.

"Sebelumnya kakek mau tanya apa nak Elang sudah menikah?" tanya kakek deng suara lemah.

"Belum kek, saya mash sendiri," jawab Elang.

"Syukurlah kalau belum," kakek tersenyum lagi.

"Maksud kakek?" Elang tak mengerti.

"Menikahlah dengan cucu kakek," ucap kakek kemudian.

Deg! Elang tak menyangka jika permintaan kakek tersebut adalah untuk menikahi cucunya. Bagaimana mungkin kakek yang jelas-jelas korban dari Elang malah mempercayakan cucunya untuk di nikahi oleh Elang.

"Saya tahu, kamu laki-laki bertanggung jawab. Saya akan pergi dengan tenang jika cucu saya ada yang menjaga dan melindungi dan saya percaya kamu adalah orangnya," ucap kakek yang mengerti kebingungan di wajah Elang.

Kendra yang berdiri tak jauh dari Elang juga cukup terkejut mendengar ucapan kakek tersebut.

"Tapi Tuan..."

"Tolong kabulkan permintaan kakek, Senja tidak punya siapa-siapa lagi yang akan melindungi dan menjaganya jika kakek tiada, tolong bantu dia untuk mengambil kembali apa yang menjadi haknya, kalung yang ia pakai adalah petunjuknya," ujar kakek.

Elang menghela napasnya panjang, ia terdiam sejenak. Mungkin ini jalan yang di berikan oleh Tuhan kenapa hubungannya dengan Bianca kandas, karena memang dia bukan jodohnya.

"Baiklah, jika cucu kakek setuju saya akan menikahinya," ucap Elang mantap. Padahal rupa cucu kakek seperti apa ia belum tahu sama sekali.

"Terima kasih, kakek akan tenang jika cucu kakek sudah ada suami yang akan menjaganya,"

"Tapi bos...?" Kendra khawatir Elang mengambil keputusan tergesa-gesa tanpa memikirkan ke depannya. Apalagi keadaan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja karena baru saja putus dari Bianca.

"Kau tak usah khawatir, aku sudah memikirkannya baik-baik," ucap Elang kepada Kendra.

"Kakek!" tiba-tiba seorang gadis berparas cantik masuk ke dalam ruangan dan langsung memeluk sang kakek. Tak henti-hentinya gadis itu menangisi kondisi kakeknya yang terlihat sangat lemah tak berdaya.

Elang yang melihatnya merasakan sakit di dalam dadanya.

"Senja sayang, jangan menangis," ucap kakek.

Elang dan Kendra yang sedari tadi diam menyaksikan gadis itu terus menangis sambil memeluk kakek, mulai paham jika gadis itu adalah Senja, cucu yang kakek maksud tadi.

Senja mengusap kasar air matanya dan menatap tajam ke arah Kendra.

"Kamu! Pasti kamu yang sudah menyebabkan kakek saya seperti ini! Iya kan!" seru Senja penuh amarah kepada Kendra.

"Saya yang menabrak kakek kamu, bukan dia, saya minta maaf," ucap Elang tanpa ingin mengelak.

"Maaf? Hah, setelah menabrak kakek saya lalu minta maaf? Semudah itu?" kesal Senja.

"Senja, jangan menyalahkan dia. Kakek yang salah menyebrang jalan tidak hati-hati. Dia sudah berbaik hati tidak meninggalkan kakek di jalanan tadi. Dia yang menolong dan membawa kakek kemari,"

Elang semakin merasa bersalah, kakek tersebut begitu baik menutupi kesalahannya di depan cucunya. Dalam hati, Elang terus menerus merutuki kebodohannya.

"Senja, kakek sudah menitipkan kamu kepada Nak Elang. Menikahlah dengannya agar kakek bisa tenang menyusul nenek jika kamu sudah ada yang menjaga dan melindungi," ucap kakek melihat ke arah Elang.

"Tidak kek, Senja tidak mau. Senja hanya ingin kakek sembuh, sehat seperti sedia kala. Senja mohon, kakek jangan bicara apa-apa lagi," sahut Senja terus memegangi tangan sang kakek.

"Anggap ini permintaan terakhir kakek, kakek mohon menikahlah dengannya. Dia laki-laki baik yang akan menjaga mu,"

"Kakek," suara Senja lirih.

"Kakek mohon, kakek sudah tidak sabar untuk menyusul nenek, berjanjilah nak," ucap kakek memohon.

"Baiklah kalau itu permintaan kakek, akan Senja lakukan," ucap Senja meski dengan nada berat sambil menatap Elang tajam. Lagian, cita-citanya untuk menikah dengan Niko juga tak mungkin terjadi, pikir Senja.

🌼🌼🌼

💠 Jangan lupa like, komen dan vote seikhlasnya setelah membaca...terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

tidak ada yg namanya kebetulan di dunia ini.. semua yg terjadi merupakan takdir dr Allah... termasuk itu rezeki, jodoh dan maut..

2024-04-14

1

Nendah Wenda

Nendah Wenda

tuh kan ujungnya itu yang terjadi

2024-03-23

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

hahahah "penghianat"
lagian ngapain coba kesitu

2024-03-01

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!