Episode 15 (Pasangan menjijikkan)

Matahari baru saja menampakkan sinarnya, namun Senja sudah selesai membantu Anes menyiapkan sarapan untuk keluarga Parvis. Selama beberapa hari tinggal di sana, ia selalu membantu Anes sebisanya, terutama soal masak. Ia dan Anes memiliki hobi yang sama, yaitu memasak. Namun, sayangnya hingga hari ini Elang belum pernah mencicipi masakannya. Semenjak sore itu, ia belum sempat kembali ke rumah utama karena kesibukannya. Ia hanya memantau Senja diam-diam dengan sering mengirim pesan kepada Anes. Menanyakan keadaan gadis tersebut.

Selesai membantu menyiapkan sarapan, Senja kembali ke kamar Gisell untuk bersiap-siap ganti pakaian kerja. Ya, atas kesepakatan bersama dan kegigihan Gisell dalam membujuk, akhirnya selama tinggal di sana, Senja tidur di kamar Gisell dengan catatan Gisell tidak bikin ulah setiap malamnya.

"Kamu sudah mau masuk kerja?" tanya Anes yang melihat Senja sudah rapi dengan atasan lengan panjang berwarna pastel dan rok yang panjangnya sedikit di bawah lutut berwarna biru dongker.

"Iya mom, Saya sudah ijin beberapa hari. Hari ini mulai masuk lagi," jawab Senja.

"Yakin sudah benar-benar sehat? Atau sekalian saja ijinnya sampai hari H pernikahan kamu dan El," Anes memberi saran.

"Tidak mom, kalau kelamaan cuti, nanti Senja bisa di pecat," Senja menolak ide yang di berikan Anes.

"Ribet ya tempat kamu kerja, ikut El aja kerjanya gimana?" ide cemerlang terlintas dari macan, mommy cantik.

"Memangnya dia kerja di mana mom?" tanya Senja.

"Ada, di sebuah perusahaan," jawab Anes, tanpa memberitahu siapa El sebenarnya.

"Tidak mom, Senja sudah merasa nyaman di kantor yang sekarang, dan sepertinya kerjaan dia berat sampai tidak ada waktu pulang," Senja mulai mempertanyakan kehadiran Elang.

"Apa kau merindukannya?" goda Anes.

"Tidak, bukan begitu. Senja hanya..."

"Ya sudah, ayo kita sarapan dulu sebelum kamu berangkat, nanti biar diantar sopir ke kantornya," ucap Anes.

"Tidak mom, Senja naik bus saja atau taksi, sudah biasa," tolaknya sopan.

"Ya sudah, bagaimana enaknya kamu saja," sahut Anes, ia tak ingin terlalu mengatur Senja atau gadis itu akan merasa tidak nyaman.

Alex, Gavin dan Gisell turun untuk sarapan bersama. Senja semakin hilang rasa canggungnya ketika mereka sedang berkumpul seperti ini, karena mereka tidak membedakan Senja. Alex dan Anes juga twins G sangat welcome kepadanya. Senja bisa merasakan jika keluarga kecil itu memang baik apa adanya, terlepas dari sifat para lelakinya yang berkarakter bak es balok. Tapi, mereka menghangat ketika di rumah bersama keluarga.

🌼🌼🌼

Senja tiba di kantor tempatnya bekerja, dengan menyiapkan hati dan mentalnya ia perlahan memasuki gedung menjulang tinggi tersebut. Sarah langsung menghampirinya yang baru saja meletakkan tasnya di atas meja lalu mendaratkan pantatnya di kursi yang terasa dingin tersebut karena beberapa hari ia tak duduki.

"Ya allah Senja, kamu kemana saja? Beberapa hari enggak ada kabar, ponsel di hubungi enggak bisa. Kamu baik-baik saja kan? Apa terjadi sesuatu sama kamu? Soalnya kemarin ke rumah kamu, adanya bibi kamu, dia bilang kamu minggat dari rumah, aku khawatir tahu nggak?" Sarah langsung memborbardir Senja dengan banyak pertanyaan.

Ia tersenyum menanggapi ocehan Sarah yang sudah seperti seorang ibu yang mengomeli anaknya.

"Kan, malah senyum," cebik Sarah.

"Satu-satu makanya kalau tanya, aku bingung mau jawab yang mana duluan," canda Senja.

Senja pun menceritakan apa yang terjadi beberapa hari ini kepada Sarah. Sarah shock mendengar cerita dari Senja. Tentu saja, sebagai sahabat Sarah tidak terima dengan apa yang sudah di lakukan oleh Niko dan Mitha.

Sarah memang sahabat Senja, tapi dia tak terlalu dekat dengan Mitha. Senja dan Sarah kenal sejak pertama kali magang dan kerja bareng di kantor yang sama. Sementara dengan Mitha, sudah sejak SMP mereka bersahabat.

"Benar-benar kelewatan mereka!" kesal Sarah setelah mendengar cerita Senja. Kesal dengan perselingkuhan Niko dan Mitha, kesal dengan keluarga angkat Senja yang sudah mengusirnya. Sarah juga ikut sedih dan berduka mendengar kabar meninggalnya kakek Senja. Tak bisa ia bayangkan jika dirinya di posisi Senja. Sudah jatuh, tertimpa tangga pula, begitulah peribahasa yang apa yang Senja alami.

"Aku pikir pak Niko laki-laki baik dan setia, ternyata. Jadi ilfil aku. Aku cabut deh omonganku yang pengen punya laki macam begitu. Terus sekarang kamu tinggal di rumah laki-laki itu? Maaf aku nggak ada di saat-saat sulit kamu kemarin," ucap Sarah.

"Enggak apa-apa Sar, semua terjadi begitu cepat. But i'am oke!" sahut Senja seceria mungkin.

"Terus, pesan almarhum kakek kamu? Bakal kamu lakuin? Menikah dengan laki-laki itu?"

"Pasti berat ya, harus menikah dengan orang yang sudah menyebabkan kakek meninggal," imbuhnya.

"Entahlah...Aku..." belum selesai bicara, Senja melihat Mitha. Kekesalannya terhadap Mitha masih belum hilang. Ia hanya menatap Mitha yang masuk ke ruangan Niko.

"Ih dasar pelakor! Lihat aja, dimana-mana yang namanya pelakor pasti akan nyungsep pada akhirnya. Tinggal kita lihat saja! Gayanya aja sok baik, sok care nyatanya nusuk dari belakang, amit-amit deh!" cebik Sarah, melirik sinis ke arah Mitha.

🌼🌼🌼

Beberapa hari tidak masuk kerja, membuat pekerjaan Senja menumpuk. Sudah waktunya makan siang, namun Senja masih berkutat dengan komputer di depannya.

"Senja, sebelum makan siang kamu di suruh ke ruangan pak Niko sebentar," ucap salah seorang rekan kerja Senja.

"Pak Niko? Ada apa ya?" tanya Senja.

"Enggak tahu, kangen kali! Kamu kan pacarnya, tumben pakai pesan segala, biasa juga langsung samperin," sahutnya.

Mendengarnya, Senja hanya tersenyum kecut.

Rupanya baik Niko maupun Mitha masih menyembunyikan hubungan mereka, buktinya tidak ada berita apapun di kantor, terutama di kalangan karyawan yang satu divisi dengan mereka. Hanya saja, Mitha sudah tidak lagi berpura-pura sok baik ketika melihat Senja, terlihat sekali rasa tidak suka di wajahnya. Namun Senja tak peduli. Ia juga tak berniat membalas perbuatan Niko dan Mitha dengan membeberkan aib mereka, cukup mereka saja dan juga Sarah yang tahu. Toh, serapat apapun bangkai di sembunyikan tetap akan tercium baunya juga.

"Ya udah, nanti aku ke sana," ujar Senja.

"Hem oke, aku ke kantin duluan ya," pamitnya.

"Apalagi yang ingin mas Niko bicarakan?" batin Senja bertanya.

Senja pun akhirnya memutuskan ke ruangan Niko, siapa tahu ada hal pekerjaan yang ingin Niko bicarakan. Biar bagaimanapun, Niko tetap atasannya di kantor.

Tok tok tok

Senja mengetuk pintu ruangan Manajer Keuangan tersebut. Setelah dipersilahkan masuk, ia langsung membuka pintu dan dengan langkah tegar ia masuk.

"Bapak memanggil saya? Apa ada pekerjaan yang harus saya kerjakan?" tanya Senja acuh.

"Bagaimana keadaan kamu?" pertanyaan yang bikin Senja ingin tertawa. Kenapa laki-laki di depannya ini begitu memuakkan. Tentunya dia tahu bagaimana keadaan Senja setelah kehilangan semuanya, sahabat, kekasih, kakek, dan keluarga.

"Baik, sangat baik. Bahkan lebih baik dari sebelumnya," jawab Senja.

"Jika hanya itu yang ingin Anda tanyakan, saya permisi!" imbuh Senja, kini nada bicaranya lebih seperti orang asing terhadap Niko. Senja membalikkan badannya untuk keluar.

"Sebaiknya kamu resign dari sini," ucapan Niko sukses membuat Senja tersentak dan mengurungkan kakinya untuk melangkah.

"Keluarlah dari sini dan cari pekerjaan baru di tempat lain. Aku tidak ingin kamu terus merasa sakit jika melihatku dan Mitha jika kita terus satu kantor," Niko melanjutkan bicaranya.

Senja membalik badannya, ia lebih mendekat.

"Kenapa? Kenapa harus aku yang keluar? khawatir denganku atau takut perselingkuhan kalian akan diketahui oleh orang-orang kantor?" cebik Senja.

"Senja! jaga ucapanmu! aku masih menghargai kamu dengan tidak membuat kamu kehilangan muka, biar bagaimanapun kita pernah menjadi pasangan,"

"Ck, lucu sekali Anda. Kalian yang mengkhianatiku, kenapa harus aku yang kehilangan muka?" Senja tersenyum sinis.

"Udahlah, tidak ada lagi yang perlu di bicarakan. Dan saya tegaskan kepada Anda, di sini saya tidak salah apapun, jadi saya tidak akan keluar dari sini hanya karena kalian berdua," tegas Senja.

Senja tak ingin terlihat lemah, jika dia keluar dari pekerjaannya, Niko akan besar kepala, berpikir Senja begitu mencintainya dan idak kuat melihatnya bersama perempuan lain.

Ia langsung balik badan dan melangkahkan kakinya menuju pintu. Namun, baru saja ia ingin memegang handle pintu, pintu sudah terbuka terlebih dahulu.

"Sayang, udah waktunya makan si.."

Rupanya Mitha yang membuka pintu tersebut. Ia terkejut saat berhadapan dengan Senja yang berada di balik pintu.

"Ngapain disini?" tanyanya sinis.

"Mau ngerayu mas Niko? Minta balikan? Ya kali mas Niko mau, kamu tidak pernah membuatnya puas," imbuhnya dengan nada nyinyir.

"Tanya saja sendiri dengannya. Perlu digaris bawahi, aku tidak tertarik dengan barang murahan!" ucap Senja penuh penekanan.

"Sebaiknya kalian cepat menikah, daripada berbuat dosa terus. Nunggu apa lagi, minta mas Niko menikahimu. Buktikan kalau dia memang lebih mencintai kamu dari pada aku. Atau...dia hanya mau tubuhmu saja? Sebrengsek apapun laki-laki, dia tetap akan memilih istri yang baik. Sayang sekali itu tidak ada padamu," sindir Senja. Ia langsung pergi tanpa menoleh ke arah Niko.

"Kamu..." Mitha merasa geram dengan Senja.

"Sayang sudahlah, ayo kita makan siang," ajak Niko. Membuat Mitha kesal, pasalnya Niko mendengar ucapan Senja, tapi kenapa laki-laki itu tidak marah kepadanya.

Suasana kantor tampak sepi karena hampir semua karyawan sedang makan siang. Namun, Senja masih tetao sibuk dengan kerjaannya. Tiba-tiba ada kurir pengantar makanan kepadanya. Senja bertanya-tanya siapa yang mengirimkan makan siang buat dia, perasaan dia tidak memesan delivery order. Kurir itu hanya bilang dari seorang laki-laki. Nama Elang langsung terlintas di kepala Senja. Namun, ia juga tidak yakin, bisa jadi itu Dino, adik sepupu angkatnya.

"Tahu aja kalau lapar, hemm rejeki gadis soleha emang enggak kemana," gumamnya tersenyum.

Saat menikmati makan siangnya, Senja melihat Niko dan Mitha keluar dari ruangan Niko dengan mengumbar pelukan dan saling berciuman tanpa malu. Mereka pikir sudah tidak ada orang atau memang ingin mempublikasikan hubungan menjijikkan mereka?

"Pasangan tidak tahu malu," cibirnya lirih sambil terus melahap makanan yang menurutnya sangat enak tersebut. Sekuat apapun Senja, tidak munafik jika hatinya tetaplah merasakan sakit. Tapi ia mencoba mematikan rasa terhadap apapun yang sepasang kekasih itu lakukan.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca...jangan lupa like, komen dan tip atau vote seikhlasnya...serta pencet ❤️ kalian untukku 🤗🤗

follow juga igeh baru author @embunpagi544

terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

Hadeh.. jd pasangan haram pengibar dosa aja kok bangga.. lagian si Mikha ini sok kecakepan banget jd cewek.. punya cowok hasil ngebegal aja kok bangga.. lagian kalau itu Niko beneran cinta tentunya hubungan mereka langsung di publis, bukan di sembunyikan terus.. heran dgn perempuan model gini dan sayangnya di RL banyak berkeliaran

2024-04-14

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

ngapain kamu masih kerja di sana lebih baik kerja di kantor elang

2024-03-23

0

Rapa Rasha

Rapa Rasha

dah lah senja kmu krj krj aja gk usah lihat tu mereka 2

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!