Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)

Setelah mendengar persetujuan Senja, entah kenapa Elang menghela napas lega. Ada sesuatu yang ia rasakan ketika pertama kali melihat gadis itu tadi, namun ia sendiri tak tahu dan tidak menyadarinya.

"Ken, siapkan semuanya!" perintah Elang kepada Kendra. Kini ia, Kendra dan dokter Rega sedang berada di luar ruangan rawat. Sementara Senja di dalam terus memeluk erat kakeknya.

"Tapi bos, semuanya butuh persiapan. Tidak bisa langsung begitu saja, ada prosedur yang harus di lakukan sebelum menikah," tutur Kendra.

"Kalau begitu, nikah siri saja dulu. Cepat siapkan semuanya Kend. Aku takut kakek tidak ada waktu lagi," tutur Elang sambil menoleh ke dalam dimana Senja terus mengeluarkan cairan bening dari pelupuk matanya karena kondisi kakek yang semakin lemah.

"Tapi bos..."

"Cepat lakukan apa yang aku perintahkan!" sentak Elang. Perasaannya semakin tidak enak.

"El, kau jangan gegabah. Semua harus di pikirkan dengan baik-baik. Bagaimana dengan Bunda dan Bos? Apa kau juga memikirkan mereka, apa kau sudah memberitahu mereka?" tanya dokter Rega. Yang ia maksud bunda dan bos adalah Anes dan Alex. Sejak kecil ia memanggil mereka seperti itu. Panggilan Bos kepada Alex karena mengikuti ayahnya, David.

"Pelan-pelan aku akan bicara pada daddy dan mommy nanti. Mereka pasti akan mengerti," sahut El. Ia ingat Anes, betapa wanita yang telah melahirkannya tersebut akan merasa shock ketika tahu anaknya membuat orang lain celaka.

"Lalu Bianca?" tanya dokter Rega yang memang belum tahu jika Elang dan Bianca sudah putus. Bahkan karena Itulah kecelakaan itu terjadi.

"El, aku tahu kamu laki-laki bertanggung jawab dan kamu tidak pernah ingkar dengan janjimu, tapi pikirkan juga perasaan Bianca. Bagaimana jika dia tau kekasihnya malah menikahi perempuan lain? Dan perempuan yang kau cintai Bianca El. Sebagai saudara, aku berhak mengingatkanmu El, agar kau tak menyesal nantinya,"

"Sekarang bukan waktunya untuk berdiskusi Ga. Kend cepat persiapkan semuanya!" Elang melihat ke arah Kendra. Membuat Kendra bingung harus bagaimana. Menuruti kemauan bosnya atau bagaimana.

"El..."

"Aku sudah bukan kekasih Bie lagi, dan dia sendiri yang memutuskan hubungan kami tadi!" ucap Elang, wajahnya terlihat frustasi.

Dokter Rega langsung bisa menebak, kalau kecelakaan yang terjadi karena hal itu. Ia lalu menghela napas panjang. Sudah tahu cepat atau lambat sahabatnya tersebut pasti akan berakhir dengan Bianca. Bukan menyumpahi, namun ia sepemikiran dengan kedua orang tua Elang.

"Kakek!... Dokter! Dokter!" tiba-tiba terdengar teriakan Senja dari dalam. Sontak Elang, dokter Rega dan Kendra berlari masuk ke dalam. Kondisi kakek semakin lemah dan lemah.

"Kakek jangan tinggalin Senja, hiks hiks. Kakek harus bertahan," ucap Senja dengan terus terisak.

Kakek Senja kembali membuka mata.

"Kakek harus kuat, kakek harus sembuh, demi senja," ucap senja.

"Berjanjilah, kau akan hidup dengan baik. Kau akan bahagia,"

"Tidak kek, Senja nggak mau! Senja mau sama kakek,"

"Kakek titip Senja, lindungi dan sayangilah dia, segera nikahi dia setelah kakek tiada," ucap kakek melihat ke arah Elang dengan napas tersengal-sengal.

"Sebaiknya kalian keluar dulu!" pinta dokter Rega.

Perawat memapah Senja, mengajaknya keluar ruangan terlebih dahulu karena dokter Rega akan memeriksa kondisi kakek yang semakin lemah dan napasnya tidak teratur.

"Saya akan berusaha," gumam Elang sebelum keluar.

Beberapa saat menunggu dengan terus berdoa dan dokter Rega serta tim medis lainnya di dalam berusaha untuk menyelamatkan nyawa kakek. Dokter Rega keluar dengan ekspresi wajah yang sudah bisa di tangkap oleh semuanya.

"Saya sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain," ucap Rega.

Mendengarnya, Senja langsung lari ke dalam. Perawat sedang menutupi jasad kakek dengan kain putih. Di susul oleh Elang dan Kendra juga dokter Rega.

"Kakek...! Bangun kek! Bangun! Jangan tinggalin Senja kek, kakek bangun!" Senja terus menggoyang-goyang tubuh kaku sang kakek dengan derai air mata.

Elang serasa kehilangan tulang-tulangnya, kakinya lemas tak bertenaga. Ia shock melihat orang yang tadi ditabraknya terbujur kaku di atas ranjang.

"Bos, tenangkan pikiran Anda," ucap Kendra yang mengkhawatirkan kondisi bosnya.

"Aku baik-baik saja," ucap Elang dengan nada bergetar, tatapannya serasa kosong menerawang.

Melihat Senja menangis pilu seperti itu, membuat Elang semakin merasa bersalah. Bahkan, ia juga ikut merasakan sakit di dadanya.

"Maafkan saya," ucap Elang.

"Semua gara-gara kamu! Puas kamu!" Senja beranjak dan mengacungkan jarinya telunjuknya ke wajah Elang. Derai air mata terus membanjiri wajah ayu gadis itu.

Elang hanya diam, ia terima semua cercaan Senja, ia tahu emosi gadis itu sedang tidak stabil. Ia bisa mengerti, jangankan Senja, bahkan dirinya sendiri saja terus merutuki kebodohannya, terus menyalahkan kelalaiannya.

Terlalu lemas, Senja hampir kehilangan keseimbangannya. Dengan sigap, Elang berusaha menahan tubuh senja agar tidak jatuh merosot ke lantai.

"Kend, segera urus jenazah dan pemakaman kakek," perintah Elang.

"Baik bos," Kendra langsung undur diri.

🌼🌼🌼

Elang duduk di luar ruangan di temani dokter Rega, sementara Senja tetap di dalam menemani Jenazah kakeknya yang sedang di urus oleh Kendra segala sesuatunya.

"Ga, aku sudah menyebabkan orang kehilangan nyawanya Ga. Aku menyebabkan gadis itu kehilangan kakeknya," ucap Elang frustasi.

"Kau harus tenangkan dirimu El, jangan terus menerus menyalahkan diri sendiri. Kalaupun bukan karena kecelakaan, jika takdir kakek tersebut hanya sampai sini, maka ia akan tetap meninggal," ujar dokter Rega.

"Tapi setidaknya bukan aku Ga, bukan aku penyebabnya!" Elang tak henti-hentinya merutuki dirinya sendiri.

"Aku tahu El, tapi terus menerus menyalahkan diri juga tidak baik, ini semua kecelakaan, kau bukan sengaja ingin menabrak kakek itu. Kau tahu, bagaimana perasaanku saat aku tidak berhasil menyelamatkan pasienku? Sama sepertimu, sedih, kecewa terhadap diri sendiri. Tapi semua adalah kehendak Tuhan El. Sekarang yang terpenting adalah menjaga wasiat kakek itu sebaik mungkin. Hidup terus berlanjut El. Bukankah kakek itu bilang dia tidak menyalahkanmu? Yang dia harapkan kau menjaga apa yang menjadi amanahnya. Tebuslah rasa bersalahmu dengan memenuhi amanahnya," dokter Rega menasehati Elang sebagai seorang sahabat. Sebelum akhirnya ia pergi karena ada hal sangat penting yang harus ia urus, meninggalkan Elang seorang diri di sana.

Tak lama kemudian, datang dua orang perempuan dan seorang pemuda, mereka langsung masuk dan menangis sambil memeluk kakek yang sudah tiada.

Mereka adalah anak dan cucu kandung kakek yang beberapa saat lalu di telepon oleh Senja.

Elang semakin merasa bersalah melihatnya. Namun, ia sedikit lega karena ternyata Gadis itu masih memiliki keluarga lain setidaknya, pikir Elang.

"Tante, Dina, Dino, Kakek sudah tidak ada. Kita harus ikhlas," ucap Senja sambil terisak.

Mendengar Senja bicara, tante angkatnya langsung mendekati Senja. Di tatapnya Senja penuh amarah dan kebencian.

Plak! satu tamparan mendarat di pipi Senja.

"Dasar anak pembawa sial! Papa begini pasti gara-gara kamu kan?" umpat Winda, yang tak lain adalah tante angkat Senja.

Senja hanya diam dan memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan tantenya. Ia tak ada tenaga untuk melawannya. Lebih-lebih ia menghargai Jenazah kakeknya yang masih terbaring di sana, tidak etis jika ia dan bibinya bertengkar di depan Jenazah sang kakek.

Suara tamparan itu bahkan terdengar di telinga Elang. Ia langsung masuk dan di lihatnya drama keluarga tersebut.

Pemikiran Elang tentang keluarga Senja langsung terpatahkan. Mungkin ini salah satu alasan kakek Senja memintanya untuk menjaga Senja, karena keluarga angkatnya tidak menyukainya.

Ingin sekali Elang menolong Senja dari amukan tante dan sepupunya, tapi kakinya terasa kaku untuk melangkah ke dalam.

"Apa yang sudah kamu lakukan sama kakek? Dasar gak tahu diri!" tambah Dina, sepupu angkat Senja.

"Udah ma, kak. Jangan salahkan kak Senja, ini bukan salah dia," ucap Dino. Selain kakek, hanya dia yang selama ini baik terhadap Senja, bahkan sudah menganggap Senja seperti kakaknya sendiri.

"Diam kamu Dino, jangan membela wanita sialan ini!" sentak Winda.

"Semua pasti salah wanita ini, pasti salahnya. Kakek selalu membanggakan dia, tapi lihat apa yang dia lakukan!" Winda terus menuding Senja. Senja hanya mencoba bersabar dan diam, jika tidak sedang berduka ingin sekali rasanya ia menampar balik mulut sepupu angkatnya tersebut.

"Cukup!" seru Elang yang tak tahan lagi melihat drama keluarga yang sebelumnya tak pernah ia lihat tersebut, karena keluarganya sendiri sangat harmonis dan saling menyayangi, meski tak sedarah sekalipun.

"Semua salah saya, saya yang telah menyebabkan kakek celaka dan akhirnya meninggal. Kalian jangan menyalahkan dia lagi," melihat ke arah Senja.

"Saya tidak butuh di bela," cibir Senja.

"Saya tidak membela kamu, tapi ini kenyataannya. Bukan kamu yang salah," ucap Elang.

Melihat Elang yang kadar ketampanannya di atas rata-rata, Dina langsung mendekatinya.

"Kalau begitu bertanggung jawablah dengan menikahiku!" ucapnya tanpa malu.

"Dina, jangan sembarangan kamu. Setidaknya cari suami yang kaya, banyak duit, jangan hanya karena tampan saja," ucap Winda.

Dina pun mencebik dan menghentakkan kakinya karena kesal dengan ucapan ibunya.

Elang tak habis pikir dengan mereka, dalam keadaan berduka seperti ini, mereka masih bisa membahas hal yang tidak pantas seperti itu, sungguh drama ada di depan matanya. Membuatnya tidak respect sama sekali dengan Dina maupun ibunya.

"Hei anak muda, karena kamu sudah menyebabkan papa saya meninggal kamu harus bertanggung jawab," Winda melihat tajam ke arah Elang.

"Sebutkan nominalnya!" ucap Elang, ia paham apa yang di inginkan wanita tipe seperti tante angkat Senja tersebut.

"Itu bisa di diskusikan nanti, sekarang kamu harus mengurus dan memakamkan jenazah ayah saya di pemakaman yang mewah," ujar Winda.

"Jangan khawatir, saya sudah menyiapkan semuanya," sahut Elang dingin.

"Baguslah kalau begitu," ujar Winda sinis. Ia pikir mana sanggup pemuda di depannya memberi uang dengan jumlah banyak dan membayar pemakaman yang mewah. Tapi dia tak ambil pusing, itu urusan laki-laki yang sudah menabrak ayahnya tersebut, pikirnya.

"Kak, kakak minum dulu," ucap Dino menyodorkan minum kepada Senja.

"Tidak Dino, kakak tidak haus," tolak Senja.

"Kalau begitu, kakak duduk saja dulu," ucap Dino.

Winda dan Dina hanya memicingkan mata mereka melihatnya.

🌼🌼🌼

💠 Selamat membaca 🤗🤗 jangan lupa like, komen dan vote seikhlasnya,,terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

hah.. sayangnya perempuan rubah seperti Dina dan Winda ini buanyak di RL...

2024-04-14

1

Nendah Wenda

Nendah Wenda

bagus elang cara berpikir mu tak salah lagi untuk melindungi senja

2024-03-23

0

Rapa Rasha

Rapa Rasha

oh mereka blm tau siapa El tpi jangan kaget ya amankan jantung nya

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!