Episode 8 (Tak berperasaan)

Hari sudah mulai malam ketika kakek Senja telah selesai di makamkan. Semua yang ikut ke pemakaman mulai bubar satu persatu. Tersisa Keluarga kakek Senja dan Elang serta Kendra.

Senja terus berusaha menahan tangisnya selama pemakaman meski kadang tetap saja air matanya keluar tanpa bisa ia cegah lagi.

Detik kemudian, Winda mengajak Dina dan Dino pulang ke rumah.

"Kak, ayo kita pulang!" ajak Dino kepada Senja.

"Kalian pulang duluan saja, aku masih ingin di sini," ucap Senja.

"Dino ayo cepat! Ngapain ngajakin wanita pembawa sial itu pulang. Itu bukan rumah dia. Kakek kalian sudah tidak ada, jadi kita juga sudah tidak ada urusan lagi sama dia. Terserah dia mau tetap di sini atau kemanapun bukan urusan kita," ucap Winda.

"Tapi ma, kakak mau pulang kemana kalau tidak ke rumah. Itu juga rumah kak Senja," tukas Dino.

"Tidak ada tapi-tapian! Cepat ikut kami pulang atau mau tidur di sini bersama dia!" bentak Winda.

"Dino pulanglah. Jangan khawatir, kakak bisa jaga diri," ujar Senja.

"Tapi kak..." Dino merasa tak tega meninggalkan Senja.

"Kau jangan khawatir, aku akan menjaganya," ucap Elang kepada Dino. Ia benar-benar tak habis pikir ada orang sejahat itu, bahkan jika Senja bukan keluarga kandung sekalipun, tak pantas mereka memperlakukannya seperti itu.

"Baguslah kalau kau mau memungutnya. Bawa di jauh-jauh dari kami," Winda melirik sinis ke arah Senja.

"Titip kakakku, jaga dia," ucap Dino.

"Hem, jangan khawatir," sahut Elang.

Dino pun berjalan menyusul ibu dan kakaknya.

"Tunggu!" Elang menghentikan langkah Winda dan kedua anaknya tersebut.

"Apa lagi? Jangan bilang kau menyuruhku untuk mengajaknya pulang," ucap Winda sinis.

"Aku hanya ingin memberikan janjiku kepadamu," sahut Elang.

"Kend..." Elang memberi isyarat kepada Kendra untuk melakukan sesuatu.

Kendra mengeluarkan sebuah cek berisi nominal yang sangat banyak dan memberikannya kepada Winda.

"Ini nyonya, sesuai janji bos saya," ucapnya sambil menyodorkan cek tersebut kepada Winda.

Winda menerima cek itu dan cukup tercengang melihat angka yang tertulis di kertas kecil berbentuk segi panjang tersebut.

"Ini cek asli kan? Kalian tidak sedang menipuku kan?" Winda meragukan keabsahan cek tersebut. Ia tak yakin Elang sekaya itu yang bisa memberinya uang dengan jumlah banyak.

"Anda bisa mengeceknya nyonya," sahut Kendra.

"Bawa cek itu bersama kalian, saya rasa itu lebih dari cukup dan jangan pernah ganggu dia lagi!" tegas Elang sambil mengalihkan pandangan ke arah Senja yang masih setia dengan posisi jongkoknya di samping makam sang kakek dan tak mempedulikan apa yang sedang mereka perbincangkan.

"Ya cukup, apa kau sekalian membeli dia dengan cek ini? Cih! Apa bagusnya dia," menunjuk ke arah Senja dengan menaikkan satu sudut bibirnya ke atas.

"Jaga mulutmu, atau kau akan tanggung akibatnya!" Sentak Elang yang murka mendengar ucapan Winda, seakan Senja adalah wanita murahan dan dia seorang laki-laki hidung belang.

Rahang Elang mengeras menahan amarahnya. Kalau tidak mengingat keadaan yang masih berduka, sudah ia beri wanita itu pelajaran.

"Ma, sudahlah. Jangan cari ribut di sini, kasihan kakek. Tanah kuburnya saja masih basah. Ayo sekarang kita pulang," ucap Dino.

"Iya ma, buat apa kita lama-lama di sini. Ayo pulang aja," imbuh Dina.

Wind pun menuruti kedua anaknya, ia berjalan di depan Dina dan Dino.

"Maafkan mama saya, saya pulang dulu. Tolong jaga kakak saya," ucap Dino yang sebenarnya tak tega meninggalkan Senja sendirian.

Elang diam, ia tak menyahut ucapan Dino. Kelewat marah dengan ibu dan juga kakaknya.

🌼🌼🌼

"Bos, hari semakin larut. Sebaiknya kita kembali sekarang," ucap Kendra.

Elang diam tak menyahut, matanya fokus menatap gadis yang masih belum mau beranjak dari makam kakeknya tersebut.

"Bos..." panggil Kendra sedikit keras.

Elang on menoleh ke arah Kendra.

"Hari semakin larut, sebaiknya kita kembali sekarang," Kendra mengulangi ucapannya.

Elang melihat jam di tangan kanannya.

"Sudah malam, ayo kita pulang!" Ajaknya kepada Senja.

"Pulang? Apa Kamu tak mendengar tadi? Tante sudah tidak mengijinkan saya kembali ke rumah. Kalian pulang saja sendiri, tak usah mempedulikan saya," sahut Senja.

"Ikutlah denganku!" ucap Elang.

"Tidak, saya tidak ingin merepotkan siapapun! saya bisa jaga diri,"

"Jangan keras kepala, ikutlah denganku!" seru Elang.

"Saya bilang saya tidak mau! Punya hak apa Anda mengatur saya?" sentak Senja sambil berdiri dan menatap tajam Elang.

"Saya calon suami kamu," jawaban Elang sukses mengunci rapat mulut Senja.

Senja diam tak berkomentar, ia melihat jam di tangannya lalu berjalan mendahului Elang. Elang dan Kendra hanya mengikutinya dari belakang.

"Antarkan saya ke rumah tante saya!" pinta Senja setelah mereka bertiga masuk ke dalam mobil Elang.

"Kenapa kau keras kepala? Mereka sudah mengusirmu," ucap Elang.

"Tolong jalan sekarang dan antarkan saya ke sana," Senja melihat ke arah Kendra yang duduk di belakang kemudi tanpa menyahut ucapan Elang.

"Bos..." Kendra meminta persetujuan Elang.

"Turuti saja kemauan dia," ucap Elang acuh.

Mobil pun melaju dengan kecepatan sedang menuju rumah Winda.

"Terima kasih sudah mengantar saya, kalian bisa pergi sekarang. Dan urusan menikah, Kamu jangan khawatir, saya tidak menuntut untuk di nikahi. Kamu tidak perlu merasa terbebani dengan amanah kakek saya," ucap Senja lalu melepas sabuk pengamannya dan turun dari mobil.

"Bos, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanya Kendra melihat ke kaca mobilnya untuk melihat ekspresi wajah bosnya.

"Kita tunggu saja beberapa saat di sini!" sahut Elang sambil memperhatikan langkah kaki Senja masuk ke dalam rumah.

Tak lama kemudian, Senja keluar lagu dari rumah itu. Ternyata ia kembali ke rumah itu hanya untuk mengambil tas dan ponselnya. Bahkan baju ganti pun ia tak membawa sama sekali.

Senja memicingkan matanya ke arah mobil Elang yang masih di sana. Ia tak mendekat ke arah mobil namun berjalan menjauhi mobil.

"Bos..."

"Ikuti saja dia pelan-pelan," perintah Elang. Mobil pun berjalan lambat berjarak cukup jauh dari Senja.

"Bos, apa tidak sebaiknya kita meminta nona Senja untuk masuk ke dalam mobil saja. Sepertinya akan turun hujan," ucap Kendra.

"Biarkan saja dulu, nanti dia lama-lama juga capek berjalan terus,"

Kendra tak bisa berkata apa-apa kecuali mengikuti ide konyol bosnya yang menurutnya sudah seperti seorang penguntit tersebut.

Senja terus saja berjalan tanpa menoleh ke belakang sekalipun. Ia tak tahu harus kemana, pikirannya benar-benar buntu untuk berpikir saat ini. Yang ia tahu hanya berjalan dan berjalan.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca...jangan kupa like, komen dan vote seikhlasnya...Terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

poor Senja ..

2024-04-14

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

senja jangan egois ikut dengan elang

2024-03-23

1

Rapa Rasha

Rapa Rasha

senja

2024-02-08

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!