Episode 13 (Menjemput calon menantu)

Senja berjalan cepat menuruni anak tangga, ia ingin mencari bi Sum. Elang segera mengikutinya, ingin tahu sampai dimana keras kepalanya gadis bertubuh mungil itu.

Karena buru-buru di tengah-tengah tangga Senja kehilangan keseimbangan, dan hampir jatuh. Dengan cepat Elang berlari dan menarik tangan Senja. Badan senja berputar dan jatuh ke dalam pelukannya hingga Senja tak jadi jatuh. Untuk sesaat, mereka saling adu pandang. Jantung Senja berdetak kencang, entah karena ada sesuatu atau kaget karena hampir jatuh. Yang jelas, Elang bisa merasakan detak jantung Senja tersebut.

"Kalau jalan hati-hati," ucap Elang, tangannya masih memeluk Senja.

"Le lepaskan!" Senja memberontak, mencoba melepaskan tangan Elang yang memeluknya.

"Kalau saya lepaskan, kam akan jatuh," sahut Elang karena kini mereka berdua hanya menapaki satu anak tangga dan kaki Senja hanya menapak sedikit.

Senja tak mengindahkan ucapan Elang, ia terus meminta Elang melepaskannya.

"Baiklah kalau memaksa," ujar Elang sambil melepaskan kedua tangannya dari punggung Senja. Alhasil, Senja kehilangan keseimbangannya lagi dan hampir jatuh lagi.

Kali ini bukan Elang yang menariknya, tapi tangan Senja sendiri yang berusaha meraih lengan Elang sebagai pegangan supaya tidak jatuh. Tubuh mereka kembali dekat. Senja tak berani melepaskan pegangannya pada lengan Elang.

Elang tersenyum tipis lalu berkata, "Kenapa? Takut jatuh?".

Senja berdecak kesal, kakinya melangkah mundur turun satu tangga dengan pelan-pelan lalu melepaskan tangannya yang memegang lengan Elang. Ia langsung berbalik badan dan melanjutkan menuruni anak tangga satu persatu.

Elang menggelengkan kepalanya, baru kali ini ia bertemu gadis yang tak terpesona oleh ketampanannya, bahkan Senja terkesan jutek dan cuek, keras kepala lagi. Jika wanita lain pasti akan luluh dengan ketampanan laki-laki berwajah rupawan tersebut. Ia melangkahkan kakinya pelan-pelang mengikuti Senja dengan kedua tangannya ia masukkan ke saku celana.

"Tidak usah mengikuti saya, saya hanya mau cari bibi lalu pergi," ucap Senja tanpa menoleh. Elang tak menyahutnya dengan terus melangkahkan kakinya.

Tiba-tiba Senja menghentikan langkah kakinya tepat di anak tangga terkahir. Ia terpaku pada dua orang laki-laki dan perempuan yang masih tetap terlihat tampan dan cantik di usia mereka yang tak lagi muda, sedang duduk di sofa.

"Kenapa berhenti?" tanya Elang yang berdiri dua tangga di atas Senja, ia tak menyadari dua orang yang sedang memperhatikan mereka dari sofa tersebut, tersenyum gemas melihat tingkah mereka berdua. Bahkan dengan Bianca saja mereka tak melihat ada chemistry sama sekali. Tapi beru melihat Senja sekali saja, mereka sudah bisa merasakan ada sesuatu yang beda.

"Mereka siapa?" Menunjuk ke arah sofa dengan matanya.

Elang mengikuti arah mata Senja, lalu ia memejamkan matanya, menghela napas dalam.

"Mommy, daddy," ucap Elang. Ia berjalan mendahului Senja mendekat ke arah Alex dan Anes.

"Kenapa kalian bisa di sini?" tanya Elang.

"Kita punya kaki, jadi bisa saja sampai sini," sahut Anes, pandangannya fokus ke arah Senja yang masih mematung di anak tangga terakhir. Pun dengan Alex ia juga melihat ke arah Senja. Mereka berdua lebih penasaran kepada gadis itu daripada anak mereka yang sudah memasang mode bad moodnya karena kedua orang tuanya diam-diam mengikutinya dari rumah utama. Padahal Sudah Elang katakan kalau dia akan mengajak Senja ke rumah.

"Jiwa keponya kambuh," gumam Elang.

"Mas jaga mata," bisik Anes.

"Iya mas tahu sayang, dia jatah anak kita. Lagian mas kan udah punya sendiri," balas Alex berbisik, namun tetap terdengar oleh Elang.

Elang mengerutkan keningnya mendengar ucapan kedua orang tuanya.

Senja masih ditempatnya berdiri, ia tak cukup punya rasa percaya diri untuk mendekat. Ia sadar apa yang ia pakai saat ini sangat terlihat tidak sopan mungkin menurut kedua orang tua Elang.

"Kemari! Mereka orang tuaku," ucap Elang.

"Tidak, saya di sini saja," tolak Senja.

"Kemari!" seru Elang.

Dengan terpaksa Senja menuruti permintaan Elang. Ia mendekat dan menyalami Alex dan Anes bergantian.

"Maaf om, tante," ucap Senja menunduk, melihat baju yang ia pakai.

"Oh tidak apa-apa sayang, kami mengerti. El apa kau tidak mampu menyiapkan baju untuk calon menantu mommy?" sindir Anes.

Senja cukup terkejut dengan kata calon menantu yang Anes ucapkan. Kapan laki-laki asing itu memberitahu orang tuanya? Cepat sekali. Ia tak menyangka jika laki-laki yang bahkan namanya saja ia masih sering lupa itu serius akan menikahinya.

"El sudah menyiapkan semua keperluannya, dia saja yang keras kepala tidak mau ganti. Nyaman kali pakai baju El," sahut Elang seraya memicingkan ekor matanya ke arah Senja.

Senja hanya mencebikkan bibirnya sambil melirik ke arah Elang.

"El, daddy ingin bicara denganmu sebentar, ke ruang kerjamu sekarang!" ucap Alex serius, lalu berjalan menuju ke ruang kerja Elang.

"Iya dad!" Sahut Elang, ia mengikuti langkah ayahnya.

"Ayo duduk sini, mommy ingin ngobrol sama kamu," ucap Anes ramah kepada Senja.

"Sebentar tante, saya cari bibi dulu, mau menanyakan baju saya buat ganti," sahut Senja, ia merasa tak nyaman jika mengobrol dengan Anes dengan pakaiannya saat ini.

"Bajumu sudah ku buang! Jika mau ganti naiklah ke atas, atau kalau nyaman kau bisa selamanya memakai kemejaku!" seru Elang yang ternyata mendengar ucapan Senja.

"Anak tante memang seperti itu ya? Suka seenaknya!" bisik Senja kesal dengan Elang.

Anes tersenyum mendengarnya. Tumben Elang mau barangnya di sentuh orang lain, bahkan di pakai.

"Sebenarnya dia anak yang baik, hanya saja sifatnya terkadang menyebalkan seperti itu, ia hanya tak tahu bagaimana caranya bersikap, persis seperti daddynya. Jika dia macam-macam kau bisa mencubitnya," sahut Anes tersenyum.

"Iya tante," ucap Senja malu-malu. Bagaimana bisa ia asal mencubit laki-laki itu, mereka tak seakrab itu, pikirnya.

"Panggil saja mommy, sama kayak El. Sebentar lagi kan kalian akan menikah, jadi biar terbiasa manggil mommy,"

"Sebenarnya saya..."

"Ya sudah, sana kamu ganti baju dulu biar lebih nyaman. Habis itu kita ngobrol lagi," tukas Anes. Ia melihat masih ada keraguan di mata gadis itu ketika ia mengatakan soal pernikahan.

"Baik tante, eh mommy. Senja ke atas dulu sebentar," pamit Senja.

Anes tersenyum, Senja mau memanggilnya mommy.

Senja naik ke atas menuju kamar Elang. Entah kenapa, baru bertemu pertama kali dengan Anes namun hatinya terasa hangat. Wanita paruh baya itu sangat welcome kepadanya, bahkan ini untuk pertama kalinya ia memanggil seorang wanita dengan sebutan mommy semenjak ia di bawa dan di asuh oleh almarhum sang kakek.

Senja sempat berpikir jika wanita yang sekarang sedang menunggunya di bawah itu baik kepadanya karena merasa bersalah atas perbuatan anaknya, tapi ia segera menepis pikiran buruk itu. Ia bisa merasakan kalau Anes memang baik dan tulus.

🌼🌼🌼

Di ruang kerjanya, Elang sedang diajak bicara serius oleh Alex. Jika pagi tadi Alex masih santai dan tak banyak bertanya karena ia tahu anaknya pasti masih shock dengan apa yang baru saja ia alami. Namun, sekarang anak sulungnya itu terlihat sudah lebih baik, waktunya untuk bicara serius sebagai seorang ayah.

"Daddy lihat dia gadis yang sopan dan baik walaupun pakaiannya..."

"Itu karena El tidak punya baju perempuan, semalam keadaan darurat. El asal ambil baju El. Bukan salah dia berpakaian seperti itu. Dan juga, bibi yang mengganti pakaiannya bukan El," jelas El sebelum Alex selesai bicara.

Alex tersenyum dalam hati mendengar Elang membela Senja. Benar-benar ada sesuatu.

"Dengan kata lain, dia memang wanita baik-baik bukan? Lalu apa kau benar-benar serius akan menikahinya? Pernikahan bukan suatu hal yang main-main El. Ini tentang masa depan gadis itu, gadis yang sudah kehilangan orang yang paling berharga dalam hidupnya karena kamu. Daddy hanya ingin menegaskan kemantapan hatimu sekali lagi El, terus majulah jika kau serius, mundurlah sekarang jika kau merasa tak sanggup.Daddy sangat menentang jika kamu tak bersungguh-sungguh, itu hanya akan semakin merusak masa depannya." ucap Alex panjang lebar. Ia ingin putra sulungnya tersebut tegas dalam bersikap.

"El mantab akan menikahinya dad," jawab Elang tanpa keraguan.

"El tahu, bertanggung jawab dan menjaga tak harus dengan menikahinya. Tapi El tetap akan menikahinya," imbuhnya. Selain karena sudah berjanji dengan kakeknya Senja, seperti ada suatu dorongan kuat untuk tetap pada pendiriannya menikahi Senja. Mungkin inilah yang di namakan jodoh dan takdir.

"Lalu gadis itu? Apa dia setuju menikah denganmu?" tanya Alex. Tentang pertanyaan Alex yang satu ini Elang sedikit ragu menjawabnya.

"Tak ada alasan baginya menolak," jawabnya kemudian.

Lagi-lagi Alex tersenyum, kepercayaan dirinya menurun ke putranya tersebut.

"Baiklah kalau begitu, daddy hanya ingin menanyakan hal itu. Kau sudah dewasa, selebihnya daddy serahkan kepadamu. Tidak etis jika daddy terlalu ikut campur terlalu jauh, tapi daddy tetaplah daddy kamu yang wajib mengingatkan jika anaknya berbuat salah ataupun salah melangkah," ucap Alex.

"El mengerti," sahut Elang.

🌼🌼🌼

Setelah mengobrol cukup lama, Alex dan Elang kembali menemui Anes dan Senja yang sedang asyik bercengkrama.

Tanpa sadar Elang tersenyum melihat keakraban antara Anes dan Senja. Kini Senja sudah memakai dress selutut berwarna tosca yang sangat cocok di pakai di badannya.

Meskipun Bianca anak dari sahabat Anes dan Alex, tapi mereka tak bisa sedekat dan seakrab itu dengannya. Bianca yang selalu jaga image sedangkan Senja apa adanya, sangat cocok dengan Anes.

Elang tersenyum dalam hati, akhirnya gadis itu bisa sedikit tersenyum setelah semua yang ia lewati.

"Ngobrolin apa sih, seru kayaknya," ucap Alex seraya mendekat.

"Ada deh, mas kepo aja. Pulang sekarang?" tanya Anes.

"Iya, Senja ikutlah dengan kami!" pinta Alex.

"Maksud om?"

"Daddy, tadi kan mommy udah bilang, panggil om ganteng itu daddy," Anes meralat ucapan Senja.

"Makasih pujiannya sayang," Alex tersenyum ke arah Anes.

"Eh iya daddy," ucap Senja malu-malu.

"Untuk sementara, tinggallah bersama kami sebelum kalian resmi menikah. Daddy percaya kepadamu, tapi tidak dengan putra daddy yang satu ini," memicingkan mata ke arah Elang.

Elang santai tak menggubris guyonan Alex yang sama sekali tak lucu buatnya.

"Iya sayang, bukannya apa-apa. Kami percaya dengan kalian berdua, tapi alangkah lebih baim jika kamu tinggal bersama kami dulu. Biar bagaimanapun tidak baik jika kalian tinggal bersama sebelum sah. Iya kan El?" meminta pendapat Elang.

Elang tahu, inilah alasan mereka datang ke apartemennya.

"Hem," sahut Elang singkat.

Senja melihat Elang, menunggu reaksi lebih lanjut laki-laki itu.

"Ikutlah dengan mereka," ucap Elang.

"Baiklah, sebentar saya ambil tas saya dulu di atas," ucap Senja. Ia yang awalnya kekeh tak ingin menikah dengan Elang, entah kenapa kali ini tak bisa menolak kebaikan yang di berikan oleh keluarga tersebut.

"Kau juga pulanglah bersama kami El, mommy akan menyiapkan pernikahan kalian," ucap Anes.

"Tidak malam ini mom, El masih ada pekerjaan. Besok mungkin El baru ke sana," sahut Elang.

Senja turun dari mengambil tasnya dan ikut kedua calon mertuanya.

"Titip dia," bisik Elang kepada Alex.

"Jangan khawatir," Alex menepuk bahu Elang sebelum akhirnya ia menyusul istri dan calon menantunya.

🌼🌼🌼

💠Selamat membaca...jangan kupa like, komen dan vote seikhlasnya...Terima kasih 🙏🙏

Salam hangat author 𝓔𝓶𝓫𝓾𝓷 🤗❤️❤️💠

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

emang barang pake di titipan, El..

2024-04-14

0

Nendah Wenda

Nendah Wenda

keluarga idaman harmonis banget

2024-03-23

0

luiya tuzahra

luiya tuzahra

kluarga yg harmonis seneng baca novel yg hubungan kluarganya begini tnpa sadar bacanya senyum2 sendiri.

2024-03-01

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 (Pengenalan)
2 Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3 Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4 Episode 4 ( Accident )
5 Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6 Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7 Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8 Episode 8 (Tak berperasaan)
9 Episode 9 ( First kiss)
10 Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11 Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12 Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13 Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14 Episode 14 (Keluarga baru)
15 Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16 Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17 Episode 17 (As my hero)
18 Episode 18 (Jangan di tahan)
19 Episode 19 (H-1)
20 Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21 Episode 21 (Saaaahhh!)
22 Episode 22 (Semoga tetap waras)
23 Episode 23 (Amarah Elang)
24 Episode 24 ( Tanam Saham)
25 Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26 Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27 Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28 Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29 Episode 29 (Mimpi Buruk)
30 Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31 Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32 Episode 32 (LDR)
33 Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34 Episode 34( LDR 3, CLUB)
35 Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36 Episode 36 (Menjemput hukuman)
37 Episode 37 (My Cherry)
38 Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39 Episode 39 (Nyicil hukuman)
40 Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41 Episode 41 (Trauma)
42 Episode 42 (Perang dingin)
43 Episode 43 (Melunasi hukuman)
44 Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45 Episode 45 (Cemburu)
46 Episode 46 (Claudia)
47 Episode 47 ( Ervan )
48 Episode 48 (Pantai)
49 Episode 49 (Masih samar)
50 Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51 Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52 Episode 52 (Menemui papa David)
53 Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54 Episode 54 ( Gossip pelakor)
55 Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56 Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57 Episode 57 (Konferensi Pers)
58 Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59 Episode 59 (Adu jotos)
60 Episode 60 (Bete kuadrat)
61 Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62 Episode 62 (Tidak sinkron )
63 Episode 63
64 Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65 Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66 Episode 66 (Makan malam dramatis)
67 Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68 Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69 Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70 Episode 70 (Take and Give)
71 Episode 71( Otw Honeymoon)
72 Episode 72 (Welcome to Paris)
73 Episode 73
74 Episode 74
75 Episode 75
76 Episode 76
77 Episode 77
78 Episode 78
79 Episode 79
80 Episode 80
81 Episode 81
82 Episode 82
83 Episode 83
84 Episode 84
85 Episode 85
86 Episode 86
87 Episdoe 87
88 Episode 88
89 Episode 89
90 Episode 90
91 Episode 91
92 Episode 92
93 Episode 93
94 Episode 94
95 Episode 95
96 Episode 96
97 Episdoe 97
98 Episode 98
99 Episode 99
100 Episode 100
101 Episode 101
102 Episode 102
103 Episode 103
104 Episode 104
105 Episode 105
106 Episode 106
107 Episode 107
108 Episode 108
109 Episode 109
110 Episode 110
111 Episode 111
112 Episode 112
113 Episode 113
114 Episode 114
115 Episode 115
116 Episode 116
117 Episode 117
118 Episode 118
119 Episode 119
120 Episode 120
121 Episode 121
122 Episode 122
123 Episode 123
124 Episode 124
125 Episode 125
126 Episode 126
127 Episode 127
128 Episode 128
129 Episode 129
130 Episode 130
131 Episode 131
132 Episode 132
133 Episode 133
134 Episode 134
135 Episode 135
136 Episode 136
137 Episode 137
138 Episode 138 (End)
139 Terima kasih
140 Novel baru rilis
141 Novel baru
142 Novel Rega & Gisel
143 NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144 One night mistake with calon ipar
145 Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Episode 1 (Pengenalan)
2
Episode 2 (Ketahuan selingkuh)
3
Episode 3 (Lebih mencintai karir daripada Elang)
4
Episode 4 ( Accident )
5
Episode 5 (Firasat seorang ibu)
6
Episode 6 (Permintaan terakhir kakek)
7
Episode 7 (Berpulangnya sang kakek)
8
Episode 8 (Tak berperasaan)
9
Episode 9 ( First kiss)
10
Episode 10 (Pernyataan mengejutkan Elang)
11
Episode 11 (Maafkan El mom, dad)
12
Episode 12 ( Jangan keras kepala)
13
Episode 13 (Menjemput calon menantu)
14
Episode 14 (Keluarga baru)
15
Episode 15 (Pasangan menjijikkan)
16
Episode 16 (Baiklah kita menikah...)
17
Episode 17 (As my hero)
18
Episode 18 (Jangan di tahan)
19
Episode 19 (H-1)
20
Episode 20 (Bagaimana Sah...?)
21
Episode 21 (Saaaahhh!)
22
Episode 22 (Semoga tetap waras)
23
Episode 23 (Amarah Elang)
24
Episode 24 ( Tanam Saham)
25
Episode 25 (After night, mencoba berdamai dengan keadaan)
26
Episode 26 (Nyamuk berambut hitam)
27
Episode 27 ( Kembali ke Jakarta)
28
Episode 28 ( Mari Memulai dengan Berteman)
29
Episode 29 (Mimpi Buruk)
30
Episode 30 (Obrolan di pagi hari )
31
Episode 31 (Apa kau akan merindukanku?)
32
Episode 32 (LDR)
33
Episode 33 (LDR 2, Ketahuan)
34
Episode 34( LDR 3, CLUB)
35
Episode 35 (LDR 4,Siap Kena Semprot)
36
Episode 36 (Menjemput hukuman)
37
Episode 37 (My Cherry)
38
Episode 38 (El yang menyebalkan!)
39
Episode 39 (Nyicil hukuman)
40
Episode 40 (Ada tidak gunanya juga ternyata)
41
Episode 41 (Trauma)
42
Episode 42 (Perang dingin)
43
Episode 43 (Melunasi hukuman)
44
Episode 44 (Kendra sama menyebalkannya dengan Elang)
45
Episode 45 (Cemburu)
46
Episode 46 (Claudia)
47
Episode 47 ( Ervan )
48
Episode 48 (Pantai)
49
Episode 49 (Masih samar)
50
Episode 50 (Aku suamimu, milikmu)
51
Episode 51 ( Jangan pergi dalam keadaan marah)
52
Episode 52 (Menemui papa David)
53
Episode 53 (Omelet setengah gosong)
54
Episode 54 ( Gossip pelakor)
55
Episode 55 (Terlambat mengetahui)
56
Episode 56 (Aku akan membereskan semuanya)
57
Episode 57 (Konferensi Pers)
58
Episode 58 (Pesan menyesakkan)
59
Episode 59 (Adu jotos)
60
Episode 60 (Bete kuadrat)
61
Episode 61 (Tentukan pilihanmu)
62
Episode 62 (Tidak sinkron )
63
Episode 63
64
Episode 64 (Sepenggal kisah masa lalu)
65
Episode 65 (Mengungkapkan Rasa)
66
Episode 66 (Makan malam dramatis)
67
Episode 67 (Sebesar apa cinta untuknya)
68
Episode 68 (Malam panas di kediaman Parvis)
69
Episode 69 (Menjenguk Bianca)
70
Episode 70 (Take and Give)
71
Episode 71( Otw Honeymoon)
72
Episode 72 (Welcome to Paris)
73
Episode 73
74
Episode 74
75
Episode 75
76
Episode 76
77
Episode 77
78
Episode 78
79
Episode 79
80
Episode 80
81
Episode 81
82
Episode 82
83
Episode 83
84
Episode 84
85
Episode 85
86
Episode 86
87
Episdoe 87
88
Episode 88
89
Episode 89
90
Episode 90
91
Episode 91
92
Episode 92
93
Episode 93
94
Episode 94
95
Episode 95
96
Episode 96
97
Episdoe 97
98
Episode 98
99
Episode 99
100
Episode 100
101
Episode 101
102
Episode 102
103
Episode 103
104
Episode 104
105
Episode 105
106
Episode 106
107
Episode 107
108
Episode 108
109
Episode 109
110
Episode 110
111
Episode 111
112
Episode 112
113
Episode 113
114
Episode 114
115
Episode 115
116
Episode 116
117
Episode 117
118
Episode 118
119
Episode 119
120
Episode 120
121
Episode 121
122
Episode 122
123
Episode 123
124
Episode 124
125
Episode 125
126
Episode 126
127
Episode 127
128
Episode 128
129
Episode 129
130
Episode 130
131
Episode 131
132
Episode 132
133
Episode 133
134
Episode 134
135
Episode 135
136
Episode 136
137
Episode 137
138
Episode 138 (End)
139
Terima kasih
140
Novel baru rilis
141
Novel baru
142
Novel Rega & Gisel
143
NOVEL SEBATAS IBU PENGGANTI
144
One night mistake with calon ipar
145
Jenna (Pengasuh Ceo Lumpuh)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!