Siapa pelakunya?

WARNING!!!

TERDAPAT ADEGAN KEKERASAN! HARAP BIJAK DALAM MEMILIKI BACAAN!

HAPPY READING

****

01.00

Sudah tengah malam dan beberapa penghuni mansion sudah tertidur. Namun, ada juga beberapa pelayan yang masih membereskan dapur dan yang lainnya. Seperti Sari yang kini duduk di kursi dapur. Bukan membersihkan ataupun ada keperluan, ia hanya sedang menelepon dengan seseorang.

"Heh Sari, pergi tidur sana!" kata pelayan yang lebih tua dari nya.

"Baik."

Pelayan itu sudah pergi dan Sari pun berniat memutuskan panggilan.

"Sudah ya, Bob. Ini sudah malam, aku ingin tidur. Selamat malam, sayang."

Sari memutuskan panggilan nya bersama pacarnya lalu berjalan membawa segelas air. Ia celingak-celinguk melihat ada orang atau tidak di sekitar.

"Aku ingin makan cemilan, karena tidak ada orang jadi aku bebas membawa apapun sesuka hati ku." Sari membuka lemari pendingin dan mengambil beberapa potong kue dan juga buah. Tak lupa ia membawa sekotak susu UHT dari lemari pendingin.

Yah mengendap-endap sembari mengambil makanan yang bukan miliknya. Bukankah itu sama saja dengan pencuri.

Setelah mendapatkan apa yang ia mau, ia pun berjalan pergi ke kamar nya.

"Enak sekali anak baru itu. Aku saja yang sudah lama bekerja di sini belum pernah tidur di kasur besar dan mewah. Lah dia! Dia bahkan mendapatkan fasilitas yang mewah." Sari memakan potongan kue sembari menggerutu dan terus berjalan menuju kamarnya.

"Bahkan kamar nya saja di dalam mansion, sedangkan aku di luar mansion. Cih, aku sangat iri."

Sampailah Sari di depan pintu kamarnya, ia membuka pintu lalu masuk ke dalam kamar yang tidak terlalu besar itu. Dengan satu lemari, sebuah kasur single, meja rias, dan barang-barang Sari lainnya.

Sari menutup pintu kamar.

"Lihatlah ini! Bahkan kamar ini sudah seperti kandang ayam."

Sebenarnya kamar pelayan itu sangatlah layak dan bagus, hanya saja tergantung siapa yang merawat nya maka kamar itu akan terlihat bagus. Semua pekerja di mansion Raymond selalu di beri tempat istirahat yang layak dan juga berkualitas, hanya saja para pekerja itu lah yang tak bisa menjaga keawetan dinding, lantai maupun barang-barang yang ada di dalam.

Sari meletakkan makanan yang ia bawa tadi di atas meja. Ia ingin mengganti pakaian nya dengan pakaian tidur.

Sari berjalan mendekati lemari pakaian dan meraih handle lemari.

"Haaaa....Hmmppppp.."

Sari ingin berteriak tak kala melihat apa yang ada di lemarinya, hanya saja suaranya tertahan karena sebuah tangan sudah membekap mulutnya.

Ia mencoba memberontak namun sebuah rasa perih menjalar di sekujur tubuhnya dan itu berasal dari perutnya yang sudah berdarah.

Braaaakkkk

Tubuh Sari membentur lemari ketika orang itu sengaja membenturkan nya.

"Si-siapa kau?" tanya Sari gemetaran memegangi perutnya yang sakit.

Orang itu berjalan dengan menggunakan pakaian serba hitam dan juga topeng ia menarik rambut Sari lalu melakban mulut wanita itu agar tidak berisik dan membangunkan seisi mansion.

Sari terus memberontak tak kala tangannya pun ikut di ikat. Orang itu menarik rambut Sari menyeretnya ke pintu. Dengan cepat orang itu membuat tubuh Sari berdiri dan menempel di pintu lalu kepalan tangan mendarat di wajah, dada dan perut Sari.

Tak puas dengan itu, ia mengambil lakban lalu melakban seluruh tubuh Sari agar benar-benar menempel di pintu. Ia tersenyum di balik topengnya lalu mengeluarkan sebuah pisau daging

Bola mata Sari membesar melihat pisau daging yang ada di tangan orang itu.

Tiga langkah mundur kebelakang, lalu orang itu melempar pisau daging ke arah Sari seolah sedang melempar Cakra.

Sleeeeppppp

Pisau menancap bahkan menembus leher Sari membuat wanita itu terdiam membeku dengan mata yang terbuka lebar.

Orang itu pun langsung pergi dari dalam kamar Sari meninggalkan mayat sari yang berdiri menempel di pintu.

*****

Malam sudah berganti lagi menjadi subuh yang sejuk. Para pelayan sudah memulai aktivitas mereka seperti biasanya. Memasak, menyuci, membersihkan mansion dan halaman serta yang lainnya. Begitu juga dengan Zahra yang sudah selesai shalat subuh dan mengaji, ia segera memasak sarapan untuk tuan mudanya.

"Haaaaaaa!!!!!!"

Terdengar suara teriakan dari samping mansion membuat seisi rumah menjadi kalang kabut. Zahra yang penasaran pun juga ikut melihat dan mengabaikan sarapan untuk tuan mudanya.

"Ada apa?" tanya Malik pada pelayan yang tadi berteriak dan kini tengah duduk gemetaran.

"Bawakan dia air minum!"

Pelayan lainnya langsung sigap pergi membawakan air putih untuk temannya itu.

"Ada apa? Katakan pelan-pelan."

"Tu-tuan a-ada ma-mayat di sa-sana."

Malik tak heran mendengar kabar mayat, tapi melihat para pelayannya semakin ketakutan ia pun pergi untuk melihat langsung ke dalam kamar pelayan yang di maksud.

Malik membuka pintu lalu masuk dan melihat di belakang pintu sudah ada mayat yang penampilannya tidak bisa di kenali lagi.

Apa ini perbuatan Daniel?

"Pak Lim. Panggil Daniel kemari!" titah Malik yang langsung diangguki pak Lim.

"Bawa teman kalian ke kamarnya. Biarkan dia istirahat, selebihnya lanjutkan pekerjaan kalian!"

"Baik tuan."

Zahra yang mati penasaran sebenarnya ingin melihat, tapi melihat raut wajah tuan besar yang terlihat marah lebih baik ia pergi juga sebelum menjadi mayat selanjutnya.

"Abi," panggil Aisyah ingin mendekat namun Malik langsung meminta Aisyah untuk berhenti.

"Jangan kemari, Umi. Nanti Umi pingsan."

Aisyah pun akhirnya hanya diam sembari menunggu Daniel datang.

Setelah beberapa menit, Daniel datang bersama pak Lim.

"Ada apa?" tanya Daniel yang masih memakai kain sarung.

"Kemari!" Daniel langsung mendekat dan masuk kedalam kamar. Malik menunjukkan mayat yang ada di belakang pintu.

"Apa kau yang melakukannya?" tanya Malik.

"Tidak."

"Daniel!" hardik Malik

"Kalau Daniel bilang tidak tetap tidak, Abi! Apa Daniel pernah berbohong pada Abi kalau menyangkut hal yang seperti ini."

Benar juga, Daniel selalu menjawab dengan jujur semua pertanyaan ku meski aku harus menggunakan beberapa cara. Kalau bukan Daniel, lalu siapa yang melakukan nya.

"Daniel mau ke kamar." Daniel pergi meninggalkan Malik yang terdiam. Pikirannya berkecamuk hebat. Sebelumnya tidak pernah terjadi hal seperti ini.

Siapa pelakunya?

_

_

_

_

_

author gak bisa lebih up dari 1 karena author sedang ujian.. mohon dimaklumi yah

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

tbc

Terpopuler

Comments

revinurinsani

revinurinsani

tuhh kan karma menimpa si pemilik mulut tajam

2023-11-25

1

Nanda Lelo

Nanda Lelo

etdaaah,, si julid matinya mengenaskan y

2023-01-08

0

Tia Nurmayani

Tia Nurmayani

wah sepertinya ada penyusup yg Mao mempitnah daniel

2022-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Daniel
2 Daniel#2
3 Zahra
4 Zahra (Flashback)
5 Melamar pekerjaan
6 Si lontong yang beruntung.
7 Abaikan mereka.
8 Lobster saus tiram
9 Mengantarkan sarapan
10 Membuat orang khawatir.
11 Pria asing.
12 Silahkan pilih.
13 Tepat janji
14 Babu atau ratu?
15 Menikung di sepertiga malam
16 Kau berbeda
17 Takut
18 Langkahi dulu mayat ku!
19 Daniel bertanya
20 Siapa pelakunya?
21 Lamaran dadakan
22 Saya bersedia
23 Bertemu cecunguk
24 Persiapan pernikahan
25 Hari pernikahan
26 My Bunny
27 Ibadah bersama
28 Sepiring berdua
29 Maafkan aku
30 Apakah Daniel pelakunya?
31 Bukan aku
32 Aku akan mati!
33 Siapa pelakunya? #2
34 Ke Villa
35 Malam yang hangat
36 Jebakan
37 Pelakunya adalah
38 Malu-malu
39 Apa kau bahagia?
40 Rencana jahat Dalbora Family
41 Buat anak banyak-banyak.
42 Rencana licik
43 Terlalu percaya diri
44 Ancaman Zahra.
45 Drama yang gagal
46 Rencana jahat.
47 Ungkapan cinta
48 Berita bahagia
49 Bingung
50 Hilang.
51 Maafkan ibu
52 Hadiah dari Daniel #1
53 Hadiah dari Daniel #2
54 Menghukum diri sendiri.
55 Flashback Daniel#1
56 Flashback Daniel#2
57 Flashback Daniel#3
58 Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
59 Boleh ya?
60 Nasehat sang istri.
61 Istriku centil.
62 Kesabaran itu tidak ada batasnya
63 Kebahagiaan tak terhingga.
64 Tidak becus.
65 Bahagia
66 Happy ending
67 Terimakasih
68 Gamian's story telah update!!
69 Fauziah Azahra Raymond sudah update
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Daniel
2
Daniel#2
3
Zahra
4
Zahra (Flashback)
5
Melamar pekerjaan
6
Si lontong yang beruntung.
7
Abaikan mereka.
8
Lobster saus tiram
9
Mengantarkan sarapan
10
Membuat orang khawatir.
11
Pria asing.
12
Silahkan pilih.
13
Tepat janji
14
Babu atau ratu?
15
Menikung di sepertiga malam
16
Kau berbeda
17
Takut
18
Langkahi dulu mayat ku!
19
Daniel bertanya
20
Siapa pelakunya?
21
Lamaran dadakan
22
Saya bersedia
23
Bertemu cecunguk
24
Persiapan pernikahan
25
Hari pernikahan
26
My Bunny
27
Ibadah bersama
28
Sepiring berdua
29
Maafkan aku
30
Apakah Daniel pelakunya?
31
Bukan aku
32
Aku akan mati!
33
Siapa pelakunya? #2
34
Ke Villa
35
Malam yang hangat
36
Jebakan
37
Pelakunya adalah
38
Malu-malu
39
Apa kau bahagia?
40
Rencana jahat Dalbora Family
41
Buat anak banyak-banyak.
42
Rencana licik
43
Terlalu percaya diri
44
Ancaman Zahra.
45
Drama yang gagal
46
Rencana jahat.
47
Ungkapan cinta
48
Berita bahagia
49
Bingung
50
Hilang.
51
Maafkan ibu
52
Hadiah dari Daniel #1
53
Hadiah dari Daniel #2
54
Menghukum diri sendiri.
55
Flashback Daniel#1
56
Flashback Daniel#2
57
Flashback Daniel#3
58
Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
59
Boleh ya?
60
Nasehat sang istri.
61
Istriku centil.
62
Kesabaran itu tidak ada batasnya
63
Kebahagiaan tak terhingga.
64
Tidak becus.
65
Bahagia
66
Happy ending
67
Terimakasih
68
Gamian's story telah update!!
69
Fauziah Azahra Raymond sudah update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!