Daniel bertanya

Hari sudah menunjukkan pukul 13.16. Zahra baru saja selesai shalat Dzuhur serta mengaji sebentar. Kini gadis itu tengah duduk di lantai dekat ranjang nya. Ada sesuatu yang membuat ia tidak nyaman. Sebuah rasa yang selalu saja mengusiknya, rasa takut dan juga was-was.

"Demi ibu aku harus bertahan," lirih Zahra membuka ikat rambutnya lalu menggerai rambut nya yang panjang sampai ke paha. Rambut hitam yang lebat serta sedikit bergelombang karena keseringan di gulung.

"Kepala ku gatal, apa jangan-jangan ada kutu di kepala ku yah." Zahra menggaruk kepalanya yang sedari tadi gatal.

"Padahal aku baru saja keramas satu Minggu yang lalu mengapa sudah gatal sekali. Dulu dua Minggu bahkan sebulan tidak keramas tidak akan terasa gatal." Zahra tertawa geli menertawakan dirinya sendiri.

"Aku memang penjorok, yah itu karena aku lebih menyayangi uang daripada rambut ku. Aku hanya mencucinya dengan air dan kadang-kadang dengan sabun colek."

Di saat Zahra sibuk mentertawakan dirinya sendiri, pintu kamar tiba-tiba saja di ketuk. Zahra pun langsung mengikat rambutnya lalu memakai Ciput dan juga jilbabnya.

"Iya sebentar." Zahra membuka pintu kamar, ternyata Daniel lagi yang datang. Zahra langsung menundukkan kepalanya.

"Apa anda ingin makan, tuan?" tanya Zahra.

"Hmmm, aku ingin makan nasi dengan sambal yang kau buat kemaren." Zahra mengangguk mengerti, tak di sangka Daniel akan menyukai sambal terasi nya.

"Aku tunggu di halaman belakang yah." Daniel pergi meninggalkan Zahra yang masih menatapnya dalam diam.

Mengapa kalimat itu sangat mirip seperti di dalam mimpi, dia meminta dibuatkan sesuatu lalu menunggu di belakang.

"Aku jadi merinding." Zahra langsung pergi ke dapur untuk memasak makanan yang di minta Daniel.

Setelah beberapa menit berkutat dengan masakan nya, Zahra kini membawa masakannya ke halaman belakang dengan di bantu satu pelayan lainnya.

Di sana Daniel terlihat sedang berbicara dengan pak Lim yang berdiri di sampingnya, Zahra menghela nafas lega karena selain pak Lim ada beberapa pelayan yang sedang merapikan tanaman.

"Makanan sudah siap tuan, silahkan." Zahra meletakkan semua masakan yang ia dan pelayan bawa di atas meja depan Daniel. Pelayan itu pergi begitu juga dengan Zahra yang ingin pergi. Namun, baru beberapa langkah Daniel sudah kembali memanggil Zahra.

"Zahra." Gadis itu berbalik lalu kembali mendekat dengan perasaan campur aduk.

Apa ada masalah dengan makanan nya?

"Saya tuan."

"Duduklah dan temani aku makan, aku ingin menanyakan sesuatu padamu."

Deg

Kalau aku menolak nanti dia akan menarik jilbab ku setelah itu mencekik ku setelah itu menancapkan pisau di perut ku. Bagaimana ini?

Benar-benar menjadi sebuah alasan yang sangat kuat untuk takut pada Daniel. Zahra hanya diam menatap kosong ke arah lantai.

"Tuan muda meminta anda duduk, Nona Zahra." Pak Lim angkat bicara. Zahra mengangguk lalu memilih duduk di samping Daniel hanya saja jaraknya sedikit jauh sekitar 2 langkah kaki sedang.

Lagi pula ada pak Lim dan beberapa pelayan di sini. Dia tidak mungkin akan melukaiku.

"Apa kau mengenal Dion?" tanya Daniel mulai membuka suaranya.

Oh, ternyata bang Toyib yang jadi pembahasannya.

"Kalau di bilang terlalu kenal tidak tuan, tapi kalau hanya sekedar pernah bertemu iya tuan."

"Oh jadi kalian hanya sekedar bertemu saja." Daniel menyimpulkan inti dari perkataan Zahra.

"Iya tuan, bahkan saya tidak tahu namanya."

Terdengar tawa kecil dari Daniel yang sedang makan. "Tapi dia memanggil mu Neneng," lanjut Daniel.

"Itu karena saya malas, tuan. Dia terus menanyakan nama saya jadi, saya beritahu saja nama samaran saya padanya." Daniel kembali terkekeh. Terlihat keringat sudah membasahi kaos abu-abu Daniel.

"Kau sedang kesal?" tanya Daniel masih menyantap makanan nya dengan lahap. Pak Lim yang melihat keringat Daniel pun dengan sigap meminta pelayan membawakan kipas angin.

"Tidak tuan," jawab Zahra menunduk.

Bagaimana dia bisa tahu kalau aku sedang kesal.

"Yah sepertinya kau sedang kesal sehingga kau begitu menggebu-gebu ketika membuatkan ku sambal ini. Kemaren rasanya tidak sepedas ini, tapi hari ini sambalnya sangat wow." Entah sindiran atau pujian membuat Zahra terbelalak kaget. Zahra merutuki kebodohannya yang terbawa suasana.

Karena aku sedang kesal, aku bahkan tidak menghitung berapa biji memasukkan cabe rawit. Astaghfirullah. Maafkan aku, tuan.

"Tuan, biar saya bawakan yang baru. Ini terlalu pedas, saya lalai. Maafkan saya." Zahra berdiri dari duduknya dengan wajah khawatir. Apalagi melihat keringat Daniel dan juga bibir Daniel sedikit membengkak.

Tapi tetap ganteng ^_^

"Apa aku mengatakan kalau aku mau yang baru? Tidakkan. Aku hanya mengatakan hari ini sambal nya lebih pedas dari yang kemaren, tapi selebihnya semuanya sangat enak. Sebenarnya aku suka pedas, hanya saja untuk beberapa waktu aku harus mengontrol pola makan ku."

"Maafkan saya tuan." Zahra menundukkan kepalanya merasa bersalah.

"Tidak apa-apa, sekarang istirahatlah. Aku sudah selesai, biar semua ini pelayan yang membereskan." Daniel berjalan meninggalkan Zahra yang masih terdiam.

Tuan muda, aku sudah menghakimi mu tadi karena kau sudah berani masuk dalam mimpiku. Terimakasih karena sudah memaafkan ku.

Di dalam kamar Daniel membasuh wajahnya, menghidupkan shower dan langsung membasahi tubuhnya.

"Pedas sekali, apa yang dimasukkan nya. Apa dia membuat sambal menggunakan lada. Biasanya kalau makan cabe rawit tolen tidak akan sepedas dan sepanas ini."

Setelah beberapa menit di kamar mandi, kini Daniel dengan hanya menggunakan handuk membaringkan tubuhnya di atas ranjang sembari menatap langit-langit kamar.

"Aria sudah punya anak dan juga sudah bahagia. Tapi, aku bahkan tak bisa melupakan kejadian masa lalu. Aku ingin melupakan semuanya."

"Sepertinya aku harus mulai memikirkan masa depan ku. Mungkin aku harus menikah dan punya 12 anak kecil-kecil seperti kucing." Daniel terkekeh geli sembari memeluk bantal guling nya.

"Tapi dengan siapa aku menikah? "

Author: "Ada aku di sini bang °_°

_

_

_

_

_

Typo bertebaran dimana-mana harap bijak dalam berkomentar yah

jangan lupa like komen dan vote yah biar author makin semangat 🥰

Tbc

Terpopuler

Comments

revinurinsani

revinurinsani

hadeh jorok juga si zahra

2023-11-25

1

Bunda HB

Bunda HB

Astagfirullah knpa gk setahun sekali,gk sasi suro sekalian kramas nya.klo pkai jilbab tiap hari cuci wong ayu wooii....😀

2023-07-28

1

Nur Syah

Nur Syah

🤣🤣🤣🤣jgn Thor bang Daniel punya Zahra😁

2023-01-12

0

lihat semua
Episodes
1 Daniel
2 Daniel#2
3 Zahra
4 Zahra (Flashback)
5 Melamar pekerjaan
6 Si lontong yang beruntung.
7 Abaikan mereka.
8 Lobster saus tiram
9 Mengantarkan sarapan
10 Membuat orang khawatir.
11 Pria asing.
12 Silahkan pilih.
13 Tepat janji
14 Babu atau ratu?
15 Menikung di sepertiga malam
16 Kau berbeda
17 Takut
18 Langkahi dulu mayat ku!
19 Daniel bertanya
20 Siapa pelakunya?
21 Lamaran dadakan
22 Saya bersedia
23 Bertemu cecunguk
24 Persiapan pernikahan
25 Hari pernikahan
26 My Bunny
27 Ibadah bersama
28 Sepiring berdua
29 Maafkan aku
30 Apakah Daniel pelakunya?
31 Bukan aku
32 Aku akan mati!
33 Siapa pelakunya? #2
34 Ke Villa
35 Malam yang hangat
36 Jebakan
37 Pelakunya adalah
38 Malu-malu
39 Apa kau bahagia?
40 Rencana jahat Dalbora Family
41 Buat anak banyak-banyak.
42 Rencana licik
43 Terlalu percaya diri
44 Ancaman Zahra.
45 Drama yang gagal
46 Rencana jahat.
47 Ungkapan cinta
48 Berita bahagia
49 Bingung
50 Hilang.
51 Maafkan ibu
52 Hadiah dari Daniel #1
53 Hadiah dari Daniel #2
54 Menghukum diri sendiri.
55 Flashback Daniel#1
56 Flashback Daniel#2
57 Flashback Daniel#3
58 Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
59 Boleh ya?
60 Nasehat sang istri.
61 Istriku centil.
62 Kesabaran itu tidak ada batasnya
63 Kebahagiaan tak terhingga.
64 Tidak becus.
65 Bahagia
66 Happy ending
67 Terimakasih
68 Gamian's story telah update!!
69 Fauziah Azahra Raymond sudah update
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Daniel
2
Daniel#2
3
Zahra
4
Zahra (Flashback)
5
Melamar pekerjaan
6
Si lontong yang beruntung.
7
Abaikan mereka.
8
Lobster saus tiram
9
Mengantarkan sarapan
10
Membuat orang khawatir.
11
Pria asing.
12
Silahkan pilih.
13
Tepat janji
14
Babu atau ratu?
15
Menikung di sepertiga malam
16
Kau berbeda
17
Takut
18
Langkahi dulu mayat ku!
19
Daniel bertanya
20
Siapa pelakunya?
21
Lamaran dadakan
22
Saya bersedia
23
Bertemu cecunguk
24
Persiapan pernikahan
25
Hari pernikahan
26
My Bunny
27
Ibadah bersama
28
Sepiring berdua
29
Maafkan aku
30
Apakah Daniel pelakunya?
31
Bukan aku
32
Aku akan mati!
33
Siapa pelakunya? #2
34
Ke Villa
35
Malam yang hangat
36
Jebakan
37
Pelakunya adalah
38
Malu-malu
39
Apa kau bahagia?
40
Rencana jahat Dalbora Family
41
Buat anak banyak-banyak.
42
Rencana licik
43
Terlalu percaya diri
44
Ancaman Zahra.
45
Drama yang gagal
46
Rencana jahat.
47
Ungkapan cinta
48
Berita bahagia
49
Bingung
50
Hilang.
51
Maafkan ibu
52
Hadiah dari Daniel #1
53
Hadiah dari Daniel #2
54
Menghukum diri sendiri.
55
Flashback Daniel#1
56
Flashback Daniel#2
57
Flashback Daniel#3
58
Bukan tidak bisa, tapi tidak mau.
59
Boleh ya?
60
Nasehat sang istri.
61
Istriku centil.
62
Kesabaran itu tidak ada batasnya
63
Kebahagiaan tak terhingga.
64
Tidak becus.
65
Bahagia
66
Happy ending
67
Terimakasih
68
Gamian's story telah update!!
69
Fauziah Azahra Raymond sudah update

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!