Aku - Kamu ~

Dua hari berlalu, besok adalah hari pernikahan Bhima dan Flower yang sudah ditentukan oleh Mami Naya dan Papi Gema. Apa ada yang bisa menentang? jawabannya tidak. Keputusan sudah bulat.

Bahkan Bhumi sendiri belum tahu akan hal ini, dan dia masih berada di Surabaya.

Papi Gema sengaja memberikan banyak pekerjaan pada Bhumi disana supaya Bhumi tidak menggagalkan pernikahan Bhima dan Flower. Papi Gema sangat tahu bagaimana watak anaknya satu itu. Karena tidak jauh beda seperti dirinya.

Terdengar tega memang, namun inilah yang terbaik. Bukan hal mudah juga buat orang tua dalam posisi seperti ini.

Kemarin, Mami Naya dan Papi Gema sudah menemui ibu Flower yang bernama Risa di rumah sakit. Mereka meminta maaf dan melamar Flower, Risa sangat shock menerima kabar tentang apa yang menimpa putrinya.

Namun disisi lain, Risa merasa bersyukur karena Bhima mau bertanggung jawab dan keluarganya bersikap baik pada putrinya. Dan meminta maaf dengan sangat tulus.

Memang jaman sekarang banyak status gadis tapi sudah tidak perawan adalah hal biasa bagi sebagian orang.

Namun, tetap saja. Bagaimana nanti jika suaminya tidak bisa menerimanya meskipun Flower kehilangan kegadisannya itu dengan cara pemerkosaan.

Menurut Risa, mungkin inilah cara Tuhan supaya Flower berhenti dari pekerjaannya sebagai DJ di Club malam.

Terlebih keluarga calon suami Flower adalah keluarga konglomerat. Ada perasaan lega tersendiri di hati Risa karena dia sangat tahu bagaimana perjuangan putrinya sampai di titik ini. Dengan begitu, Flower tidak lagi dihina dan dihujat orang-orang karena menjadi disk jokey di Club malam.

Bukan matre namun lebih ke realistis.

🍁

Hari ini, baik Flower maupun Mamanya sudah diizinkan pulang oleh dokter. Mereka langsung diajak ke kediaman utama Bramantya, tepatnya rumah Oma Intan dan Oma Rani. Besan yang tinggal bersama karena mereka sahabat dari kecil dan sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi. Menarik.

Alasan Flower dan Mamanya di boyong ke kediaman Bramantya tidak lain adalah karena memang mereka belum memiliki tempat tinggal di Jakarta. Flower kemarin menumpang di apartemen Shilla. Dan rumah lama Flower sudah disita oleh Bank sejak papanya ditipu oleh rekan bisnisnya delapan tahun lalu.

Dan..

Sejak kesepakatan pernikahan kemarin, Flower sudah tidak bertemu lagi dengan Bhima, calon suaminya. Bhima tidak menampakkan batang hidungnya lagi. Mungkin sedang bersemedi mencari wangsit.

Flower tidak bisa membayangkan jika nanti dirinya bertemu Bhumi dengan status adik ipar. Lebih tepatnya akan sering bertemu dengan Bhumi karena Bhumi juga tinggal di rumah megah bak istana ini.

Kediaman Bramantya adalah rumah yang sudah tidak asing lagi bagi Flower. Dulu saat berpacaran dengan Bhumi, Bhumi sering mengajaknya ke rumah. Flower sudah sangat akrab dengan keluarga Bramantya.

Kecuali Bhima. Dari dulu Bhima selalu menjaga jarak dengannya. Bahkan seperti Alex, Deon dan Reno sering bercanda dengan Flower, Bhima sang Playboy memilih diam.

Sebenarnya, ada apa dengan Bhima?

"Flow.. istirahat ya.. besok adalah hari bersejarah dalam hidup kamu karena status kamu akan berubah menjadi seorang istri sekaligus menantu dari keluarga Bramantya." Ucap Mami Naya mengantarkan Flower ke sebuah kamar yang berukuran cukup luas dan dengan perabotan mahal.

Kamar dengan cat dinding berwarna gold itu memberikan kesan mewah nan elegan.

"Terima kasih Tante." Kata Flower.

Mami Naya hanya mengangguk.

"Tante tunggu.." Flower menghentikan langkah Mami Naya.

"Kenapa?"

"Ehm... ba.. bagaimana dengan Bhumi?" Tanya Flower lirih sambil menunduk. Bukan kepedean, namun Flower juga tahu bagaimana perasaan Bhumi padanya hingga saat ini. Sama seperti perasaannya pada Bhumi.

Tatapan mami Naya mendadak berubah, ada sebuah perasaan tidak suka terpancar disana,

"Kamu gak perlu memikirkan Bhumi lagi, tidak ada urusannya dengan kamu! berhenti memikirkan Bhumi. Kamu cukup pikirkan Bhima." Kata Mami Naya langsung melangkah pergi.

Ucapan Mami Naya seakan sebuah sindiran yang memiliki menohok hati Flower.

Ya, dia sudah tidak memiliki hak untuk tahu tentang Bhumi, karena dia adalah calon istri Bhima.

Tapi perasaannya tetap saja tidak bisa berbohong.

Meskipun Mami Naya bersikap baik pada Flower, namun luka dan kekecewaan di masa lalu masih terlihat jelas dari tatapan Mami Naya. Mami Naya belum bisa menerima Flower sepenuhnya, termasuk papi Gema.

Karena dari lubuk hati yang terdalam, Mami Naya belum rela sepenuhnya jika anaknya menikahi Flower, seorang DJ di Club malam dan gadis yang pernah menyakiti anaknya.

Semua karena keadaan yang memaksa.

Di dalam kamar, Flower hanya bisa meratapi nasibnya dengan memandang foto sang ayah yang telah tiada.

Foto yang selalu membuatnya mendapatkan semangat lagi untuk kembali berdiri menatap dunia.

Tok.. Tok.. Tok..

Seseorang mengetuk pintu kamar yang Flower tempati.

"Iya sebentar." ucapnya.

Flower beranjak dari duduknya dan menghapus air matanya.

Ceklek.

Kamar di buka perlahan oleh Flower, menampakkan seorang lelaki yang memiliki paras tampan dan sorot mata yang meneduhkan.

Lelaki itu menghembuskan nafasnya dengan kasar, lalu menerobos masuk ke kamar Flower tanpa sepatah kata pun.

Flower hanya diam menatap punggung lelaki itu yang kini duduk di sofa dan menatap Flower dengan sendu.

"Aku mau bicara sama kamu Flo, kemarilah." Ucap lelaki itu sambil menepuk sisi sofa yang ia duduki.

Flower masih berdiri mematung dan menatap tatapan tajam lelaki itu yang tidak lain adalah Bhima.

"Aku gak akan ngapa-ngapain kamu Flo. tenang saja. aku kan juga udah lihat seluruh lekuk tubuh kamu bahkan ada tahi lalat dimana aja aku juga tahu dan masih ingat. Jadi apa yang kamu takut kan lagi?" Kata Bhima dengan memasang wajah tengil.

Wajah Flower mendadak memerah karena malu.

"Jaga mulut elu!" Bentak Flower langsung melangkah dan duduk di sisi ranjang menjaga jarak dengan Bhima. Bhima tersenyum dalam hati melihat tingkah gadis itu yang menurutnya sangat lucu.

"Apa yang ingin elu katakan!" Kata Flower.

"Sama calon suami itu yang sopan Flo.. pakainya AKU - KAMU; bukan elu gue. Mau panggil sayang juga boleh kok. " Kata Bhima sembari terus tersenyum memandang Flower yang masih memandangnya dengan tampang permusuhan.

"Katakan apa yang ingin anda katakan!"

Benar-benar gadis keras kepala.

"Aku mau minta maaf atas semua yang telah terjadi Flo... aku salah, maafkan aku." Ucap Bhima lirih yang selama dua hari ini merenung dan menimbang-nimbang harus bagaimana bersikap pada Flower dan akan bagaimana hubungan kedepannya dengan Flower.

"Basi." Kata Flower singkat dengan mata yang sudah berkaca-kaca sambil memandang ke arah lain. Flower tidak mau bertatapan dengan Bhima, karena sorot mata teduh itu yang dulu menatapnya dengan tajam dan penuh amarah sebelum semua terjadi.

"Aku salah Flo.. dan aku hanya ingin minta maaf. Maafkan aku."

"Ya! udah gue maafin, sekarang elu keluar dari sini." Usir Flower.

Bhima menghela nafasnya, Dan berdiri dari duduknya, dia menatap Flower dengan lekat.

"Besok adalah hari pernikahan kita, dan ketika janji suci itu sudah terucap dan sah baik di mata hukum dan agama, sepenuhnya kamu adalah tanggung jawab aku dan kamu milik aku." Bhima menjeda kalimatnya.

"Aku minta, mulai besok... lupakan perasaan kamu pada Bhumi! Dan aku juga akan melupakan perasaanku pada wanita yang sangat aku cintai." Lanjut Bhima sembari melanjutkan langkahnya.

"Sampai kapan pun gak akan pernah menghapus Bhumi dari hati gue!" Kata Flower dengan tatapan tidak bersahabat pada sosok Bhima.

Bhima lagi lagi harus menghentikan langkahnya dan berbalik,

Bhima tersenyum.

"Aku yang akan menghapus nama Bhumi dari hatimu."

"Elu terlalu percaya diri Bhim! jangan berharap itu akan terjadi!" Teriak Flower.

Bhima enggan menanggapi ucapan Flower dia memilih keluar dan memasuki kamarnya.

Sebuah tanggung jawab.

Dari kecil dirinya dan Bhumi sudah dididik untuk menjadi seorang lelaki yang bertanggung jawab atas apa yang telah mereka lakukan.

menjadi seorang lelaki sejati yang menjunjung tinggi nama baik keluarganya.

Dan inilah kenyataannya,

Bersambung...

.

.

.

INI NOTIFIKASI DI NT LAGI EROR YAA?

Terpopuler

Comments

Sri Widjiastuti

Sri Widjiastuti

trus alona & kenan gimana ni papi gema?? sdh diusut kah??

2023-04-02

0

Miss Lian

Miss Lian

Gue suka akan hal Bhimu yg mau tanggung jawab dan mengaku salah.. terlepas dr apapun dendam keluarga Bramtathya.. tp Bhumi udah berpikir dewasa.. . Bhumi juga kayaknya cinta Flowers... ❤❤❤❤

2021-09-26

1

Pitria Muhammad

Pitria Muhammad

gak apa apa flo sesudah badai ada pelangi bima kan sebelas dua belas sama bumi

2021-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!