Reno Terjebak~

Kak Keen mulai kepo...

Happy Reading ya 🍁

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

"Elu kemarin katanya mabuk, terus elu ke apartemen diantar sama siapa?" Tanya keenan menatap tajam pada Bhima.

"ehmm.. sa.. sama temen gue kak!" Jawab Bhima asal.

"Temen tidur?" Selidik Keenan membuat Bianca membelalakan matanya.

"Maksudnya apa ini?" Tanya Bianca menatap tajam pada Bhima.

"Itu dia bawa balik lelaki ke apartemen buat jadi temen tidurnya." Jawab Keenan.

"Oo.. aku pikir kak Bhima bawa wanita ke apartemen. Jadi siapa yang nganterin Kakak ke apartemen?" Selidik Bianca.

"I.. itu.. si Alex.. iya Alex."

"oo."

Untung Keenan masih menutup aibnya. Bahaya jika Bianca tahu, pasti panjang urusannya. Maklum Bianca anak kesayangan papi Gema dan Mami Naya yang tidak bisa menjaga rahasia. Jika ngobrol dengan papi dan maminya pasti ada aja cara untuk keceplosan.

"Emang kamu pikir aku kak Keen apa yang suka bawa wanita ke apartemennya." Ceplos Bhima.

"BHIM!" bentak Keenan.

"APAAAAA?" suara cempreng Bianca memenuhi gendang telinga Bhima dan Keenan.

"Kak, kak keen bawa wanita ke apartemen?" Bianca menatap tajam pada Keenan.

"Caca.. udah deh.. gak usah mikirin urusan para lelaki, kamu belum saatnya ca, entar kalau udah saatnya kita bahas bareng-bareng yaa.. kalau perlu kita praktekkan bareng-barenh." Kata Keenan menggoda Bianca.

Keenan tidak menyanggah kata-kata Bhima sedikitpun, jadi secara tidak langsung Keenan membenarkan ucapan Bhima.

Yaitu Keenan yang sering membawa wanita ke apartemennya.

Raut wajah kekecewaan terukir jelas di wajah cantik Bianca. Bagaimana pun Bianca yang satu-satunya anak perempuan keluarga Bramantya selalu dijaga ketat dengan overprotektif itu tidak ingin kakak-kakaknya melakukan seex bebas.

Seex bebas adalah larangan keras yang ada di keluarga Bramantya.

"Aku bukan anak kecil kak! Usia aku udah 20 tahun, dan aku mahasiswa semester 5! Tapi kalian semua menganggap aku masih seperti anak kecil! Aku kecewa sama kak Keen!" Teriak Bianca yang meletakkan bubur Bhima dengan kasar ke atas nakas lalu berjalan keluar kamar dengan membanting pintu.

Bhima dan Keenan hanya melongo akan sikap adik mereka tersebut. Ah anak ini selalu saja suka drama layaknya si singa betina yang super buas.

"Lah kok kecewanya sama gue doang?" Bingung Keenan.

"Kak bahaya kak.." Kata Bhima menatap pintu saat Bianca sudah hilang dibalik pintu tersebut setelah suara bantingan pintu membuat mereka berdua terperanjat.

"Apa?" Tanya Keenan seperti shock akan tingkah adik sepupunya yang paling cantik.

"Bahaya kalau Caca bilang sama singa betina kak."

"APA?" teriak Keenan baru sadar. Yang tahu akan kelakuan Keenan adalah Papi Gema dan Papa Genta. Mereka juga sudah sampe dower kasih tahu Keenan tapi tidak di gubris.

"Anjjjay, semua gara-gara elu Bhim, kalau mami sampai tahu tentang gue yang suka bawa perempuan ke apartemen, Gue juga akan kasih tahu mami elu kemarin bawa pulang perempuan ke apartemen. Jadi kita sama-sama dihukum." Ucap Keenan.

"Elu tahu dari mana sih kak? Jangan kasih tahu mami please..." Jantung Bhima berdegup kencang, Bhima sangat takut jika keluarganya mengetahui bahwa perempuan yang dia bawa ke apartemen dan dia perkosa itu adalah Flower. Mantan kekasih Bhumi.

"Gue bisa mencari tau apa yang ingin gue tahu." Jawab Keenan.

"Kak.. jangan bilang mami dong.." Mohon Bhima.

"Elu udah gak perjaka lagi dong? gimana rasanya? Jadi kehilangan keperjakaan ini yang membuat elu sakit?." Tanya keenan dilanjut tawa ledekan pada sang adik.

"Setidaknya gue lebih beruntung dari pada elu, karena gue dapat perawan!" Celetuk Bhima.

"Jadi siapa gadis itu?"

"Jangan sekarang kak. gue pasti akan cerita sama elu. Tapi tidak sekarang."

Demam gara-gara kehilangan keperjakaan. Konyol~

Bhima sebenarnya kepikiran tentang kondisi Flower, dia dilarang mami Naya untuk keluar rumah karena sakit.

Dan ponselnya entah ada dimana.. terakhir dia mematikan ponselnya ketika hendak keluar apartemen.

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Reno terjebak dalam situasi ini, Bhima tidak bisa di hubungi dan dilarang dokter Fatin untuk meninggalkan Flower sebelum yang katanya sahabatnya yang menjadi pelaku tindakan pemerkosaan dan penganiayaan pada Flower itu bertanggung jawab.

Dokter bernama Fatin tidak main-main dengan ancamannya. Karena dokter tersebut sudah memotret wajah Reno tanpa izin dan berjanji akan memviralkannya jika Reno pergi dari rumah sakit.

Beruntung Alex bisa di hubungi dan cukup terkejut dengan kejadian yang menimpa Flower yang sebagai DJ di Club malamnya dengan Bhima, sahabatnya sendiri.

Alex segera menyusul Reno ke rumah sakit siang tadi membawakan banyak makanan karena Reno kelaparan.

Reno masih setia menunggu Flower di ruang rawat inap ditemani Alex.

Keduanya masih bertanya-tanya akan kronologi kejadian hingga mengakibatkan Flower seperti ini.

Kata dokter, Flower mengalami shock yang sangat berat dan dia enggan untuk bangun kembali. Sehingga setelah hasil pemeriksaan keseluruhan, bisa dikatakan Flower tengah koma.

Selang infus terpasang di tangan kirinya, pelipisnya di balut dengan kasa karena bekas benturan. Dengan bantuan oksigen, Flower bisa bernafas dengan baik.

Sebenarnya cukup membingungkan, karena secara luka di fisik Flower tidak terbilang parah, kecuali pada daerah kewanitaannya yang memang mendapat kekerasan seksuual.

Namun hingga matahari hendak terbenam, dokter tidak bisa memastikan kapan Flower akan sadar. Dan sampai detik ini belum ada tanda-tanda Flower sadar.

"Sebenarnya apa yang terjadi ? kenapa Bhima bisa bersama Flower?" Tanya Reno pada Alex.

"Gue juga gak tahu.. kan tadi udah gue bilang nyet, kalau gue suruh Flower nganter minuman ke Bhima. Habis itu gue pulang, karena perut gue mulas.. dan elu tahu.. gue mencret gak berhengi-henti sampai tadi pagi."

"Mamvusss deh lu.. tapi kenapa Flower bisa kerja sama elu?" Tanya Reno lagi.

"Gue gak sengaja aja lihat dia di Club pas di Bali. Ya sudah, gue putar otak buat bawa dia kesini. Untuk balesin dendam kita padanya yang sudah nyakitin Bhumi." Jelas Alex.

"Lalu, apa sekarang elu udah puas lihat kondisinya seperti ini? Bhima pake acara ngilang lagi." Gumam Reno.

Alex termenung, dia tidak menyangka akan seperti ini dia pikir Bhima hanya akan membullynya sebagai seorang budak. Tapi ini sudah tindakan kriminal yaitu pemerkosaan dengan kekerasan.

"Apa gue coba ke rumah Bhima?" Tanya Alex merasa bersalah.

"Tapi nanti kalau keluarganya curiga gimana? gue gak bisa pulang nih sebelum Bhima kesini. Dokter sialan itu udah foto wajah gue close up. Kalau gue kabur, dia akan viralin gue di sosial media dengan tuduhan gue yang perkosa Flower." Reno benar-benar frustasi.

"Soal dokter itu biar gue yang ngomong deh.. gue akan minta waktu sama dia untuk bawa pelakunya kesini. Elu tenang aja.. gue akan kabari teman sekamarnya Flower, biar dia jagain Flower." Ucap si Alex menenangkan Reno.

"Baiklah." Jawab Reno pasrah.

Dan benar saja, Alex sang cassanova dengan wajah blesteran itu pun begitu mudah merayu dokter Fatin dengan kata-kata manisnya setelah dia meninggalkan kartu namanya sebagai penanggung jawab Flower.

Jadi Reno bisa keluar dari rumah sakit yang seolah seperti penjara untuknya seharian ini.

"Elu bawa tas Flower gak?" Tanya Alex.

"Nggak. gue gak sempet tadi. Paling ketinggalan di apartemen Bhima." Jawab Reno.

"Ya sudah, sebelum ke rumah Bhima, kita ke apartemen Shilla dulu, sahabat Flower." Kata Alex dan Reno hanya menuruti.

Dengan menggunakan mobil Reno, Alex mengemudikan mobil tersebut menuju apartemen sederhana yang ditempati Flower bersama sahabatnya, Shilla.

Sementara Flower memang menumpang di apartemen Shilla, sedangkan Mamanya tengah di rawat di rumah sakit dan memerlukan banyak biaya.

Cukup jauh ternyata tempat tinggal Shilla, karena memang Shilla mencari harga apartemen yang murah. Dia bukanlah anak orang kaya, dia adalah sahabat Flower dari kelas 10 alias 3 SMA yang hidup sebatang kara.

"Iyuh banget tempat tinggalnya?" Kata Reno.

"Jangan lebay deh elu ncii!"

"Enak aja ncii.. ncii.. emang gue panci."

"Bukan panci tapi BANCIIII!" Alex mulai kesal.

"Dasar pantaat Panciii!" Decak Reno tidak ditanggapi oleh Alex. .

sampailah mereka ke lantai dua apartemen, mereka tidak menaiki lift, melainkan sebuah tangga yang sudah usang.

Tok.. Tok.. Tok...

Tok.. Tok.. Tok..

Cukup lama Alex mengetuk pintu, dan...

Ceklek...

"Kamu kemana aja sih Flo!" Teriak seorang gadis memakai tang top dan hots pans super pendek dan ketat.

"Pak.. pak Alex?" Tanya Shilla yang terkejut atasannya datang ke apartemennya. Atasan sekaligus teman SMAnya meskipun ketika SMA mereka tidak pernah bertegur sapa.

"Ma.. maaf pak.. saya kira tadi yang ketuk ketuk pintu itu Flower yang lupa bawa kunci." Shilla menyengir.

"Saya tidak mau berbasa-basi, Flower sedang di rawat di rumah sakit belum sadarkan diri." Kata Alex mendadak penuh wibawa.

"A.. Apa?"

"Set cempreng banget suara elu!" Kata Reno menutup telinganya.

"Ma.. maaf... tapi kenapa Flower bisa di rumah sakit?"

"saya tidak bisa menjelaskan dengan pasti karena saya belum tahu kronologi kejadiannya yang sebenarnya. Kamu datang ke Bramantya Internasional Hospital, Kamar VIP Edelwais 3 sekarang." Perintah Alex.

"Tapi saya kan jam 7 sudah masuk kerja."

"Pekerjaan kamu sekarang menjaga Flower dengan gaji yang saya naikkan 2 kali lipat."

"Benarkah pak?" Shilla berbinar.

"Ya. Saya permisi." Pamit Alex.

BERSAMBUNG...

.

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

puji rahayu

puji rahayu

crita seputar nopelnya dh ku baca...yg ni mlah terakhir akoh bacanya...
kenan caca dh rampung.palg bhumi sn ghea..
karya2mu keren thor....👍👍👍

2022-02-21

0

Theresia Anita

Theresia Anita

jadi sapa yg jebak?
shila bukan, alex bukan, reno buka

2021-08-02

0

moemoe

moemoe

bukannny reno ya yg jebak bhima?

2021-06-29

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!