Pusing~

Mohon maaf ya jika memang kurang dapat Feel-nya dan telat update.

Emang kalau nulis mending nunggu mood bagus ya, biar gak kerja dua kali buat revisi hehe...

Yee akhirnya udah selesai revisi juga, dan setiap babnya emang harus banyak yang direvisi. Mumpung belum banyak bab juga sih hehe...

Terima kasih atas masukannya karena author masih belajar. Author bersyukur para readers mau memberikan masukan yang membangun dan masih setia membaca novel ini. Author banyak belajar dari kalian 💚

Sebenarnya pindah ke sini dari account yang lama memang sudah author pertimbangan kan. Sejujurnya memang ada rasa was-was tersendiri takut jika justru tidak lebih baik dari yang ToL.

pasti otomatis pembaca ToL akan membandingkan dengan yang ini, so.. author butuh dukungan kalian, author hanya ingin memberikan yang terbaik. 🙏

Love you All.. Happy reading 🧚

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Mendengar penjelasan dari Bhima membuat Mami Naya semakin menangis sedih. Kenapa putranya mengalami nasib seperti ini?

Ya, Meskipun ada perasaan lega di hati Mami Naya dan Papi Gema karena mereka tidak gagal gagal banget dalam mendidik anak.

Bhima memperkosa Flower karena pengaruh obat perangsang. Bukan karena murni keinginannya.

Entah siapa yang sebenarnya telah sengaja menjebak Bhima dengan menaruh obat tersebut. Belum ada yang tahu, sebab CCTV di Club malam Alex semuanya mati termasuk di parkiran.

Dugaan sementara tetap mengarah pada Flower yang menaruh obat tersebut sendiri. Namun apa motifnya dibalik semua ini?

Itu perlu diselidiki betul.

Bhima terus memohon maaf dari kedua orang tuanya dia menyesal sudah membuat orang tuanya kecewa bahkan mami Naya sangat shock dan pingsan.

Yang namanya orang tua, seberapa besar pun kesalahan anaknya tetap akan ada maaf dan pelukan hangat untuk anaknya.

Orang tua tidak boleh menghakimi anaknya, justru peran orang tua saat ini sangat lah penting demi membantu anaknya bangkit dan memperbaiki kesalahannya.

"Apa tidak ada cara lain selain menikahkan Bhima dan Flower Pi?" Tanya Mami Naya pada Papi Gema.

Papi Gema menggeleng lemah, rasanya juga berat harus menikahkan putra pertama nya dengan gadis yang sudah menyakiti putra keduanya.

"Aku gak bisa Pi.." Bhima menolak.

"Masalahnya bukan hanya Shilla sahabat Flower yang mengancam Bhim.. tapi.."

"Tapi apa?" Mami Naya dan Bhima menatap Papi Gema dengan serius.

"Ada seseorang lagi yang mengancam melakukan hal yang sama, yaitu menyebarkan masalah ini ke publik, dia memiliki bukti yang lengkap dan sangat kuat. Pilihannya ada dua, kamu bertanggung jawab dengan menikahi Flower atau mendekam di penjara?"

"Aku gak mau menikahi Flower Pi.. aku mohon bantu aku."

"Jika kamu tidak mau menikahi gadis itu, kamu tetap saja akan masuk jeruji besi Bhim. karena kamu bersalah sudah melakukan kekerasan meskipun dalam pengaruh obat perangsang. Pengaruh obat itu hanya akan memberikanmu keringanan hukuman. Papi tidak bisa membela orang yang bersalah."

"Aku gak bisa Pi.. aku gak mau masuk penjara dan karir aku hancur. Tapi aku juga gak mau menikahi Flower. Aku gak mencintai nya. Bhumi yang mencintai nya Pi. Tolongin aku Pi.. papi bisa kan menggunakan kekuasaan dan uang papi untuk membebaskan aku dari semua ini?" Bhima sangat frustasi.

Lagi-lagi papi Gema menggeleng, "Sejak kapan papi mengajari kamu berbuat curang dan tidak adil layaknya pengecut seperti itu Bhim?" Tanya Papi Gema menepuk pundak anaknya. Bhima termenung.

Apa apaan ini, menikahi Adena saja dia enggan karena gak cinta. Ini diminta menikahi Flower?

gadis yang dari delapan lalu paling Bhima benci. Bahkan Bhima berjanji akan membalas sakit hati keluarganya kepada Flower.

"Selain sahabat gadis itu, siapa yang mengancam kita lagi Pi?" Tanya Mami Naya yang nampak berpikir.

"Belum tahu mi.. tadi ketika papi sedang ngobrol dengan Alex mengenai masalah ini, tiba-tiba ada anak kecil yang disuruh seseorang memberikan berkas pada papi. Di sana terdapat hasil visum Flower juga foto ketika Bhima dan Flower di room VVIP Club malam Alex saat Bhima mencekram rahang Flower.

tertulis juga ancaman jika Bhima tidak mau menikahi Flower maka dia akan menuntut Bhima dan efeknya nama keluarga kita akan hancur bahkan berpengaruh pada perusahaan."

Mami Naya meneteskan air matanya lagi.

"Bukankah kata Alex CCTV disana mati semua? kenapa ada Foto disana segala?" Tanya Bhima

"Mana berkas itu Pi?" Tanya Mami Naya ingin melihat.

"Berkasnya sudah Papi berikan pada Evan, asisten Papi. Dia akan menyelediki nya. untuk masalah foto di Club, nanti Alex akan menyelidikinya." Jawab Papi Gema.

"Mami bingung harus gimana Pi? kenapa keadaannya semakin seperti ini? lalu bagaimana dengan Bhumi, mami gak sanggup melihat Bhumi kembali terpuruk." Papi Gema memeluk Mami Naya.

Ah semua ini karena kebodohan Bhima yang selalu tanpa berpikir panjang jika bertindak sehingga digunakan seseorang untuk mencari celah menghancurkannya bahkan bisa mencoreng nama baik keluarga nya.

Tok.. Tok.. Tok...

"Masuk." Perintah Papi Gema.

"Permisi, maaf mengganggu tuan.. nyonya.. saya ingin menginfokan bahwa pasien bernama Flower sudah sadar, dan saat ini sedang di periksa oleh dokter Fatin." Ucap Perawat yang memang tadi diminta Papi Gema mengawasi perkembangan Flower dan melaporkannya.

"Baik. terima kasih sus." Kata Papi Gema.

Bhima memejamkan matanya, jantungnya berdegup kencang. antara rasa bersalah dan kecurigaannya terhadap Flower menjadi satu menimbulkan rasa yang sesak dihatinya.

"Sayang.. aku mau menemui gadis itu dulu ya?" Pamit Papi Gema.

"Aku ikut pi." Ucap Mami Naya.

"Kamu istirahat disini saja. Aku gak mau nanti kamu terbawa emosi dan pingsan lagi. Oke." Ucap Papi Gema.

"Tapi Pi.." Rengek Mami Naya.

"Sudah tenang saja. semua akan baik-baik saja. Aku harus memastikan secara langsung kepadanya. " Papi Gema mengecup kening istrinya dengan penuh cinta lalu menatap ke arah Bhima yang termenung.

"Bhim?"

"I.. iya Pi..,"

"Ayo temui gadis itu." Ajak Papi Gema.

"A.. aku disini saja Pi." Jawab Bhima menunduk dan menggenggam tangan maminya meminta kekuatan dari wanita yang telah melahirkannya.

"Jadilah laki-laki yang bertanggung jawab dan berani menghadapi apapun yang ada didepan kamu." Sebuah tepukan di pundak Bhima dari Papi Gema memberikan energi tersendiri bagi Bhima.

"Pergilah sayang." Kata Mami Naya lembut.

"Kita temui dokter yang menangani gadis itu dulu Bhim, takutnya nanti jika melihat kamu dia jadi histeris."

"Baik Pi." Papi Gema dan Bhima pun meninggalkan Mami Naya yang ada di ruang istirahat Mami Naya.

Kepala Mami Naya sangat pusing memikirkan semua ini...

Pasti kepala Reader juga ikutan pusing gara-gara ikut mikir.

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Di tempat lain,

Alex sangat bingung, bagaimana semua CCTV bisa mati tapi terdapat beberapa foto di ruang VVIP dimana foto-foto tersebut hanya menampilkan saat Bhima bersikap kasar pada Flower.

"Permisi Pak.. apa bapak memanggil saya?" Tanya seorang gadis.

"Siapa nama kamu?" Tanya Alex.

"Nama saya Aprilia pak."

"Oke, apa benar kamu yang membuat orange juice yang saya perintahkan seminggu lalu untuk di bawa Flower ke ruang VVIP?" Tanya Alex tajam.

Gadis itu nampak berpikir dan mengingat-ingat.

Cukup lama Alex menunggu jawaban dan berusaha sabar.

"Oh iya pak saya ingat."

"Gimana?" Alex semakin terlihat serius.

"Bukan saya pak yang membuat, tapi mba Shilla. Dia menyuruh saya mengerjakan yang lainnya dan dia membantu saya membuat orange juice. Emang kenapa pak?"

"Shilla sahabat Flower?"

"Iya pak.. benar. Mba Shilla yang selalu sama mba Flower."

" Apa kamu gak salah orang?" Alex meyakinkan.

"Nggak pak.. saya inget banget. Emang ada apa pak?" Tanya Aprilia.

"Gak ada. kamu boleh keluar." Perintah Alex membuat karyawannya itu kesal, kan dia juga kepo.

"Cepat keluar!" Bentak Alex.

"I.. iya pak.."

"Shilla? sahabat Flower? menarik!" Gumam Alex tersenyum.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

bininya jungkook

bininya jungkook

walaupun byk yg bilang cerita yg ini bikin pusing,,tapi menurut aku, cerita ini lebih jelas,,,cuma blom ada geva aja,,

2022-08-18

0

Yayuk Canna

Yayuk Canna

ad ga yg mencritakan kisah orgtua bhumi n bhima? judulnya ap y

2021-07-03

0

muii

muii

shilla d byar reno...krn reno sm renata ank cicil yg pgen mnghancurkan keluarga bramantya

2021-06-27

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!