Rencana Menyelidiki~

Jangan lupa kasih rate 🌟🌟🌟🌟🌟 bintang lima hehehehe...

Fans si Besi karatan sabar dulu yakk... Alurnya kalem.. nanti siap-siap di buat kesel sama si Besi karatan 😂

Alurnya sudah mulai berubah ya kak...

Please jangan terpatok sama novel yang lama yang buat author galau...

anggap aja kalian gak pernah baca ToL ya 🙏

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Sudah berada di halaman kediaman mewah milik keluarga Bramantya,

Alex dan Reno berdebat mencari alasan untuk menemui Bhima. Bukan apa-apa, Mami Naya itu kelewat gaulnya, sehingga kadang bisa menebak kalau ada yang tidak beres diantara mereka.

Akhirnya, Reno yang mengalah untuk masuk duluan dan menjawab apa saja yang akan menjadi pertanyaan Nyonya besar Bramantya.

Sebenarnya Reno adalah pribadi yang tenang dan tidak tergesa-gesa dalam bertindak, kecuali jika sudah berkumpul sahabat-sahabatnya, otaknya mulai sableng.

Berbeda dengan Alex yang sudah sableng dari lahir. Tukang tidur dengan banyak wanita, dan otaknya paling mesum sendiri. Namun, ada sisi positifnya si Alex. Yaitu selain setia kawan dia juga setia dalam memberikan pelajaran seex edukasi pada sahabat-sahabatnya.

Bhima, Bhumi, Reno, Alex, Deon dan Renata adalah sahabat dari SMP. Semua sudah disibukkan dengan bisnis masing-masing, kecuali Renata yang menjabat sebagai sekertaris Bhumi di kantor.

Reno dan Alex sudah menganggap kediaman Bramantya itu rumah mereka sendiri, jadi mereka langsung menyelonong masuk ke kediaman yang seperti istana tersebut.

"Selamat sore Biancaa.." Sapa Alex yang tiba-tiba masuk lebih dulu setelah melihat Bianca bersantai di ruang Teve sambil menonton Drakor bersama Maminya.

"Kak Reno." Sapa Bianca menatap Reno dan tersenyum.

"Haii Bii.. " Reno membalas sapaan Bianca ramah.

"Cang godok.. Cang goreng.. Cang Cimen.. gue dikacangin." Celetuk Alex membuat Reno dan Mami Naya tertawa.

"Reno Alex.. ada apa? tumben kesini cuma berdua?" Tanya Mami Naya memberikan senyum cantiknya.

Ah rasanya jiwa cassanova Alex meronta-ronta melihat mami dari sahabatnya masih terlihat sangat cantik, anggun dan kulitnya masih kencang layaknya ibu-ibu muda 30 tahun.

"Iya Tante.. kan Deon lagi ngurusin bisnis bokapnya, terus Renata juga ikut Bhumi kan ke Surabaya." Jawab Reno sopan.

"Iya.. kemarin Rena juga mampir kesini sebelum ke Surabaya, adi ambilin barang Bhumi yang mau dibawa ke Surabaya. Kalian mau ketemu Bhima?" Tanya Mami Naya.

"Iya tante, soalnya ponselnya tidak aktif." Lagi lagi Reno yang menjawab. Alex terus memandang Bianca karena memakai pakaian mini di dalam rumah.

"Dia lagi demam noh diatas. Kalian naik aja. Kalau butuh minum bilang aja sama si mbok seperti biasa ya.. Tante sama Caca mau lanjut nonton Drakor." Kata Mami Naya yang seolah mengusir kedua tamu anaknya.

Bukannya tersinggung, kedua tamu itu justru bersyukur karena tidak mendapatkan banyak pertanyaan konyol dari nyonya besar.

"Kak Reno kalau mau temenin aku nonton juga boleh." Kata Bianca.

Pletak!

"Jangan ganjen!" Ucap Mami Naya.

"Ih mami, sakit tahu kening aku.. hobby deh sentilin anak cantiknya .." Bibir Bianca mengerucut yang membuat jiwa Alex meronta-ronta gemas ingin mencicipinya.

Tahan Lex.. Tahan... Bianca masih polos.

"Makanya jangan ganjen. Fokus tuh lihat kembaran papi kamu!" Kata Mami Naya menunjuk layar Teve berukuran besar yang menampilkan Lee Min Ho.

"Hehe.. aku naik dulu ya Bii.. Tante.." Pamit Reno.

"Hati-hati kak naik tangganya, kalau butuh pegangan, pegang hati aku boleh kok." Goda Bianca pada Reno. Reno hanya tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Bianca, kamu gak mau gitu ngajakin Abang Alex nonton Drakor?"

"Nggak! kak Alex udah banyak nonton tubuh cewek!" Ucap Bianca ketus.

"Jangan modusin Bianca Lex." Peringatan Mami Naya dengan tatapan masih tertuju pada babang Lee Min Ho sebagai pemeran utama.

"Ampun Tante.." Ucap Alex langsung menyusul Reno yang sudah menaiki tangga.

Bagi Alex, menggoda Bianca itu sangat lucu, gadis 20 tahun itu sangat polos dan selalu ketus padanya hanya karena Alex sering tidur dengan banyak wanita.

Padahal sebelum Bianca tahu hal itu, dia pun bersikap sangat manis sama Alex. Bahkan sering godain Alex karena wajah tampan Alex yang blesteran dan tubuh Alex yang berotot. Kata Bianca, Alex itu pelukable.

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Ceklek

"Enak banget tidur tuh si oncom." Kata Reno yang kesal mengingat seharian dia terpenjara di rumah sakit.

"Satu... dua... tiga..." Alex mengambil ancang-ancang lalu berlari dan menjatuhkan tubuhnya di ranjang Bhima dengan kekuatan penuh membuat sang empunya yang terlelap itu terperanjat kaget.

"Maaavuss lu!" Tawa Reno.

"Banggsad!" Umpat Bhima yang kaget dan langsung membuka matanya.

"Bangun juga kan elu?" Tanya Alex dengan wajah sok-sokan serius.

"Apa sih? sana keluar-keluar!" Usir Bhima dengan nyawanya yang baru setengah kumpul.

"Elu gak mau tahu gimana keadaan Flower?" Tanya Reno.

Mata Bhima langsung melek begitu saja mendengar nama Flower disebut oleh Reno.

"Gimana kondisinya Ren?" Wajah Bhima mendadak serius dan duduk menghadap Reno.

"Sebenarnya tidak ada luka yang begitu serius. Hanya psikisnya yang kena.. dia belum sadar sampai saat ini." Jelas Reno duduk di ranjang Bhima.

"Kenapa bisa dia belum sadar?"

"Dia memang yang tidak mau bangun dan menghadapi kenyataan pahit. Jadi dokter mengatakan dia koma."

Bhima menghela nafasnya dengan kasar mendengar penuturan Reno.

Hatinya yang tadinya meyakini Flower lah yang menjebaknya kini berlahan mulai ragu.

Apa memang bukan Flower yang menjebaknya? Lantas siapa?

Pertanyaan besar menyelimuti pemikiran Bhima,

"Gimana semua ini bisa terjadi?" Tanya Alex ikut-ikutan serius.

Kamar berukuran besar dan dengan interior mewah itupun suasananya menjadi mencekam membahas sesuatu yang sangat serius.

Tentunya, Reno sudah mengunci pintu kamar Bhima dari dalam, dan untungnya juga kamar Bhima kedap suara.

Bhima mulai menceritakan kejadian itu berawal, dimana Flower membawakannya minuman. Mereka sempat berdebat hingga Bhima meminum orange juice yang Flower bawakan.

Disitulah berawal, Bhima hilang kesadarannya.

Dan tiba-tiba terbangun sudah di kamar apartemennya bersama Flower.

Bhima bercerita pada kedua sahabatnya tanpa ada yang di kurang- kurangi atau di lebih- lebihi.

Terkadang bercerita dengan orang lain mampu membuat hati terasa lega, meskipun tidak memberikan solusi sedikitpun.

"Gue gak yakin kalau Flower yang jebak elu." Ucap Alex.

"Gimana elu bisa yakin?" Tanya Reno.

" Dia itu masih virgin! gue tahu itu!"

"Mantan perawan Nyet.. gue yang ambil keperawanannya." Ralat Bhima.

"iya.. iya yang dapat perawan.. gue jadi pengen deh masuk lubang yang sempit-sempit gitu." Alex menampilkan wajah mupengnya.

"Gila.. buat pertama kalinya gue rasain itu bener-bener surga dunia padahal gue setengah sadar, untung dapat perawan." Ucap Bhima.

"Fokus deh fokus! Gimana elu bisa yakin kalau Flower bukan yang menjebak Bhima Nyet?" Tanya Reno.

Alex dan Bhima pun kembali fokus.. Bhima mah gitu, kalau ngobrol selalu saja terbawa arus. Hobby banget dah ngerumpi sama Alex.

"Gue udah selidiki semua tentang Flower." Ucap Alex.

"Seperti?" Reno menatap Alex penuh tanya.

"Dia udah berkali kali ditawar lelaki-lelaki kaya bahkan dijadikan istri sah-nya aja gak mau. Flower hanya kelihatannya doang diatas panggung seperti wanita malam. Kehidupannya sehari-hari masih seperti gadis pada umumnya. Menurut gue, dia terpaksa seperti itu karena membutuhkan banyak biaya untuk pengobatan ginjal ibunya." Jelas Alex.

"Lagi pula kalau Flower yang jebak elu.. . gak mungkin psikisnya dia kena dan dia nggak mau bangun. Kalau dia sengaja pasti dia segera bangun dan minta tanggung jawab elu buat masuk keluarga Bramantya." Lanjut Alex.

Penjelasan Alex sepertinya masuk pada logika Bhima,

"Kalau gitu, tolong elu selidiki apa yang sebenarnya terjadi di Club elu kemarin malam. Dan elu suruh orang kepercayaan elu buat jaga Flower Nyet." Bhima menatap Alex penuh harap.

"Kenapa gak orang elu aja yang jaga Flower?"

"Nggak mungkin Nyet. bokap nyokap gue bakalan tahu soal ini. Mamvus gue...

Gue juga gak mungkin melihat kondisinya saat ini karena banyak wartawan yang mengawasi gue karena berita kedekatan gue sama Selena."

"Artes mah ribet!" Ucap Reno dan Alex bersamaan.

"Please gue mohon tolongin gue Lex."

"Ye.. ye.. ye.. ye.."

Bersambung...

SEKALI LAGI...

INI ALURNYA BERBEDA YA DENGAN NOVELKU YANG DI SEBELAH MESKIPUN PEMERANNYA SAMA...

TAPI ALURNYA B.E.R.B.E.D.A !!

MOHON MAAF YA BUAT READER TERCINTA LIUER,~

OH YA... JUST INFO YA...

AUTHOR KAN JANJI AKAN MEMBERIKAN GIVE AWAY BERUPA PRODUK TUPPERWARE...

SO, ITU MASIH BERLAKU YA... TAPI DI PINDAH DI ACCOUNT INI...

DAN AKAN DI UMUMKAN DI INSTAGRAM AUTHOR @kanjeng_galau

vote di novel sebelumnya, ditambah disini, itu DITAMBAHKAN YA..

Diumumkan setelah novel ini LULUS KONTRAK.

jangan diprotes kenapa followersnya dikit, maklum baru baut beberapa jam lalu wkwkw..

TERIMA KASIH ATAS SEGALA DUKUNGAN DAN SUPPORTNYA 🍁

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Bunda'Nya Reihan Kusnadi

Bunda'Nya Reihan Kusnadi

si reno mh anak ny sisil bukan si?

2022-01-04

0

Firdha Widyaningsih

Firdha Widyaningsih

ckck bangga banget lu ngerusak masa depan org bhim gua ga nyangka elu bejat jg dan elu cmn merasa bersalah tp elu ga tau gmn rasanya jd flower emg dah terbrengsek di banding kan dengan kembaran lu

2021-11-02

0

Ruryanti Mikdar

Ruryanti Mikdar

g mau nebak2 siapa yg jebak flo sm bumi...takutnya fitnah thor

2021-08-03

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!