Shilla~

HAPPY READING 🍁

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Dan inilah dari yang di tunggu-tunggu keluarga Gema dan Keluarga Nauval. Mengikat anak-anak mereka ke hubungan yang lebih serius dari sekedar teman kecil.

Sementara Bhima, dengan malas lelaki itu menuruti keinginan kedua orang tuanya. Lebih tepatnya keinginan mami Naya akibat desakan dari Adena sendiri.

Bhima belum sempat berbicara dengan Bhumi mengenai kondisi Flower karena Bhumi yang sangat sibuk dan jarang tidur di rumah karena menjamu client client dari luar negeri.

Tok.. Tok.. Tok..

"Kak Bhim.. Bhim.. cepetan! ditunggu Mami sama Papi noh dibawah!" Teriak Bianca dari luar kamar Bhima.

"Elu kenapa berisik banget sih Ca.." Decak Bhima membuka pintu kamarnya melihat Bianca sudah rapi menggunakan kebaya warna gold.

"Kak Cepetan!"

"Elu kenapa pakai baju seperti itu!" Bentak Bhima.

"Lah kan mau ke acara elu kak."

"Iya tapi baju elu terlalu terbuka bagian dadanya, press body dan belahannya terlalu tinggi! ganti!" Perintah Bhima karena model kebaya yang dipake oleh Bianca memang membuat Bianca sangat sexy.

"Kakak kenapa sih overprotektif banget! Mami aja gak protes!" Kata Bianca meninggalkan Bhima.

"Ca, sadar dong.. dada elu tuh gede! tutup sana!" Ucap Bhima kesel dengan baju adiknya.

"Bodo! Cepet turun." Bianca sudah memasuki lift disamping kamar Bhumi

5 menit kemudian,

Bhima turun dengan baju yang sudah disiapkan mami Naya. Baju batik berwarna maroon. Terlihat sangat berbeda dengan keluarga lainnya yang memakai baju senada berwana gold.

"Cucu Oma ganteng banget sih." Kata Oma Rani melihat Bhima turun dari tangga.

"Bentar lagi udah mau nikah ya.. gak sabar pengen punya cicit." Sambung Oma Intan.

"Iya, Dena cantik.. Bhima ganteng.. pasti anaknya lucu-lucu." Sahut Oma Rani.

"Yang namanya bayi juga lucu oma.." Ucap Bhima malas.

"Mam.. aku gak mau ada wartawan yang mengetahui berita pertunangan ini." Kata Bhima.

"Iya.. iya.. mami paham. kita rahasiakan ini sampai kontrak sinetron lebay kamu itu selesai." Jawab Mami Naya.

"Udah siap semua?" Tanya Papi Gema.

"Iya.."

"Bhumi mana?" Tanya Bhima.

"Nanti dia nyusul Bhim." Jawab Mami Naya.

"Yaudah ayok berangkat!" Ajak papi Gema.

Oma Rani dan Oma Intan berangkat bersama supir yang membawa hantaran untuk calon besan Gema dan Naya.

Sementara di mobil yang satunya lagi, Bhima diminta menyetir sendiri dengan Bianca di sampingnya dan Papi Maminya yang pacaran di belakang.

Bhima memang sudah bersedia bertunangan dan menikah dengan Adena meskipun dia tidak memiliki perasaan apapun sama Adena. Bahkan sikap Bhima selalu dingin pada Adena.

Diluar semua itu,

Bhima selalu memikirkan Flower semenjak kejadian itu, hidupnya tidak tenang. Tapi dia tidak sanggup jika orang tuanya tahu mengenai hal kotor itu.

Beruntung, ada Alex yang membantu Shilla menjaga Flower dan merahasiakan semuanya. Alex yang menghandle semuanya.

Namun tetap saja, bagaimana Bhima bisa bertunangan dengan gadis lain padahal beberapa hari lalu, tepatnya seminggu ini dia telah memperkosa seorang gadis dan gadis itu belum sadarkan diri juga hingga saat ini.

Penyesalan yang mendalam Bhima rasakan. Tapi dia tidak bisa berbuat banyak. Dia sudah berjanji pada Mami Naya untuk mau menikahi Adena.

Janji tetaplah janji~

"Maafin aku Flo.." Gumam Bhima dalam hati.

Demi menghilangkan bayangan flower beserta kegabutan-kegabutannya, Bhima mulai berpikir mencari topik pembicaraan.

Dari pada mendengar kedua orang tuanya yang saling bermesraan dan menggombal. Padahal usianya udah gak lagi muda.

"Mi.. kenapa mami biarkan Caca pake baju seperti itu sih." Protes Bhima dengan memegang kemudi mobil sambil melirik ke adiknya yang asik bermain ponsel.

"Auu." Bianca melempar capitan kepitingnya ke pinggang kakaknya.

"Berisik! ada Papi." Ucap Bianca lirih yang dari tadi memang menghindari Papinya supaya papinya tidak melihat bajunya.

"Kenapa emang Bhim? bagus kok, anak mami cantik." Kata Mami Naya.

"Mami.. itu dada Caca dipamerin gitu aja! Pahanya juga.. sekalian aja bawa nasi kan udah ada paha sama dada! " Belum juga Mami Naya menyanggah kalimat Bhima, suara bariton papi Gema memenuhi ruang mobil.

"Kakak pikir aku ayam kaepsi apa?"

"Ca! hadap sini!"

Bianca melotot.

"Hehe.. papi.." Bianca menaikan kebayanya sedikit dan menghadap papinya sambil tersenyum kikuk.

Papi Gema menghela nafasnya,

"Sayang.. kenapa kamu izinkan anak perempuan aku pake baju seperti itu? Kamu tahu kan anak perempuan itu ibarat seperti baju. Kalau kita taruh di etalase, orang hanya bisa memandangnya. Tapi kalau kita taruh di tempat diskonan, banyak orang pegang-pegang tanpa membeli." Papi Gema menatap istrinya.

"Sayang.. Bianca itu udah 20 tahun. Sudahlah.. kasian dia kalian larang ini itu mulu, biar dia jadi diri dia sendiri. Gak terbuka-buka banget kok, lagian dia tetep mami taruh di etalase. Orang cuma bisa lihat kecantikan dan anggunnya anak mami, gak bakal ada yang berani sentuh juga." Ucap Mami Naya.

"Mami... Bianca itu.."

"Kalau protes puasa sebulan!" Mami Naya langsung memotong ucapan suaminya dengan sangat tegas. Papi Gema langsung kicep begitu saja.

"Mami.. gak bisa gitu dong! Bianca itu cantik, pasti banyak yang membayangkan yang enggak-enggak kalau lihat dia berpakaian seperti itu. Aku gak rela adikku menjadi objek pikiran-pikiran kotor para lelaki!" Protes Bhima lagi.

"Uhh.. kakak aku emang terbaik." Bianca mencubit pipi Bhima dengan gemas.

"Apaan sih Ca." Decak Bhima yang memang gak mood.

"Kakak mah kayak lagi PMS, seminggu ini sentitiv banget. Uring-uringan banget." Kata Bianca.

"Udahlah.. untuk malam ini aja, Awas aja kalau lain kali masih pake baju begitu!" Kata Papi Gema.

"Papi mah kalah mulu sama Mami." Decak Bhima.

"Yeay.. makasih papi mami aku tercinta.." Kata Bianca bahagia.

Weeekkk

Bianca menjulurkan lidahnya pada Bhima.

Baik Bhima, Bhumi, Papi Gema bahkan Keenan dan Kaisar sangat overprotektif sama Bianca. Satu-satunya anak perempuan di keluarga Bramantya.

Mereka sadar, Bianca memiliki tubuh layaknya model-model luar negeri. Postur tubuh yang sangat menggoda kaum adam.

Berkali kali Bianca mendapatkan tawaran menjadi model, namun selalu dilarang keras dan dibatalkan oleh empat bodyguardnya yaitu Bhima, Bhumi, Keenan dan Kaisar.

Padahal Bianca sangat ingin menjadi model seperti maminya saat muda dulu.

Tak terasa, mobil yang dikendarai Bhima sudah memasuki gerbang sebuah rumah mewah. Banyak mobil mewah sudah berbaris rapi disana termasuk mobil Oma Rani dan Oma Intan yang sudah sampai lebih dulu. Sudah ada juga mobil Bhumi,

Bhumi datang bersama Renata, sahabatnya sekaligus sekretarisnya setelah bertemu dengan client.

"Gimana, sudah siap?" Tanya Papi Gema menepuk pundak anaknya saat memasuki rumah keluarga Nauval.

"Memang kalau aku belum siap, papi mau bantuin aku kabur dari cengkraman singa betina papi?" Bisik Bhima.

"Hahaa... kalau itu papi mundur teratur aja, gak mau ambil resiko. Berat kalau Kamehame sendiri gak ada lawannya." Papi Gema membalas bisikan Bhima.

"dasar bapak sableng!" Ucap Bhima malas.

Didalam sudah ada Om Genta kakak Papi Gema beserta Tante Bela istrinya juga Kaisar dan Keenan, kedua putranya.

Ada juga Om Arsa, Tante Rachel dan Deon. Sebenarnya Deon memiliki adik perempuan seusia Bianca, hanya saja adik Deon bernama Geva itu tidak pernah mau ikut acara-acara kumpul-kumpul begini. Dia memiliki dunianya sendiri yang membuat kedua orang tuanya kuwalahan mendidiknya.

Tidak hanya itu, Alex dan Reno juga datang sebagai sahabat Bhima.

Acara pertunangan antara Bhima dan Adena hanya dihadiri anggota keluarga inti dan kerabat terdekat mereka. Tidak ada tamu undangan lainnya. Semua acara digelar secara tertutup.

Om Nauval dan Tante Mesya menyambut kedatangan Papi Gema dan Mami Naya dengan sangat bahagia. Menyatukan persahabatan menjadi sebuah ikatan keluarga adalah impian mereka para orang tua sejak masih pada muda.

Alona memandang Bhima dengan pandangan yang sulit diartikan. Bhima menyadari hal itu, namun dia seolah tidak merasa dan tidak peduli.

Sebenarnya ada perasaan tidak rela jika Bhima bersanding dengan adiknya. Alona takut perhatian Bhima padanya akan berkurang.

Bhima harus menjaga perasaan banyak orang disini meskipun hatinya bergemuruh melihat wanita yang menduduki hatinya sebagai cinta pertamanya itu terus menatapnya.

Papi Gema mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke kediaman keluarga Nauval, yang tak lain dan tak bukan adalah melamar Adena untuk putranya bernama Bhima Bramantya.

Setelah Om Nauval menerima lamaran dari keluarga Bramantya, Alona menggandeng Adena untuk ke lantai satu tempat seluruh keluarga berkumpul.

Adena terlihat sangat cantik dengan make up natural dan dibalut kebaya yang senada dengan Bhima.

Nauval yang berasal dari jawa memang meminta seluruh yang hadir memakai kebaya dan batik.

Senyum bahagia terpancar jelas dari wajah Adena. Semua menyambut dengan bahagia, tapi tidak dengan Bhima.

"Saatnya tukar cincin ya.." Ucap Mami Naya.

Bhima berjalan dan berhenti dihadapan Adena, dengan bahagia mami Naya memberikan cincin pada Bhima.

Bhima sama sekali gak tahu dan gak peduli kapan cincin itu dibeli, kapan baju-baju itu disiapkan. Semua diurus sama mami Naya maklum karena belakangan ini otaknya hanya dipenuhi dengan Flower Flower dan Flower.

"Bhim.. ayo sematkan cincinnya di jari indah Adena nak.."

"I.. iya mi.." Jawab Bhima sedikit gugup.

Berlahan, Bhima meraih jemari Adena. Dan

"BERHENTI!" teriak Shilla yang tiba-tiba masuk ke ruang keluarga tempat acara digelar.

"Shilla?" Ucap Alex dan Reno bersamaan.

"Siapa kamu?" Tanya Alona.

"Shilla?" Gumam Bhumi yang memang tahu Shilla karena Shilla sahabat Flower.

"Perkenalkan, saya Shilla sahabat Flower! Saya minta batalkan pertunangan ini!" Ucap Shilla dengan lantang.

"Apa maksud anda!" Tanya Papi Gema.

Bhima memejamkan matanya, mungkin ini adalah akhir dari hidupnya.

"Saya tidak akan membiarkan penjahat itu bertunangan dengan perempuan lain sementara sahabat saya masih koma!" Kata Shilla.

"Apa maksud kamu?" Kali ini Bhumi mendekat karena Shilla menyebut nama Flower.

"Bhima.. lanjutkan pertunangan ini." Ucap Mama Mesya.

"BERHENTI SAYA BILANG!" teriak Shilla.

"Punya hak apa kamu ingin membatalkan pertunangan anak saya?" Mami Naya angkat bicara.

"Bhima Bramantya, beberapa hari lalu telah memperkosa dan menganiaya sahabat saya bernama Flower hingga dia masih berbaring tak sadarkan diri di rumah sakit keluarga anda!"

"Jaga mulut kamu!" Bentak Bhumi dan Papi Gema.

"kalau kalian tidak percaya, saya punya bukti yang sangat lengkap serta dua orang saksi yang masih hidup, saya tidak mau jika nanti tiba-tiba Flower hamil anak lelaki brengsekk seperti Bhima!" Shilla tersenyum sinis.

"A.. apa maksudnya Bhim?" Mami Naya menatap putranya tidak percaya.

"Bagaimana kronologi kejadiannya, sepertinya Tuan Alex dan Tuan Reno lebih tahu. karena mereka yang membawa Flower ke rumah sakit dari apartemen Bhima."

"A.. Apa?" Bhumi menatap Bhima dengan tajam. Bhima hanya menunduk.

"Apa itu benar Bhim?" Tanya Papi Gema.

Dan tanpa menjawab, Bhima hanya mengangguk lemah.

Semua orang berfokus pada Bhima menjadi sangat terkejut mendapati anggukan dari Bhima. Terlebih Mami Naya dan Adena juga Bhumi.

Adena pingsan begitu saja. Disusul dengan Mami Naya.

PLAK! satu tamparan mendarat di pipi Bhima

Bersambung...

Alurnya beda yaa... bedaaaa hehehehe

Terpopuler

Comments

SriWatini S'Kun

SriWatini S'Kun

shila yg mulany memang balas dendam sama bhima tp masih mau mikir masa depan flower...untung shila ngomong pas d acara tunangn blm d nikahan bhima...walau itu utk mempermalukn bhima...setdkny aku ikut lega....bhima hrs tanggung jawab

2021-07-06

0

Bundanya Naz

Bundanya Naz

hufth..sesak nafasku gr2 ulah shilla..tp mungkin dgn ini semuanya bs jelas dan flower mendptkn keadilan

2021-07-03

0

Sri Rahayu

Sri Rahayu

sternyata sahabatnya sendiri si shilla,karang tinggal siapa dalang peristiwa dulu yang membuat Flo menolak Bhumi dengan kejamnya

2021-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!