Sakit~

Bhima menatap Flower dengan sorot mata yang membara. Meskipun agak sempoyongan Bhima mencoba berdiri dan menarik tubuh Flower lalu menghempaskan nya ke ranjang.

"Aww..." Teriak Flower mencoba bangun namun dengan cepat Bhima langsung menindih tubuh Flower dan menarik kedua tangan Flower ke atas kepalanya lalu mencekram pergelangan Flower dengan sangat kuat.

"Bhimmm.. ka.. kamu mau apa?" Tanya Flower gugup.

"Elu kasih apa minuman gue! ha? elu kasih apa?" Bentak Bhima yang langsung melahap bibir ranum Flower dengan gairah yang membara.

Flower menendang-nendang Bhima dengan kakinya supaya bisa bebas dari cengkraman Bhima.

Flower tidak ingin menambah masalah dalam hidupnya karena hidupnya sudah cukup rumit saat ini. Apalagi jika dia harus berurusan dengan keluarga Bramantya.

Bertemu dengan keluarga Bramantya adalah hal yang paling Flower hindari. Flower benar-benar tidak tahu sebelumnya jika club malam yang mengontraknya adalah milik Alex teman SMA-nya yang satu genk dengan Bhima dan Bhumi.

Mempermalukan putra mahkota keluarga Bramantya beberapa tahun lalu tapi mereka tidak membuat perhitungan padanya saja sudah membuatnya sangat bersyukur karena dia bisa menjalani harinya dengan baik.

Seandainya waktu bisa diulang, Flower tidak akan melakukan hal bodoh itu demi sejumlah uang untuk menyelamatkan nyawa sang Papa.

Semuanya percuma, tepat setelah dia menyakiti Bhumi atas perintah seseorang, nyawa sang papa pun tiada.

Takdir terlalu menyakitkan bagi Flower. Kehilangan dua lelaki yang teramat ia cintai dalam waktu hampir bersamaan. Tapi nasi telah menjadi bubur.

Flower hanya bisa berusaha tersenyum, menambah bubur tersebut dengan kacang, sambal juga ayam sehingga dia bisa menikmatinya.

Eh, malah ngomongin bubur~

"Bhimm lepasss.." Ucap Flower lirih saat Bhima melepas tautan pada bibirnya. Nafas keduanya tersengal.

Bhima terus bertanya apa motif dari Flower memberikan obat perangsaang untuknya. Namun Flower terus berkata bahwa dia tidak mwmberikan apa-apa pada minuman Bhima sembari terus menangis.

Wajar Bhima menuduh Flower yang memberikan obat tersebut karena Flower lah yang memberikan dia orange juice di club tadi.

Makian demi makian terus keluar dari mulut Bhima. Sebisa mungkin Bhima mencoba mengumpulkan kewarasannya dan mengontrol dirinya. Namun,

Hasrat yang bangun secara tidak wajar itu sungguh menyiksa Bhima dan membuat emosi Bhima semakin naik ditambah ingatan Bhima tentang bagaimana Flower dulu mempermalukan dan menghina adik kembarnya Bhumi.

"Bhimm lepas!" Mohon Flower.

"Oke.. elu yang mulai, jadi elu harus bertanggung jawab Flow!" Bhima melancarkan aksinya dengan kasar.

Flower terus meronta demi lepas dari kungkungan Bhima. Tendangan Flower pada pusat tubuh Bhima membuat lelaki itu mengerang kesakitan.

"Awww... dasar jalaang!" Umpat Bhima yang semakin emosi kala juniornya mendapatkan tendangan cukup keras dari Flower.

Flower segera bangkit untuk kabur saat Bhima mengaduh kesakitan di selangkangannya.

"Jangan pikir elu bisa lepas dari gue setelah elu jebak gue Flow!" Teriak Bhima mengejar Flower.

Sayang seribu sayang, Bhima lebih dulu meraih remote pintu utama apartemen yang tergeletak di atas meja dan segera menguncinya saat Flower hendak memasukkan kode akses untuk membuka pintu apartemen tersebut.

Bhima sudah tidak bisa menahan lagi gejolak dalam dirinya, kepalanya terasa sangat berat akibat juniornya menegang.

Logikanya sudah tidak berfungsi dengan baik lagi, Ancaman Mami Naya yang belum ada 2 jam lalu itu menguap begitu saja. Kesadarannya menurun akibat obat dengan dosis yang sangat tinggi itu.

"Bhim tolong buka pintunya Bhim.. demi Tuhan aku gak kasih apa-apa di minuman kamu Bhim.." Mohon Flower didepan pintu apartemen dengan tangan yang saling menautkan seperti meminta pengampunan.

Flower yang sudah terjun di dunia malam sebagai Disk Jokey selama 5 tahun mulai paham dengan apa yang terjadi pada Bhima saat ini.

Bhima memberikan senyum devil nya dan mendekat pada Flower. Flower semakin berjalan mundur menghindari Bhima hingga di terpentok ke tembok.

"Kenapa Flow? bukankah elu sudah biasa tidur dengan banyak laki-laki dengan baju sampah elu yang menggoda itu! Kenapa elu sok jual mahal? mau acting? Ck! ini kan yang elu mau? " Tanya Bhima licik.

"Bhim.. lepasin gue Bhim.."

"Ck! lepasin? elu bermain-main sama orang yang salah untuk kedua kalinya Flow!" Bentak Bhima yang langsung mengangkat tubuh Flower layaknya karung beras.

Flower kembali meronta-ronta, jeritan tangisan Flower seolah tidak didengar oleh Bhima.

Flower terus berusaha memukul mukul punggung Bhima dengan sekuat tenaganya.

Whuussss!

Bhima melempar tubuh Flower dengan kasar ke ranjang berukuran besar. Flower berangsur memundurkan dirinya hingga terpentok pada ujung ranjang.

Gelengan kepala dan linangan air mata yang terus membasahi pipi Flower.

Kesombongan dan keangkuhan Flower kini telah lenyap. Dia sudah tidak berdaya.

"Bhimm.. jangan Bhimm.. please.. sadar Bhim.. jangan... jangan lakuin ini." Kata Flower lirih.

Flower terus berontak hingga Bhima melakukan kekerasan fisik berupa tamparan pada gadis cantik yang berprofesi sebagai disk jokey tersebut.

Tamparan yang Bhima layangkan bukan hanya sekali. Tetapi berkali-kali karena Flower terus mencoba melawan dan berontak.

"Gue bilang diam! Elu yang udah mulai semua ini Flo!" Bentak Bhima menjambak rambut Flower karena Flower terus memukul tubuh Bhima. Bhima sudah seperti hewan buas yang diliputi nafsu.

Kekuatan Flower tidak sebanding dengan kekuatan Bhima, tubuh Flower sudah melemas karena usaha perlawanannya yang ternyata tidak membuahkan hasil. Energi Flower habis,

Mata Flower sudah mulai meremang, kesadarannya seakan menurun dan kepalanya terasa sangat berat setelah jambakan juga benturan yang Bhima lakukan.

Dengan paksa, Bhima melepas baju Flower hingga tidak menyisakan sehelai benang pun. Flower lemas, bahkan dia tidak memiliki tenaga lagi untuk sekedar menutupi bagian senstivnya dengan tangannya.

"Aaaauuuwwww sakkitt" Teriak Flower saat Bhima berhasil dalam satu hentakan menerobos pertahanan Flower yang ia jaga selama ini.

Flower menjambak rambut Bhima dengan sekuat tenaganya menyalurkan apa yang ia rasakan.

Darah segar mengalir dari vaagina Flower.

Bhima tidak menyangka ini adalah hal yang pertama untuk seorang Flower, DJ cantik yang terkenal dengan kemampuan memainkan piringan hitam di dapur musik itu ditambah dengan tubuhnya yang sexy.

Tanpa memberikan jeda, Bhima langsung memompa tubuhnya dengan sangat kasar dan penuh nafsu. Tidak mempedulikan kondisi Flower sedikitpun.

"Awwwwwwwww saaakiiittt... Bhumii... hiks.. hiks.. hiks.." Teriak Flower begitu menyayat hati. Dalam hati kecil Flower sangat berharap bahwa Bhumi datang menyelamatkannya.

"Bhumiiii..tolongin aku...hiks hiks hiks"

Bhima tidak teriakan kondisi Flower.

Semua sudah terlambat, karena semua telah terjadi.

Flower sangat hancur... hati dan fisiknya sudah hancur. Dia hanya bisa pasrah atas segala perlakuan Bhima padanya. Apakah ini yang harus ia bayar atas apa yang ia lakukan pada Bhumi kejadian hampir 8 tahun lalu.

Tidak ada desahan dari bibir Flower, yang ada tangis Flower yang sangat menyayat hati sembari memanggil manggil nama Bhumi, namun Bhima benar-benar tuli, sangat tuli akan tangisan Flower. Justru mendengar rintihan Flower membuatnya merasa puas.

Kepala Bhima semakin berat, hampir 30 menit dia memompa tubuhnya, hingga dia mencapai puncak apa yang ia tuju dari tadi.

"Ahhhhhhh..." Bhima mencapai pelepasan di dalam tempat yang semestinya untuk pertama kali sepanjang hidupnya.

Seakan tidak pernah puas, Bhima melakukannya pada Flower hingga berkali- kali dan Flower sudah pingsan tidak berdaya.

Obat sialan tersebut membuat Bhima hilang kendali. Dia telah merenggut kehormatan seorang gadis dengan paksa dan kekerasan.

Gadis yang masih sangat dicintai adik kembarnya.

Lalu bagaimana jika adik kembarnya tahu kelakuan dia?

Ah Bhima sudah tidak bisa memikirkan hal itu, dia hanya butuh pelepasan. Iya pelepasan.

Hingga membuatnya tepar disamping tubuh Flower yang sudah tidak berdaya.

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Bersambung...

Ampuni author yaaa... 😂😂

semoga part ini tidak jadi penghalang lagi untuk proses pengajuan kontrak lama haha..

Kasian ya Bhima, cintanya sama Alona tunangan kakak sepupunya Keenan.

Eh malah meniduri paksa Flower yang merupakan cinta pertamanya adik kembarnya Bhumi.

Haredang.. Haredang.. Haredang...

.

.

.

.

Terpopuler

Comments

Nurmalia Irma

Nurmalia Irma

jan lupa krupuk thoor

2023-02-08

0

Miss Lian

Miss Lian

Kasian Flowers.. bumi juga jahat banget... harus tanggung jawab pokoknya

2021-09-25

0

Winar hasan

Winar hasan

perempuan yg kau sebut jalang krn pakaian nya tryata msih virgin sdngkan perempuan yg kau kagumi krn sopan,pintar,anggun teryta sudah blooong dan dpke bnyak laki laki.....dont judge book by cover

2021-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!