Reno menatap Flower dengan penuh iba, bagaimana bisa Bhima melakukan semua ini pada seorang gadis. Bhima yang dikenal sebagai seorang yang selalu bersikap baik pada wanita kini menganiaya wanita.
Meskipun Bhima sudah merapikan rambut Flower, membersihkan tubuh Flower dan mengganti baju Flower, namun tetap saja wajah lebam Flower tidak bisa ditutupi sebagi bukti tindak kekerasan.
Wajah Flower semakin pucat, beruntung jalanan masih sangat sepi karena masih terlalu pagi untuk orang berangkat ke kantor.
Reno menginjak pedal gas kereta besinya itu dengan penuh. Dia berharap untuk segera sampai rumah sakit dan memberikan pertolongan pertama pada Flower.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya Reno menghentikan mobilnya di lobby Rumah sakit Bramantya.
Dengan cepat Reno meminta tolong perawat untuk membawakan brankar.
Para perawat wanita yang melihat wajah Flower pun merasa ngilu,
"Ini kenapa mas? kenapa bisa sampai seperti ini?" Tanya Dokter wanita paruh baya yang bertugas di IGD.
"Ehmm.. saya tidak tahu.. sepertinya korban kekerasan.. saya menemukannya di depan apartemen." Jawab Reno asal.
"Bukan anda yang melakukannya kan?" Tanya dokter wanita itu penuh curiga dengan tatapan selidik.
"Tidaklah enak saja! cepat periksa dia.." Perintah Reno.
Dan dokter pun segera memeriksa keadaan Flower yang terbuai lemas akibat menahan rasa sakit di bagian intimnya juga kekerasan fisik.
Beberapa menit berlalu, Reno masih setia menunggu Flower di depan pintu IGD.
"Bagaimana keadaannya dok?" Tanya Reno.
Dokter menghela nafas,
"Siapa yang melakukan ini padanya? Dia bukan hanya korban kekerasan tapi korban pemerkosaan!" Lagi-lagi dokter tersebut menatap Reno penuh selidik seperti emak-emak yang anaknya sudah disakiti seorang lelaki.
"Bukan saya dok demi apapun bukan saya, suerrr.. seriuss.. demi apapun...." Kata Reno mengacungkan dua jarinya berbentuk huruf V.
"Ya sudah saya akan laporkan kasus ini pada pihak berwajib! benar-benar tidak beradab! melakukan kekerasan fisik dan seksual pada seorang gadis!" Ucap dokter wanita ber-name tag Fatin.
"Ja.. jangan dok.. saya mohon jangan!" Mohon Reno spontan. Jika kasus ini sampai ke hukum dan publik, nama keluarga Bramantya akan hancur.
"Kenapa? Kamu kan pelakunya? Ngaku!." Tatapan dokter Fatin kian tajam.
"Bu.. bukan dok.. ta.. tapi sahabat saya.. sebentar lagi dia akan datang dok."
"Terus ngapain kamu yang bawa kesini ha? Mana sahabat kamu itu? biar saya kasih pelajaran!" Tanya sang dokter.
"Ceritanya panjang dok.. dia juga teman saya dok.. saya tidak tega melihat kondisinya. Lalu Bagaimana kondisi Flower saat ini dok?" Reno nampak cemas.
"Fisiknya sangat lemah.. dan bagian intimnya bahkan sampai membengkak ditambah luka-luka memar dan lebam di sekujur tubuhnya akibat bekas kiss Mark yang tidak sopan! Tapi yang saya khawatirkan adalah psikisnya." Ucap dokter Fatin.
"Korban akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap. Bilang sama sahabat kamu itu, temui saya di ruangan saya secepatnya. . Jika sahabat kamu tidak segera menemui saya. Maka jangan salahkan saya untuk melaporkan bahkan memviralkan apa yang dilakukan sahabat kamu itu pada pasien saya! saya sebagai wanita tidak terima atas perlakuan sahabat kamu pada korban!"
"baik dok." Ucap Reno pasrah dan segera menghubungi Bhima.
Dokter Fatin nampak sangat perihatin memandang Flower, terkadang wajah cantik dan bentuk tubuh sempurna itu juga ada sisi mengkhawatirkannya juga.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Bhima menghentikan mobilnya di halaman rumah mewah orang tuanya setelah memutari ibu kota tanpa tujuan demi meredam segala gejolak dihatinya.
Berkali-kali manager Bhima berusaha menghubunginya, namun Bhima sengaja mematikan ponselnya saat keluar apartemen tadi.
Pastinya Bhima sedang dicari banyak orang karena bolos shooting sinetron kejar tayangnya. Apalagi berita di media santer mengenai kedekatan Bhima dan Selena.
Selena yang selalu menggiring opini publik bahwa dia memiliki hubungan spesial dengan putra pertama Gema Bramantya.
Bayangan tubuh polos Flower memang tidak bisa dianggap remeh oleh Bhima. Pasalnya, tubuh polos itu selalu menari-nari dibenaknya dan membuatnya semakin frustasi dan juniornya terus menegang.
Apa ini karena efek obat sialan itu semalam? entahlah~
Bhima melangkahkan kakinya memasuki rumah mewah orang tuanya. Bhima berharap mami dan adiknya tidak ada di rumah.
"Bhim.. semalam kamu tidur di mana nak?" Tanya Mami Naya yang sedang duduk santai di sofa sambil menonton drama korea ditemani oleh Mbok Jum, orang yang bekerja di Kediaman Bramantya.
"Mami..." Bhima kaget. Namun segera menetralkan dirinya. Bhima memilih duduk di samping maminya dan memeluk mami Naya dengan erat.
"kenapa Bhim?" Tanya mami Naya penasaran karena tidak biasanya Bhima bersikap seperti ini seperti memikul beban yang sangat berat sekali.
"Please biarkan aku begini aja dulu mam.. pelukan mami selalu menenangkan ku." Kata Bhima lirih.
"Ada masalah apa?" Mami Naya mengusap rambut putranya.
"Aku capek mi.." Jawab Bhima asal.
"Shooting nya terlalu padat ya? kalau itu membebani kamu, mending kamu pilih kontrak yang tidak membuatmu terlalu terforsir begini. Semalam tidur dimana?"
"Di apartemen mi.. kepala aku pusing banget, Jadi aku ke apartemen karena jaraknya cukup dekat sama Club Alex."
"Kamu udah makan? badan kamu meriang Bhim." tanya Mami Naya melepaskan pelukannya.
"Udah mi.. aku mau ke kamar ya.. mau istirahat." Ucap Bhima yang berbohong. Padahal dia belum kemasukan makanan apapun dari semalam kecuali orange juice laknat.
"Ya sudah istirahat ya.. nanti mami bawakan obat ke kamar kamu."
"Nggak usah mi.. aku lagi pengen sendiri aja. Jangan ganggu aku dulu ya mi.. Maaf."
"Iya sayang." Mami Naya tersenyum.
Mami Naya menatap Bhima seolah merasakan ada yang mengganjal dari putranya itu. Mami Naya melihat Bhima begitu kelelahan.
Ah mungkin anaknya tengah patah hati~
pikirnya.
Rasa berdosa pada orang tua dan saudara kembarnya membuat Bhima makin frustasi, bagaimana jika Bhumi mengetahui semua ini?
Bhima sangat yakin jika Bhumi masih mencintai Flower dan Flower pun begitu, terbukti Bhumi yang belum bisa move on dan semalam wanita bernama Flower itu terus meneriaki nama Bhumi untuk meminta pertolongan. Sedangkan dia?
"Arghhh!" Teriak Bhima langsung menghempaskan tubuhnya diatas rajang.
Niat hati tadi ingin ke rumah sakit, namun jujur... dia belum siap bertemu Flower. Nyali Bhima menciut.
antara rasa bersalah dan emosi.
Rasa bersalah sudah merebut paksa kehormatan Flower dan emosi karena menganggap Flower lah yang telah memberikannya obat perangsang dengan dosis tinggi.
Lelah berpikir, akhirnya Bhima terlelap juga dengan ponsel yang entah berada dimana, dia sudah tidak peduli.
Sedangkan Reno di rumah sakit terus mengumpat karena dokter Fatin melarang Reno untuk pergi meninggalkan rumah sakit sebelum sahabatnya yang merupakan pelaku pemerkosaan Flower itu menemuinya dan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Flower sendiri masih belum sadarkan diri.
...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...
Matahari sudah mulai menyembunyikan sinarnya,
Bhima masih setia termenung di kamar. Bhima demam tinggi.
Tadi Mami Naya sudah memberikannya obat.
Kini Bhima dikamar ditungguin oleh Bianca, Adena dan Keenan, kakak sepupunya yang pagi-pagi sudah ke rumahnya meminta sarapan.
Ya seperti biasa, Keenan lebih dekat dengan Papi Gema dan Mami Naya dari pada dengan Papa Kandungnya dan ibu sambungnya.
Bahkan Keenan memanggil Gema dan Naya juga dengan sebutan Papi dan Mami.
Tapi untungnya, hubungan Keenan dengan Kaisar, anak dari ibu sambungnya itu sangat akrab.
"Kak Bhima.. kenapa kakak bisa sakit sih?" Tanya Adena.
"Gue manusia, bukan robot Den, jadi gue juga bisa sakit." Jawab Bhima dingin.
"Kakak belum makan, aku suapin ya.." Ucap Adena dengan tatapan yang sangat tulus pada Bhima membuat Bhima semakin merasa bersalah karena dia tidak memiliki perasaan sedikitpun pada Adena selain menganggapnya adik.
ya meskipun dia sudah bersedia dengan orang tuanya untuk menikahi Adena.
"Nggak usah Dena.. udah biar Caca aja yang suapin gue." Bhima menolak perhatian dari Adena, karena dia tahu gadis baik-baik itu sangat mencintainya dan dia tidak mau memberikan harapan lebih padanya.
Bhima berharap dengan sikapnya ini, membuat Adena menyerah dan membatalkan rencana pertunangan dan pernikahan mereka. Karena hanya Adena yang bisa melakukan itu.
Bhima tidak nafsu makan,
Pikiran Bhima sudah melampau jauh hingga, bagaimana jika nanti Flower sampai hamil anaknya?
Lalu yang paling di pusingkan adalah bagaimana hubungannya dengan Bhumi? Saudaranya satu itu adalah pribadi yang keras kepala, kaku dan tempramental.
"Ca suapin gue ca!" Perintah Bhima yang mengganggu ketenangan Bianca yang tengah curhat sama Kak Keenan tentang gebetan barunya.
"Apaan sih kak Bhim... udah ada calon tunangannya juga masih merepotkan aku!" Gerutu Bianca.
"Masih calon Ca.." Jawab Bhima membuat Adena tersenyum kecut.
"kak Keen gak ke kantor?" Tanya Bianca karena matahari sudah mulai terik.
"Nggak! nanti aja." Jawab Keenan membuat Bhima menelan salivanya karena perasaannya mendadak tidak enak melihat tatapan Keenan padanya.
"Ya udah.. aku balik dulu ya kak, karena satu jam aku ada kelas." Pamit Adena yang hendak pergi ke kampus.
Bukan karena ada kuliah, melainkan hati Adena terasa sangat rapuh menghadapi sikap Bhima padanya yang selalu dingin. Adena tidak tahu jika Bhima selama ini mencintai Alona.
"Hmmm." Jawab Bhima.
Setelah Adena keluar rumah sakit,
Plak!
"Apa sih Ca.. pukul-pukul lengan gue, sakit tau." Kata Bhima.
"Kenapa sih kakak itu cuek banget sama kak Dena, kasian tauk.. kesel deh aku lihatnya, dia itu gadis baik-baik.. jangan begitu dong kak ah." Omel Bianca.
belum juga menjawab ucapan Bianca, suara bariton Keenan terdengar mengerikan,
"Elu kemarin katanya mabuk, terus elu ke apartemen diantar sama siapa?" Tanya keenan menatap tajam pada Bhima.
"ehmm.. sa.. sama temen gue kak!" Jawab Bhima asal.
"Temen tidur?" Selidik Keenan membuat Bianca membelalakan matanya.
Bersambung...
...JANGAN TERPATOK PADA NOVEL AUTHOR SEBELUMNYA DI ACCOUNT YANG SATU YA!...
KARENA DARI SINI, AUTHOR SUDAH MULAI MEMBUAT ALURNYA BERUBAH HEHEHE...
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
Miss Lian
akeren kok author.. aku suka banget. ceritanya bagus sangat
2021-09-25
1
SaifulLuhken 109
apa keenan.juga ambil bagian ikut campur memerangkap bhima..??????????
2021-06-23
0
Eka Rosiyana
keenan kaya cenayang aja tau segalamya
2021-06-22
1