Istriku Cinta Pertama Adikku

Istriku Cinta Pertama Adikku

Cinta Pertama~

Bhima Bramantya, artis pendatang baru yang namanya langsung melejit di dunia perfilman tanah air beberapa bulan terakhir karena perannya sebagai tokoh utama di sebuah judul film layar lebar.

Kemampuan acting yang tidak perlu diragukan lagi dari sosok Bhima, ditambah wajah rupawan dan postur tubuh yang tinggi dan gagah membuatnya mendapat tawaran sebagai pemeran utama untuk berbagai judul sinetron hingga bintang iklan dengan kontrak yang bernilai fantastik.

Menyandang nama BRAMANTYA, yang merupakan nama keluarga pebisnis terkemuka di tanah air hingga manca negara, tidak membuat Bhima memanfaatkan itu supaya mendapat ketenaran. Bhima berjuang dengan kemampuannya sendiri untuk menggapai apa yang ia mau.

Sosok artis yang sangat ramah pada para fans juga awak media, sosok sopan dan berkarier apa adanya tanpa adanya gimic demi menaikkan popularitasnya menjadi dambaan bagi para kaum hawa. Mulai dari ababil alias abege labil, anak-anak milenial hingga emak-emak bahkan nenek-nenek banyak yang menjadi fans garis keras dari Bhima Bramantya.

Setelah menyelesaikan pendidikan pasca sarjananya jurusan Bisnis di Harvard University- Cambridge, Amerika Serikat di usia 25 tahun Bhima Bramantya langsung memilih karier di dunia hiburan.

Berbeda dengan Bhumi Bramantya, saudara kembarnya yang memilih mengurus bisnis keluarga karena memang passion mereka berbeda. Dan sebagai orang tua, Papi Gema dan Mami Naya tidak pernah melarang anaknya menentukan apa yang anaknya mau, asalkan masih di jalan yang benar. Kecuali soal pasangan hidup.

Bhima dan Bhumi adalah saudara kembar dari pasangan Gema Bramantya dan Nayura Agatha Bramantya yang biasa dipanggil Naya. Mami Naya sang mantan model ternama pada masanya.

Bahkan kehidupan seorang Mami Naya juga masih disorot awak media hingga saat ini sebagai Mommy gaul yang memiliki tiga anak-anak tampan dan cantik.

Bhima dan Bhumi saudara kembar yang memang tidak kembar identik. Wajah mereka hanya mirip layaknya kakak dan adik pada umumnya. Namun, ketampanan mereka tidak perlu di ragukan lagi.

Bhima yang memiliki wajah friendly dan mudah bergaul ditambah sifat tengilnya yang membuat para wanita justru klepek klepek dibuatnya. Bhima playboy dari ABG, akibat cinta pertama yang tidak kesampain.

Berbanding terbalik dengan saudara kembarnya Bhumi yang merupakan pribadi kaku layaknya kanebo kering.

Bhima sangat bersyukur dengan kemampuan yang saudara kembarnya miliki di dunia bisnis. Sehingga, dia tidak perlu memikirkan perusahaan keluarganya. Cukup menjadi artis sesuai dengan impiannya dari kecil.

...🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁...

Kediaman Bramantya

"Pagi Mami.. Papi.. Bhumi.. Caca.." Sapa Bhima yang baru keluar dari lift kediaman mewah tersebut menyusul keluarganya yang siap untuk sarapan bersama.

"Pagi sayang.." Jawab Mami Naya yang tidak lain adalah ibunya.

"Semalam pulang jam berapa Bhim?" Tanya Papi Gema menatap putranya dengan tatapan menyelidik.

Mungkin sifat Bhumi itu nurun dari sang Papi. To the point tanpa basa-basi.

"Jam 2 pagi pii.. karena shootingnya benar-benar kejar target Pi.. aku harus segera selesaikan, toh sinetronnya sudah mulai tayang seminggu ini. Aku juga sudah ada kontrak dengan lebel musik, jadi biar aku fokus nyanyinya tanpa gangguan shooting." Jawab Bhima mendudukkan dirinya di samping Bianca yang biasa dipanggil Caca, adik perempuan satu-satunya.

Anak bontot yang paling dimanja seluruh anggota keluarga.

" Jangan bilang lawan main kakak si Selena?" Tanya Bianca sambil mengunyah nasi goreng favorite buatan sang Mami.

"Yes.. anak pinter, kok tahu sih?" Jawab Bhima sambil mengacak-acak rambut sang adik.

"Kakak ih... rambut aku jadi berantakan kan..." Decak Bianca yang usianya 5 tahun dibawah kedua kakak tampannya Bhima dan Bhumi.

"Orang buta juga tahu kalau lawan main elu si Selena, orang beritanya santer banget.. bahkan santernya melebihi berita naiknya harga saham perusahaan kita, ya kan Pi?" Jawab Bhumi. Papi Gema hanya mengangguk.

"Tumben elu tahu berita infotainment, biasanya saham saham saham mulu tahunya?" Bhima menatap Bhumi.

"Satria yang cerita." Jawab Bhumi malas. Satria adalah asisten pribadi Bhumi.

"Pantes, karena gak mungkin elu perhatiin infotainment, bisa-bisa gue ketiban bidadari cantik." Celetuk Bhima.

"Bhim.. mami gak suka ih, kamu deket-deket sama gadis itu! Iya sih di Teve imagenya baik tapi tetap saja mami gak suka aja, etikanya kurang! Cantiknya gak alami, plastik semua!" Kata Mami Naya yang merupakan sosok ibu-ibu bawel, rempong, gaul dan penuh drama.

"Yakin dia masih gadis mi?" Tanya Bhumi sinis karena pernah sekali artis bernama Selena itu mencoba menggoda Bhumi saat jamuan makan malam dan Selena menjadi brand ambassador produk perusahaannya.

"Belum gue coba sih.. jadi gak tahu juga! Ntar kalau udah gue coba, gue ceritain Bhum, " Jawab Bhima nyengir kuda.

"Bhima!" Mami Naya menatap tajam anaknya seperti pedang yang langsung menancap ke jantung targetnya.

"Coba apa sih maksudnya kak?" Tanya Bianca polos.

"Jangan macam-macam kamu Bhim!" Kali ini Papi Gema sudah menggunakan nada suara yang naik satu oktaf di meja makan.

"Bercanda pii.. bercanda.. santuy pii.. santuy, aku masih bersegel alias perjaka kok pi." Bhima tersenyum kikuk sambil mengangkat dua jari telunjuk dan jari tengahnya bersamaan membentuk huruf V.

Ah Papi Gema emang gak bisa diajak bercanda masalah begituan. Padahal didepan anaknya selalu mengumbar kemesraan dan membahas jurus Kamehame-nya yang mampu membuat mami Naya merem melek.

"Papi gak mau tahu ya.. memang jaman sudah berubah, papi kasih kebebasan kalian untuk melakukan apapun yang kalian mau. Tapi kalian harus menjaga harga diri kalian dan nama baik kalian juga keluarga.

Belum lagi dosa yang akan kalian terima jika berzina.

Kalau sampai papi tahu ada yang melakukan seeks bebas diantara kalian, papi gak akan segan segan memberikan hukuman berat sama kalian. Paham?" Kata Papi Gema tegas.

"Iya pii.. kita paham.." Jawab Bhima, Bhumi dan Bianca serempak.

"Bhim.. mami minta jangan terlalu mengumbar kemesraan dengan Selene dengan alasan apapun.

Kasian Dena, Mami gak mau pertunangan kamu sama Adena yang tinggal seminggu lagi itu gagal lagi. Mami cuma mau kamu sama Adena, jaga perasaan Adena." Ucap Mami Naya.

"mii please deh, jangan jodoh-jodohin aku! aku bisa mendapatkan wanita pilihan aku sendiri! Kenapa juga harus Adena? kenapa gak kak Alona yang mami jodohin sama aku?" Kata Bhima kesal.

"Kak Alona? Elu masih cinta sama kak Alona.. gila dari bayi udah bucin!" Ledek Bhumi. Alona adalah keponakan dari Mamanya Adena yang bernama Mesya.

Sejak kecil Alona dirawat oleh Mesya karena Alona ditinggal pergi kedua orang tuanya entah kemana dari umur 3 tahun. Jadi Mesya menganggap Alona anak kandungnya sendiri dan kakak dari Adena.

"Jadi kamu masih suka sama Alona cinta monyet kamu? Astaga Bhima...

mami gak setuju Bhim! kamu harus ingat, Alona itu sudah tunangan sama kakak sepupu kamu, Keenan!" Kata Mami Naya tegas.

"Apaan sih mii.. emang menurut mami gampang lupain cinta pertama? nggak mi.. tuh si Bhumi aja masih bucin sama si Flower! padahal si Flower udah nyakitin dan mempermalukan dia saat SMA. Dia gak bisa lupain kan? bahkan gak mau membuka hatinya buat cewe lain." Bhima mencoba mengalihkan pembahasan supaya Bhumi yang gantian diomelin Maminya.

"Pokoknya intinya papi gak mau kamu deket-deket dengan Alona! kamu harus jaga perasaan Keenan, Bhima!

Dan kamu Bhumi, kamu lupain gadis bernama Flower itu, papi gak setuju kamu berhubungan lagi sama gadis itu! udah cukup dia membuatmu terpuruk hingga lebih dari 5 tahun!" Kata Papi Gema tegas.

"Kok jadi aku sih yang kena?" Kesal Bhumi.

"Iya Bhim.. please deh.. mami mohon.. mami gak mau ada perang saudara cuma gara-gara perempuan antara Kamu dan Keenan!

Dan kamu Bhumi.. buka hati kamu.. lupakan si bunga bunga itu." Sambung Mami Naya.

"Bunga bangkaii mi?" Tanya Bianca sinis yang memang kesal jika mengingat nama Flower dan kejadian beberapa tahun lalu yang membuat Bhumi terpuruk bertahun-tahun.

"Nah itu yang cocok tuh.. kalau Flower terlalu bagus, bagusnya bunga bangkaii." Sambung Bhima tertawa.

Prangg...

Bhumi menjatuhkan sendok dan garpunya secara bersamaan dengan kasar. Sampai detik inipun Bhumi masih tidak terima jika ada orang yang menjelekkan Flower. Cinta pertamanya.

"Bhum.." Panggil Papi Gema pada anaknya yang terlihat emosi.

"Aku pamit ke kantor dulu pii.. .mii...." Bhumi langsung berdiri menyalami kedua orang tuanya dan berlalu begitu saja.

Pembahasan mengenai sosok gadis bernama Flower yang merupakan cinta pertama Bhumi masih menguras emosinya hingga sekarang.

Ah anak itu, Mami Naya tidak bisa berbuat banyak karena memang wataknya Bhumi seperti itu. Mengingat beberapa tahun lalu, Mami Naya dan Papi Gema sudah sangat bersyukur Bhumi yang sekarang sudah mau banyak bicara meskipun hanya pada keluarga dan sahabat dekatnya saja.

"Bhim... kamu awasi Bhumi ya, mami gak mau dia berhubungan lagi dengan gadis bernama Flower itu lagi. Udah cukup Bhumi di sakiti dan di permalukan di lapangan sekolah saat kelulusan. Dilihat para wali murid lagi. Harga diri keluarga Bramantya rasanya diinjak-injak." Kata Mami Naya kesal.

"Siap nyonya besar.. " Jawab Bhima.

Pikiran Bhumi kembali melayang mengingat tangis maminya setiap hari melihat kondisi Bhumi,

"Aku berjanji, aku akan membalaskan dendam kita pada Flower mi.. gadis yang sudah menginjak-injak harga diri keluarga Bramantya. Aku gak akan melepaskannya.. aku janji mi." Batin Bhima.

"Punya anak pada susah di nasehati orang tua semua." Gumam Papi Gema geleng-geleng.

"Aku nggak loh pi.. aku kan yang paling nurut sama papi." Kata Bianca manja.

"Iya.. iya.. anak kesayangan papi."

"Lebay deh." Decak Mami Naya dan Bhima bersamaan.

...----- Bersambung -----...

...Terima kasih banyak sudah meluangkan waktu di karya recehan author yang masih banyak kekurangan ini....

...Readers yang baik hati, tolong tinggalkan Like dan Komentarnya ya.. kalau mau memberikan Vote ke author juga boleh.. Author sangat bersyukur dan bahagia. hehehe...

Terpopuler

Comments

Wy Ky

Wy Ky

t

2024-09-12

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-03-07

0

Wanda Revano

Wanda Revano

lanjut thor..egh thor ceritanya naomi kpn dilanjut

2022-05-12

0

lihat semua
Episodes
1 Cinta Pertama~
2 Alona Anindya~
3 Menemui Keenan~
4 Mainan baru?~
5 Orange Juice~
6 Pingsan~
7 Sakit~
8 Membawa ke Rumah Sakit~
9 Temen Tidur?~
10 Reno Terjebak~
11 Rencana Menyelidiki~
12 Dilarang pergi~
13 Shilla~
14 Diusir~
15 Tersadar~
16 Pusing~
17 Bhim?
18 Tawaran~
19 3 Hari lagi~
20 Aku - Kamu ~
21 Terlambat~
22 Perjanjian Kontrak?~
23 Cerita Lama Bhima~
24 Sebenarnya~
25 Bhima Sakit~
26 Amarah Oma Rani~
27 Ngobrol dengan Mertua~
28 Demi Bhumi~
29 Bhumi lagi~
30 Sabarnya Bhima~
31 Mirip?
32 Pesan~
33 Bertemu Bhumi~
34 Keputusan Flower~
35 Kesel~
36 Drama Bhima~
37 Emerald
38 Mati~
39 Keyakinan Mami Naya~
40 Mas Bhimaku~
41 Inginnya Flower~
42 Efek Jalan sama Artis~
43 Test DNA~
44 Janji Bhima pada Selena~
45 Kejujuran~
46 Memeluk~
47 Kedinginan~
48 Masa Lalu lagi~
49 Diminta Pulang~
50 Zelina Putriku~
51 Flower atau Zelina?
52 Rencana Reno~
53 Keberangkatan Mami dan Papi~
54 Gak Mau di Peluk~
55 Salah Tempat~
56 Kedatangan Mama Risa~
57 Tembak di Dalam~
58 Ngobrol dengan Mama~
59 Mulai Terungkap~
60 Sensasi Berbeda~
61 Ancaman Alona~
62 Bertemu Bhumi~
63 Bau Bhumi~
64 Ayah Bunda?
65 Kamu Kenapa?
66 Alpukat~
67 Cemburu tak Beralasan~
68 Ha?
69 Telfon Mami Naya~
70 Tindakan Keenan~
71 Paginya Bhima dan Flower~
72 Papi Gema Pulang~
73 Uwu~
74 Haru vs Suram~
75 Bertemu Alona~
76 Ucap pilu Alona~
77 Tentang Alona~
78 Keen dan Al
79 Bucin Bucinan~
80 Mimi Pipi~
81 Dadakan~
82 Rencana Mengajak Ke Jogja~
83 Ciie Tembak Dalam~
84 Ribut~
85 Berbicara~
86 Amarahanya Orang Sabar~
87 Pendarahan~
88 Nyesel kan Bhim~
89 Kata Gevania~
90 Menangis~
91 Ruang Flower~
92 Permintaan Maaf Mami Naya~
93 Persiapan Makan Malam~
94 Oma Rani~
95 Omlete~
96 Garam dan Lada~
97 Masalah Omelete
98 Making Out~
99 Ancaman~
100 Menemui Keenan lagi~
101 Mencoba Jujur~
102 Alasan Alona~
103 Memeriksa Kandungan~
104 Buah Kesabaran~
105 Tersebar~
106 Melindungi Alona~
107 Melindungi Alona -2
108 Belum Siap~
109 meng-kadal-i Buaya~
110 Kabur~
111 Kabar Mengejutkan~
112 Buron~
113 Ngidam~
114 Mendatangi Villa~
115 Korban~
116 Kejadian Di Villa~
117 Bhima Pulang~
118 Mulai Menyesal~
119 Tertangkapnya Sisil~
120 Tamat~
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Cinta Pertama~
2
Alona Anindya~
3
Menemui Keenan~
4
Mainan baru?~
5
Orange Juice~
6
Pingsan~
7
Sakit~
8
Membawa ke Rumah Sakit~
9
Temen Tidur?~
10
Reno Terjebak~
11
Rencana Menyelidiki~
12
Dilarang pergi~
13
Shilla~
14
Diusir~
15
Tersadar~
16
Pusing~
17
Bhim?
18
Tawaran~
19
3 Hari lagi~
20
Aku - Kamu ~
21
Terlambat~
22
Perjanjian Kontrak?~
23
Cerita Lama Bhima~
24
Sebenarnya~
25
Bhima Sakit~
26
Amarah Oma Rani~
27
Ngobrol dengan Mertua~
28
Demi Bhumi~
29
Bhumi lagi~
30
Sabarnya Bhima~
31
Mirip?
32
Pesan~
33
Bertemu Bhumi~
34
Keputusan Flower~
35
Kesel~
36
Drama Bhima~
37
Emerald
38
Mati~
39
Keyakinan Mami Naya~
40
Mas Bhimaku~
41
Inginnya Flower~
42
Efek Jalan sama Artis~
43
Test DNA~
44
Janji Bhima pada Selena~
45
Kejujuran~
46
Memeluk~
47
Kedinginan~
48
Masa Lalu lagi~
49
Diminta Pulang~
50
Zelina Putriku~
51
Flower atau Zelina?
52
Rencana Reno~
53
Keberangkatan Mami dan Papi~
54
Gak Mau di Peluk~
55
Salah Tempat~
56
Kedatangan Mama Risa~
57
Tembak di Dalam~
58
Ngobrol dengan Mama~
59
Mulai Terungkap~
60
Sensasi Berbeda~
61
Ancaman Alona~
62
Bertemu Bhumi~
63
Bau Bhumi~
64
Ayah Bunda?
65
Kamu Kenapa?
66
Alpukat~
67
Cemburu tak Beralasan~
68
Ha?
69
Telfon Mami Naya~
70
Tindakan Keenan~
71
Paginya Bhima dan Flower~
72
Papi Gema Pulang~
73
Uwu~
74
Haru vs Suram~
75
Bertemu Alona~
76
Ucap pilu Alona~
77
Tentang Alona~
78
Keen dan Al
79
Bucin Bucinan~
80
Mimi Pipi~
81
Dadakan~
82
Rencana Mengajak Ke Jogja~
83
Ciie Tembak Dalam~
84
Ribut~
85
Berbicara~
86
Amarahanya Orang Sabar~
87
Pendarahan~
88
Nyesel kan Bhim~
89
Kata Gevania~
90
Menangis~
91
Ruang Flower~
92
Permintaan Maaf Mami Naya~
93
Persiapan Makan Malam~
94
Oma Rani~
95
Omlete~
96
Garam dan Lada~
97
Masalah Omelete
98
Making Out~
99
Ancaman~
100
Menemui Keenan lagi~
101
Mencoba Jujur~
102
Alasan Alona~
103
Memeriksa Kandungan~
104
Buah Kesabaran~
105
Tersebar~
106
Melindungi Alona~
107
Melindungi Alona -2
108
Belum Siap~
109
meng-kadal-i Buaya~
110
Kabur~
111
Kabar Mengejutkan~
112
Buron~
113
Ngidam~
114
Mendatangi Villa~
115
Korban~
116
Kejadian Di Villa~
117
Bhima Pulang~
118
Mulai Menyesal~
119
Tertangkapnya Sisil~
120
Tamat~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!