banyak hal terjadi saat aku pergi ke kota ini, berniat mencari kerja, tapi justru mendapat anak dan suami, awalnya aku setengah hati tapi sekarang aku merasa ini lah kebahagiaan ku.
bunga mawar yang ku tanam di depan rumah sudah tumbuh tinggi bunga nya pun banyak, seperti cinta ku yang ku tanam untuk pak bagas, tumbuh semakin besar.
awalnya aku selalu memikirkan hal yang tidak mungkin, pernikahan ini pasti akan berakhir, akhir yang sangat menyakitkan untuk kami. perceraian, ya itulah yang selalu jadi titik akhir dari perjanjian awal kami.
sikap dingin nya, kadang menghancurkan perasaan ku. tentu saja , seekor singa gagah dengan seekor tikus kecil, seperti itulah perumpamaan diriku dan pak bagas, dia seperti raja rimba dia adalah laki laki sempurna, tampan, kaya, seorang CEO perusahaan terkenal dan terbesar di kota J. sedangkan aku? hanya tikus kecil dari tempat yang kecil juga. tentu saja tidak sebanding dengan nya.
namun siapa sangka tidak terasa sudah 3 bulan kami menjalani bahtera rumah tangga , sudah banyak goncangan yang kami lewati.
pak bagas, nina sangat mencintai bapak, terima kasih bapak sudah mau melunak untuk nina, terima kasih bapak sudah mau menerima nina, pak kalau nina boleh meminta satu hal, nina hanya mau tolong... tolong...
akhiri..
perjanjian kita pak...
nina tidak akan mencintai lelaki manapun, karna nina sangat mencintai pak bagas.
dan nina tidak akan rela melihat bapak dengan perempuan lain
jangan...
jangan.. sampai kita bercerai ya pak....
******
"nina hari ini seperti biasa ya, aku mau makan siang dengan masakan kamu"
dia mengambil tas kantor nya dari tangan ku, namun sebelum dia berangkat aku selalu rapikan dasi nya, sehabis sarapan selalu saja berantakan.
"iya, bapak mau makan siang pakai apa?"
" terserah kamu saja, aku suka semua yang kamu masak"
hmmm dia tiba tiba mencium keningku, dan langsung masuk mobil. entah kenapa, 3 bulan pernikahan kami aku bisa merasakan kehangatan keluarga seperti yang aku bayangkan saat aku kecil.
aku melambaikan tangan ku saat mobilnya berjalan, dia membuka kaca jendela mobilnya dan tersenyum ke arahku.
aku menatap mobil nya yang semakin menjauh, mm kenapa aku jadi sangat tidak rela dia pergi seperti ini, padahal nanti siang bakal ketemu, tapi rasanya seperti dia akan pergi jauh saja, ya ampun nina apa yang kamu pikirkan sih, kamu harus bisa mengendalikan perasaan cinta mu.
perasaan cinta yang besar seperti bumerang yang membuat rasa kecewa yang semakin besar. seperti itu kah? semakin cinta ku tumbuh, semakin aku takut dia meninggal kan aku.
*****
" permisi pak, bu nina datang"
" kenapa harus izin lagi sih, lain kali kamu harus langsung suruh bu nina masuk kalau dia kesini mengerti?"
" baik pak"
" bapak apaan sih, ga boleh galak galak, nina kan juga bukan orang kantor ini, tentu saja harus izin dulu, kalau mau menemui CEO nya"
aku masuk ke ruangan nya, aku marah sama pak bagas, bagaimana tidak dia galak sekali walaupun dia bos, tapi kan sebagai laki laki tidak baik bentak perempuan.
" tapi kan kamu istri nya, sayang. tentu saja kamu lebih tinggi di sini, kamu adalah bos paling tinggi di kantor ini"
" pokok nya gak boleh bentak bentak orang lagi kalau orang nya gak salah"
" iya sayang maaf "
****
" hai bos, kamu lagi sibuk tidak"
aku menerobos masuk ruang kerjanya, yah, terserah saja, walau pun aku bukan pegawai kantornya, tapi siapa yang berani memarahi tuan erik.
oh sialan, ada istrinya kataku dalam hati.
"aahh, bos kamu lagi makan siang ya, kebetulan sekali, aku belum makan lho bos. bagi dua ya bos"
cih, dia cuekin aku, hehe tidak mau bagi ya?
"nina, aku boleh minta ya? aku lapar sekali"
aku langsung menatap ke arah nina, dan menyatukan kedua telapak tangan ku di depan nya.
" tentu saja erik, nina bawa banyak kok hari ini"
ah dia benar benar malaikat, aku merasa tersanjung saat dia tersenyum, tapi... cih sialan, singa ini menatap ku tajam. aku makan makanannya, dia akan balik memakan ku. benar benar tiba tiba aku jadi kenyang.
*******
dia sudah selesai makan, saat nya aku pulang dia dan erik mengantarku kedepan, tapi hari ini karna pak An tidak kerja, dia sendiri yang mau mengantarku.
aku sudah bilang jangan, dia tetap memaksa, tapi jujur saja aku benar benar sangat senang. namun saat kami keluar dari ruangan kerjanya.
" bagas..."
seorang perempuan dewasa memanggil pak bagas, dia menyender di dinding ruangan pak bagas, dia sangat cantik, badannya tinggi, dan sangat anggun.
tapi yang membuatku lebih kaget adalah tatapan pak bagas padanya. pak bagas melihat nya seperti sudah lama mereka tidak bertemu.
" renatta? benaran kamu? ngapain kamu disini?" pak bagas menegur nya balik
" kamu kok kaget begitu sih? tidak masalah kan, seorang wanita menemui tunangannya?"
dia mendekati pak bagas, dan langsung menggandeng tangan pak bagas. aku dan erik hanya terdiam melihat mereka.
tunangan, apa maksudnya? bukan kah saat menikahi ku pak bagas adalah laki laki single.
perasaan ku jadi tidak karuan, aku benar benar tidak rela melihat perempuan itu bertingkah mesra pada pak bagas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
pelakor hadir bikin sedih...🥺🥺
2023-12-10
0
Titin Andien
aaah ga sukaaa klau udah ada ulet bulu bikin gatel n pingin nampol,😂
2023-06-24
1
Ajung Atan
palakor datang pembaca meradang,asal jangan sampai pelakor menang pembaca pasti hilang🤭🤭🤭
2021-04-20
0