"huft aku lelah sekali, dimana nih, aku harus cari kerja di mana, aku capek, " keluh nina di jalan.
kemudian dia duduk di bangku tempatnya membeli teh dingin, sudah dari tadi pagi dia berkeliling mencari kerja tapi belum juga di terima.
di depannya tampak seorang pria berjalan sambil terhuyung huyung yang keluar dari sebuah restoran mahal, yang ada tepat di depan tempat ia membeli minum dan beristirahat sekarang.
sesekali pria itu memegangi tembok karna hampir terjatuh,
" sial, berani sekali mereka menipuku, memberiku obat murahan seperti ini,!!! "
kata pria itu sambil memukul tembok.
tiba tiba nina datang menghampiri pria itu karna merasa khawatir terhadapnya
"tuan anda tidak apa apa?" ucap nina sambil membantu memegang tubuh pria itu.
"minggir, kau pasti salah satu dari mereka, menjauhlah" pria itu membenntak sambil melepaskan tangan nina dari tubuhnya.
" tenanglah tuan, saya tidak macam macam saya bukan orang jahat" tegas nina dengan lembut, sambil memegang kembali tubuh pria itu.
"panas sekali... cih,, sial" pria itu mengumpat sambil ngos- ngos an menahan sakit nya
nina hanya bingung melihat pria yang berada di depannya sekarang, nina belum pernah melihat orang yang sakit seperti itu.
flashback on
drrrrrttt drrrttt, handphone yang berada di meja kerja bagas bergetar, kemudian tangan bagas terhenti dari laptopnya dan beralih ke handphone, dilihatnya ada sebuah pesan baru
*bagas aku ada perlu sama kamu
kalau ada waktu aki mau kamu menemui ku, aku tau kita tidak ada hubungan apa apa, tapi untuk terakhir kali nya saja aku ingin bertemu dengan mu, mami dan papi ku ingin bicara juga denganmu, aku tunggu kamu di restaurant xxx jam 20.00.
maya*-
bagas tidak membalas pesan itu, tapi karna maya menyebutkan orang tua nya juga ingin bicara dengan bagas,mengingat maya adalah orang yang sempat di jodohkan dengannya. akhirnya bagas memutuskan untuk datang.
di restaurant
"*sayang, ini obat yang mami dan papi beli, papi jamin, kalau bagas minum ini, kamu pasti akan memilikinya untuk selamanya"
"makasih banyak pi, maya beneran gak sabar, meskipun dengan cara begini, bagas harus tetap jadi milik maya*" ucap maya dengan senyum licik.
" sudah jangan banyak bicara cepat masukkan itu dalam minuman bagas sayang, sebelum dia datang" titah rani ibu nya maya.
maya pun menuangkan obat itu yang tidak lain adalah obat perangsang dengan dosis besar, tidak lama setelah itu pukul 19.50 bagas sudah tiba di restaurant itu.
mereka berbincang banyak sampai akhirnya maya memberi isyarat agar bagas segera minum, bagas yang memang cukup haus karna perjalanan dari kantor nya cukup jauh dari lokasi pertemuan mereka.
setelah minum bagas merasa ada yang aneh, tubuhnya merasa semakin panas, bagas pun memutuskan untuk pergi ke toilet.
"lihat sayang sepertinya sudah ber efek, setelah bagas jatuh, kamu harus segera membawanya pergi" ucap rani senang.
" benar sayang, setelah ini nikmatilah, malam panjang mu yang akan membawamu menuju gerbang sebagai nona muda keluarga nugraha " ucap toni ayah maya sambil tertawa girang, seakan ini adalah kemenangan bagi mereka.
"tenang pi, mi, aku pasti menjalankan tugas ku dengan baik, terima kasih obat dari kalian itu sangat hebat, aku sayang kalian" ucap maya semakin yakin.
namun tanpa mereka sadari sepasang mata tajam ternyata sedari tadi memperhatikan mereka, bagas mendengar semua dan murka di buatnya, kemudian dia turun lewat tangga belakang supaya tidak di ketahui keluarga licik itu.
"sial... sial... aku di tipu,,, aku tidak akan melepaskan kalian lihat saja, tidak tau diri, murahan" kata bagas murka
flashback off
"tuan bukannya papa dio? saya tidak salah kan?" kata nina terkejut baru menyadari setelah ia memperhatikan wajah pria itu.
"kamu siapa??" tanya bagas sambil menatap nina
"saya mama dio,, eeee salah anu itu maksud saya itu apa eee...." ucap nina terbata bata salah bicara namun langsung di patahkan oleh bagas.
" tolong panggil taksi, tolong antar saya ke apartemen saya alamatnya di jalan makmur v" kata bagas lesu.
nina pun menurutinya dan langsung memesan taksi online karna sudah tak tega melihat pak bagas yang seperti itu.
tidak lama taksi pun sampai nina membantu pak bagas untuk masuk ke mobil, tapi secara tidak sengaja bagas malah menjatuhkan muka nya tepat di leher nina, terlihat seperti mencium, nina bisa merasakan nafas pak bagas yang panas, agak geli tapi nina tidak bisa berbuat apa apa karna nina tidak tega melihat pak bagas.
Uuuhhh author gugup gimana nihhh lanjutannya 🤔
maaf ya kalo ada salah salah, ini karya pertama author,😭 tetep dukung ya semoga kalian suka 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
weh... maya & keluarga licik.
2023-12-08
0
Har Tini
nina ga ngerti masih abg😁
2022-02-19
1
Libra itu Aku
menarik
2021-08-12
1