" tolong minum ini,"
silau sekali, rupanya hari sudah pagi aku langsung membuka mataku, ku kira dia belum bangun. namun pak bagas yang sudah berpakaian rapi, membuatku terkejut, tiba tiba dia memberikan aku obat berbentuk pil, aku langsung bangun, ku ambil pil itu dan agak bingung ini obat untuk apa? aku sedang tidak sakit.
" maaf pak, ah maksud saya sayang, ini untuk apa? kamu tenang saja aku tidak sakit kok, semalam tidak apa apa" ucap ku tersenyum kepadanya, aku berpikir dia benar benar sangat pengertian, mungkin dia mengira aku merasakan sakit karna semalam. hihi kurasa dia sangat mengingat saat kami pertama kali melakukan nya, aku benar benar kesakitan. aku sangat beruntung karna dia ternyata laki laki yang sangat baik.
" itu obat kontrasepsi, ku pikir ada baiknya untuk tidak memiliki anak dulu, dan masalah itu kamu tidak usah memaksakan panggil saya sayang, panggilan itu gunakan saat di depan ibu atau keluarga dan kerabat saja, dan nanti malam saya akan tidur di kamar saya, kamu tidur di sini saja, saya buru buru harus ke kantor sekarang "
mendengar itu mataku menatapnya kosong betapa tidak, jawaban itu benar benar menghancurkan hati ku, sakit sekali, dalam sekejap dia menghancurkan semua banyangan sempurna ku tentang dirinya. obat kontrasepsi? yang benar saja, sehina itu kah aku sehingga dia tidak ingin memiliki anak dari ku, air mata menetes dari mataku, emosi yang membeludak ingin keluar, malu aku sangat malu, ku kira kami akan menjadi pasangan yang begitu sempurna, kukira cinta akan tumbuh saat aku menanam nya, tapi kenapa saat ku kira itu tumbuh, dia menghancurkan?
aku menangis, dia bahkan tidak mau tidur dengan ku, aku benar benar bodoh, seharus nya aku sadar siapa diri ku. tidak ada dan tidak mungkin orang sesempurna dia, sudi menanam cinta untuk ku.
" *seharusnya aku tidak pernah lupa, apa yang di ucap kannya waktu itu, kita akan bercerai pada waktunya. "
"mama*"
suara kecil dari sosok mungil yang begitu aku sayangi, dia datang tiba tiba, aku merasa bersalah memperlihatkan air mata ku kepadanya, pertama kali melihatnya aku sudah sangat menyayangi nya, aku mencintainya dia sudah seperti anak kandungku sendiri.
" mama, mama kenapa nangis? dio nakal ya ma? dio sudah nakal sama mama? dio minta maaf ya ma, jangan tinggalin dio ma, dio sayang mama, jangan tinggalin dio ma"
di hapusnya air mataku dengan tangan kecilnya, dia ikut mengangis mengira aku sedih karna dia, dia terus meminta maaf dan memohon kepadaku untuk tidak meninggal kan nya, oh tuhan, aku sangat menyayangi nya.
ini bukan salah dia atau ayahnya, ini salah ku karna sudah terlanjur menanamnya. cinta, benar aku merasakan nya.
" tidak sayang, dio tidak nakal sayang, mama tidak akan meninggalkan dio, mama janji"
benar aku sudah menanamnya, maka aku harus berjuang untuk melalui prosesnya, aku akan kuat, demi dio dan demi rahasia cinta yang aku belum tau seperti apa ujungnya. kita tidak akan tau hasil jika tidak melalui proses.
" ma, dio sayang mama, dio akan jadi anak baik untuk mama, dio janji tidak nakal ya ma"
dio benar benar malaikat kecil yang menguatkan aku, kata kata polos dari mulutnya itu lah yang tercermin tulus daru hatinya, aku tidak akan menyerah, dio jadilah cahaya mama selalu, terangi mama saat mama merasa gelap, sayang.
huaaa pak bagas kenapa sih, keterlaluan,!! author marah 😡.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
bagas jahat sekali
2023-12-09
0
Har Tini
dio kurang aja bange semoga jd bucin sm nina
2022-02-19
0
Tanisha Almahyra
sediihhh ...Bagas pedes bgt mulutnya
2022-01-29
1