"ah, sudah pagi. sakit sekali, aku sampai tertidur di lantai," bagas bangkit dari tidurnya, dia agak bingung, sejak kapan jas dan kemeja nya di lepas? sejak kapan dia pakai selimut.
" apa ini pak An yang merawat ku semalam? kenapa dia tidak mengantar ku ke kamar?"
bagas bangun dan pergi ke dapur, dia sangat lapar karna kemarin seharian tidak makan. namun bagas sangat kecewa tidak ada makanan sama sekali di meja, kemudian dia beralih ke kulkas, namun yang menjadi objek fokus nya sekarang malah bukan makanan, tapi kertas yang tertempel di pintu lemari es.
cara membuat beef steak mushroom sauce
bagas terus memandangi kertas resep itu, sejak kapan bi sri menaruh resep masakan kesukaan nya itu, bi sri sudah tentu sangat lihai membuat masakan yang kami sukai di rumah ini, lagi pula sekarang bi sri sudah lama pamit pulang kampung.
" apa ini gadis itu yang membuat nya? apa masakan yang kemarin di bawanya adalah ini?"
flashback on
" sayang dio mau makan apa nanti siang? dio mau mama masakin ?"
" mau ma, dio mau, dio suka makan telur dadar, kalau papa suka makan beef steak pakai saus jamur ma hihi" dio tersenyum semangat, dia bahkan memberi tahu makanan favorit papa nya, yang bahkan sama sekali tidak aku tanyakan.
aku tersenyum kecil, dio kamu benar benar lucu ya sayang. baiklah, aku tidak akan kalah dengan dio yang begitu semangat mendekatkan kami. ku putuskan untuk tidak langsung pulang ke rumah, aku meminta pak An untuk mengantar ke pasar.
" masak telur dadar sih gampang, tapi masak steak aku tidak mengerti, apalagi pakai saus jamur, pak bagas selera kamu tinggi sekali ya. aku jadi kesulitan nih. " gumam nina dalam hati, sambil tersenyum kecil, pak An ikut terkekeh melihat majikannya yang tiba tiba senyum sendiri.
flashback off
"Ah, pak bagas, bapak sudah bangun? maaf ya pak nina tidak sempat buatkan sarapan, nina telat bangun pak, nina buatkan bapak kopi sekarang ya pak"
suara itu memecah lamunan ku, dia turun dari tangga, mata nya berkantung, dia terlihat agak lelah, aku tidak tega menyuruhnya membuat makanan untuk ku, aku harus memberikan dia waktu istirahat.
"tidak apa, tidak perlu, saya mau mandi sekarang, saya sudah telat ke kantor" kataku, dan langsung pergi meninggalkan nya. namun aku lupa akan sesuatu, segera ku hentikan langkah kakiku.
" oiya, kamu tidak usah lagi datang ke kantor, aku bisa suruh OB beli makan untuk ku di restoran seberang."
dia tidak menjawab, bahkan tidak memandang ku sama sekali. apa dia marah? aku hanya mau dia istirahat hari ini, dia kelihatan sangat lelah, aku tidak mau membebani dia. tapi kenapa tidak melihatku sama sekali? dia tidak mau mendengarkan aku lagi?, sudahlah, aku harus mandi sekarang.
******
" tidak apa apa nina, tidak apa apa, ini tidak menyakitkan sama sekali kok"
aku sudah tersenyum tapi kenapa, kenapa air mata ini malah mengalir, ini semua salah kamu nina kenapa kamu bangun kesiangan, semua salah kamu karna berharap dia mau menerima kamu, dia pasti malu saat aku ke kantor nya kemarin.
ku hapus air mata ku, dan membuatkan sarapan untuk dio, membangunkan dia, dan mengantar nya kesekolah. aku sangat menyukai saat- saat aku melayani keluarga ini, menjadi seorang istri dan mama, aku begitu senang.
" sudah selesai, sudah pukul 7.30, sudah saat nya membangunkan dio, dan memandikannya" kataku dalam hati.
*****
"dio, bangun yuk sayang, sudah siang, nanti sekolah nya telat sayang". aku mencium kening dio tapi aku kaget, tidak biasanya kening nya panas seperti ini.
" mah, dio bangunnya boleh nanti ma, dio capek ma" jawab dio lesu, ia kelihatan sangat pucat. aku benar benar khawatir, sepertinya dio demam, si kecil yang biasanya semangat, sekarang seperti tidak ada tenaga sama sekali.
" sayang, tidak usah sekolah dulu ya, dio demam sayang." kataku sambil mengelus elus dahinya.
"iya ma" dia langsung memelukku, pelukannya sangat erat, "jangan tinggalin dio lagi ya ma" seperti itulah kalimat yang tergambar jelas saat dia memelukku.
*****
di jalan menuju kantor
" terima kasih ya pak An, sudah merawat saya semalam, nanti bonus nya saya kasih waktu bapak gajian"
"eh, salah tuan, merawat gimana ya tuan? saya semalam tidak ke rumah tuan, saya tidak bisa lanjut kerja karna istri saya sakit tuan." timbal pak An.
" ha? maksud nya gimana ya pak An? jadi semalam bukan bapak yang merawat saya waktu saya mabuk?" aku kembali bertanya, karna jelas aku benar benar kaget.
"bukan tuan, mungkin nyonya yang merawat tuan. saya pulang setelah mengantar nyonya pulang dari pasar tuan. jadi saya tidak kerumah tuan." pak An kembali menjawab sambil tersenyum.
" jadi, kemarin bukan bapak juga yang mengantar nya ke kantor saya? bukan bapak juga yang mengantar nya pulang dari kantor?" aku kembali bertanya, betapa tidak jawaban pak An benar benar membuatku kebingungan, jadi dengan siapa dia ke kantor ku, dia bahkan tidak tau alamat kantor.
" masalah itu, nyonya kemarin telpon saya tuan, dia tanya alamat kantor tuan, saya hendak mengantar nya, namun nyonya meminta saya untuk tetap di rumah menemani istri saya, saya tanya, nyonya mau kesana naik apa? nyonya bilang dia akan naik ojek online tuan, saya sempat khawatir, tapi nyonya begitu tenang untuk meyakinkan saya tuan"
seketika aku terdiam , jawaban pak An membuatku tak bergeming sedikit pun. bodoh kamu benar benar bodoh bagas, kemarin dia susah payah, membuatkan kamu makanan tetapi kamu malah mengusir nya, bahkan memberikan makanan itu untuk Erik sialan. dia datang dan pulang naik ojek, hanya untuk kamu bagas, bahkan pagi ini dia kelihatan lelah dan matanya berkantung, karna ulah kamu juga , karna kamu bodoh. dia merawat kamu semalaman, dia menunggu kamu pulang semalaman. aku malah membuat dia tersinggung tadi pagi. bagas baru kali ini kamu terlihat seperti sampah, tidak berguna sama sekali.
"maaf nina, sekali lagi, saya menyakiti kamu lagi" kataku dalam hati penuh sesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Agri Sabturini
ceritanya sama dg kapten angkasa ya..
2024-04-01
0
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
katakan permintaan maafmu bagas, jangan hanya dalam hati.. 😤😤😤😤
2023-12-10
0
resia
jnhn smpe nnnti kamu mbysl bagas
2021-07-18
1