" pak, bisa lepas nina sekarang?,nina mau pindahin makanannya ke meja makan"
" mm? , oh maaf"
aih aku tidak sadar masih memeluk dia, habis tubuhnya bikin aku ketagihan. aku langsung melepaskan tangan ku dari pinggangnya dan mundur pergi ke kamar mandi, sayur nya masak kecepatan bikin kesal.
****
" papa sudah sarapan duluan ya?"
hah? aku di buat kaget, baru saja melepaskan pelukan ku dari nina, dio rupanya ada di belakang kami, sial aku jadi mati kutu, mau ke kamar mandi ada dio di depanku, tetap di sini aku malu sama nina.
****
"eh sayang, kamu ngomong apa? dio kenapa turun? dio kan belum sehat sayang"
duh, aku jadi malu ternyata dio ada di belakang kami, dia lihat tidak ya?
"dio mau makan sama mama sama papa"
dio menjawab dan pergi ke arahku, seperti biasa dia memeluk kaki ku.
****
dio berjalan menuju nina tapi aku tahu dia memberi kode saat melewati ku.
"hehe kerja bagus, pa" dia senyum licik sambil mengacung kan jempolnya ke arahku, namun nina tidak menyadarinya.
" sialan, dia berani mengejek aku papanya" gumam ku dalam hati. kemudian aku langsung pergi ke kamar mandi meninggalkan mereka berdua. tanpa sepatah kata pun.
*****
"dio duduk di kursi makan ya sayang, mama buatin dio susu dulu ya"
"iya ma" dio menurut dan langsung pergi ke meja makan. dia menunggu ku dengan sabar, benar benar anak yang baik.
****
aku sudah siap berangkat, pakaian sudah rapi, tas kantor sudah ku pegang. hanya tinggal sarapan. aku kembali turun ke bawah, aku lihat mereka sudah menungguku di meja makan.
dia cukup telaten, untuk umur nya yang masih 18 tahun dia mampu mengurus rumah tangga dengan baik, dia bahkan menyayangi dio seperti anak kandung nya sendiri. makanannya pun enak, aku benar benar menikmatinya.
*****
"aku senang sekali dio sudah sehat, dan pak bagas, dia sudah melunak kepadaku, semoga ini awal yang baik untuk keluarga kami" kataku dalam hati.
"pa, dio mau adik"
"uhuk" baru satu sendok aku makan, aku langsung tersedak karna omongan dio dan langsung mengambil air minum. astaga aku sangat kaget.
" *nanti malam papa dan mama buat kan satu untuk dio"
"uhuk*" kali ini bukan hanya tersedak, aku memuncratkan air yang baru saja aku minum, pak bagas ngomong apa sih, aku jadi terlihat sangat berantakan di depan mereka.
setelah itu pak bagas langsung pergi, dan aku ikut mengantar nya ke mobil, aku bawa tas kerjanya.
"nanti malam, aku mau makan masakan kamu lagi, siapkan baju dan air hangat untuk ku mandi ya"
"iya" aku menjawab dan memberikan tas pak bagas kepadanya. pak An membuka kan pintu mobil untuk nya, dia masuk dan langsung berangkat.
aku masih menunggu depan rumah sambil terus melihat mobil nya yang semakin jauh dari pandangan ku, "nanti malam papa dan mama buatkan satu untuk dio" aaahh, aku tidak bisa melupakan kata kata itu, bikin muka ku jadi merah, gimana mau kasih adik buat dio, kemarin saja aku di suruh minum obat kontrasepsi.
*****
" benar benar, harga diriku benar benar hilang, self controlling ku benar benar jatuh, pagi ini sudah berapa kali aku ngomong keceplosan,? tadi aku bahkan mau menciumnya di hadapan pak An, tapi bisa gawat kalau dia tiba tiba menolak kan? . aih dio, kamu baru sembuh tapi sudah menyusahkan papa. " gumam ku dalam hati. sambil terus melihat keluar kaca jendela mobil.
"tuan kenapa bengong? tuan ada masalah ya? kalau ada yang bisa saya bantu tuan bilang saja"
" aku boleh mencium kamu tidak?"
pak An, tiba tiba nge rem ngejut, tubuhku langsung terhempas ke depan. Pak An langsung menoleh ke arahku. Ah sialan, aku keceplosan lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
cium pak An? 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-12-10
0
Titin Andien
ha.ha Kusuka ceritanya ga bertele tele
2023-06-24
0
Izna Azriel Mbuinga
hhhhhh kebayang jadi pak aan😂🤣🤣🤣🤣
2023-03-02
1