"pa...pak, pak bagas ngomong apa sih?"
hehe aku benar kan, dia malu, pipi nya jadi memerah, aku jadi makin tidak tahan buat menggoda nya.
" kamu tidak kasihan lihat dio main sendirian sayang?"
"yah, kalau aku benar benar kasihan sayang, sedih sekali melihat putra kecil ku, dari dulu dia selalu sendirian, tidak punya teman bermain, aih, aku jadi makin sedih kalau membayang kan nasib dio ku sayang. "
aku kembali menggodanya pakai nama dio, biar saja lagi pula ini juga dio yang mau, hehe aku tidak salah lah.
" bapak apa an sih? bapak jadi aneh kalau ngomong begitu" dia memalingkan muka nya dari ku. tidak masalah kali ini aku yang mendekat kan wajahku di telinga nya.
"sayang, ayo kita kasih adik buat dio" aku berbisik sambil meniup telinga nya.
" bapak, geli tau!!, lagian ini kan sudah jam 12 malam pak. udah larut, waktu nya tidur." dia menghadap lagi ke arahku, sambil menggosok gosok telinga nya, karna ulahku.
"tidak apa apa sayang masih ada waktu 5 jam sampai subuh, aku sudah biasa tidak tidur kok sayang"
aih sudahlah, aku jadi makin tidak tahan, langsung saja ku dorong tubuhnya ke kasur.
"pak bagas!!!"
hehe dia teriak saat ku dorong tubuhnya, malam ini jadi sangat panjang walaupun kami cuma punya waktu lima jam.
*******
kami berjalan ditangga, kami baru bangun pukul 8 pagi. mata berkantung, rambut acak acakkan, bangun kesiangan, apanya yang sampai subuh? dia melakukan nya sampai jam 7 pagi. aku jadi tidak punya kesempatan tidur.
tapi pak bagas kelihatan segar bugar saja walau tidak tidur. apa dia sudah sangat terbiasa? memang sih, aku sering melihat dia lembur di ruang kerjanya. dengan dokumen yang bertumpukan.
" papa, mama, kenapa bangun nya telat? sarapan dio mana? dio lapar"
ya ampun kami jadi lupa dengan dio, dia sudah rapi dengan pakaian sekolahnya, eh, dia begitu mandiri hari ini, biasanya aku yang membangunkan, dan memakaikan nya seragam sekolah.
dia duduk di kursi makan kedua tangan nya memegang sendok dan garpu. seperti sudah sangat siap buat sarapan.
"ah, sayang. maaf ya mama bangun nya kesiangan. mama buatkan dio telur dadar sekarang ya"
*******
" dio, nanti bilang lagi ya sama mama, dio mau punya adik lagi, oke?"
aku duduk di depan dio, aku berbisik padanya dan tangan ku menutup sebelah wajahku supaya tidak di lihat nina.
" tapi dio minta satu dulu pa, kalau minta lagi kasian mama, nanti repot ngurus dio sama 2 adik bayi"
dia membalasku dengan meniru gayaku, menutup sebelah wajah dengan tangan dan suara pelan.
" tidak apa apa sayang, nanti satunya papa yang urus" kataku pada dio, dan kembali mengulangi gaya tadi.
"ekhemmm"
sial nina tiba tiba muncul di tengah tengah kami, sambil meletak kan telur dadar dio, dan kopi untuk ku.
aku dan dio terkejut, kami jadi gelagapan karna nina.
****
" ah, sayang, kamu tidak boleh minta mainan terus ya, kemarin kan sudah papa belikan yang baru. kamu harus lebih rajin belajar, betulkan nina?"
aku langsung mengalihkan pembicaraan, aku pura pura kalau dio minta mainan baru, hehe maafkan papa ya sayang.
" papaa "
Dio teriak padaku, sepertinya dia tidak terima, hihihii tapi aku pura pura tidak dengar sambil meminum kopi buatan nina, aah enak sekali.
halo semuanya, huhu 😭 makasih banyak kalian sudah support author selalu, dukung author terus ya, sayang kalian semua 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
lanjutkan minta adik. satu tapi buatnya harus sering. 🙈🙈🙈🙈🙈🙈
2023-12-10
0
Dewiqita
anak sama bapak sama somplaknya
2021-04-26
1
Siti Maryam
untung Nina bisa jalan tuh
2021-03-22
1