titik mulai

"sayang belajar yang benar ya, nanti kalau pulang mama jemput dio "

" iya ma, dio akan jadi anak baik, biar mama gak ninggalin dio" dio menjawab sambil tersenyum

aku mengantar dio berangkat sekolah, sebenarnya hanya Pak An yang mengantar dio, tapi aku tidak ingin dio masih di cap tidak punya ibu oleh teman teman nya, jadi aku memutuskan untuk ikut mengantar dan menjemput dio nanti.

" nyonya, saya antar nyonya pulang sekarang?". tanya pak an, menghadap ke belakang tempat ku duduk.

" *tidak pak An, saya mau ke pasar, bapak bisa antar saya kesana?"

" baik bu*," jawab pak An tersenyum.

******

drrrtttt drrrttt drrrttt

handphone bagas berbunyi, bagas yang dari tadi sibuk mengetik dokumen. akhirnya mengalihkan pandangan ke handphone nya itu, bagas menyenderkan tubuhnya langsung ke kursi kerja, kemudian mengangkat telpon nya.

" bos, kamu benaran sudah menikah? maaf kemarin aku tidak sempat datang. biasa laki laki tua itu kembali menjodohkan aku dengan wanita aneh. "

" diamlah, aku tidak butuh alasan mu" timpal bagas dingin.

" sialan kamu bos, kamu tetap dingin seperti biasanya!!! *ku dengar wanita mu yang sekarang baru tamat SMA ya? bew, kamu benar benar hebat bos, semua golongan menyukai kamu, sekarang malah dapat daun muda"

" kamu bicara seperti itu lagi, ku bunuh kamu*" jawab bagas ketus

" hahaha iya iya, bos aku sudah pulang dari hawai, nanti aku mau ke kantor mu, traktir aku makan ya bos"

tut tut tut

bagas langsung mematikan telpon nya itu, dia benar benar kesal melihat tingkah Erik, Erik adalah anak buah Bagas, mereka sudah seperti saudara. Erik mengabdikan dirinya untuk setia kepada bagas dan melindungi bagas, bukan karna dirinya tidak punya uang, Bagas dan Erik sama sama tuan muda dari keluarga kaya, mereka sama sama merajai dunia bisnis di kota J. royalitas yang di berikan Erik tidak lain karna peristiwa 6 tahun yang lalu saat Erik di culik untuk mengancam keluarganya, Bagas dengan luka tembak di lengan, dengan berani menyelamatkannya, sosok bagas saat itu benar benar keren di mata Erik.

******

" yo, bos kamu masih mengerjakan dokumen menyebalkan itu terus, kamu tidak rindu kepada ku bos?" kata erik sambil menyenderkan badannya di meja, membelakangi bagas.

bagas tidak menjawab Erik, dia masih memperhatikan layar komputer nya itu.

" yah kamu memang menyebalkan seperti biasanya, benar benar membosankan ". ujar Erik sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.

tok tok tok

" permisi pak, bu nina mau menemui bapak"

sosok perempuan cantik bertubuh mungil kemudian masuk, rambut nya yang sepanjang bahu di biarkannya terurai, dia sangat anggun Dengan dress berwarna biru muda. dia masuk sambil tersenyum dengan membawa rantang makan di tangannya, mata Erik dan Bagas di buat tak berkedip karna nina.

" ah, dia sedang ada tamu, aku datang tidak tepat, kalau begini aku harus, memanggil nya apa ya?" kata nina dalam hati

" kenapa dia kesini, sial, Erik menatapnya seperti itu lagi " gumam bagas dalam hati.

" itu, say.." nina yang hendak memulai pembicaraan tiba tiba langsung di potong oleh bagas.

" letakkan saja, maaf saya sedang sibuk kamu bisa pulang sekarang? pak An ada di depan kan?" kata bagas datar tanpa menatap nina.

" ah, iya maaf pak, saya letakkan di sini ya pak, saya permisi" nina meletakkan rantang tersebut ke meja kerja bagas, dia tersenyum saat berpamitan. kemudian pergi meninggal kan ruangan.

********

"*eh iya sepertinya dia yang menggoda pak bos"

"benar benar, anak kecil seperti dia sudah bisa bertingkah seperti jalang"

"hei hei dia keluar, cepat sekali, mungkin dia di usir oleh pak bos*"

begitu lah asumsi orang orang terhadap nina, sikap bagas yang dingin terhadapnya, benar benar menjadi bahan omongan ngawur untuk nina. nina keluar dari ruangan pak bagas dan saat melewati mereka, ekspresi semua pegawai langsung berubah.

" sudah selesai bu?, mari saya antar ke depan bu" ucap salah satu pegawai bagas.

" ah tidak apa apa, saya bisa kok, terima kasih" ucap nina sambil tersenyum.

******

" bos, apa kamu tidak keterlaluan? kamu secara tidak langsung mengusirnya bos."

" kamu lapar kan? makan lah itu, aku sibuk, tidak sempat mengajak kamu makan di luar " kata bagas yang masih tetap sibuk dengan komputernya.

" baiklah aku akan memakannya di luar, aku akan mengajak nya makan bersama ku, kamu tidak keberatan kan?" pinta Erik yang langsung mengambil rantang makanan yang di bawa nina.

bagas tidak menjawab sama sekali, tangannya masih mengetik, dan tatapannya tetap fokus ke komputer di depannya. Erik langsung keluar dan membawa rantang makanan nina. setelah Erik keluar, bagas kembali menyenderkan badannya ke kursi kerja, jari nya tidak lagi mengetik. dia menghela nafas yang cukup panjang, sambil merenggang kan dasinya.

" dasar sialan, kamu mau mengujiku" gumam bagas, sambil tersenyum. dia meremas kertas dokumen yang ada ditangannya yang seharus nya di tanda tangani nya itu.

hai semuanya di sini author mau kenalin sosok Erik nih, fyi ya, Erik ini 2 tahun lebih muda dari Bagas, jadi umur nya sekarang adalah 26 tahun, Erik masih jomblo lho, hihihi

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***