JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, AND VOTE
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
45 waktu Indonesia barat
Dengan muka lesu Breyen berdiri di bandara Soekarno hatta, Lima belas menit lagi pesawat Rani dan Mayra akan terbang menuju Jerman.
"Baik-baik sama nenek, sama om William juga jangan nakal. Nanti Ayah, papi, mami sama kak Ahmad bakal jenguk Mayra di sana" ucap Breyen mengecup seluruh bagian wajah Mayra.
"Mayra jangan kangen sama Ayah, soalnya ayah yang bakal lebih kangen lagi sama Mayra" sambung Breyen yang di angguki pelan oleh sang empu.
"You are My Best father!" Ucap Mayra dengan bahasa inggris yang masih terdengar keliru.
"Ayah belum bisa jadi yang terbaik buat Mayra" jawab Breyen menatap lekat manik mata Mayra.
"Mama tidak berniat menjauhkan kalian, kamu masih bisa mengunjunginya dan mama akan sering pulang ke Jakarta. Jangan terlalu berlarut larut dalam kesedihan mama harap kamu masih bisa menjaga hati kamu untuk menantu kesayangan mama" ucap Rani memeluk Anak tunggalnya itu.
"Sampai kiamat pun hati ini tetap akan menjadi milik bunda Mayra. Tidak akan ada wanita lain yang bisa menggeser posisi Mey di sini" tunjuk Breyen ke arah dadanya.
"Mayra ayo salam sama Ayah kita harus segera masuk ke pesawat"
Melihat Mayra yang akan menyentuh tangannya Breyen segera memposisikan badannya bertekuk lutut agar Mayra bisa leluasa memeluk, menangkup pipinya lalu mencium wajahnya.
"I Love You ayah!" Bisik Mayra lalu meninggalkan Breyen menuju Rani yang sudah berdiri lima meter dari posisinya.
"I Love You to, Princes ayah" lirih Breyen menatap punggung kecil Mayra yang semakin menjauh.
****
Di kamar bernuansa hitam putih dengan berbagai macam miniatur yang terbilang mahal, pria tanpa baju di bagian tubuh atasnya itu masih terlelap di alam mimpi.
Kring... kring....
Plak
Breyen menepuk alarm yang berada di atas nakas dengan kasar.
"05. 15" gumam Breyen dengan suara serak khas bangun tidur.
"Jangan pernah ninggalin sholat jika kamu tau rasanya di tinggalkan" kalimat savage yang di ucapkan Rani beberapa hari yang lalu selalu saja berputar-putar di kepala Breyen.
Dengan mata yang masih mau terpejam Breyen beranjak dari kasur King sizenya menuju kamar mandi. Tak butuh waktu lama untuk Breyen mandi lalu melangkah kan kakinya menuju masjid tempat di mana ia mengucapkan kalimat sakral bersama Mey.
"Selamat pagi tuan" sapa Krista setelah Breyen kembali ke rumah utama.
"Pagi, bagaimana proyek yang ada di Sumatra?" Tanya Breyen masih terus melangkah kan kakinya di ikuti Krista dari samping.
"Seperti yang tuan muda harapkan, proyek itu jatuh ke dalam naungan Wijaya Grup" jawab Krista dengan muka datar seperti biasanya.
"Bagus. Kamu selalu bekerja seperti yang aku harapkan. Bagaimana menurut pendapatmu tentang sekretaris selingan David?" Tanya Breyen lagi mendudukkan dirinya di ruang tamu dan tentunya di ikuti oleh Krista.
"Maksud tuan nona Zahra? Dia bekerja dengan cukup baik"
"Bicara yang jujur Krista, kamu tidak pandai berbohong kepada tuanmu" serkas Breyen dengan nada datar.
"Tuan muda benar saya tidak bisa membohongi anda" jawab Krista dengan raut wajah yang merasa bersalah.
Bagaimanapun juga keluarga Wijaya sudah sangat berjasa kepada hidupnya, tidak salah jika Krista begitu terlihat setia. Bukan hanya menjadi bodyguard Mey maupun Mayra, Krista juga bisa menghendel perusahaan jika Breyen ataupun David tengah sibuk seperti kemarin.
"Katakan!"
"Nona Zahra mengikuti cara berpenampilan Alm. Istri anda"
"Sudah ku duga" sinis Breyen menampilkan senyum simrik.
"Dia pikir dengan mengandalkan bola mata dan rambut yang sama dengan wanitaku ia bisa menggantikan posisi Mey? Jawabannya Tidak akan pernah. Karana hati dan ragaku hanya untuk ibu dari anakmu Allmeyra Qinara Zintiya wijaya" sambung Breyen
"Tuan mungkin anda adalah 1 dari 10 pria yang begitu di idamkan para kaum hawa. Sudah lima tahun nona meninggal namun hati anda masih milik nona sepenuhnya" batin Krista menatap Breyen penuh kagum.
"Apa saya harus memindahkan nona Zahra? Atau mungkin memecatnya?" Tanya Krista
"Tidak perlu kita tetap harus bekerja secara profesional, Selagi dia belum berbuat nekat biarkan saja" jawab Breyen yang di angguki Krista.
BERSBUNG....
NEXT OR STOP?
SELAMAT MENJALANKAN IBADAH PUASA BAGI YANG MENGERJAKAN:))
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Rigawati10
Kangen breyen sama mey
2021-04-13
1
Nanik Nik
thor ktanya sblum puasa brayen udah ktemu mey kok blum ktemu
2021-04-12
1
Deriana Satali
Thor katanya sblm Ramadhan Breyen ketemu Mey bsk udah Ramadhan thor
salut dgn cinta Breyen masih ttp setia dengan Mey
2021-04-12
1