JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN AND VOTE
FOLLOW IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
"Hem ehem ehem" Krista dengan sengaja berdehem agar Zahra menyadari kehadirannya.
"Benar dengan nona Zahra?" Ucap Krista yang di angguki Zahra tidak lupa senyum kecil selalu menghiasi pipi tirusnya.
"Perkenalkan saya Krista, bodyguard pribadi nona Mayra"
"Salam kenal Bu, saya Zahra" jawab Zahra membalas uluran tangan Krista.
"No, panggil saya Krista tanpa embel embel ibu" tegas Krista dengan muka datar andalannya.
"Tapi anda jauh lebih tua dari pada saya" ucap Zahra tidak enakkan
"Krista" suara berat nan tegas Breyen menggema dari lantai dua.
"Kosongkan semua jadwal saya hari ini, dan untuk kamu silakan kembali ke perusahaan!" Sambung Breyen lalu melangkahkan kakinya kembali menuju kamar Mayra yang berada di lantai tiga, tanpa menunggu jawaban dari Krista maupun Zahra.
"Nona sudah dengar sendiri perintah mutlak dari tuan muda, saya akan mengantar anda kembali ke perusahaan Wijaya. Silakan berkemas"
Tidak butuh waktu lama untuk Zahra menyusun dokumen yang beberapa waktu lalu ia pahami dan ada juga beberapa bagian yang ia Revisi, gadis dengan surai hitam kecokelatan itu sudah berada di dalam mobil bersama Krista.
Hening, seperti biasa wajah dingin nan datar yang di tampilan kan Krista sedikit membuat Zahra tidak nyaman.
"Apa yang ingin nona tanyakan?" Celetuk Krista tanpa menoleh.
"Tidak ada" jawab Zahra memasang senyum kikuk
"Rasa penasaran bisa membunuh anda secara perlahan" serkas Krista
"Apa kau bisa membaca pikiran orang lain?" Tanya Zahra hati-hati
"Tak!"
"Lalu kenapa kau tau apa yang aku pikirkan, bahkan kau sama sekali tidak menoleh Ke hadapanku?"
"Tidak usah nona pikirkan, silakan katakan apa yang ingin nona tanyakan?" Ujar Krista tanpa menjawab pertanyaan Zahra.
"Oh iya Krista apa pak Breyen tengah dekat dengan wanita lain?" Tanya Zahra antusias.
"Semua orang pun sudah tahu jawabannya, tidak ada wanita yang dikabarkan dekat dengan tuan Muda semenjak lima tahun terakhir" jawab Krista seadanya.
"Boleh aku tau siapa nama lengkap alm. Istri pak Breyen?"
Cittttt
Krista menginjak rem secara mendadak saat mendengar pertanyaan Zahra yang membahas Nyonya muda keluarga Wijaya. Beruntung ia dan Zahra memasang sabuk pengaman kalau tidak sudah dipastikan jidad lebar mereka akan menabrak bagian depan mobil.
"Allmeyra Qinara Zintiya Marbun, tapi semenjak menikah dengan Tuan Muda Breyen marga Wijaya menggantikan marga Marbun. Anda sudah tau jawabannya nama besar nyonya muda keluarga wijaya adalah ALLMEYRA QINARA ZINTIYA WIJAYA" jawab Krista setelah menormalkan kekagetannya dengan menekan nama May di akhir kalimatnya.
"Nama yang cukup panjang, bukankan nama anak pak Breyen hampir sama dengan nama alm. Istrinya? Meyra dan Mayra?"
"Ya, tuan sendiri yang memberikan nama untuk nona muda"
"Pasti pak Breyen sangat mencintai alm. Istrinya" lirih Zahra yang tanpa sadar membuat Krista tersenyum sinis ah lebih tepatnya sangat sinis.
"Sampai sekarang pun tak ada yang berubah, tuan tetap mencintai dan merindukan atau bahkan lebih mencintai dan merindukan wanita yang bernama Mey" ucap Krista
"Nona ini dunia nyata bukan dunia di mana anda bisa merasakan bagaimana rasanya dicintai ceo perusahaan terkenal, atau mungkin dunia di mana anda dinikahi tuan muda kaya raya secara paksa." Sambung Krista yang secara tak langsung menyindir Zahra.
"Hahaha tentu saja" ucap Zahra dengan tertawa hampa.
***
"Kami akan melakukan penerbangan besok pagi" ucap Rani yang tengah melakukan panggilan dengan William.
"Bagaimana dengan Mayra? Apa dia jadi ikut?"
"Seperti yang kita harapkan dia akan ikut, apa sudah ada perkembangan?" Rani sengaja tidak menyebutkan nama Mey.
"Hanya sedikit" dapat Rani dengar suara lesu William yang menghembuskan nafas secara kasar.
"Tidak apa-apa setidaknya sudah ada kemajuan. Kita hanya bisa menunggu keajaiban dari tuhan, mungkin dengan di datangkannya Mayra akan memperbesar semangat Mey untuk sembuh”
“ya semoga saja, sudah dulu ya tante. Aku ada metting Online dengan para klien yang ada di Singapura. Aku hampir setahun ini meninggalkan perusahaan” ucap William mengakhiri panggilan mereka.
Tok-tok-tok
“mah, buka pintunya!” kesal Breyen mengetuk pintu kamar Rani dengan tidak sabaran.
Ceklet
“apa?”
“batalin keberangkatan Mayra, terserah mama mau kembali ke Jerman besok bahkan malam ini pun aku gak peduli asal Mayra gak ikut!”
"Hanya itu? Sampai kamu mohon-mohon dengan nangis darah pun mama tetep bakal bawa Mayra!" Kekeh Rani dengan nada naik satu oktaf.
"Mah, Mey udah ninggalin aku selama lima tahun ini dan mama juga mau Mayra ninggalin aku?"
"Jangan perna ninggalin sholat jika kamu tau rasanya ditinggalkan" serkas Rani
BERSAMBUNG!!!
JADWAL UP GAK NENTU UNTUK 1 MINGGU KE DEPAN KARANA AUTHOR ADA PTS
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Lili Lintangraya
suka banget.mama rani,ngingetin ibadah😘👍👍👍
2021-11-15
2
Fatma Diati
thor jangan buat pelakor model zahra sihhh.. jujur aku malah ngeri ngeliat pelakor kaya gtu
2021-04-09
2
eryuta
smngt Thor..tak apa lh yg pnting up..aku shukaaaa Thor tmbh penasarn
2021-04-09
1