JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN AND VOTE
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
Riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
Prang Prang prang
Zahra melempar semua barang yang ada di apartemennya dengan perasaan campur aduk yang dominan ke rasa sakit, iri dan tentunya kesal.
Kenapa si gadis rantau itu bisa menyewa apartemen meski tidak terlalu besar? ya wajar saja ayahnya menjabat sebagai bupati di lampung dan ibunya seorang guru PNS.
"Ahhhhhggtt, setidak pantas itukah aku di samping pak Breyen!" Teriaknya semakin menjadi-jadi
Zahra tidak sepolos dan sebodoh yang Krista pikirkan, dia tau kalimat yang di ucapkan Krista siang tadi menyindir dirinya secara halus.
" Sekretaris David, Nyonya besar Wijaya dan bodyguard berpangkat sialan ini terlalu terang-terangan tidak menyukaiku. Pak Breyen juga terlalu menutup diri, aku jadi penasaran secantik dan sehebat apa sih wanita bernama Mey itu" gumamnya lalu memungut ponsel yang tadi sempat ia lempar.
Diketiknya di kolom pencarian mbah google dengan kode "nyonya muda Wijaya"
Oh astaga apa Zahra tidak salah liat begitu banyak akun akun bloger yang menulis tantang seorang Mey.
Di kliknya judul yang paling atas menampilkan foto gadis berseragam SMA yang tengah tersenyum manis bahkan sangat manis dengan lesung pipi yang begitu terlihat.
Dilihatnya foto kedua di mana wanita yang ia katahui bernama Mey itu tengah bergandengan tangan dengan sosok pria yang sudah menghantui pikirannya beberapa waktu ini.
Sial, pantas saja pak Breyen begitu tergila-gila dengan sosok ini, wajah putih mulus dengan perawakan mungil terkesan imut itu benar-benar menjadi daya tarik tersendiri.
Tak sedikit ada rasa insecure pada diri Zahra, ayolah dia hanya gadis yang baru mengenal cinta. Jauh-jauh ia merantau dari lampung dengan niat mencari kerja agar bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain, tapi lihat belum satu minggu ia mengenal sosok Hot Daddy sang pemilik perusahaan pikiran pikiran negatif sudah memenuhi otaknya.
"Benar kata pak David aku memiliki bola mata dan rambut yang hampir sama dengan alm. Istri pak Breyen" gumam Zahra menatap lekat foto Mey dan tentunya dengan senyum menyeringai.
*JERMAN
Rasanya cinta William untuk gadis ah ralat dia bukan lagi seorang gadis tapi wanita yang sudah jelas-jelas menjadi istri dari kakak sepupunya sendiri itu kian bertambah besar. Bukan maksud dan niat hati ingin menjadi pembinor, William hanya belum ikhlas merelakan cintanya terkubur begitu saja.
"Jangan berprasangka buruk dengan tuhan jika kau tidak dipersatukan dengan pilihanmu, mungkin ini cara tuhan mengabulkan doamu bukannya kamu meminta yang terbaik?" Ucap Dokter Young yang entah sejak kapan sudah duduk di samping William.
"Haha jawaban yang aku berikan tetap sama seperti aku menjawab pertanyaan tante Rani, belum ada wanita yang membuat hati seorang William Apusung Aldama ini bergetar seperti aku melihat dia" jawab William memandang lekat Mey yang tengah berjemur di temani lima suster Handal.
"Kapan Nyonya besar Wijaya kembali?" Tanya Dokter Young mengalihkan pembicaraan.
"Besok pagi mereka akan melakukan penerbangan"
"Nona Mey akan sembuh lalu kembali ke perlukan suaminya, jadi aku sarankan carilah wanita untuk dirimu sendiri. Berhentilah mencintainya dalam diam yang pada akhirnya kamu tetap akan menjadi penonton kisah bahagianya bersama pria lain" tutur Dokter Young sambil menepuk pundak William ala pria.
"Tentu saja aku akan mencari wanita untuk diriku sendiri tapi, setelah aku memastikan dengan mata kepalaku bahwa dia benar-benar sudah bahagia. Atau mungkin setelah aku menemukan wanita yang sama dengan dirinya"
"Itu bukan cinta tapi obsesi" serkas Dokter Young lalu beranjak meninggalkan William
***
"Bagaimana keadaanmu?" Tanya William setelah Mey kembali ke ruang inapnya.
"Sakit" lirih Mey dengan suara semar-semar.
"Bertahanlah ini tidak akan lama lagi, kak Breyen pasti akan sangat senang jika tau kamu masih bertahan sampai saat ini" ucap William menatap manik mata teduh Mey yang terlihat begitu berkaca-kaca.
"Breyen?" Beo Mey
"Iya suamimu, pria yang begitu mencintai kamu, pria yang begitu sempurna sampai tidak ada yang bisa menaklukkan hati mu selain dirinya. Bersabarlah tidak perlu kamu paksakan, perlahan kamu akan kembali mengingatnya. Cepat sembuh sudah lima tahun kamu lewati tanpa ada hal yang menarik" ucap William panjang lebar meski ia tau Mey hanya bisa menjawab satu dan dua kata.
"iya" jawab Mey meski ia tak tau apa yang di maksud oleh William.
"istirahatlah besok kamu akan bertemu buah hati kalian, Mayra Wijaya gadis manis fotocopy dirimu di bumbui ketampanan suamimu Breyen wijaya"
BERSAMBUNG!!!
SUMPAH MISKAH AKU MIKIRNYA SAMPE INI KEPALA BERASAP😆
AYO DUNG LIKE, KOMEN DAN KASIH HADIAH BIAR INI KEPALA KEMBALI BERFIKIR DENGAN JERNIH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
visi Sembiring
satukan mey.dan breyen jgn biarkan zahra merusak kebahagiaan mereka
2021-04-10
3
eryuta
ga nyangka Zahra jahat
2021-04-10
2
Imas Siti Rokayah
semoga Mey cepat bekumpul lagi dgnn Breyen
2021-04-10
4