JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, AND VOTE
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
"William" panggil Mey pelan setelah mereka cukup lama di landa keheningan.
"Ya, apa kamu perlu sesuatu?"
"Aku ingin melihat wajah putri dan suamiku" ucap Mey meski masih terdengar dengan nada terbata-bata.
"Hem, aku punya foto Kak Breyen dan Mayra kecil" dengan antusias William mengutak Atik ponselnya mencari foto di mana Breyen tengah menyuapi Mayra makan dua tahun silam.
Sengaja pemuda dua puluh lima tahun itu memperlihatkan foto lama agar Mey ikut merasakan perkembangan Mayra.
"Dia putri kami?" Beo Mey memandang ponsel William penuh rindu.
“iya dia buah cinta kalian, cantik sama seperti dirimu” jawab William memandangi wajah pucat Mey.
“ini seperti mimpi, Mayra Bunda rindu. Bunda ingin memeluk, dan mencium pipi kamu”
Sekelebat bayang-bayangan masa lalu terus berputar di kepalanya, di mana ia begitu merasa dicintai sosok pria yang terlihat gagah. Kak Breyen setiap kali William menyebutkan nama itu rasanya ada gelora rindu yang tengah meluap-luap di dalam dadanya.
"Ah" desis Mey memegangi kepalanya yang terasa berdenyut.
"Ada apa? Tunggu sebentar dokter Young sedang menuju kemari" cemas William dengan tangan kekarnya sibuk memencet tombol darurat.
Tiga puluh menit berlalu....
Mey sudah di berikan suntikan penenang oleh dokter Young, alhasil wanita dengan kerudung tipis itu sudah kembali terlelap.
"Jangan biarkan nona Mey berpikir terlalu keras itu bisa berpengaruh kepada saraf otak kanannya. Kita tau betul kesehatannya belum bisa dikatakan stabil, risiko yang kita ambil sangat Lah besar jika beliau kembali drop" peringat Dokter Young kepada William.
"Hem, berapa lama lagi kami harus menunggu. Aku takut dia benar-benar tidak bisa mengingat semuanya" lesu William dengan wajah yang sangat ketara tengah frustrasi.
"Dia hanya butuh waktu untuk mengingat semuanya"
***
Tak tak tak
Suara langkah kaki Zahra menggema di lobi perusahaan Wijaya, dengan elegan kaki jenjangnya menuju ruangannya yang tak jauh dari ruangan khusus sekretaris David.
"Zahra!" Panggil Dwi yang tengah berlari-lari kecil menghampirinya.
"Hai" sapa Zahra ramah.
"Wow Zahra apa ini benar dirimu. Luar biasa" ucap Dwi lagi memuji penampilan Zahra hari ini.
Rok putih selutut di padukan kemeja merah selengan menjadi Ootd Zahra hari ini, High heels 7 senti yang di pakainya semakin mempercantik penampilannya oh jangan lupa dengan sengaja Zahra mengurai rambut panjangnya.
"Zahra rambut panjang kamu sebaiknya di kuncir seperti kemarin" tutur Dwi
"Kenapa?"
"Tidak apa-apa" jawab Dwi lalu pamit meninggalkan Zahra menuju ruangannya.
Sedangkan tak jauh dari tempat Zahra berdiri Krista tengah tersenyum menyeringai, tak ada yang tau apa yang tengah ia pikirkan selain tuhan dan tentunya author sendiri hehehe...
"Nona anda terlalu bodoh masuk ke kandang singa blasteran buaya" gumam Krista menatap punggung Zahra yang semakin menjauh.
Jam sudah menunjukkan pukul 09. 45 WIB belum ada tanda-tanda kedatangan Breyen di perusahaannya.
Tok tok tok
"Masuk" ucap Zahra dengan tatapan yang masih fokus ke layar laptopnya.
"Maaf nona saya mengganggu waktu anda sebentar
Ini berkas titipan dari tuan muda. Tolong anda pelajari karena hari ini tuan tidak masuk bekerja" ucap Krista menyerahkan beberapa dokumen kepada Zahra.
"Apa pak Breyen sakit?" Tanya Zahra yang lagi-lagi membuat senyum sinis tercetak jelas di wajah Krista.
"Saya tidak ada kewajiban untuk menjawab pertanyaan anda, saya hanya bisa memberikan wejangan yang harus anda ingat malapetaka besar jika anda mencintai seorang yang lebih mencintai orang lain" tutur Krista mengelus surai Zahra.
"Aku tidak mengerti"
"Saya tau anda tidak sepolos itu. anda tidak perlu bersusah payah mengubah diri anda agar terlihat sama dengan nyonya muda Wijaya karena itu akan berujung sia-sia." Sambung Krista sebelum meninggalkan ruangan Zahra.
Lagi-lagi Zahra di buat kesal mendengar kalimat sindiran halus yang keluar dari mulut Krista.
"Apa aku salah mencintai pria yang jelas-jelas tidak memiliki istri. Apa yang membuat semua orang yakin bahwa hati pak Breyen tidak akan pernah berpaling dari alm. Istrinya" gumam Zahra pada dirinya sendiri.
BERSAMBUNG!!!
KITA FOKUS KE NIAT ZAHRA DULU
AUTHOR JAMIN SEBELUM 3 HARI RAMADAN MEY UDAH KETEMU SAMA BREYEN YEAHHHH
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Elta-cute Elta Caem
bingung q thor mau coment pa😊😊
2021-04-11
1
Deriana Satali
Zahra jgn berharap terlalu tinggi Breyen akan berpaling padamu cinta Breyen terlalu besar buar Mey
apalagi kata author bntr lagi Breyen dan Mey akan ketemu
fokus aja kerja sblm nyonya Rani memecatmu
lanjut tbor
2021-04-11
2
Nanik Nik
bgus thor tmbah seru critanya
zara sma will aja thor kan zaranya agak mirip may
2021-04-11
1