ketemu Bunda

JANGAN LUPA, LIKE, KOMEN, AND VOTE

FOLLOW JUGA IG AUTHOR

riyaferizap_

HAPPY READING ALL...

"Are You Ready ?" Tanya William setelah Mayra menghabiskan sarapannya.

"Yes"

Tanpa membuang-buang waktu digendongnya Mayra dengan semangat menuju parkiran. Butuh waktu kurang lebih empat puluh lima menit untuk tiba di rumah sakit tempat di mana Mey dirawat.

"Om Katanya kita mau ketemu Bunda, kok malah ke rumah sakit?" Tanya Mayra setelah William memarkirkan mobilnya.

"Mayra dengerin om William aja nanti kita ketemu Bunda"

"Iya om"

Lantai 22 kamar VIV

Mey tengah di suapi oleh Rani, wajah pucatnya tak henti-hentinya tersenyum mengingat beberapa waktu lagi ia akan bertemu putri kecilnya.

"Ma, apa Mayra akan membenci ku?" Tanya Mey di sela-sela makannya.

"Tidak ada alasan untuk dia membenci Bundanya sendiri" jawab Rani mengelus kepala Mey yang tertutup Jilbab tipis.

"Tapi, tapi aku sudah menghilang selama lima tahun. aku tidak pernah menyusuinya, merawatnya, bahkan memeluk tubuh mungilnya. Banyak alasan untuknya membenci seorang ibu yang tidak berguna sepertiku ini" ucap Mey lirih yang sudah dibanjiri Air mata.

"Mey, dia anakmu darah daging kamu sendiri. Ikatan batin kalian sangatlah erat, dia memang masih kecil tapi cara pikirnya jauh lebih dewasa dari pada umurnya. Kamu mungkin tidak banyak mengingat siapa suamimu, jangankan suamimu jati dirimu sendiri saja kamu masih ragu. Dia anaknya yang baik dan cerdas, mama yakin dia bisa mengerti keadaan kamu saat ini" tutur Rani panjang lebar.

“mah, Aku ingat siapa suamiku. Aku jelas ingat siapa itu Breyen Wijaya hanya saja masih ada kepingan masa lalu yang belum tersusun rapi di ingatan ku”

Di letakkannya mangkuk berisi bubur itu di atas nakas, lalu didekapnya menantu kesayangannya itu dengan penuh kasih sayang.

"Kamu harus cepat sembuh dan bertemu Breyen secepatnya, dia sangat mencintaimu lebih dari dia mencintai dirinya sendiri" sambung Rani mengusap punggung Mey yang bergetar hebat.

Ceklet.

Suara pintu terbuka itu mengalihkan perhatian Mey dan Rani, dapat mereka lihat William dengan sosok gadis mungil di dalam gendongannya itu tengah berdiri dengan senyum tipis.

"Itu anakmu, Mayra" bisik Rani menyadarkan Mey dari lamunannya.

Tak ada jawaban dari Mey, mulutnya terasa kelu dan berat, hanya tetesan air mata yang mewakili rasa rindu dan harunya.

Benarkah gadis mungil nan manis itu putrinya?

"Bunda" panggil Mayra yang entah sejak kapan pula berdiri di hadapannya.

"Bunda" lagi lagi panggilan dengan suara lembut itu terdengar ditelinga Mey.

Melihat tak ada pergerakan dari Mey, William menggendong Mayra lalu mendudukkan gadis mungil itu di atas bangkar rumah sakit tepat di hadapan Mey.

Jeb

Dipeluknya Mey dengan tangan mungil Mayra, dilingkarkannya tangan mungil itu ke tengkuknya. Perlahan tapi pasti tangan Mey ikut terulur membalas dekapan Mayra.

Rasanya ini seperti mimpi...

Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan Mey lagi...

"Mayra sayang" lirih Mey lalu menciumi seluruh bagian

wajah Mayra.

"Mayra sayang Bunda" ucap Mayra yang tangannya semakin erat melingkar di tengkuk Bundanya, terlihat sekali ia begitu rindu dekapan sosok ibu.

"Maafin bunda yang udah ninggalin Mayra sama Ayah begitu lama"

"Bunda, ayo pulang kita ketemu Ayah" ucap Mayra antusias.

“Mayra marah gak sama Bunda?” tanya Mey menghapus air mata Mayra dengan jari jempolnya.

“enggak, Mayra gak bisa marah sama bunda”

“tapi bunda udah ninggalin Mayra lama banget” ucap Mey lagi.“

gak papa yang penting sekarang Mayra udah ketemu sama bunda”

jawabnya lalu kembali menyandarkan badan mungilnya ke dada Mey.

"Mayra, turun dulu. Bunda harus di periksa dokter baru bisa ketemu ayah" celetuk William menurunkan Mayra dari bangkar.

"Om Meyra masih mau peluk bunda" rengeknya meronta-ronta dari dekapan William.

"Mayra keluar dulu ya, om dokter mau periksa Bunda. Kalau bunda belum sehat mana bisa ketemu ayah, sekarang Mayra ikut nenek sama Om William dulu oke" bujuk Dokter Young

"Mayra mau tetap di sini, nemenin bunda" kekehnya meloncat dari dekapan William lalu menggapai tangan Mey.

Butuh bujuk rayu yang lama agar si kecil keluar dari ruang rawat Mey, seperti kata pepatah usaha tak akan menghianati hasil. Mayra mau keluar setelah William menjanjikan akan membelikan banyak mainan.

BERSAMBUNG!

NEXT OR STOP

OTW KETEMU BREYEN:))

Terpopuler

Comments

Nanik Nik

Nanik Nik

ayo thor bsok daobel up thor lagi seru critanya biar g ngegantung bacanya

2021-04-14

1

Fatih Asy Syauqie

Fatih Asy Syauqie

Ga sabar pengen Mey ketemu Brayen

2021-04-14

1

eryuta

eryuta

terharu saya Thor..ati nyesek seneng bhgia..seceptny di pertemukan..biar tak da lgi yg gnggu Brayen.

2021-04-14

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!