JANGAN LUPA, LIKE KOMEN ADN VOTE
FOLLOW JUGA IG AUTHOR
riyaferizap_
HAPPY READING ALL...
Ingatan Breyen kembali berputar pada kejadian lima tahun yang lalu, di mana ia harus kehilangan separuh jiwanya dan hari ini tepat lima tahun Mey kembali ke hadapan yang kuasa.
Setiap satu kali setahun Breyen akan mengunjungi makam sang istri ditemani gadis kecil super usil yang kerjaannya lari-larian dengan lesung pipi yang sama persis dengan milik Alm. Mey.
Suasana pemakaman masih sama, rumput-rumput kecil tersiangi dengan rapi. Bunga dan dedaunan kamboja berjatuhan di samping makan yang sedikit becek karana hujan.
"Assalamualikum Bunda" ucap Breyen di susul Mayra kecil dengan suara lirih.
"Mayra kangen Bunda" tiga kata yang berhasil membuat Breyen tersenyum kecut.
Andai, andai dan andai saja waktu dapat di putar kembali atau mungkin nyawa dapat di beli dengan uang, mungkin saat ini Breyen masih dapat melihat wajah cantik wanita pemilik hatinya. Mungkin juga saat ini mereka tengah bergurau dengan si kecil Mayra layaknya keluarga yang utuh di mana Ada ayah, Bunda dan Mayra bukan hanya ada Ayah dan Mayra.
"Mayra sudah besar sekarang. Tahun ini dia sudah masuk TK. Kapan kamu akan mengepang rambut panjangnya, kapan kamu antar dia sekolah? Anak kita masih beruntung ada mama, wulan dan David yang menemaninya. Tapi aku, aku sendirian di sini" lirih Breyen dengan pandangan kosong.
Hangatnya jejemari tangan kecil menyentuh rahang tegas Breyen yang sedari tadi menunduk, ia menengok kesamping lalu di tatapnya gadis kecil yang selama lima tahun ini menemaninya dengan perasaan campur aduk.
"Ayah" panggilan dengan suara pelan itu berhasil membuat Breyen tersadar dari lamunannya.
"Apa ayah cinta bunda?"
"Sangat cinta" jawab Breyen dengan tangan besarnya yang terus bergerak pelan mengelus nisan Mey.
"Apa ayah rindu bunda?" Tanyanya lagi dengan nada yang semakin pelan.
"Sangat rindu"
"Apa ayah ingin bertemu bunda"
"Tidak!"
"Kenapa? Bukannya ayah cinta dan rindu dengan bunda? Dhea juga pingin ketemu bunda" suara gadis kecil bermanik mata hitam pekat itu semakin mengecil.
"Ayah cinta, sayang, dan rindu bunda, sama seperti Mayra yang pingin ketemu bunda. Kalau ayah pergi ketemu bunda terus yang jagain Mayra siapa? Mayra hanya perlu berdoa sama Allah semoga bunda tenang di alam sana" jawab Breyen
"Sini peluk ayah" sambung Breyen dengan merentangkan kedua tangannya.
Lima tahun sudah Breyen menduda, namun pesona 101 yang dimiliknya tak ada yang luntur meski hanya secuil. Menuanya usia bukannya membuat seorang Breyen kehilangan pesona justru semakin membuatnya terlihat keren.
Duren dan hot daddy, julukan itu mungkin sudah sangat melekat pada sosok Breyen.
"Pada akhirnya aku lah yang harus memulai dari awal, memperbaiki semua yang rapuh hingga terangkai kembali bersama" gumam Breyen lalu mengajak Mayra kembali ke rumah utama.
***
"Sayang, papa berangkat ke kantor dulu ya. Kamu jangan nakal sama mbak Ina, nanti mami Wulan sama kak Ahmad main ke sini" pamit Breyen sambil mengecup kening Mayra.
"Mbak, kenapa Bunda pergi ninggalin Mayra sama ayah"kata Mayra dengan polosnya.
"Bunda non May gak ke mana mana Bunda tetap ada di sini, di hati non Mayra" jawab Mbak Ina dengan meletakkan tangannya kedada Mayra.
"Mayra bahkan gak perna di antar ke sekolah sama Bunda. Mayra sendirian"
"Kan ada Mami Wulan, Papi David, nenek, Ada mbak Ina sama kak Ahmad yang jadi teman non Mayra"
BERSAMBUNG.....
NEXT OR STOP!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
fcking_ bitch
thoor kenapa sadd baanget sih
2021-07-05
1
Mariatin Djumain
😭😭😭😭
2021-07-04
1
Anah Asri
up
2021-04-20
1